REKAYASA IDE
OLEH :
Kelompok VII
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Rekayasa Ide mata kuliah Mekanika.
Teriring ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing dalam mata kuliah
Mekanika, juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta
motivasi kepada kami dalam menyelesaikan Rekayasa Ide ini.
Kami menyadari bahwa dalam Rekayasa Ide ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran
yang bersifat membangun, guna perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di
masa yang akan datang.
Demikian Rekayasa Ide ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema
yang senanda di waktu yang akan datang. Semoga bermanfaat.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
METODOLOGI ...................................................................................................... 4
BAB IV ................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
BAB V..................................................................................................................... 7
KESIMPULAN ....................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
Momen inersia adalah sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk
mempertahankan posiisnya dari gerak berotasi. Momen inersia adalah ukuran
resistasi/kelembaman sebuah benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi.
Dalam gerak lurus dan gerak parabola, misalnya , dengan menganggap benda
sebagai partikel, karena ketika bergerak, setiap bagian benda itu memiliki
kecepatan (kecepatan linear) yang sama. Ketika sebuah mobil bergerak , misalnya
bagian depan dan bagian belakang mobil mempunyai kecepatan yang sma. Jadi
kita bisa menganggap mobil seperti partikel alias titik.
2
𝐹 = 𝑚. 𝑎𝑡𝑎𝑛
Karena partikel itu melakukan gerak rotasi, maka ia pasti mempunyai prcepatan
sudut. Hubungan antara percepatan tangensial dengan perrcepatan sudut
dinyatakan dengan persamaan :
𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟 𝑎
Dengan memasukan persamaan kecepatan tangensial kepersamaan diatas
didapatkan :
𝐹 = 𝑚 𝑎 𝑡𝑎𝑛 → 𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑟 𝑎
𝐹 = 𝑚𝑟𝑎
Apabila mengalikan kedua ruas dengan r, maka :
𝑟𝐹 = 𝑟(𝑚𝑟𝑎)
𝑟𝐹 = 𝑚𝑟 2 𝑎
Karena ruas kiri merupakan persamaan torsi maka :
𝜏 = (𝑚𝑟 2 )𝑎
mr2 adalah momen inersia partikel bermassa m, yang berotasi. Persamaan
ini juga menyatakan hubungan antara torsi, momen inersia dan percepatan sudut
partikel yang melakukan gerak rotasi. Istilah nya adalah persamaan Hukum II
Newton untuk partikel berotasi. Jadi momen inersia partikel merupakan hasil kali
antara massa partikel itu (m) dengan kuadrat jarak tegak lurus dari sumbu rotasi
ke partikel (r2). Untuk mudahnya, bandingkan dengan gambar diatas.
secara matematis, momen inersia partikel dirumuskan sebagai berikut :
𝐼 = 𝑚𝑟 2
Keterangan :
I :Momen Inersia
m :Massa Partikel
r :Jarak Partikel dari Suatu Sumbu Rotasi
3
BAB III
METODOLOGI
Pada motor bakar, roda gila yang dipasang didalam mesin tersebut agar
mesin menghasilkan putaran yang rata. Putaran roda gila uyang merupakan output
dari tenaga yang berupa dua putaran engkol. Roda gila tersebut agar menyimpan
energi kinetik yang berasal dari pertambahan tenaga dari mesin dan akan
menambah engergi ketika tenaga mesim turun, maka putaran roda dalam mesin
menjadi rata.
4
BAB IV
PEMBAHASAN
Roda gila merupakan massa yang berputar dan berfungsi sebagai penyimpan
tenaga. Seperti pada motor bakar mendapat keuntungan dari roda gila ini yaitu
putaran roda menjadi rata karena pada saat kelebihan tenaga , roda gila akan
menyimpan tenaga tersebut berupa tenaga (energi kinetik) , sedangkan pada saat
kekurangan tenaga , roda gila memberikan tenaga (energi kinetik) yamg disimpan
tadi.
Berat roda gila dapat ditentukan dari energi yang harus disimpan pada roda
tersebut dalam satu langkah tenaga (dua putaran engkol). Pada gambar dibawah
ini grafik dari torsi keluaran yang dihasilkan oleh engkol sebagai fungsi sudut
engkol.
gambar grafik dari torsi keluaran yang dihasilkan oleh engkol sebagai
fungsi sudut engkol.
Luasan arsiran yang berada diatas garis nol , menunjukkan terjadinya
penambahan tenaga , berarti terjadi penambahan kecepatan. Sedangkan luasan
arsiran yang berada dibawah garis nol menunjukkan terjadinya pengurangan
tenaga, berarti terjadi pengurangan kecepatan. Jumlah luasan yang
diarsirmenunjukkan kerja mesin tiap langkah tenaga (dua putaran). Luas arsiran
yang bekerja diatas garis nol yang paling tinggi adalah paling kiri dan yang paling
rendah berada dibagian kanan. Penambahan kerja yang paling besar berada pada
langkah tenaga pada A samapai ke B. Jadi , langkah tenaga yang paling besar
adalah titk B , sedangkan yang paling kecil di titik G. Kemudian berat dari roda
gila W yang diperlukan dengan menggunakan persamaan :
5
𝑔. 𝐸
𝑊=
𝛿𝑣 2
Dimana :
E : Tenaga (energi kinetik)
g : Percepatan Grafitasi
𝛿 : Koefisien Fluktasi
v : Kecepatan Linear roda (m/s)
6
BAB V
KESIMPULAN
Momen inersia merupakan sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk
memeprtahankan posisi nya dari gerak berotasi. Energi yang disimpan pada roda
gila ini merupakan tenaga yang dihasilkan bertambah. Sehingga berat yang
dimiliki oleh roda gila berubah ketika energi yang disimpan oleh roda gila
berubah.
7
DAFTAR PUSTAKA