KELAS XI
SMAIT IZZUDDIN
PALEMBANG
Penyusun :
Nur Laila, S.Pd
Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Modul Fisika
untuk siswa/i SMAIT Izzuddin ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul Fisika ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMAIT Izzuddin. Modul Fisika ini diharapkan dapat membantu siswa/i
dalam mempelajari dan memahami dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap
topik telah ditetapkan indikator dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa/i serta
teori singkat untuk memperdalam pemahaman siswa/i mengenai materi yang dibahas.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Fisika ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan Modul Fisika ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 2. ELASTISITAS.......................................................................................................................... 14
BAB 7. TERMODINAMIKA............................................................................................................... 48
iii
BAB 1. KESETIMBANGAN DAN ROTASI
BENDA TEGAR
1. Momen Gaya
Sebuah batang dengan panjang 1 meter, salah satu ujungnya di buat poros dan ujung
lainnya di beri gaya dengan arah seperti gambar :
Apa yang terjadi pada batang jika ditarik dengan gaya F seperti gambar di atas ?
Apa yang terjadi jika gaya F arahnya berlawanan ? apa bedanya dengan yang pertama ?
Panjang batang yang 1 meter di atas disebut sebagai “lengan gaya”. Lengan gaya adalah
jarak antara garis kerja gaya terhadap poros. Maksudnya garis kerja gaya. Garis kerja
gaya adalah garis khayal yang ditarik berhimpit dengan arah kerja gaya, bisa didepan
gaya maupun di belakang gaya seperti contoh berikut!
Lengan gaya selalu tegak lurus garis kerja gaya ! Contoh menentukan lengan gaya :
Buatlah garis kerja gaya yang berhimpit dengan vektor gaya
Carilah pada salah satu titik pada garis kerja gaya garis tegak lurus yang melalui poros
Garis itulah yang disebut lengan gaya. Berapakah panjang lengan gaya pada gambar di
1
atas ? Hasil kali gaya dengan lengan gaya (garis tegak lurus garis kerja gaya menuju
poros) disebut Momen gaya atau Torsi dengan lambang t . Torsi menyebabkan sistem
berputar. Besar torsi ditentukan oleh komponennya yaitu besar gaya dan panjang lengan
gaya.
τ = F x r atau τ = F . r sin q
2. Momen Inersia
Momen Inersia adalah ukuran kelembaman benda dalam gerak melingkar, maksudnya
kelemban adalah sifat untuk mempertahankan kedudukannya. Maksudnya jika benda
sedang diam maka ia akan bertahan untuk diam, sedangkan jika benda sedang berputar
maka dia akan bertahan untuk berputar. Contohnya
Jadi momen inersia tergantung dari massa benda dan jarak massa benda ke sumbu putar.
Besar momen inersia dihitung dengan rumus :
1. untuk benda berupa partikel tunggal / titik massa :
I = mr2
2. untuk beberapa partikel/titik massa :
I = Σ mr2
3. untuk benda tegar (benda utuh) : tergantung sumbu dan bentuknya.
2
Dengan keterangan
m = massa benda (kg)
r = jarak massa benda ke sumbu putar (m)
R = jari –jari benda (m)
l= lengan momen (m)
3
3. Hubungan Momen Gaya Dan Momen Inersia
Hukum II Newton pada gerak linier :
F = m .a
Hukum II Newton pada gerak rotasi yaitu :
τ= I . α
Dengan Keterangan
α = percepatan anguler (rad/s2)
I = momen inersia (kg m2)
τ = momen gaya (Nm)
Dengan keterangan
L = momentujm sudut (kg m2/s)
I = momen inersia (kg m2 )
ω = kecepatan sudut (rad/s)
sehingga kecepatan anguler benda yang berputar dapat diubah-ubah dengan mengubah
besarnya momen inersia benda.
Inilah yang digunakan oleh penari ice skating sewaktu memutar tubuhnya. Jika ia ingin
putarrannya cepat maka ia akan merapatkan tangan dan kakinya sehingga besar momen
inersia tubuhnya berkurang, maka kecepatan putarnya bertambah, sebaliknya ketika ia
ingin menghentikan putarannya, maka ia akan merentangkan tangan dan kakinya untuk
menambah momen inersia tubuhnya, sehinggakecepatan putarnya berkurang.
4
5. Energi Kinetik Rotasi
Benda yang bergerak translasi memiliki energi kinetik yang besarnya :
EkT = ½ mv2
Benda yang bergerak rotasi memiliki energi kinetik yang besarnya :
EkR= ½ Iω2
Benda yang menggelinding artinya benda tersebut selama berotasi juga mengalami
translasi, sehingga benda yang menggelinding memiliki energi kinetik translasi dan
energi kinetik rotasi yang besarnya :
Ek = EkT + EkR
Dengan keterangan
EkT = Energi kinetik Translasi (joule)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
EkR = Energi kinetik rotasi (joule)
I = momen inersia (kg m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
6. Titik Berat
5
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap
terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik
berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol.
Karena itulah benda yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam
keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap dari semua gaya
yang bekerja.
Letak titik resultan gaya-gaya tersebut secara umum dapat ditentukan dengan
persamaan :
w1= w2= w3= berat masing-masing
partikel
X1 = letak partikel 1 pada sumbu x
X2 = letak partikel 2 pada sumbu x
X3 = letak partikel 3 pada sumbu x
6
z1 = letak partikel 1 pada sumbu z
z2 = letak partikel 2 pada sumbu z
z3 = letak partikel 3 pada sumbu z
Letak titik resultan gaya-gaya seperti gambar diatas secara umum dapat ditentukan
dengan persamaan :
l1 = panjang garis 1
l2 = panjang garis 2
7
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi), dan
titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:
A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada
sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan
untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran.
8
d) Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
9
Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat
ditentukan dengan persamaan:
V1=Volume Benda 1
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
berdimensi tiga
10
Soal Latihan Bab 1
1. Massa bola bola m1 adalah 100 gr dan massa bola m2 adalah 200 gr.Kedua bola
dihubungkan dengan kawat yang mempunyai panjang 60 cm dan massanya
diabaikan. Sumbu AB terletak ditengah tengah kawat. Momen inersia sistem kedua
bola terhadap sumbu AB adalah....
2. Dua bola masing-masing massanya m 1 = 2 kg dan m2 = 3 kg dihubungkan dengan
batang ringan tak bermassa seperti pada gambar
Jika sistem bola diputar pada sumbu dititik a, maka besar momen inersia sistem bola
adalah....
3. Sebuah titik massa berotasi dengan jari-jari 0,2 m mengelilingi sumbu. Jika massa
titik massa tersebut massanya 3 kg , berapakah momen inersianya ?
4. Perhatikan gambar berikut :
11
Tentukan momen inersia total dengan poros (a) sumbu x, (b) sumbu y !
5. Sebuah bola pejal memiliki massa 2 kg berputar dengan sumbu putar tepat melalui
tengahnya. Jika diameter bola tersebut 30 cm, hitunglah momen inersia bola
tersebut
6. Sebuah roda mobil memiliki massa 20 kg melaju di jalan dengan kecepatan 10 m/s.
jika roda mobil dianggap berbentuk silinder pejal, maka berapakah energi kinetiknya
ketika roda tersebut menggelinding ?
7. Sebuah karton berbentu huruf L dengan ukuran seperti pada gambar di bawah.
Tentukan titik beratnya!
9. Sebuah roda bermassa 6 kg dengan radius girasi 40 cm, berputar dengan kecepatan
300 rpm. Tentukan momen inersia dan energi kinetik rotasi roda tersebut!
12
10. Seorang anak dengan kedua lengan berada dalam pangkuan sedang berputar pada
suatu kursi putar dengan 1,00 putaran/s. Ketika ia merentangkan kedua lengannya,
ia diperlambat sampai 0,40 putaran/s. Tentukan perbandingan dari :
a. momen inersia gabungan (anak dan kursi) sebelum dan sesudah kedua lengannya
direntangkan
BAB 2. ELASTISITAS
1. Elastisistas
Elastisistas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnnya segera
setelah gaya luar yang diberikan kepada benda dihilangkan (dibebaskan)
a. Tegangan
Tegangan adalah gaya yang bekerja pada permukaan seluas satu satuan
F
σ=
A
σ = tegangan (Nm-2)
F = gaya (N)
A = luas permukaan (m2)
b. Regangan
Regangan adalah pertambahan panjang suatu benda per satuan panjang benda mula-
mula akibat adanya tegangan tarik
e=∆ l/l 0
13
∆l = pertambahan panjang pegas (m)
l0= panjang pegas mula-mula (m)
E = regangan
c. Modulus elastis
Modullus elastis atau yang disebut dengan modulus Young didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami bahan.
σ F/A F . l0
E= = =
e ∆ l /l 0 ∆ l . A
E = modulus elastis (Nm-2 atau Pa)
2. Hukum Hooke
Sebuah pegas diregangkan dengan gaya tarik F sehingga pegas itu bertambah panjang
sebesar x. Hukum Hooke yang dinyatakan oleh Robert Hooke berbunyi “jika gaya tarik F
tidak melampaui elastisistas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus
(sebanding ) dengan gaya tariknya”
14
Ep = ½ F . x = ½ k . x . x = ½ k . x2
Ep = energi potensial pegas (Joule)
4. Susunan Pegas
a. Susunan seri
x=x 1 + x2 + ….+ x 3
3) Kebalikan tetapan pegas pengganti seri sama dengan total dari kebaali9kan tiap-
tiap tetapan pegas
1 1 1 1 1
=∑ = + + +… .
ks k1 k1 k2 k3
b. Sususnan paralel
4. Sepotong pegas yang digantung dan diberi beban 0,1 kg, ternyata mengalami
pertambahan panjang sebesar 2 cm. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2 ,
maka nilai konstanta pegas tersebut adalah ?
7. Jika pegas diberikan gaya sebesar 400 N dan mengalami pertambahn panjang
sebsar 4 cm, maka tetapan pegasnya adalah ?
9. Dua buah pegas dengan konstanta masing-masing 300 Nm -1 dan 600 Nm-1 disusun seri
kemudian digantungkan sebuah benda yang menyebabkan susunan pegas bertambah
panjang 5 cm. Massa benda tersebut adalah?
10. Sebuah tali berdiameter 20 mm dengan panjang 30 cm salah satu ujung diikat pada suatu
bidang, ketika ujung yang lain ditarik dengan gaya sebesar 44 N sehingga panjang tali
menjadi 40 cm. hitung:
a. tegangan
b. regangan
c. modulus elastis / modulus young
11. Sebuah pegas diberi beban 2 kg dan digantung vertikal pada sebuah statif. Jika
pegas bertambah panjang 4 cm maka perubahan energi potensial elastis pegas
tersebut adalah… g = 10 m/s
17
BAB 3. F L U I D A STATIK
1. Pengertian Fluida.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida
dapat mencakup zat cair atau gas. Antara zat cair dan gas dapat dibedakan :
Zat cair adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak
berubah volumenya jika mendapat tekanan.
Gas adalah fluida yang kompresibel, artinya dapat ditekan.
Pembahasan dalam bab ini hanya dibatasi sampai fluida yang non kompresibel saja.
Bagian dalam fisika yang mempelajari tekanan-tekanan dan gaya-gaya dalam zat cair
disebut : HIDROLIKA atau MEKANIKA FLUIDA yang dapat dibedakan dalam :
Hidrostatika : Mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang
diam.
Hidrodinamika : Mempelajari gaya-gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang
bergerak (Juga disebut mekanika fluida bergerak). Pembahasan dalam bab ini hanya
dibatasi sampai Hidrostatika saja.
2. Massa Jenis.
Massa jenis benda-benda homogen biasa didefinisikan sebagai : massa persatuan volume
yang disimbolkan dengan .
18
m
= V
Dengan keterangan
m = massa (kg)
V = volume (m3)
= massa jenis(kg/m3)
3. Tekanan Hidrostatika
Tekanan hidrostatis adalah Tekanan yang disebabkan oleh berat zat cair. Tekanan adalah
Gaya per satuan luas yang bekerja dalam arah tegak lurus suatu permukaan. Tekanan
disimbolkan dengan : P
F
P= A
Dengan keterangan
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
P = Tekanan (N/m2)
Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, tetapi berbeda-beda
sesuai dengan ketinggian titik tersebut dari suatu titik acuan.
Dengan keterangan
= rapat massa zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi zat cair diukur dari permukaan zat cair sampai ke titik/bidang yang diminta
19
Ph = Tekanan Hidrostatika (N/m2)
1 atm = 76 cm Hg
1 atm = 105 N/m2 = 106 dyne/cm2
Dengan keterangan
Fh = gaya hidrostatika (Newton)
5. Hukum Pascal
Bunyinya : Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan
oleh fluida tersebut ke segala arah dengan sama besar. Contoh alat yang berdasarkan
hukum Pascal adalah : Pompa Hidrolik. Perhatikan gambar bejana berhubungan di
bawah ini.
F1 F 2
=
A1 A2
F 1. A2=F 2 . A 1
Hukum utama hidrostatika berlaku pula pada pipa U (Bejana berhubungan) yang diisi
lebih dari satu macam zat cair yang tidak bercampur.
(Ph)A = (Ph)B
1h1 + 2h2 = 3h3
Percobaan pipa U ini biasanya digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair.
7. Paradoks Hidrostatis
Segala bejana yang mempunyai luas dasar (A) yang sama dan berisi zat cair dengan
ketinggian yang sama pula (h). Menurut Hukum Utama Hidrostatis : Tekanan hidrostatis
pada dasar masing-masing bejana adalah sama yaitu :
Ph = . g . h
Paradoks Hidrostatis : Gaya hidrostatis pada dasar bejana tidak tergantung pada
banyaknya zat cair maupun bentuk bejana, melainkan tergantung pada :
a. Massa jenis zat cair.
b. Tinggi zat cair diatas dasar bejana.
c. Luas dasar bejana.
Jadi gaya hidrostatis pada dasar bejana-bejana tersebut sama yaitu :
Fh = . g . h . A
8. Hukum Archimedes
Bunyinya : Bila sebuah benda diletakkan di dalam fluida, maka fluida tersebut akan
memberikan gaya ke atas (FA) pada benda tersebut yang besarnya = berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut. Benda di dalam zat cair ada 3 macam keadaan :
a) Benda tenggelam di dalam zat cair.
21
Berat zat cair yang dipindahkan = mc . g
= c . Vc . g
c = b
c . Vb . g = b . Vb . g
22
Benda melayang di dalam zat cair berarti benda tersebut dalam keadaan setimbang.
FA = W
c . Vb . g = b . Vb . g
c = b
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = Wtot
c . g (V1+V2+V3+V4+…..) = W1 + W2 + W3 + W4 +…..
Misalkan sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus
tersebut akan naik ke permukaan zat cair (terapung) karena :
FA > W
c . Vb . g > b . Vb . g
c > b
23
Fn = FA - W
Benda terapung tentunya dalam keadaan setimbang, sehingga berlaku :
FA’ = W
c . Vb2 . g = b . Vb . g
Dengan keterangan
FA’ = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam zat cair (N)
Vb1= Volume benda yang berada dipermukaan zat cair (m3)
Vb2= Volume benda yang tercelup di dalam zat cair (m3)
Vb= Vb1 + Vb2
b) Adhesi
Adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel dari zat yang berbeda/tak sejenis.
Contoh : Kapur tulis yang melekat pada papan.
kohesi molekul-molekul air lebih kecil dari adhesi
molekul-molekul air dan kaca (meniskus cekung).
Kohesi molekul-molekul air raksa lebih besar dari adhesi
Air Hg molekul-molekul air raksa dan kaca (meniskus cembung).
Dengan keterangan
F = Gaya yang bekerja (N)
L = Panjangnya batas antara benda dengan permukaan zat cair(m)
= Tegangan permukaan (N/m)
Ingat!
Untuk benda berbentuk lempeng : panjang batasnya = kelilingnya.
Untuk benda berbentuk bidang kawat : panjang batasnya = 2 x kelilingnya.
Untuk benda berbentuk kawat lurus, juga pada lapisan tipis (Selaput mempunyai 2
permukaan zat cair) panjang batasnya = 2 x Panjang (L).
12. Kapilaritas
Yaitu suatu gejala turun atau naiknya zat cair dalam pembuluh yang sempit, jika
pembuluh yang kedua ujungnya terbuka ini dimasukkan tegak lurus ke dalam bak yang
berisi zat cair. Sedang pembuluh sempit tersebut tersebut disebut pipa kapiler.
Kenaikan/penurunan permukaan zat cair dalam kapiler dapat dirumuskan sebagai
berikut :
2 . γ . cos θ
y = ρ. g . r
Dengan keterangan
25
y = Kenaikan/penurunan zat cair dalam kapiler
= Tegangan permukaan zat cair (N/m)
= Sudut kontak
= Massa jenis zat cair (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
r = Jari-jari kapiler (m)
Dengan keterangan
FA = Gaya ke atas (N)
Fn = Gaya naik (N)
gas = Massa jenis gas pengisi balon (kg/m3)
ud = Massa jenis udara = 1,3 kg/m3
W = Berat (N)
V = Volume (m3)
26
Soal Latihan Bab 3
1. Apa yang dimaksud dengan fluida statis? Berikan 5 contoh penerapan dari fluida
statis!
2. Kapilaritas adalah suatu gejala turun atau naiknya zat cair dalam pembuluh yang
sempit, berikan 5 contoh penerapan dari kapilaritas!
3. Berikan penjelasan mengapa pesawat terbang dapat mengudara?
4. Apa yang terjadi ketika kertas dan batu di celupkan ke dalam zat cair? Berikan
penjelasannya!
5. Apabila sebuah kapal selam menyelam sedalam 60 m, berapa besar tekanan yang
dialami kapal selam tersebut. (Rapat massa air laut = 1,03 g/cm 3).
6. Gaya besarnya 5 N pada penghisap yang kecil dari suatu pompa hidrolik dapat
mengangkat beban beratnya 600 N yang terdapat pada penghisap yang besar. Jika
penghisap yang kecil berpenampang 400 cm2, berapakah luas penampang yang
besar ?
7. Sebuah benda mempunyai berat 100 N di udara dan 60 N di minyak (Rapat
massanya 0,8 g/cm3). Hitung massa jenis benda tersebut!
27
8. Sebatang kayu yang massa jenisnya 0,6 g/cm 3 terapung di dalam air. Jika bagian kayu
yang ada di atas permukaan air 0,2 m3, tentukan volume kayu seluruhnya!
9. Gaya hidrostatis pada dasar bejana tidak tergantung pada banyaknya zat cair
maupun bentuk bejana, melainkan tergantung pada apa saja?
10. Sebuah pipa kapiler berdiameter 0,4 mm dicelupkan ke dalam air yang massa
jenisnya 1.000 kg/m³. Tegangan permukaan air yang dialami adalah 10⁻²N/m dan
sudut kontak 30⁰. Jika g = 10 m/s², maka kenaikan air dalam pipa kapiler sebesar?
Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline bila setiap partikel yang melalui
titik tertentu selalu mempunyai lintasan (garis arus) yang tertentu pula. Partikel-partikel
yang pada suatu saat tiba di K akan mengikuti lintasan yang terlukis pada gambar di
bawah ini. Demikian partikel-partikel yang suatu saat tiba di L dan M. Kecepatan setiap
partikel yang melalui titik tertentu selalu sama. Misalkan setiap partikel yang melalui K
selalu mempunyai kecepatan vK. Aliran yang tidak memenuhi sifat-sifat di atas disebut
aliran turbulen.
K L
M N
28
Pembahasan dalam bab ini di batasi pada fluida ideal, yaitu fluida yang imkompresibel
dan bergerak tanpa mengalami gesekan dan pada aliran stasioner.
2. Debit
Fluida mengalir dengan kecepatan tertentu, misalnya v meter per detik. Penampang
tabung alir seperti terlihat pada gambar di atas berpenampang A, maka yang dimaksud
dengan debit fluida adalah volume fluida yang mengalir persatuan waktu melalui suatu
pipa dengan luas penampang A dan dengan kecepatan v.
v
Q = ∆ t atau Q = A . v
Dengan keterangan
Q = debit fluida (m3/s2)
A = luas penampang tabung alir (m2)
V = kecepatan alir fluida (m/s)
3. Persaman Kontinuitas
Perhatikan tabung alir a-c di bawah ini. A1 adalah penampang lintang tabung alir di a.
A2 = penampang lintang di c. v1 = kecepatan alir fluida di a, v2 = kecepatan alir fluida di c.
t.
Jumlah ini tentulah sama dengan jumlah fluida yang masuk ke tabung alir sehingga :
.A1.v1. t = .A2.v2. t
Jadi :
A1.v1 = A2.v2
4. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli merupakan persamaan pokok hidrodinamika untuk fluida
mengalir dengan arus streamline. Di sini berlaku hubungan antara tekanan, kecepatan
alir dan tinggi tempat dalam satu garis lurus. Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa
jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volume dan energi potensial persatuan volume
selalu bernilai sama pada setiap titik sepanjang garis arus. Hubungan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
P1 + ½ .v12 + g h1 = P2 + ½ .v22 + g h2
Dengan Keterangan
P1 dan P2 = tekanan yang dialami oleh fluida (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan alir fluida (m/s)
h1 dan h2 = tinggi tempat dalam satu garis lurus (m)
= Massa jenis fluida
30
g = percepatan grafitasI
31
Soal Latihan Bab 4
32
Tentukanlah berat pesawat itu. (anggap pesawat terbang mendatar pada kelajuan
tetap pada ketinggian di mana massa jenis udara sama dengan 1 kg/m 2, juga anggap
semua gaya angkat dihasilkan oleh kedua sayap).
8. Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 0,2 m3/s. Massa air yang keluar dari pipa
tersebut selama 5 s adalah ?
9. Perhatikan gambar disamping!
Besar kecepatan air yang mengalir pada penampang 1
(v1) jika besar v2 = 10 m/s adalah ?
10. Sebuah selang dengan luas penampang 2 cm 2 mengalirkan air dengan kecepatan 4
m/s. Selang tersebut diarahkan vertikal dan ujungnya diperkecil hingga luas
penampangnya menjadi 12 kalinya. Tinggi maksimum yang dapat dicapai air adalah?
1. Pengertian Suhu
Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya
suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat ( padat, cair, gas ) yang
mengalami perubahan jika suhunya berubah. Sensitivitas benda terhadap perubahan
suhu dinamakan sifat termometrik zat. Perubahan termometrik zat antara lain
( perubahan volume, perubahan wujud, perubahan daya hantar listrik, dan perubahan
warna.
2. Mengukur Suhu
Alat mengukur suhu berdasarkan sifat-sifat termometrik dinamakan thermometer.
Zat cair yang mempunyai sifat termometrik yang baik adalah air raksa dan alkohol,
karena raksa dan alkohol dapat memuai secara linier jika terjadi kenaikan suhu. Zat cair
yang digunakan untuk mengisi tabung termometer adalah raksa, karena raksa memiliki
kelebihan dibandingkan dengan zat cair lain, diantaranya :
a. Memiliki titik beku terendah ( -390C ) dan titik didih ( 3570C ).
b. Memiliki kenaikan volume yang teratur pada saat terjadi perubahan suhu
c. Tidak membasahi kaca yang ditempati, karena memiliki gaya kohesi besar sehingga
33
pengukuran suhu lebih akurat
e. Mudah dilihat, karena warnanya putih seperti perak ( mengkilat )
Pada pengukuran dengan menggunakan termometer, suhu suatu zat yang diukur
sama besar dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer saat terjadi kesetimbangan
termal antara zat dengan termometer. Skala termometer dibedakan menjadi skala
Celcius, skala Fahrenhait, skala Reamur dan skala Kelvin.
0 0 32 273
R : C : ( F – 32 ) = 80 : 100 : 180
R : C : ( F – 32 ) = 4 : 5: 9
3. Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena suhunya dinaikkan.
Umumnya suatu zat baik padat, cair dan gas bila dipanaskan akan memuai, kecuali air
∆L = Lo α ∆T
Lt = Lo + Lo α ∆T
Lt = Lo ( 1+ α ∆T )
Keterangan:
∆L = pertambahan panjang batang ( m )
Lo = panjang batang mula-mula ( m )
Lt = panjang batang estela suhu naik ( m )
α = koefisien muai panjang ( / 0C )
∆T= kenaikan suhu ( 0C )
2) Muai luas
Jika suatu benda berbentuk bidang dinaikan suhunya, maka sisi-sisi bidang
tersebut ( panjang dan lebar ) akan bertambah panjang.
∆A = Ao β ∆T
At = Ao + Ao β ∆T
At = Ao ( 1+ β ∆T )
Keterangan:
∆A = pertambahan luas ( m2 )
Ao = luas bidang mula-mula ( m2 )
At = luas bidang setelah suhu naik ( m2 )
β = koefisien muai luas ( / 0C )
∆T= kenaikan suhu ( 0C )
3) Muai volume
Jika suatu benda berbentuk tiga dimensi jika diberi kalor selain bertambah
panjang dan lebar juga akan bertambah tinggisehingga benda tersebut
mengalami pemuaian volume.
35
∆V = Vo γ ∆T
Vt = Vo + Ao γ ∆T
Vt = Vo ( 1+ γ ∆T )
Keterangan:
∆V = pertambahan volume ( m3 )
Vo = volume mula-mula ( m3 )
Vt = volume setelah suhu naik ( m3 )
γ = koefisien muai volume ( / 0C )
∆T= kenaikan suhu ( 0C )\
c. Pemuaian gas
Gas hanya mempunyai muai ruang saja dan besar koefisien muai ruangnya sama untuk
semua jenis gas yaitu:
1
γgas = 273
Ada 3 besaran yang harus diperhatikan pada pemuaian gas, yaitu tekanan, suhu dan
volume.
P 1V 1 P 2V 2
=
T1 T2
36
P1 V1 = P2 V2
P1 P2
=
T1 T2
V1 V2
=
T1 T 2
4. Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan suhu. Kalor
berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Benda yang menerima
kalor suhunya akan naik, sedangkan benda melepas kalor suhunya akan turun.
Besarnya kalor yang di serap atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus dengan:
massa benda ( m ), kalor jenis benda ( c ), dan perubahan suhu (∆T ).
Q = m c ∆T
Keterangan:
m = massa benda ( kg )
c = kalor jenis ( J/kg K atau kal/gr C )
∆T = kenaikan suhu ( 0C )
Dalam satuan SI satuan kalor adalah Joule.
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 0C air
yang massanya 1 gram.
37
a. Kapasiras Kalor ( C )
Kapasitas kalor adalah perbandingan antara jumlah kalor yang diterima benda dengan
kenaikan suhu atau banyak panas yang diperlukan untuk menaikan sejumlah zat
tertentu sebesar satu derajat celcius atau satu kelvin.
Q
C = ΔT
Keterangan:
C = kapasitas panas ( J/K )
Q = kalor ( J )
∆T= kenaikan suhu ( K )
b. Kalor jenis ( c )
Merupakan perbandingan antara kapasitas kalor dengan massa benda atau banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu derajat celcius dari satu kilogram zat
tersebut.
C Q
=
c = m mΔT
Keterangan:
C = kapasitas panas ( J/K )
Q = kalor ( J )
∆T= kenaikan suhu ( K )
c = kalor jenis benda ( J/kgK )
Kalor jenis hanya tergantung pada jenis benda tersebut, sehingga masing-
masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda.
38
Menurut Azaz Black adalah jumlah kalor yang dilepas ( Q L ) = jumlah kalor yang diterima
( QT )
Qlepas = Qterima
( m c ∆T )lepas = ( m c ∆T )terima
5. Perpindahan Kalor.
Perindahan kalor dibedakan menjadi 3 macam.
a. Perindahan kalor secara konduksi
Perpindahan kalor melalui zat perantara ( logam ) dengan tidak disertai
perpindahan partikel-partikel zat tersebut secara permanen dinamakan hantaran
atau konveksi. Laju perindahan kalor secara konduksi tergantung pada panjang, luas,
jenis bahan, dan perubahan suhu
Banyaknya kalor yang dapat berpindah selama waktu t adalah:
39
Q ΔT
=kA
t L
Keterangan:
Q = banyaknya kalor ( J )
t = selang waktu ( sekon )
∆T= perubahan suhu ( K )
L = panjang batang ( m )
A = luas penampang ( m2 )
k = koefisien konduksi termal zat ( J/msK )
40
A = luas permukaan benda ( m2)
41
10. Sebuah besi beton memiliki panjang 2 m dan luas penampang 20 cm 2 serta
perbedaan suhu antara kedua ujungnya 1200C. Jika koefisien termal besi 4,6 J/ms 0C.
Tentukan jumlah kalor yang dipindahkan tiap satuan waktu!
Pada keadaan standart 1 mol gas menempati volume sebesar 22.400 cm 3 sedangkan
jumlah atom dalam 1 mol sama dengan 6,02 x 1023 yang disebut bilangan avogadro (N o)
Jadi pada keadaan standart jumlah atom dalam tiap-tiap cm 3 adalah :
42
23
6 ,02 x 10
=2 , 68 x 1019 atom/cm 3
22. 400
Banyaknya mol untuk suatu gas tertentu adalah hasil bagi antara jumlah atom dalam gas
itu dengan bilangan Avogadro.
N
n=
N0
Dengan keterangan
n = jumlah mol gas
N = jumlah atom
No = bilangan Avogadro (6,02 x 1023)
2 N
P= . Ek
3
V
Dengan keterangan
P = tekanan gas (N/m2)
m = massa atom (kg)
v = kecepatan atom (m/s)
V = volume gas (m3)
43
Dengan keterangan
T = Suhu mutlak
k = Konstanta Boltman = 1,38 x 10-23 joule/K
P = tekanan mutlak gas ideal (N/m2 )
V = volume gas (m3)
T = suhu mutlak gas (K)
n = jumlah molekul gas (mol)
m = massa partikel gas
Mr = massa molekul relatif gas
R = konstanta gas umum = 8,31 x 103 M/mol K= 0,0821 Lt.atm/mol K
Persamaan gas sempurna yang lebih umum, ialah dinyatakan dengan persamaan :
P.V
=n . R
T
Jadi gas dengan massa tertentu menjalani proses yang bagaimanapun perbandingan
antara hasil kali tekanan dan volume dengan suhu mutlaknya adalah konstan. Jika proses
berlangsung dari keadaan I ke keadaaan II maka dapat dinyatakan bahwa :
P1 . V 1 P2 . V 2
=
T1 T2
Persamaan ini sering disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.
44
3 3
EK = Nk T atau EK = n R T
2 2
3
EK = Nk T
2
1 3
m v 2= Nk T
2 2
2 3 kT
v=
m
v=
√ 3 kT
m
Dengan demikian kecepatan partikel gas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
v=
√ 3 kT
m
atau v=
√ 3 nRT
m
atau v=
√ 3 RT
Mr
Rumus kecepatan partikel gas ideal dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
2
1 Nm V
P= . 3 pV
V
2
3 v=
→ Nm
Oleh karena
V 1
= , maka v= 3 p
Nm ρ ρ √
ρ = massa jenis gas ideal (kg/m3)
45
Soal Latihan Bab 6
3. Carilah kecepatan molekul gas methana pada suhu -120 o C bila massa molekulnya 16
gram/mol!
4. Berapakah kecepatan molekul gas Methana pada suhu 37 o C. Massa molekul gas
methana 16 gram/mol!
6. Tentukanlah energi kinetik sebuah atom gas Helium pada suhu 27 0 C. k = 1,38 x 10-23
joule/atom.0K!
7. Tentukan energi kinetik dari 1 gram gas Amonia pada suhu 27 0 C Massa molekul
Amonia adalah 17 gram/mol!
10. Di dalam ruang tertutup terdapat gas yang tekanannya 80 x 105 N/ m2. Jika massa jenis
gas tersebut adalah 6 kg/ m3, berapakah kecepatan efektif tiap partikel gas tersebut?
BAB 7. TERMODINAMIKA
Dengan keterangan
W = usaha yang dilakukan oleh sistem (gas),
P = tekanan gas (konstan),
V2 = volume akhir (m3)
47
V1 = volume awal (m3)
Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada suhu tetap. Proses ini
mengikuti hukum Boyle, yaitu : PV = konstan. Untuk menghitung usaha yang dilakukan
oleh sistem, kita tentukan dahulu persamaan tekanan sebagai fungsi volume
berdasarkan persamaan keadaan gas ideal, yaitu:
Pv = nRT
Dengan menggunakan rumus umum usaha ynag dilakukan oleh gas diperoleh:
Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume tetap. Karena
gas tidak mengalami perubahan volume, maka usaha yang dilakukan oleh gas sama nol.
Perumusannya adalah sebagai berikut:
W = P (∆V) = P(0) = 0
Proses isobarik
48
Proses isobarik adalah proses Perubahan keadaan sistem pada tekanan tetap. Usaha
yang dilakukan oleh gas dirumuskan sebagai berikut :
Proses adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya kalor yang
masuk ke atau keluar dari sistem (gas), yaitu Q = 0. Pada proses adiabatik terjadi
perubahan suhu, tekanan, dan volume. Proses ini mengikuti rumus Poisson sebagai
berikut:
Dengan:
Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) hanya mengubah energi dalam, sebab sistem
tidak menerima ataupun melepas kalor. Besarnya usaha yang dilakukan oleh sistem
dapat ditentukandengan rumus :
2. Hukum I Termodinamika
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa sejumlah kalor (Q) yang diterima dan usaha
(W) yang dilakukan suatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam (∆U).
3. Siklus Termodinamika
a) Perngertian Siklus
50
Siklus adalah serangkaian proses yang dimulai dari suatu keadaan awal dan berakhir
pada keadaan awalnya.
b) Siklus Carnot
Siklus carnot yang disebut siklus ideal ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Siklus Carnot dibatasi oleh garis lengkung isotherm dan dua garis lengkung adiabatik.
Hal ini memungkinkan seluruh panas yang diserap ( input panas ) diberikan pada satu
suhu panas yang tinggi dan seluruh panas yang dibuang ( panas output ) dikeluarkan
pada satu suhu rendah.
Kurva ab dan cd masing-masing adalah kurva pengembangan dan pemampatan
isoteremis.
Kurva bc dan da masing-masing adalah kurva pengembangan dan pemampatan
adiabatik.
Dengan keterangan
Q1 = kalor yang diserap dari reservoir bersuhu tinggi (J)
Q2 = kalor yang dilepas ke reservoir bersuhu rendah (J)
Dengan keterangan
T1 = suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu reservoir bersuhu rendah (K)
4. Hukum II Termodinamika
51
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bantuk
lain. Hukum II termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat
berlangsung dan perubahan energi mana yang tidak dapat berlangsung. Pembatasan ini
dapat dinyatakan dengan berbagai
cara, yaitu:
1) Rudolf Clausius (1822 – 1888) menyatakan rumusan Clausius tentang hukum II
termodinamika dengan pernyataan aliran kalor. Kalor mengalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya.
2) Hukum II termodinamika dinyatakan dalam entropi: Total entropi jagat raya tidak
berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketika proses ireversibel
terjadi.
3) Kelvin dan Planck menyatakan rumusan yang setara sehingga dikenal rumusan
Kelvin-Planck tentang hukum II termodinamika tentang mesin kalor. Tidak mungkin
membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah sluruhnya menjadi usaha luar.
a) Pengertian entropi
Secara umum proses ireversibel meyebabkan kehilangan sejumlah kalor, tetapi tidak
seluruhnya sehinga mesin masih mampu melakukan usaha. Bagian kalor yang hilang
dapat dinyatakan dengan suatu variabel keadaan termodinamika baru yang disebut
entropi. Entropi adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat
diubah menjadi usaha. Jika suatu sistem pada suhu mutlak T mengalami suatu proses
reversibel dengan menyerap sejumlah kalor Q maka kenaikan entropi ∆S dirumuskan
oleh:
Perubahan emtropi ∆S hanya tergantung pada keadaan akhir dan keadaan awal. Proses
reversibel tidak mengubah total entropi dan jagat raya, tetapi setiap proses ireversibel
selalu menaikkan entropi jagat raya.
Kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien perfomansi dalam jangkauan 2 sampai
dengan 6. Semakin tinggi nilai Kp, semakin baik mesin pendingin tersebut.
3. Suatu gas yang massanya 3 kg dinaikkan suhunya dari -20 0 C menjadi 800 C melalui
proses isokhorik. Hitunglah penambahan energi dalam gas tersebut, bila diketahui
cp = 248 J/kg 0K, cv = 149 J/kg 0K
4. Satu mol karbon monoksida dipanaskan dari 15 0 C menjadi 160 C pada volume tetap.
Massa molekulnya 28,01 gram/mol. c p = 1,03 x 103 J/kg. 0 K dan = 1,40 . Hitunglah
penambahan energi dalam!
5. Volume gas pada suhu 200 C mengembang secara adiabatik sehingga volumenya
menjadi 2 kali volume mula-mula. Tentukanlah temperatur akhirnya bila =1,4 !
53
6. Pada suatu prose tertentu diberikan panas sebanyak 500 kalori ke sistem yang
bersangkutan dan pada waktu yang bersamaan dilakukan pula usaha mekanik
sebesar 100 joule terhadap sistem tersebut. Berapakah tambahan energi dalamnya ?
7. Berapakah effisiensi suatu mesin yang menerima 200 kalori dari sebuah reservoir
bersuhu 400 oK dan melepaskan 175 kalori ke sebuah reservoir lain yang bersuhu
320 oK. Jika mesin tersebut merupakan mesin carnot berapakah effisiensinya?
9. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan melakukan
usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah?
10. Suatu gas ideal berada di dalam wadah bervolume 3 liter pada suhu 270C. Gas itu
dipanaskan dengan tekanan tetap 1 atmosfer sampai mencapai suhu 2270C. hitung
kerja yang dilakukan gas!
54
BAB 8. GELOMBANG MEKANIK
1. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak.
Gelombang yang dapat merambat melaui medium disebut gelombang mekanik.
Gelombang yang tidak merambat melalui medium artinya gelombang tersebut dapat
merambat melalui vakum (hampa udara). Gelombang in idisebut gelombang
elektromagnetik.
55
Berikut beberapa istilah yang digunakan dalam gelombang transversal
Puncak gelombang : titik tertinggi pada gelombang (misal a dan e)
Dasar gelombang : titik terendah pada gelombang (misal c dan g)
Bukit gelombang : daerah lengkungan oab atau def
Lembah gelombang : daerah lengkungan bcd atau fgi
Amplitudo (A) : nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai
partikel
(misal aa1 atau cc1)
Panjang gelombang (λ) : Jarak antara dua puncak berurutan (nisal ae) atau jarak
dua
dasar yang berurutan (misal cg)
Periode (T) : selang waktu yang diperlukan untuk menempuh dua
puncak
berurutan atau dua dasar yang berurutan
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah perambatannya. Pada gelombang longitudinal yang merambat adalah
rapatan dan regangan. Contoh : gelombang bunyi.
56
Pada gelombang longitudinal, panjang gelombang (λ) jarak antara dua rapatam
atau antara dua regangan yang berdekatan. Jarak antara satu rapatan dan satu
regangan yang berdekatan sama dengan setengah panjang gelombang (1/2 λ)
v
λ= atau λ=v . T
f
λ
v= atauv =λ . f
T
4. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang mekanik yang memiliki amplitudo konstan
disetiap titik yang dilalui gelombang.
y= A sin (ωt−kx)
ω=2 πf
2π
k=
λ
y = simpangan getaran di titik yang berjarak x dari titik asal getaran (m)
A = amplitudo getaran di titik asal (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu yang diperlukan titik asal untuk bergetar (s)
k = bilangan gelombang (/m)
x = jarak titik pada tali dari titik asal getaran (m)
5. Kecepatan Dan Percepatan Partikel Pada Gelombang Berjalan
1. Kecepatan partikel (v) di suatu titik yang berjarak x dari titik asal setelah titik
asal bergetar 1 sekon adalah turunan fungsi simpangan y terhadap waktu t, jadi
58
2. Percepatan partikel (a) adalah runan dari fungsi kecepatan partikel vy terhadap
t, jadi
y= A sin ( ωt ± kx )= A sin [2 π ( Tt ± xλ )]
Sudut [2 π ( Tt ± xλ )] dinamakan sudut fase dan dinotasikan dengan θ, jadi sudut fase
θ=¿
θ=2 πφ
t x
φ= ±
T λ
Misalkan pada saat titik O telah bergetar selama t sekon. Fase partikel p yang
berjarak x1 dari O adalah
59
t x
φ 1= ± 1
T λ
∆ φ= ( t x2
±
T λ )(t x1
− ±
T λ )
7. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner terjadi karena interfernsi terus menerus antara gelombang
datang dan gelombang pantul, yang berjalan dengan arah berlawanan dan memiliki
amplitudo dan frekuensi yang sama. Gelo,mbang stasioner disebut juga gelombang
berdiri, gelombang diam atau gelombang tetap.
Hasil superposisi gelombang datang dan gelombang pantul oleh ujung bebas
adalah
y=2 A cos kx . sin ωt
61
Soal Latihan Bab 8
62
Bila AB ditempuh dalam waktu 8 s, teentukan persamaan gelombangnya!
1. Pengertian Bunyi
Sumber bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Bunyi yang ditimbulkan oleh suatu
sumber bunyi merambat didalam ruang dari sumber bunyi itu ke segala arah.
Telinga manusia dapat mendengar bunyi yang mempunyai frekuensi 20 Hz- 20.000
Hz yang dinamakan audiosonik. Frekuensi bunyi dibawah 20 Hz dinamakan
infrasonik dan di atas 20.000 Hz dinamakan ultrasonik. Bunyi dapat merambat
melalui gas, zat cair dan zat padat. Gelombang bunyi pada ketiga zat tersbut
merupakan gelombang longitudinal
v=
√ F
μ
63
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = tegangan tali (N)
μ = massa persatuan panjang tali (kg/m)
3. Sumber-Sumber Bunyi
a. Dawai (Senar)
Gitar, kecapi, dan biola merupakan contoh alat-alat musik yang menggunakan
dawai (senar) sebagai sumber bunyi.
Frekuensi Nada Dasar
Disebut juga sebagai harmonik kesatu. Nada dasar dihasilkan jika dawai
dipetik atau digesek di tengah-tengah dawai. Pada nada dasar ini terjadi 2
simpul dan 1 perut.
Pada nada dasar terjadi ½ gelombang, sehingga panjang dawai sama dengan
½ panjang gelombang
1
l= λ dan λ=2 l
2
v
Dari persamaan f =
λ
, maka frekuensi nada dasar dirumuskan
dengan
f 0=
v
2l
atau f 0=
1
2l √ F
μ
l = panjang dawai (m)
fo = frekuensi nada dasar (Hz)
64
Pada dawai terjadi 1 gelombang, sehinggapanjang dawai sama dengan 1
panjang gelombang.
l= λ
Frekuensi nada atas pertama dirumuskan dengan
v
f 1= atau f 1 =
l
1
l √ F
μ
Frekuensi Nada Atas Kedua
Disebut juga harmonik ketiga. Frekuensi nada atas kedua dihasilkan
apabiladawai dipetik atau digesek pada jarak 1/6 panjang dawai dari salah
satu ujung dawai. Pada dawai terjadi 4 simpul dan 3 perut
3 2
l= λ atau λ= l
2 3
3v 3
f 2= atau f 2= √ F / μ.
2l 2l
65
1) Pipa Organa Terbuka
Adalah sebuah kolom udara yang kedua unjung penampangnya terbuka.
Apabila pipa organa terbuka ditiup, udara didalam pipa organa
itumembentuk pola gelombang stasioner. Ujung-ujung pipa berhubungan
dengan udara luar.
f 0=
v
2l
atau f 0=
1
2l √ F
μ
66
Frekuensi Nada Atas Kedua
Seperti di tunjukkan pada gambar (d) untuk nada dasar, pada pipa
terbentuk 3 simpul dan 4 perut dan terjadi 3/2 gelombang. Dengan
demikian panjang pipa sam dengan 3/2 panjang gelombang
3 2
l= λ atau λ= l
2 3
3v 3
f 2= atau f 2= √ F / μ
2l 2l
67
Disebut juga harmonik pertama. pada gambar (a) untuk nada dasar pada
pipa terbentuk 1 dsimpul dan 1 perut dan terjadi ¼ gelombang
1
l= λ atau λ=4 l
4
v
f 0=
4l
f n= ( 24n+1L ) v
Sehingga untuk panjang gelombangnya :
4L
λ n=
2 n+1
4. Intensitas Gelombang
68
Intensitas gelombang adalah besaran yang menyatakan besar energi yang
dipindahkan oleh gelombang. Intensitas gelombang (I) didefinisikan sebagai “daya
gelombang (P) yang dipindahkan melalui bidang seluas satu satuan yang tegak lurus
pada arah cepat rambat gelombang”, secara matematis ditulis
P
I=
A
I = intensitas gelombang (watt/m2)
P = daya gelombang (watt)
A = luas bidang yang di tembus tegak lurus oleh bidang (m2)
Perbandingan antara dua intensitas gelombang bunyi yang berada sejauh r 1 dan r2
dari sumber bunyi adalah
1 1
I1 : I 2= :
R 2 R 2
1 2
69
Taraf intensitas bunyi pada jarak R1 dan R2 , TI1 TI2 berturut-turut adalah
TI 2=TI 2+10 log¿
n = banyak sumber
6. Efek Dopler
Efek Dopller membicarakan mengenai perbedaan frekuensi sumber bunyi bila di
dengar oleh seorang pendgengar yang sedang bergerak, ataupun sum,ber bunyi yang
sedang bergferak. Tinggi rendahnya nada suatu bunyi berhubungan dengan
frekuensi gelombang bunyi yang masuk ke telinga manusia. Jadi apabila sumber
bunyi dan pendengar bergerak relatif satu sama lain maka frekuensi yang di dengar
oleh pendengar tidak sama dengan frekuensi yang dipanccarakan oleh sumber
bunyi. Peristiwa ini dinamakan efek Doppler
Ketentuan
1. Bila sumber bunyi diam, dan pendengar diam, maka frekuensi sumber bunyi (f s)
akan sama denganm frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar (fp)
fp = fs
2. Bila sumber bunyi diam, dan pendengar mendekati sumber bunyi, maka
frekuensi yang didengar oleh pendengar (fp) lebih besar dari frekuensi sumber
bunyi (fs)
fp ˃ fs
3. Bila sumber bunyi diam, dan pendengar menjauhi sumber bunyi, maka frekuensi
yang didengar oleh pendengar (fp) lebih kecil dari frekuensi sumber bunyi (f s)
fp ˂ fs
4. Bila pendengar diam, dan sumber bunyi mendekati pendengar, maka frekuensi
yang didengar oleh pendengar (fp) lebih kecil dar frekuensi sumber bunyi (f s)
fp ˃ fs
5. Bila pendengar diam, dan sumber bunyi menjauhi pendengar, maka frekuenmsi
yang didengar oleh pendengar (fp) lebih lkkecil dari pada frekuensi sumber
bunyi (fs)
fp ˂ fs
1. Intensitas bunyi mesin jahit yang sedang bekerja adalah 109 W /m2. jika intensitas
ambang bunyi adalah 10−12 W /m2, maka taraf intensitas bunyi dari 10 mesin jahit
sejenis yang sedang bekerja bersama-sama adalah. . . .
2. Taraf intensitas sebuah mesin rata-rata adalah 50 dB. Apabila 100 mesin di
hidupkan bersama, maka taraf intensitasnya . . . .
3. Kereta api yang akan masuk stasiun mengeluarkan bunyi peluit dengan frekuensi
1024 Hz bergerak mendekati seorang pengamat dengan kecepatan 34 m/s. Cepat
rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. Jika pengamat bergerak menjauhi sumber
bunyin dengan kecepatan 17 m/s, frekuensi bunyi yang di dengar oleh pengamat
adalah. . . .
4. Sebuah mobil bergerak menjauhi menara sirine dengan kecepatan 20 m/s. Pada
saat itu sirine berbunyi dengan frekuensi 680 Hz. Bila cepat rambat bunyi di
71
udara adalah 340 m/s, maka frekuensi bunyi sirine yang di dengar oleh
penumpang mobil adalah. . .
6. Sebuah tali salah satu ujungnya digetarkan terus menerus dan ujung lainnya
terikat kuat. Jika amplitudo yang diberikan adalah 10 cm, frekuensi 4 Hz dan
cepat rambat gelombang pada tali 4 m/s, jarak simpul ketiga dari ujung terikat
adalah....
7. Seutas dawai mempunyai panjang 0,6 meter. Jika tegangan dawai diatur
sedemikian sehingga kecepatan gelombangnya 120 m/s, maka frekuensi
dasarnya adalah ….
8. Seutas senar yang panjangnya 2 m diikat di salah satu ujungnya dan ujung lainnya
digetarkan dengan vibrator sehingga terbentuk 5 simpul gelombang stasioner.
Letak perut kedua dari ujung pantul adalah....
72
BAB 10. ALAT-ALAT OPTIK
1. MATA
Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang
sangat penting bagi manusia.
Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
A. Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian
lain dalam mata yang halus dan lunak.
73
B. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
C. Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung
berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran
yang disebut pupil.
D. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil
diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya
yang masuk ke dalam mata.
E. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh
pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
F. Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya,
sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada
retina terdapat bintik kuning.
Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang
berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi
membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya
akomodasi mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan
retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak.
Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
3. Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata
yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan
rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut
astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi
membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina.
Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata
adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu
berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata
dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :
76
melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya
benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan
sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang
horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
4. Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian
penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan
model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang
dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam
pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan
film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa.
Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses
pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer. Bagian-bagian
kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :lensa cembung berfungsi
untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto, diafragma berfungsi untuk
membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya, aperture yaitu lubang yang
dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya, shutter pembuka/penutup “dengan
cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film, pelat film berfungsi sebagai layar
penangkap/perekam bayangan.
Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di
depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata,
terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada
jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke
belakang.
78
6. Mikroskop
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
79
c) Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk
oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perbesaran yang diperoleh adalah
merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)
d) Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan :
d = Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
So (ok) = jarak benda lensa okuler
d = Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
f (ok) = jarak fokus lensa okuler
7. Teropong (Teleskop)
a. Teropong bintang
80
Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.
M = f (ob) / f (ok)
M = f (ob) + f (ok)
M = f (ob) / So (ok)
81
Panjang teropong adalah :
M = f (ob) + So (ok)
b. Teropong Bumi
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa
okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak,
dan diperbesar.
Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat
maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran :
M = d = f (ob) / f (ok)
83
Soal Latihan Bab 10
1. Sebuah lup memiliki fokus 2,5 cm. Berapakah perbesaran sudut lup untuk mata tak
berakomodasi?
2. Seseorang yang memakai kacamata - 0,25 dioptri dapat melihat benda yang sangat
jauh dengan jelas. Jika orang tersebut melepas kacamatanya, berapakah jarak
paling jauh yang masih dapat dilihatnya ?
3. Seseorang yang titik dekatnya 50 cm hendak membaca buku yang diletakkan pada
jarak 25 cm. Hitung kekuatan kaca mata yang dipakai!
4. Seorang rabun dekat dapat melihat benda dengan jelas pada jarak kurang dari 75
cm. Jika ia menggunakan kacamata yang mempunyai kuat lensa 2,5 dioptri, berapa
titik dekatnya setelah ia memakai kacamata ?
5. Sebuah mikroskop mempunyai jarak fokus lensa obyektif 2 cm dan jarak fokus
lensa okuler 5 cm. Panjang mikroskop 25 cm. Jika mata normal melihat benda renik
tanpa berakomodasi, hitung perbesaran total mikroskop!
6. Sebuah teropong bumi memiliki lensa obyektif berfokus 16 cm dan lensa okuler
berfokus 10 cm dan lensa pembalik berfokus 2 cm. Hitung berapa panjang
teropong!
84
8. Titik dekat seseorang terletak pada jarak 120 cm di depan mata.Untuk melihat dengan
jelas suatu benda yang terletak 30 cm di depan mata, kekuatan lensa kacamata yang
harus dipakai adalah?
9. Titik jauh mata seseorang adalah 200 cm. Untuk dapat melihat benda jauh dengan
jalas, kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai adalah ?
10. Titik jauh seseorang 100 cm di depan mata. Orang tersebut memerlukan kacamata
dengan kekuatan lensa sebesar?
85
BAB 11. GEJALA PEMANASAN GLOBAL
a. Boros Listrik
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua
orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata
untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian
besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi.
c. Efek Rumah Kaca
Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau gedung
dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke udara,
bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu
berdampak. Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun
memakai konsep bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global
adalah “prestasi” yang di hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan
kaca.
86
d. Bahan Bakar Kendaraan
Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa
memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di hasilkan.Kita
ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda
motor dari tahun ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan
pengendara mobil tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak
di musnahkan atau tetap di biarkan beredar.
87
Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah
dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Terjadi saat ini adalah
jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi dengan infrasrtuktur
jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan global
terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.
a. Kekeringan
Pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke
depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang
kita miliki saat ini. Kekeringan tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan
berdampak fatal bagi populasi dunia.
b. Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai virus
umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan suhu
akibat perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim
tropis kemudian menyebar ke daerah lain. Kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan
6 persen dalam penyebaran penyakit.
c. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan
logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di
seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar
yang menimpa berbagai belahan dunia.
d. Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah Antartika
(Kutub Selatan). Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai tiga kali lipat. Es
di kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Jika es
mencair, pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut akan terancam bahaya. Saat
atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini
menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
88
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah
pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada
ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
f. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat
kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca
juga akan meningkat yang pada akhirnya memperparah pemanasan global (global
warming)
h. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi
89
oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies
yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
d. Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah bijaknya
untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari mematikan alat
listrik yang tidak digunakan.
2. Apa sajakah yang termasuk gas rumah kaca? Gas apakah yang paling bertanggung
jawab untuk terjadinya efek rumah kaca?
3. Mengapa karbondioksida yang merupakan senyawa alami dari atmosfer yang tak
beracun disebut sebagai salah satu gas rumah kaca?
4. Sebutkan beberapa pengaruh yang disebabkan oleh lapisan ozon yang menipis!
7. Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca, maka hal yang perlu dilakukan adalah?
91
DAFTAR PUSTAKA
Zaelani, Ahmad, dkk. 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung :
Yrama Widya
Adiwarsito. (2009). “Materi Ajar: Fisika SMA Kelas X IPA”. [Online]. Tersedia:
https://adiwarsito.files.wordpress.com [12 Juli 2017]
92