Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Suatu benda dapat melakukan gerak melingkar jika pada benda tersebut bekerja
sebuah momen gaya. Akibat momen gaya inilah timbul gerak rotasi dari gerak
rotasi terjadi percepatan sudut, kecepatan sudut dan momen inersia serta momen
gaya (torka).
Momen gaya adalah ukuran resistensi atau kelembapan suatu benda terhadap
perubahan dalam gerak rotasi. Sedangkan momen inersia adalah gaya yang
diberikan oleh benda untuk mempertahankan kecepatan awalnya.
Adapun rumus dari momen inersia adalah I = mr2. Momen inersia diberikan
lambang I dengan demikian momen inersia dari sebuah partikel bermassa m
didefinisikan sebagai hasil kali massa (m) dengan kuadrat jaraknya (r).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang di maksud dengan Momen inersia ?
1.2.2 Apakah yang di maksud dengan Momen inersia Partikel ?
1.2.3 Apakah yang di maksud dengan Momen inersia Benda Tegar ?
1.2.4 Apakah yang di maksud dengan Momen inersia Benda Pejal?

1.3 Tujuan Makalah


1.3.1 Untuk mengetahui penerapan momen inersia di kehidupan
1.3.2 Untuk mengetahui hubungan momen inersia dengan periode pada sistem
rotasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Momen Inersia Partikel

Sebelum membahas momen inersia benda tegar, terlebih dahulu di pelajari


Momen inersia partikel. dalam hal ini jangan membayangkan partikel sebagai
sebuah benda yang berukuran sangat kecil. Sebenarnya tidak ada batas ukuran yang
ditetapkan untuk kata partikel. Jadi penggunaan istilah partikel hanya untuk
mempermudah pembahasan mengenai gerakan, di mana posisi suatu benda
digambarkan seperti posisi suatu titik. Konsep partikel ini yang kita gunakan dalam
membahas gerak benda pada Topik Kinematika (Gerak Lurus, Gerak Parabola,
Gerak Melingkar) dan Dinamika (Hukum Newton). Jadi benda-benda dianggap
seperti partikel.
Konsep partikel itu berbeda dengan konsep benda tegar. Dalam gerak lurus
dan gerak parabola, misalnya, kita menganggap benda sebagai partikel, karena
ketika bergerak, setiap bagian benda itu memiliki kecepatan (maksudnya kecepatan
linear) yang sama. Ketika sebuah mobil bergerak, misalnya, bagian depan dan
bagian belakang mobil mempunyai kecepatan yang sama. Jadi kita bisa
mengganggap mobil seperti partikel alias titik.
Ketika sebuah benda melakukan gerak rotasi, kecepatan linear setiap bagian
benda berbeda-beda. Bagian benda yang ada di dekat sumbu rotasi bergerak lebih
pelan (kecepatan linearnya kecil), sedangkan bagian benda yang ada di tepi
bergerak lebih cepat (kecepatan linear lebih besar). Jadi , kita tidak bisa
menganggap benda sebagai partikel karena kecepatan linear setiap bagian benda
berbeda-beda ketika ia berotasi. kecepatan sudut semua bagian benda itu sama.
Mengenai hal ini sudah dijelaskan dalam Kinematika Rotasi.
Jadi pada kesempatan ini, terlebih dahulu di tinjau Momen Inersia sebuah
partikel yang melakukan gerak rotasi. Hal ini dimaksudkan untuk membantu kita
memahami konsep momen inersia. Setelah membahas Momen Inersia Partikel,

2
maka akan berkenalan dengan momen inersia benda tegar. Benda tegar itu memiliki
bentuk dan ukuran yang beraneka ragam. Jadi untuk membantu kita memahami
momen Inersia benda-benda yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda
itu, terlebih dahulu kita pahami momen inersia partikel. Bagaimanapun, setiap
benda itu bisa dianggap terdiri dari partikel-partikel.
Sekarang mari tinjau sebuah partikel yang melakukan gerak rotasi. Dapat
menggunakan gambar saja

Gambar Sebuah partikel yang memerlukan gerak rotasi

Jadi Momen Inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel itu
(m) dengan kuadrat jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke partikel (r2). Untuk
mudahnya, bandingkan dengan gambar di atas. Secara matematis, momen inersia
partikel dirumuskan sebagai berikut :

I = mr 2
Keterangan : I = momen inersia
m = massa partikel r = jarak partikel dari sumbu rotasi

3
2.2 Momen Inersia Benda Tegar

Secara umum, Momen Inersia setiap benda tegar bisa dinyatakan sebagai
berikut :

Benda tegar bisa kita anggap tersusun dari banyak partikel yang tersebar di
seluruh bagian benda itu. Setiap partikel-partikel itu punya massa dan tentu saja
memiliki jarak r dari sumbu rotasi. jadi momen inersia dari setiap benda merupakan
jumlah total momen inersia setiap partikel yang menyusun benda itu.
Ini hanya persamaan umum saja. Bagaimanapun untuk menentukan Momen
Inersia suatu benda tegar, kita perlu meninjau benda tegar itu ketika ia berotasi.
Walaupun bentuk dan ukuran dua benda sama, tetapi jika kedua benda itu berotasi
pada sumbu alias poros yang berbeda, maka Momen Inersia-nya juga berbeda.

4
Tabel momen inersia benda tegar :

Di mana pada tabel : I = Momen Inersia

L = Panjang Benda

M = Massa Benda

5
2.3 Momen Inersia Benda Pejal

Benda pejal dideskripsikan dengan fungsi kerapatan massa (r)

Luas dibagi menjadi elemen kecil dan masing-masing luas dikalikan kuadrat
lengan momennya.
Momen inersia terhadap sumbu x

Momen inersia terhadap sumbu y

Sehingga :

2.4 Penerapan Momen Inersia

2.4.1 Aplikasi Momen Inersia Pada Elemen Mesin

6
Aplikasi moment inersia pada elemen mesin yang disebut dengan "Roda
Gila" pada mesin-mesin internal combustion (contoh: mesin diesel, mesin 4-takt).
Mesin-mesin jenis ini prinsipnya merubah energi mekanis sistem berbasis translasi
(pada piston) menjadi sistem rotasi yang ditransmisikan ke Roda Kendaraan.
Contoh pada mesin 4-Takt, Moment Inersia ini (pada elemen Roda Gila) diperlukan
untuk menyimpan sebagian energi mekanisnya untuk melakukan langkah-langkah
kerja mesin pada proses:

- Penghisapan,
- Kompresi, dan
- Pembuangan.

Sedangkan langkah Ekspansi adalah langkah kerja yg sesungguhnya pada


piston, yaitu proses langkah pembakaran. Kita gambarkan saja sebagai langkah
injeksi Energi. Pada proses Ekspansi ini energi dirubah dari energi kimia bahan
Hidrocarbon (BBM) menjadi energi mekanis translasi pada piston, yang dapat
diformulasikan sebagai delta(W) = delta(PV), selanjutnya dengan memakai poros
engkol ditransmisikan dalam bentuk rotasi ke semua bagian mesin. Sebagian kecil
energinya disimpan ke roda gila tadi, dan sebagian besar digunakan sebagai
penggerak torsi pada Objek, sesuai dengan tujuan mesin ini di aplikasi/dipakai.
Kalau untuk kendaraan ke as rodanya, kalau untuk mesin-mesin perkakas ya ke as
Pulley nya atau Gear nya dan lain-lain.

2.4.2 Aplikasi Momen Inersia Pada jaw crusher

Jaw Crusher sendiri dipakai secara luas pada industri pertambangan,


industri metal, konstruksi, pembangun jalan tol, pembangunan rel kereta dan
industri kimia.
Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher.

7
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor,
poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw
plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang
terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan
dan diberhentikan melalui pembukaan pemakaian.

2.5 Contoh Soal dan Pembahasan

Empat buah partikel yang saling berhubungan dan membentuk satu sistem
kesatuan dengan konfigurasi seperti gambar diatas. Masing-masing partikel
memiliki berat yang berbeda dan jarak antar partikel satu sama lain sebesar R.
Tentukan momen inersia sistem diatas jika:

a. Sistem diputar terhadap sumbu putar A.


b. Sistem diputar terhadap sumbu putar B.

SOLUSI:

8
Oleh karena sistem terdiri dari empat partikel yang masing-masing memiliki berat
yang berbeda, maka besar momen inersia sistem adalah jumlah dari setiap partikel
terhadap sumbu putarnya.

a) Sistem diputar terhadap sumbu putar A:

Diketahui dari soal,

m1 = m dan R1 = 0;
m2 = 2m dan R2 = R;
m3 = 3m dan R3 = 2R;
m4 = 4m dan R4 = 3R.

Sehingga didapat,

b) Sistem diputar terhadap sumbu putar B:

Diketahui dari soal,

m1 = m dan R1 = R;
m2 = 2m dan R2 = 0;
m3 = 3m dan R3 = R;
m4 = 4m dan R4 = 2R.

Maka, didapat

9
Sebuah benda pejal yang berbentuk seperti kerucut yang menempel pada salah
satu ujung silinder diputar dengan sumbu rotasi pada titik pusat silinder seperti
yang dapat dilihat pada gambar diatas. Diketahui massa silinder sama dengan
massa kerucut yakni sebesar 2 kg, panjang silinder 0,8 meter, dan jari-jari silinder
0,1 meter. Tentukan momen inersia benda tersebut.

SOLUSI:

Untuk menyederhanakan perhitungannya, maka momen inersia tiap geometri


benda dihitung terpisah.

Diketahui dari soal,

ms = 2 kg dan Rs = 0,1 m;
m2 = 2 kg dan Rk = 0,1 m;

Sehingga didapat besar momen inersia benda:

10
Bola bermassa 100 gram dihubungkan dengan seutas tali yang panjangnya 30 cm seperti
pada gambar. Momen inersia bola terhadap sumbu AB adalah

Pembahasan

Diketahui :

Sumbu rotasi adalah AB

Massa bola (m) = 100 gram = 100/1000 = 0,1 kilogram

Jarak bola dari sumbu rotasi (r) = 30 cm = 0,3 meter

Ditanya : Momen inersia bola (I)

Jawab :

I = m r2 = (0,1 kg)(0,3 m)2

I = (0,1 kg)(0,09 m2)

I = 0,009 kg m2

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Momen Inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel itu (m)
dengan kuadrat jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke partikel (r2).
Momen inersia dari setiap benda merupakan jumlah total momen inersia
setiap partikel yang menyusun benda itu. Ini cuma persamaan umum saja,
bagaimanapun untuk menentukan momen inersia suatu benda tegar, kita perlu
meninjau benda tegar itu ketika ia berotasi. Walaupun bentuk dan ukuran dua benda
sama, tetapi jika kedua benda itu berotasi pada sumbu alias poros yang berbeda,
maka Momen Inersia-nya juga berbeda.
Momen inersia benda pejal dideskripsikan dengan fungsi kerapatan massa
(r), Luas dibagi menjadi elemen kecil dan masing-masing luas dikalikan kuadrat
lengan momennya.

3.2 Saran

Saran untuk para pembaca yaitu pembaca dapat memanfaatkan informasi


yang terdapat pada makalah ini, makalah ini juga masih banyak terdapat
kekurangan jadi kiranya para pembaca dapat menambahkan apa-apa saja yang
mungkin dapat di masukkan dalam makalah ini agar kekurangan tadi dapat
terpenuhi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2013. http: // id. answers. yahoo. com/question/index? Qid = 2 0 0 9
0 1 1 0 1 3 4 5 3 2 AAuSO3i.

Anonymous.2013. http://www.cocrusher.com/jaw_crusher.html.

Anonymous.2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_sumbu_sejajar.

Anonymous.2010.www.httpsisfo.itp.ac.idbahanajarBahanAjarAsnalFisikaBAB%
2013%20Momen%20Inersia.pdf)

Euler, Leonhard.1765. Theoria motus corporum solidorum seu rigidorum: ex primis


nostrae cognitionis principiis stabilita et ad omnes motus, qui in huiusmodi
corpora cadere possunt, accommodata. Auctore Leonh. Eulero. Cornell
University Library. ISBN 978-1429742818.

Surya .y. 2008. Momen Inersia tanpa Kalkulus.

13

Anda mungkin juga menyukai