Disusun oleh :
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
Laporan Tugas Besar Kinematika dan Dinamika ini tepat pada waktunya. Laporan
ini membahas tentang Analisis Mekanisme Empat Batang Penghubung.
Dalam penyusunan laporan ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan Tugas Besar Kinematika dan Dinamika ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan
selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian
Kinematika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari gerak relatif dari
elemen elemen mesin, yaitu kecepatan dan percepatannya. Kecepatan dan
percepatan tersebut diperoleh dalam bentuk yang berguna sebagai informasi untuk
mendapatkan gaya-gaya dinamik yang bekerja pada elemen-elemen mesin tesebut.
2.1 Pengertian
Mekanisme empat batang merupakan suatu mekanisme yang disusun oleh
empat batang kaku yang terdiri crank, coupler and follower dan batang diam
(ground). Mekanisme jenis ini merupakan mekanisme yang sudah banyak
diaplikasikan di berbagai bidang untuk memanipulasi gerak seperti pada peralatan
pemesinan, alat pemegang dan pemindah material, peralataan permainan dan lain
sebagainya.
Mekanisme empat penghubung yang ditunjukkan dalam gambar 12-7a
mempunyai 2 gaya yang diketahui, P dan S, seperti dilihatkan. Sistem ada dalam
kesetimbangan sebagai hasil dari satu kopel T2 yang dikenakan ke penghubung 2.
Diperlukan untuk mendapatkan berbagai gaya pena dan kopel yang diberikan ke
penghubung 2. Apakah mungkin untuk menyelesaikan dalam mendapatkan besaran-
besaran yang diinginkan dengan analisa mekanisme keseluruhan sebagai satu
kesatuan? Terdapat lima anu jika mekanisme dipandang dalam satu kesatuan: arah
dan harga F14, arah dan harga F12, dan T2. Dengan hanya tiga persamaan
kesetimbangan, kita tidak dapat memperoleh satu jawab langsung. (Holowenko, 152)
Sebuah mekanisme empat penghubung terlihat dalam gambar. Kita anggap
bahwa mekanisme digambarkan dalam skala untuk posisi dimana analisa kecepatan
dilakukan. Juga ditentukan bahwa kecepatan sudut penghubung 2, 2 .
Untuk Langkah penyelesaiannya empat penghubung ini hampir sama dengan
mekanisme engkol peluncur VA = O2 .A 2
Sehingga arah VB dapat diketahui yaitu tegak lurus ke garis A-B.Mencari arah VBA
kita asumsikan titik A diam dan arah VBA adalah tegak lurus terhadap penghubung 3.
Gabungkan Arah VA, Arah VB dan arah VBA sehingga menjadi poligon tertutup seperti
terlihat pada gambar:
Pehatikan setiap penghubung yang terisolasi, seperti ditunjukkan dalam
gambar 12-7b. Di situ terdapat sembilan anu, harga dan arah masing-masing
untuk F14, F34/F43, F23/F32, F12 dan harga T2. Namun dapat diberikan sembilan
persamaan kesetimbangan (tiga untuk setiap penghubung). Maka kunci
penyelesaiannya adalah dengan mengisolasi penghubung-penghubung dan
perhatikan masing-masing secara terpisah.
Jika penghubung empat diperhatikan, terdapat empat anu yang ditemui;
jika penghubung tiga diperhatikan, terdapat empat anu yang ditemui; dan jika
penghubung dua diperhatikan terdapat lima anu. Sehingga setiap penghubung
tidak dapat dianalisa secara tersendiri. Catatan jika penghubung-penghubung tiga
dan empat diperhatikan, terdapat enam anu, dengan enam persamaan
kesetimbangan yang dapat diterapakan, tiga untuk setiap penghubung. Maka,
perhatikan penghubung 3 dan 4, seperti ditunjukkan dalam gambar 12-7c, dimana
F34 diuraikan kedalam komponen-komponennya: F34T4, komponen yang tegak
lurus ke B-O4, dan F34N4, komponen disepanjang B-O4. F34T4 dapat diperoleh
dengan mengambil momen terhadap titik O4.
Dengan aksi dan reaksi, maka gaya-gaya yang bekerja di B pada
penghubung 3 sama besar dan berlawanan arah dengan gaya-gaya yang bekerja di
Bpada penghubung 4. Gaya-gaya yang bekerja di B pada penghubung 3
dinyatakan dengan F43T4 dan F43N4 dimana F43T4 telah didapat dari analisa
penghubung 4. Jika perhatian difokuskan pada penghubung 3, kita akan menemui
3 anu: harga dan arah F23 dan harga F43N4. Penghubung 3 dapat direduksi menjadi
sistem tiga gaya dengan menggabungkan S dan F43T4. F23 harus bekerja melalui
perpotongan resultan yang diperoleh dan F43N4 dengan penerapan satu persamaan
momen. Poligon gaya untuk penghubung 3 ditunjukkan dalam gambar 12-7d.
Poligon gaya untuk sistem keseluruhan ditunjukkan dalam gambar 12-7c.
kopel yang diberikan ke penghubung 2 dapat dengan cepat diperoleh karena F 23
telah didapatkan.
Δs ds
dinyatakan dengan lim = , yakni persamaan matematik untuk kemiringan
Δt dt
kurva perpindahan waktu
Dengan bentuk yang sama, perceptan didefinisikan sebagai sebagai laju
dv
sesaat perubahan kecepatan, yang dapat dinyatakan dengan , yang dapat juga
dt
diinterpretasikan sebagai kemiringan kurva kecepatan – waktu. (Holowenko, 03).
2.4 Gerak
Suatu benda/materi dikatakan bergerak apabila terjadi perubahan baik
kedudukan juga kecepatan. Gerak lurus merupakan suatu gerak yang dimana
lintasannya adalah garis lurus.
2.4.1 Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturan merupakan salah satu jenis gerak lurus dimana
yang menjadi ciri-ciri dari gerak lurus beraturan adalah kecepatan yang
dilakukan benda tersebut selama bergerak adalah tetap/tidak berubah.Dengan
demikian,dapat dikatakan bahwa dalam gerak lurus beraturan tidak ada
perubahan kecepatan atau percepatan sama dengan nol.
2.4.2 Gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus berubah beraturan merupakan gerak dimana benda
bergerak dengan kecepatan tidak konstan atau berubah-ubah.Dapat dikatakan
gerak ini benda mengalami percepatan baik konstan maupun fluktuatif
(berubah-ubah).
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 3 METODA PENULISAN
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN