Anda di halaman 1dari 28

Laporan Praktik Kerja Nyata

PT. Boma Bisma Indra (Persero)


Pasuruan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah yang melaksanakan Tri
Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat diharapkan mendidik dan mencetak sarjana yang
mampu menguasai ilmu pengetahuan secara praktis maupun teoritis serta
mampu berperan dalam kehidupan masyarakat. Dunia ilmu pengetahuan pada
dasarnya tidak terlepas dengan dunia industri, bahkan sangat erat
hubungannya. Dalam hal ini ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai
ilmu pengetahuan yang menempatan posisi utama dalam peran pembangunan,
berjalan sebagai jembatan antar ilmu pengetahuan dengan dunia industri yang
disebut “Link and Match”.

Secara garis besar kegiatan praktik kerja nyata (PKN) mempunyai tujuan
yaitu untuk memberikan pengalaman dan keterampilan kerja pada mahasiswa
secara langsung di lapangan industri sehingga mahasiswa dapat mengetahui
keadaan di industri secara langsung. Dengan Praktik kerja nyata ini diharapkan
mahasiswa dapat cepat beradaptasi dengan keadaan di industri maupun di
masyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di industri
dengan baik sehingga mahasiswa dapat menjadi tenaga yang berpengalaman
dan terampil untuk diterapkan dan dikembangkan di dunia kependidikan
ataupun non kependidikan yang profesional, cakap, terampil, dan bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan selama pelaksanaan praktik kerja nyata,
Sedangkan tujuan khusus dari pelaksanaan praktik kerja nyata adalah sebagai
salah satu proses aplikasi dari ilmu yang diperoleh dari hasil belajar di bangku
kuliah, ataupun mahasiswa dapat mengetahui langsung cara penanganan suatu
masalah dalam bidang pemesinan serta koordinasinya di industri.

Pelaksanaan praktik kerja nyata diwajibkan bagi mahasiswa Jurusan


Teknik Mesin Universitas Islam Malang sebagai syarat memenuhi ketentuan

1
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

kurikulum dan dalam jangka waktu pelaksanaan selama lebih kurang satu
bulan.

Dengan dilaksanakannya kerja praktek nyata ini diharapkan mahasiswa


dapat lebih mantab dalam menentukan langkah di masa yang akan datang untuk
dapat mengimbangi arus teknologi dan informasi yang berkembang dengan
cepat. Dipilihnya PT. Boma Bisma Indra (Persero) yang bertempat di Jl. Imam
Bonjol 18, Pasuruan sebagai tempat praktik kerja nyata karena merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi
berbagai macam peralatan industri. Oleh karena itu, sangatlah cocok jika PT.
Boma Bisma Indra (Persero) dijadikan sebagai tempat studi lapangan bagi
mahasiswa agar dapat mengetahui penerapan teori di lapangan.

1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana sejarah PT. Boma Bisma Indra (Persero) ?
1.2.2. Bagaimana struktur organisasi PT. Boma Bisma Indra (Persero) ?
1.2.3. Apa yang di maksud Mesin Angle Bending ?
1.2.4. Kerusakan apa saja yang di alami Mesin Angle Bending yang ada di PT.
Boma Bisma Indra (Persero) ?
1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah diatas, dapat diambil sebuah
batasan masalah yaitu kerusakan yang di alama Mesin Bending yang ada di PT.
Boma Bisma Indra (Persero).
1.4.Tujuan Praktik Kerja Nyata
kompetensi yang ingin dicapai selama melakukan praktik kerja nyata:

Kompetensi yang Ingin


No. Departemen yang dituju
Dicapai

1. Memahami

2. Menindetifikasi Fabrikasi & Maintenance

3. Menyimpulkan

2
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

4. Menerapkan

Secara umum praktik kerja nyata ini mempunyai tujuan yaitu untuk
memberikan pengalaman dan keterampilan kerja pada mahasiswa secara
langsung di lapangan industri sehingga mahasiswa dapat mengetahui keadaan
di industri secara langsung. Dengan praktik kerja nyata ini diharapkan
mahasiswa dapat cepat beradaptasi dengan keadaan di industri maupun di
masyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di industri
dengan baik sehingga mahasiswa dapat menjadi tenaga yang berpengalaman
dan terampil untuk diterapkan dan dikembangkan di dunia kependidikan
ataupun non kependidikan yang profesional, cakap, terampil, dan bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan selama pelaksanaan praktek kerja nyata,
sedangkan tujuan khusus dari pelaksanaan praktik kerja nyata adalah sebagai
berikut:

 Salah satu proses aplikasi dari ilmu yang diperoleh dari hasil belajar
di bangku kuliah.
 Mahasiswa dapat mengetahui langsung cara penanganan suatu
masalah dalam bidang pemesinan serta koordinasinya di industri.
 Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kendala-kendala di
lapangan dalam pelaksanaan suatu sistem produksi dan pemesinan
 Mahasiswa dapat memberikan penilaian atas potensi, kemampuan,
yang selama ini ia dapatkan di kampus dengan tantangan dunia kerja
(lapangan) yang sebenarnya.
 Memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih banyak sehingga dapat
menambah wawasan berfikir sebagai tenaga yang profesional.
 Memahami dan mengerti tentang pelaksanaan keselamatan kerja yang
diterapkan di industri.
 Menambah wawasan dan keterampilan tentang maintenance
(manajemen produksi dan pemeliharaan bengkel).

3
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

 Menambah wawasan tentang perencanaan produksi dan quality


control

1. Bagi Pelaksana
 Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dan dimiliki
baik di dalam maupun di luar bangku kuliah.
 Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang dunia
industri.
 Melatih diri agar tanggap dan peka menghadapi masalah di
lingkungan kerja.
 Memperdalam dan meningkatkan kualitas keterampilan dan
kreatifitas diri pribadi.

2. Bagi Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Nyata


 Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di tempat praktik
kerja nyata
 Sarana menyalurkan informasi di bidang teknologi mesin bagi
kemajuan mahasiswa.

3. Bagi Fakultas Teknik Universitas Islam Malang


 Sebagai masukan untuk mengevaluasi sejauh mana kurikulum yang
ada dengan kebutuhan pada industri.
 Mencetak tenaga kerja terampil dan profesional, jujur serta ulet
dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
 Memperbanyak mitra kerja antara instansi pendidikan Universitas
Islam Malang dengan dunia industri.

1.5.Metode pelaksanaan kerja praktik nyata


Metode yang dilakukan penulis dalam melakukan krja praktik nyata di PT.
Boma Bisma Indra (Persero) adalah:

4
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

1. Library Approach
Yaitu cara memperoleh data dengan jalan membaca buku-buku, literatur
yang medukung dalam laporan dan sumber-sumber data lainnya pada
perpustakaan universitas, internet serta arsip-arsip yang erat kaitannya
dalam penyusunan laporan ini.
2. Field Approach
Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan jalan melihat kenyataan
yang ada di perusahaan atau dengan kata lain melakukan pengamatan
langsung terhadap kegiatan perusahaan. Metode field approach ini
dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
 Observasi Approach
Mengumpulkan data, pengamatan langsung segala aktivitas yang
terjadi di PT. Boma Bisma Indra (Persero).
 Interview Approach
Pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara atau
komunikasi secara langsung dengan respon tentang hal-hal yang
berhubungan dengan obyek yang diteliti atau dengan orang-orang
yang berhubungan di dalamnya, khususnya yang terlibat langsung
dengan pelaksanaan sehari-hari.

5
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Sejarah Perusahaan

Sejarah industri pemesinan di tanah air sudah dimulai kurang lebih satu abad
yang lalu bersamaan dengan dibangunnya beberapa industri pemesinan seperti
NV De Bromo pada tahun 1865 di Pasuruan, NV De Industrie pada tahun 1878
dan CV Vulkan pada tahun 1918 di Surabaya, maksud dari pendirian beberapa
industri pemesinan tersebut untuk menunjang pengadaan dan perbaikan mesin-
mesin dan peralatan pabrik untuk industri yang mengolah hasil perkebunan
pada waktu itu. Pada tahun 1958, status tiga industri pemesinan diatas berubah
menjadi perusahaan Negara yaitu NV De Bromo menjadi PN Boma, CV De
Vulkan menjadi PN Bisma dan NV De Industrie menjadi PN Indra. Pada tahun
1971 tiga perusahaan tersebut bergabung menjadi satu PERSERO yaitu PT.
Boma Bisma Indra (Persero), sebagai Badan Usaha Milik Negara di bawah
pembinaan Departemen Perindustrian.

Menyadari prospek bisnis pemesinan dan peralatan pabrik maka disusun


progam peningkatan kemampuan dan efesiensi guna meningkatkan daya saing,
dimulai dengan memperluas usaha kegiatan pendirian satu unit usaha gerak
kontrakting di Jakarta pada tahun 1972, kemudian pada tahun 1974 didirikan
PT. Boma Stork, dimana mayoritas sahamnya dimiliki oleh Stork Wekspor BV
Netherland, PT. Masayu dan PT. Bina Usaha Indonesia, yang mengkhusukan
dalam pembuatan mesin-mesin dan peralatan pabrik untuk industri yang
mengolah hasil perkebunan dan boiler.

Pada tahun 1977 unit Bisma dirubah menjadi industri pembuatan motor
diesel dengan lisensi dari Klokner-Humboltz-Deutz (KHD) Jerman yang
menghasilkan motor diesel dengan berbagai aplikasi seperti pembangkit listrik
otomotif, marine, alat-alat berat dan berbagai keperluan pembangunan dan
industri. Pada waktu itu bersamaan didirikan pula unit Turangga yang
menghasilkan produk-produk tempa untuk melayani pertanian seperti cangkul,

6
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

parang, sabit dan komponen pemesinan yang lisensinya berasal berasal dari
Schawabishe Huttenwerke (SHW).

Tahun 1980 kegiatan unit Bisma ditambahi lagi dengan produk motor diesel
dari seri F1 413 yang berdaya dari 87 s/d 525 YK, lalu meningkat dari seri
B/AM16/C yang berdaya 197 s/d 500 TK. Meningkatkan proyek-proyek
industri merupakan tantangan bagi PT. Boma Bisma Indra untuk meningkatkan
kemampuan rancang bangun dan rekayasa industri yang bergerak dibidang
perminyakan dan gas bumi. Pemegang saham terdiri dari PT. Boma Bisma
Indra, PT. New Sahid Builder, PT. Indokar, PT. Hutama Karya, PT. Meta Epsi
Engeenering dan PT. Accasia Engeeniring.

Untuk meningkatkan mutu dan pelaksanaan proyek indusri, pada tahun


1984 didirikan unit Cipta Jasa sebagai bagian dari PT. Boma Bisma Indra yang
mengkhususkan sebagai kontraktor, menejemen atau pelaksanaan proyek-
proyek industri, baik sendiri maupun mitra kerja dari dalam maupun luar negeri
sampai kepada proyek-proyek internasional.

Terus meningkatkan proyek-proyek industri serta bantuan kemajuan


teknologi dalam rangka progam industrialisasi pada tahun 1988, unit Indra
membuat mesin-mesin peralatan pabrik dengan teknologi dan kualitas tinggi
berupa kerangka baja, pemesinan dan peralatan pabrik. Unit Bisma juga
mendapat tambahan fasilitas produksi modern, sehingga untuk motor diesel
500 HP sudah sepenuhnya diproduksi (Full Manufacturing) oleh PT. Boma
Bisma Indra (Persero).

Sasaran bisnis PT. Boma Bisma Indra (Persero) akan terus dimantapkan
pada sektor industri yang mengolah galian mineral, pertambangan minyak dan
gas bumi serta petrokimia. Disamping itu juga sektor-sektor industri prasarana
seperti sektor energi dengan bebagai fasilitas untuk pelabuhan laut dan udara,
serta prasarana perhubungan darat, jembatan dan berbagai sistem transportasi
dan berbagai prasarana lainnya.

Pada tahun 1989, Pemerintah Indonesia menggalangkan BBI dibawah


BUMN (National Strategic Industry). Kemudian BBI tumbuh dengan cepat

7
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

sebagai perusahaan yang difokuskan dalam part otomotif dan mechanical,


power plant equipment seperti heat exchanger, condenser oil and gas.

Selama krisis moneter di Asia yang dimulai pada tahun 1997 yang sangat
berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti halnya PT.
Boma Bisma Indra dalam kondisi keuangan perusahaan selama masa tersebut,
dan terlepas dari kondisi keuangan perusahaan PT. Boma Bisma Indra
(Persero) diatur untk memenuhi komitmennya terhadap pelanggan atau
customer.

Pada tahun 2007 setelah pembelajaran dan evaluasi yang cermat, PT. Boma
Bisma Indra (Persero) memutuskan untuk bekerja sama dalam waktu yang
lama dengan strategic partner dan kemudian melakukan proses tawar
menawar, dipilih PT. SAS Internasional untuk devisi perencanaan peralatan
industri / equipment dan devisi industri peralatan umum dalam kurun waktu
10 tahun. Dengan kombinasi kekuatan dari PT. SAS Internasional-PT. Boma
Bisma Indra JO (Joint Operation) adalah posisi yang baik untuk menghadapi
persaingan pasar nasional dengan perkembangan ekonomi global to remain
resist untuk 5 tahun ke depan. Hasil dari kerja sama bisnis PT.SAS
Internasional-PT. Boma Bisma Indra JO sangat menjanjikan.

2.1. Tujuan Perusahaan

Sudah tentu perusahaan dalam kegiatan operasionalnya selalu berupaya


untuk mencapai tujuan tertentu perusahaan, harus menetapkan kerangka kerja
secara baik dan struktural, maka perusahaan harus membuat atau merancang
tujuan jangka pendek maupun jangka panjang karena tujuan tersebut
merupakan penuntun arah kemana perusahaan akan diarahkan.

2.2.1. Visi Perusahaan


Adapun visi dari PT. Boma Bisma Indra (Persero) adalah
berupaya terus menerus untuk meningkatkan penguasaan teknologi
untuk menjadi pusat unggulan industri dalam rangka menunjang
tercapainya tujuan pembangunan sosial.

8
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

2.2.2. Misi Perusahan


Dalam pencpaian tujuan Perusahaan PT. Boma Bisma Indra
(Persero) mengembangkan misi antara lain :
 Menjadi bagian dari wahana transportasi dan alih teknologi.
 Menjadi perusahaan dengan keunggulan dan daya saing yang
mampu menghasilkan laba.
 Menjadi perusahaan yang mendukung pertambahan pembangunan
di sektor ekonomi.
2.2.3. Sasaran Perusahaan
Sasaran PT. Boma Bisma Indra (Persero) yang ingin dicapai
pada rencana jangka panajang sebagai berikut :
 Meningkatkan volume penjualan untuk memberikan pembebanan
yang cukup tinggi bagi produksi yang dimiliki.
 Memperbaiki dan memantapkan posisi pasar dengan meningkatkan
efektivitas fungsi pemasaran.
 Meningkatkan efektivitas fungsi produksi agar produktivitas dan
prestasi perusahaan meningkat sehingga mutu, produk dan waktu
penyerahaan lebih bersaing.
 Meningkatkan penguasaan teknologi mengutamakan pada pusat
unggulan pealatan pabrik.
 Menyempurnakan organisasi dan sistem manajemen sesuai dengan
perkembangan perushaan dan tututan bisnis.
 Mengembangkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
untuk menangani bisnis yang lebih kompleks serta teknologi
terkini.
2.3. Struktur Organisasi

Suatu perusahaan besar harus didukung dengan manajemen dan


organisasi yang rapi, seperti halnya PT. Boma Bisma Indra (Persero) untuk
lebih meningkatkan produk kualitas maupun kuantitasnya, mutlak diperlukan
dua hal tersebut. Agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik maka
diperlukan struktur organisai.

9
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

Struktur organisai sangatlah penting bagi perusahaan, karena dalam


hal struktur organisai ini digambarkan pembagian tugas, wewenang serta
tanggung jawab yang harus mereka kerjakan dengan maksud agar tidak
terjadi kesimpang siuran di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya
masing-masing.

Struktur organisasi dapat di artikan sebagai mekanisme formal


sehingga perusahaan dapat dikelola dengan baik. Struktur organisasi
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antar
fungsi, bagian dan posisi.

Adapun struktur organisasi yang ada pada PT. Boma Bisma Indra
(Persero) adalah struktur garis lini, dimana wewenang mengalir dari atas ke
bawah dan tanggung jawab mengalir dari bawah ke atas melalui saluran
tunggal.

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas struktur organisasi pada PT.


Boma Bisma Indra (Persero) dapat dilihat pada gambar berikut dengan
penjelasan mengenai tanggung jawab dari masing-masing bagiang organisasi.

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT. Boma Bisma Indra (Persero)


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

10
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

2.4. Tata Letak Pabrik

Pada dasarnya lokasi pabrik yang paling ideal terletak pada satu
tempat yang memberikan biaya produksi yang rendah dan keuntungan yang
maksimal. Dengan kata lain lokasi yang terbaik dari suatu pabrik dari suatu
pabrik ialah lokasi dimana biaya produksi dan distribusi yang rendah
sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi
perusahaan. PT. Boma Bisma Indra (Persero) merupakan sebuah pabrik
yang bergerak di bidang industri mesin dan terletak di Jalan Imam Bonjol
No. 18 Pasuruan-67122, Jawa Timur, Indonesia.

Gambar 2.2 Lokasi PT. Boma Bisma Indra (Persero)


Sumber : ptbbi.co.id
2.5. Gambaran Umum Proses Manufaktur
PT. Boma Bisma Indra (Persero) terbagi menjadi beberapa
departemen yaitu departemen Engineering, departemen PPC (Produktion
Planing Control), departemen Fabrikasi, departemen QC (Quality Control),
dan depertemen atau dinas lain yang mendukung segala kegiatan yang ada
di PT. Boma Bisma Indra (Persero) Indonesia. Kami sebagai mahasiswa

11
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

yang mengikuti kerja praktek di PT. Boma Bisma Indra (Persero) mendapat
kesempatan untuk mencari ilmu di departemen yang ada di disini khususnya
di departemen Engineering, Fabrikasi dan Maintanence.

Gambar 2.3 : Denah Shop


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)
a. Departemen Engineering
Departemen Engineering di PT. Boma Bisma Indra (Persero) termasuk
engineering manufacturing yang memiliki tugas untuk mereview gambar
dan juga menganalisis prosedur pengelasan yang digunakan dari pemesan
yang diterima oleh bagian pemasaran di PT. Boma Bisma Indra (Persero).
Di departemen engineering sendiri setelah mereview gambar, menentukan
material yang cocok dengan data-data yang tersedia di gambar tersebut.
Setelah mereview gambar, tugas selanjutnya yaitu menganalisis kawat
pengelasan yang akan digunakan sesuai dengan material yang digunakan.
Dalam menganalisis ini, departemen engineering membuat (Welding
Procedure Specification) yang akan diujikan. Setelah WPS selesai diuji,
kemudian dikeluarkan PQR (Procedure Qualification Record) yang akan
diteruskan ke departemen QC (Quality Control). Adapun tugas perancangan
yang dilakukan oleh PT. Boma Bisma Indra (Persero), yaitu salah satunya
merancang Pressure Vessel. Dalam prosesnya PT. Boma Bisma Indra

12
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

(persero) selalu mengikuti ASME (American Society for Mechanical


Engineering) dan ASTM (American Society for Testing and Martials).

b. Dinas PPC
PPC (Produktion Planing Control) adalah proses perencanaan dan
pengendalian arus produksi untuk dicapainya penghematan dalam biaya
bahan, pemanfaatan sumber daya, baik fasilitas, tenaga kerja atau waktu
yang optimal. Departemen PPC juga merupakan suatu sistem pengendalian
proses produksi dengan dilakukannya perencanaan, pengaturan, dan
pemeriksaan setiap aspek dalam kegiatan produksi. Tujuan PPC secara
umum yaitu untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam suatu
proses produksi baik barang maupun jasa sehingga dapat memuaskan
permintaan pembeli atau pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi
investor atau pihak perusahaan. Dilihat dari tujuannya yang sangat
berpengaruh bagi pihak internal maupun eksternal (konsumen/pembeli),
maka pelaksanaanya haruslah tepat sasaran dan tepat guna. Baik atau
tidaknya proses pelaksanaan PPC langsung mempengaruhi proses
produksinya.
a) Planning Control
Devisi ini merupakan devisi yang mengatur perencanaan proses
produksi di PT. Boma Bisma Indra (Persero), serta mengatur kebutuhan
material yang akan diproduksi. Berikut merupakan tugas-tugas yang
dilakukan oleh planning control yaitu :
- Pembuatan Schedule (jadwal proses produksi)
(Scheduling) adalah tahab dari perencanaan produksi yang
membuat rencana (menjadualkan) kapan proses produksi
dilaksanakan. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam
menyusun rencana produksi adalah berproduksi dengan lancar,
tepat waktu dan ekonomis, sehingga mampu memenuhi permintaan
pelanggan sesuai dengan yang diharapkan. Rencana produksi
adalah suatu keputusan yang diambil dan pelaksanaannya akan
dilakukan oleh fungsi operasional yang diawasi secara ketat oleh

13
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

bagian pengendali mutu (Quality Control), namun tingkat


keberhasilannya bukan hanyan pada tingkat pelaksanaan tapi
sangat ditentukan oleh baik tidaknya susunan rencana produksi itu
sendiri. Rencana produksi sangat menentukan efektifitas fungsi
yang terkait dalam persiapan, pelaksanaan dan pengendalian.
b) Metode Proses
Devisi ini merupakan devisi yang mengatur, merencanakan waktu
produksi (schedule fabrikasi), dan mengawasi jalannya produksi.
Adapun tugas-tugas yang dilakukan metode proses meliputi :
- Memecah Gambar
Dalam tugas ini devisi metode proses ditugaskan untuk
memecah gambar yang utuh atau menggambar ulang gambar yang
turun dari departemen engineering. Hal ini bertujuan untuk
mendetailkan gambar, agar gambar yang sulit untuk lebih mudah
dipahami saat proses produksi oleh para pekerja dilapangan.
- Pembuatan cutting plan
Cutting plan adalah proses perencanaan pemotongan material yang
bertujuan untuk memudahkan proses produksi dilapangan terutama
pada bagian preparation. Cutting plan berisikan potongan-
potongan gambar yang terbagi menjadi beberapa segmen yang
menunjukkan bentuk potongan dari masing-masing item beserta
jenis material, ukuran maupun tebal plat.
- Pembuatan job tiket
Job tiket atau kartu kerja adalah selembar tiket yang berguna
untuk mengetahui suatu proses pekerjaan yang telah dilakukan
yang meliputi jumalah produk yang dikerjakan, pekerjaan yang
harus dilakukan, jam kerja, nama barang dan tempat kerja untuk
melaksanakan proses produksi.
- Pembuatan bon material
Bon material adalah sejenis lembaran surat yang diterima oleh PPC
tetapi belum ada proses dari pemesan dengan adanya barang masuk
(sesuai surat jalan), misalkan material yang digunakan terdapat

14
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

sisa, maka bon material tersebut dikembalikan dengan


mencantumkan dimensi minimal.
c. Dinas QC (Quality Control)
Departemen QC merupakan departemen yang berhubungan dengan
pengendalian kualitas yang ada di PT. Boma Bisma Indra (persero).
Adapun tugas bagian QC yakni mengecek hasil pelaksanaan produksi dan
mebuat lapotan yang berupa record, MDR, dan lain-lain. Semua proses
kegiatan yang berlansung di PT. Boma Bisma Indra (persero) selalu
diawasi oleh QC, hal ini tak lain agar produk yang dihasilkan lebih
berkualitas dan dapat memberikan kepuasan kepada setiap pemesan.
d. Dinas Fabrikasi
Proses produksi adalah proses pembuatan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Proses produksi merupakan tahap-tahap yang harus dilewati dalam
memproduksi barang atau jasa. Jadi fungsi departemen ini adalah
memproduksi meembuat barang sesuai dengan yang direncanakan. Bagian
produksi ini adalah bagian yang meciptakan nilai tambah. Di departemen
ini komponen dirakit menjadi sub-rakitan (sub-assembly), kemudia sub-
rakitan dirakit lagi menjadi barang jadi atau finishing good. Bisa jadi hasil
akhir dari pabrik tersebut adalah sub-rakitan yang dijual ke perusahaan
lainnya. Departemen ini merupakan departemen yang melakukan atau
melaksanakan proses produksi dilapangan yang sebelumnya telah
direncanakan oleh departemen PPC. Untuk tercapainya keberhasilan suatu
produk yang dikerjakan, produksi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

 Persiapan
Pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) persiapan merupakan
proses sebelum dilakukan proses assembling (perakitan). Persiapan
meliputi proses marking, cutting dan forming seperti apa yang telah
dikerjakan bagian metode proses yaitu cutting plan. Gambar yang ada
pada cutting plan akan di aplikasikan ke lembaran plat yang telah

15
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

disiapkan di persiapan. Untuk selanjutnya akan dilakukan proses


marking, yaitu penandaan pada lembaran plat. Lembaran plat terlebih
dahulu diletakkan diatas meja untuk memudahkan proses marking dan
cutting. Pada proses marking, plat diberi tanda dan pos yang sesuai
seperti pada cutting lay out yang telah dikerjakan. Berikut contoh
marking :

Gambar 2.4 : Benda kerja yang sudah di Marking


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Setelah proses marking dilakukan, departemen QC mengecek
(inspeksi) lembaran plat yang telah di marking dan mencocokkan
denga cutting lay out. Apabila sudah sesuai, maka QC memberikan
acc agar dapat dilakukan proses selanjutnya. Kemudia proses
selanjutnya yaitu proses cutting, dimana proses cutting merupakan
proses pemotongan plat menggunakan alat-alat tertentu yang ada di
PT. Boma Bisma Indra (Persero) yaitu.
- Mesin Potong Skator
Mesin potong skator dapat juga digunakan untuk proses
pemotongan miring atau bevel yang dapat dijalankan dngan
kecepatan tinggi. Proses pemotongan mesin skator merupakan
salah satu jenis alat potong yang ada di bagian Preparation yang
berfungsi untuk memotong plat dengan tebal maksimal 100 mm.
Mesin ini digunakan untuk memotong plat dengan bentuk linier.
Alat potong ini dapat di setel nozelnyauntuk mengatur jalannya
pemotongan dan kecepatan pemotongan. Hampir sama dengan

16
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

proses potong tegak lurus hanya saja posisi nozel dibuat miring
untuk mendapatkan hasil potong yang miring atau bevel.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dari mesin potong skator
adalah : mengenai jalannya pemotongan, kecepatan pemotongan
dan penyetelan nozel. Banyak jenis dan tipe dari alat potong
skator mulai dijalankan secara manual, mekanik dan dijalankan
dengan otomatis. Gerakan mesin potong skator dapat dijalankan
maju dan mundur.
- CNC Cutting
Pemotongan dengan menggunakan CNC Cutting adalah
proses pemotongan otomatis, CNC Cutting merupakan mesin
perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol
berbasis komputer yang mampu membaca intruksi kode 29, 53,
48, 54, 38, 7, 8 dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan
menginstruksikan ke mesin CNC Cutting agar bekerja sesuai
dengan progam benda kerja yang akan dipotong.
Pemotongan dengan menggunakan mesin CNC Cutting
dapat dilakukan dengan 2 jenis pemotongan yaitu : pemotongan
dengan menggunakan oxy flame cutting dan las busur plasma.
Pemotongan dengan menggunkan las busur plasma ini
mempunyai kelebihan dari proses pemotongan lainnya.
Keuntungan pemotongan dengan las busr plasma ini dapat
memotong bahan-bahan logam khusus seperti stainless steel,
alumunium alloy dan sebagainya.
- Alat Potong Kaki Tiga
Alat potong kaki tiga ini adalah alat potong yang digunakan
untuk bahan berlubang (pipa stailess) yang berdiameter 8 inch.
- Press Bending
Press bending adalah suatu pekerjaan bending yang
menggunakan penekan dan sebuah cetakan (die). Proses ini
membentuk plat yang diletakkan diatas die lalu ditekan oleh
penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan yang

17
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk U, W, dan


ada juga yang mempunyai bentuk tertentu.
- Bending Roll
Mesin roll adalah mesin yang akan memutar berbagai jenis
lembaran logam menjadi bulat atau bentuk kerucut (cone). Hal
ini dapat juga disebut “Roll Bending Machine” atau “Plat
Bending Machine”. Prinsip kerja mesin ini sangat sederhana,
benda kerja berupa plat atau logam berdiameter kecil di jepit
diantara upper roll dan low roll dan lower roll dan diputar
sehingga mencapai ukuran diameter yang diinginkan. Mesin ini
sangat penting dalam pembuatan pipa atau tangki karena mesin
ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil kurva
lingkaran.
- Mesin Flanging
Mesin flanging adalah mesin yang fungsinya untuk membuat
bagian dari kepala sebuah mesin yang akan dibuat, biasa disebut
head. Sebelum bahan di proses di mesin flanging ini, bahan
terlebih dahulu di press. Baru setelah bahan di press, bahan siap
di proses di mesin flanging.

 Assembling dan Welding


Assembling adalah proses penggabungan dari beberapa bagian
komponen untuk membentuk suatu konstruksi yang diinginkan.
Komponen-komponen plat yang akan dirakit pada komponen utama
pada tempat-tempat yang telah diberi tanda sebelumnya yaitu pada
proses penandaan. Kemudian komponen-komponen plat tersebut di
las dengan ukuran dan tipe las yang sesuai.
Welding adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan
cara mencairkan sebagai logam induk dan logam pengisi dengan
atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan sambungan yang kontinyu. Welding merupakan
sebagian dari proses Assembling, karena setiap proses

18
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

penggabungan atau perakitan tidak akan lepas dari sebuah


pengelasan yang berguna untuk melekatkan bagian ujung plat yang
lain. Banyak hal yang perlu diperhitikan dalam pengkodean proses
pengelasan pada gambar yang diproyeksikan. Berikut merupakan
kode-kode pengelasan pada gambar :

Gambar : 2.5 Kode pengelasan


Macam-macam mesin las yang terdapat di PT. Boma Bisma
Indra (Persero) antara lain :
- SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
- SAW (Sumerged Arc Welding)
- TIG/GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
- MIG/GMAW (Gas Metal Arc Welding)
 Pengecekan (Control)
Pengecekan/control ini dilakukan oleh dinas QC(Quality
Control). Ada beberapa jenis tes atau pengecekan yang dilakukan
untuk melihat apakah pemesanan sudah memiliki kualitas yang baik
atau masih ada yang cacat. Pengecekan ada 2 macam yaitu tes
merusak dan tes tidak merusak. Contoh dari tes tidak merusak adalah
Radiography test, Penetrans test, dll. Sedangkan untuk tes merusak
contohnya uji tarik.
e. Departemen maintenance
Maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas
atau peralatan pabrik dan mengadakan berbaikan atau penyesuaian atau
penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi

19
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

memuaskan sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar 2.6 : Laporan permintaan perbaikan dan pemeliharaan


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

20
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

Gambar 2.7 : flowchart permintaan spare part


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

Tujuan diadakannya maintenance adalah :


1. Memungkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas
secara tepat.
2. Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi.
3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan.
4. Meminimalkan frekwensi kerusakan dan kegagalan proses operasi.
5. Menjaga keamanan peralatan.
Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pemeliharaan adalah
sebagai berikut :
1. Agar mesin dan peralatan operasi dapat dipergunakan dalam waktu yang
relatif lebih panjang.
2. Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan

21
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

lancar.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang
direncnakan.
4. Menekan biaya pemeliaharaan bagian mesin dan peralatan operasi.
5. Menjaga keselamatan para pekerja.

22
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

BAB III
ANGLE BENDING
3.1. Tentang Angle Bending

Gambar 3.1 : Mesin Angle Bending


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Mesin Angle Bending adalah mesin yang digunakan untuk pembentukan
plat atau besi dengan menekuk bagia tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan
yang diinginkan. Selain menekuk dengan pekerjaan ini dapat memotong plat yang
disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut sampai ± 1500 pada
lembaran logam.

Gambar 3.2 : Hasil dari Bending


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

23
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

3.2.Deskripsi Mesin
Mesin ini menggunakan motor listrik yang berdaya sebesar 37 kW.
Kecepatan mesin yang dihasilkan adalah sekitar 7 m/min. Mesin ini berfungsi
untuk meluruskan/membengkokan benda kerja, yang antara lain : plat, pipa,
besi bersiku, tanal H, tanal U. Mesin ini digunakan untuk pressure vessel karena
mesin ini lebih spesifik penggunaannya untuk pipa-pipa.
3.3.Spesifikasi Mesin
3.3.1. Reforming Machine Model : TR-32PRA
Workability for Straightening H-Beam
Flange Width : 120mm min.-500mm max.
Flange Thickness : 6mm min.-32mm max.
Web Height : 300mm min.-1000mm max.
Working Speed : 4.5M/min.
Workability for Temporary Assembling H-Beam
Flange Width : 120mm min.-500mm max.
Flange Thickness : 6mm min.-45mm max.
Web Height : 280mm min.-1000mm max.
Working Speed : 1.5M-3.0M/min.
Machine Dimesntion 2,758(W)x1,320(L)x3,277(H) in mm.
Machine Weight abt.4,000kg.
Electric Rating Power Supply, AC380V 50Hz
Power Consumption, 7.5Kw
Current, Max. 30A
Hydraulic Pump 5HP Motor (3.7Kw) 380V 50Hz
Extraction, 7 liter/min.
Rated Pressure, 210kg/𝑐𝑚2
Range of Pressure Adj.,20kg-210kg/𝑐𝑚2
Hydraulic Tank Capacity, 100 liter
Driving Motor Biel Cyclo Reducer HAMN5-896B 1/187
Motor, 3,7Kw 4-P 380V 50Hz
Range of Speed Variation, 1.13M-4.52M/min
Hydraulic Cylinder Cylinder Diameter, 80mm
For Temporary Assembling Stroke 800mm
Load pressure, abt.30kg/𝑐𝑚2 , Press 1.5Ton
Max. Pressure, abt.140kg/𝑐𝑚2
Hydraulic Cylinder Cylinder Diameter, 175mm
For Straightening Stroke, 50mm
Load Pressure, abt.30kg/𝑐𝑚2 -210kg/𝑐𝑚2

24
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

Max. Pressure, abt.210kg/𝑐𝑚2


Pressure Capacity, 20ton at 210kg/𝑐𝑚2 /Hr
Standard Accessories
1. Fondation Bolt 1 set
2. Tool & Tool Box 1 set
3. Guide Roller 1 pc
4. Small Pressing Roller 1 pc
5. Side Pressing Roller 1 pc
6. Front and Rear Roller Table, 2.5M Length 2 unit/1 set
Optional Accessories
1. Variable Working Speed (stapless) 1.13M-4.52M/min 1 pc
2. Hydraulic Pump w/Cooling Fan 1 pc
3. Lamp 1 pc
Wear & Tear Parts (for 2 years operation)
1. Pressure Gauge 1 pc
2. Oil Set 1 set
3.3.2. Angle Bending Machine Model : TLH-200
Rolling Capacity
Angle Outer Bending L200x200x25x∅3000
L 75x 75x 9x∅ 850
Angle Inner Bending L200x200x20x∅3500
L 75x 75x12x∅1500
Flat Bar Bending 200x38x∅2300
75x12x∅1200
H Beam On Flange H300x150x∅8000
H100x100x∅2500
Top Roll ∅700 x 1
Bottom Roll ∅720 x 2
Pressing Jack 140ton x 650st. 1 set
Guide Roller Jack 20ton x 250st. 2 set
Maxmum Pressure 210kg/𝑐𝑚2
Bending Speed About 7m/min
Motor With Brake 37 x 6p lunit
Tropical Treatment , Insulation Class E

25
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

Hydraulic Pump 7.5kw x 4p lunit


Electric Power AC3 ∅ 50Hz 380v
Total weight About 36000kg
3.4. Kegagalan Proses Bending pada Mesin Angle Bending
Pada saat dilakukan pengerjaan terhadap benda kerja, ada beberapa
kemungkinan gagal dalam pengerjaan benda yaitu :
1. Springback
Springback terjadi karena semua benda-benda memiliki modulus
tertentu dari elastisitas, perubahan logam diikuti dengan pemulihan lenting
pada pulihan beban. Dalam pembentukan, pemulihan ini dikenal sebagai
springback. Sudut lengkung akhir setelah diberi kekuatan
tekanan/pembentukan lebih kecil dan radius lengkung akhir lebih besar dari
yang sebelumnya.
Sudut lengkung yang dihasilkan menjadi lebih besar setelah
pembentukan dilakukan. Kegagalan springback negatif dapat berupa
kembalinya bentuk benda menuju ke bentuk semula.
2. Sobek
Kegagalan ini disebabkan karena keelastisitasan benda yang kurang
atau pada saat pembentukan terjadi tumbukan yang terlalu besar sehingga
benda yang dibentuk menerima tekanan lebih yang menyebabkan sobek.
Umumnya sobek terjadi pada pengerjaan yang menggunakan benda plat
atau piringan.
3. Benda Patah
Salah satu kegagalan dalam proses pembendingan yaitu patah.
Penyebab patah antara lain terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda
yang didorong atau ditekan dalam cetakan tidak memiliki elastisitas yang
cukup, sehingga tekanan yang dilakukan bukan membentuk tapi
mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya penekukan yang dilakukan
pada benda dititik tekan yang sama. Tekukan berulang kali yang diberikan
tidak dapat diterima oleh logam yang dibentuk, sehingga terjadilah patahan,
bahkan untuk logam yang termasuk elastis, gagal patah bisa terjadi.

26
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

4. Kapasitas Benda Kerja yang Berlebihan


Salah satu masalah yang dihadapi di PT. Boma Bisma Indra (Persero)
yaitu terbatasnya cetakan yang dimiliki perusahaan. Di PT.Boma Bisma
Indra (Persero) memiliki cetakan paling besar yaitu ukuran 12 inch, dan
dilapangan ada pesanan dengan ukuran mencapai 16 inch. Jadi PT Boma
Bisma Indra (Persero) memakai cara yang lain, yaitu benda kerja ditaruh
diatas 2 tumpu pada ujung benda kerja. Setelah itu benda kerja diberi beban
dari atas dan dipanaskan dengan las listrik di area yang akan dibengkokan.
Berikut gambar proses pembengkokan pipa ukuran 16 inch :

Gambar 3.3 : Proses Pembengkokan Pipa


Sumber : PT. Boma Bisma Indra (Persero)

27
Laporan Praktik Kerja Nyata
PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Pasuruan

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktek Kerja Nyata ini adalah
antara lain sebagai berikut :
1. PT. Boma Bisma Indra (Persero) merupakan pabrik yang bergerak di
bidang industri mesin.
2. Untuk menunjang proses kerja di PT. Boma Bisma Indra (Persero) terdapat
beberapa departemen dan dinas antara lain :
a. Departemen Engineering
b. Dinas PPC (Production Pleaning Control)
c. Dinas QC (Quality Control)
d. Dinas Fabrikasi
e. Departemen Maintenance
3. Di PT. Boma Bisma Indra (Persero) banyak sekali mesin-mesin perkakas
yang digunkan seperti Mesin Bending Roll, Mesin Angle Bending, Mesin
Flanging, Mesin Press, CNC Cutting, Mesin Bubut, Mesin Las.
4. Ada beberapa kegagalan dalam proses Bending pada mesin Angle Bending
yaitu :
a. Springback
b. Sobek
c. Benda patah
d. Kapasitas benda kerja yang berlebihan
4.2. Saran
Setelah kami belajar di PT. Boma Bisma Indra (Persero) ini, kami juga
tidak lupa memantau kinerja yang dilakukan oleh pekerja pada perusahaan ini,
yaitu terutama pada pekerja semoga lebih semangat dalam menjalankan tugas-
tugasnya.

28

Anda mungkin juga menyukai