PENDAHULUAN
Pada sekarang ini semua menuntut kinerja suatu mesin atau alat bantu
yang memudahkan menusia untuk dapat seefisien mungkin dalam melakukan
fungsinya, dengan menggunakan mekanisme empat batang ini dapa
tmenentukan seberapa bagus suatu sistem bekerja dan mudahditerapkan.
Manfaat mekanisme empat batang ini sangat banyak penerapannyadalam
kehidupan sehari-hari salah satunya adalah mekanisme piston pada kendaraan
bermotor,mekanisme pada roda kereta api, dan pemecah batu
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada praktikum mekanisme
empat batang adalah sebagai berikut:
1. Apa perbedaan sudut input dan sudut output ?
2. Apa perbedaan kurva pada hasil pengamatan dan teori?
3. Bagaimana cara menganalisa hasil perhitungan dengan pengamatan?
1.3 Tujuan Praktikum
Sementara itu tujuan dari dilaksanakan praktikum ini adalah sebagai
bertikut:
1. membandingkan besaran sudut input dan sudut output pada mekanisme 4
batang, antara teori dengan hasil pengamatan
2. membandingkan penjejakan kurva pada mekanisme 4 batang, antara teori
dengan hasil pengamatan.
3. Mendidik mahasiswa untuk mempertajam Analisa hasil perbedaan
perhitungan dengan pengamatan
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan selama praktikum tidak menjalar terlalu jauh dan tidak
menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Kita perlu menetapkan sebuah batasan
masalah yang terbagi menjadi dua Variabel, yaitu variable bebas dan variable
terikat.
BAB I PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan percobaan, rumusan masalah,
sistematika penulisan.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori
singkat dari percobaan yang dilakukan.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Bab III menjelaskan mengenai metode pengambilan data dan bagaimana cara
melakukan praktikum
BAB IV ANALISA+ DAN PEMBAHASAN
Bab IV menjelaskan mengenai data percobaan dan pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari percobaan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinematika
Kinematika mesin adalah suatu ilmu pengetahuan tentang gerak relatif
dari bagian-bagian mesin yaitu posisi, kecepatan dan percepatan. Dalam
mempelajari gerakan-gerakan dari bagianbagian mesin, biasanya kita
mengambarkan bagian-bagian tersebut dalam bentuk sketsa, sehingga hanya
bagian-bagian yang akan memberi efek pada gerakan yang diperhatikan.
Mekanisme empat batang (four bar mechanism) digunakan pada sebagian
peralatan mekanik untuk mencapai proses atau gerakan tertentu. Mekanisme
semacam ini terdiri dari batang-batang yang bergerak relatif satu terhadap yang
lain. Dalam notasi yang umum, batang tersebut juga disebut sebagai link.
Sambungan dua batang yang memungkinkan gerakan relatif antara dua batang
yang disambung, disebut joint. Dengan demikian mekanisme empat batang
yang dimaksud, terdiri dari empat batang (link) yang dihubung-kan oleh
sambungan-sambungan (joint) sedemikian rupa sehingga memungkinkan
terjadinya gerakan relatif diantara batang-batang yang ada [Zulkarnain, 2006]
4
Kinematika dibagi menjadi dua jenis, yaitu kinematika gerak dan
kinematika partikel, Kinematika gerak adalah kinematika yang mempelajari
tentang gerak suatu benda yang dilihat secara macro atau besar. Kinematika
gerak dibagi menjadi dua jenis, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak
lurus yang memiliki kecepatan yang tetap karenatidak adanya percepatan pada
objek ( a = 0). Kecepatan benda adalah jarak yang ditempuh(perpindahan)
selama selang waktu tertentu. [pratama, 2017]
s
v=
t
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada
lintasan garis lurusdengan percepatan tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu
percepatan yang besar dan arah-nya tetap (arti vektor). Percepatan memiliki
nilai negatif dan positif. Bernilai negatif berartidiperlambat. Bernilai positif
berarti dipercepat. Jika dibedakan dalam besaran skalar dan vek-tor, maka
memiliki istilah lain yaitu perlajuan dan percepatan. Persamaan GLBB
dinyatakan dalam:
v=v 0 ± at
1 2
s=v 0 t ± at
2
2 2
v =v 0 ±2 as
5
2.2 Perbedaan kinematika dan dinamika
Kinematika mesin membahas gerak relative dari bagian-bagian mesin,
baik lintasan, kecepatan dan percepatan, sedangkan dinamika adalah ilmu yang
mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab terjadinya gerak
tersebut [asisten FDM, 2023]
Selain itu, dalam kinematika kita juga mempelajari besaran vektor yang
berkaitan langsung dengan gerak, yaitu jarak, kelajuan dan perlajuan. Jarak
6
menyatakan panjang lintasan yang ditempuh suatu benda, kelajuan menyatakan
besar jarak dalam setiap satuan waktu, sedangkan perlajuan adalah perubahan
kelajuan setiap satuan waktu.
Sementara itu, dinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari
gaya dan torsi dan efeknya pada gerak. Pembahasan utama dalam dinamika
ialah mekanika klasik yang berkaitan dengan hukum gerak Newton terutama
pada sistem partikel. Konsep-konsep dasar dalam dinamika disusun oleh Isaac
Newton. Konsep dinamika berperan dalam menyelesaikan persoalan fisika yang
berkaitan dengan gaya. Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel
atau sistem partikel. Pada kasus-kasus dinamika partikel dapat ditunjukkan
melalui hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum Newton
ke-2. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya
atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu
dari momentum sama dengan gaya tersebut". Dalam pelajaran dinamika
hukumhukum Newton sangat berperan dalam penyelesaian kasus-kasus gaya.
Ilmuwan yang mempelopori dinamika adalah Sir Isaac Newton. [Putra, 2017]
7
hukum fisika yang menjadi panduan dalam fisika dinamika. Secara umum,
dinamika sangat berkaitan erat dengan Hukum kedua newton tentang gerak.
Namun, ketiga hukumnya tetap saling berkaitan satu sama lain [goc, 2004]
8
membutuhkan waktu yang lama. Oegik Soegiharjo (analisis perpindahan
(displacement) dan kecepatan sudut (angular velocity) mekanisme empat batang
secara analitik dengan bantuan komputer, Jurnal Teknik Mesin Vil.4, tahun
2002) menyimpulkan bahwa analisis mekanisme empat batang secara analitik
dengan bantuan komputer (FORTRAN77) dapat dilakukan secara cepat. Dalam
penelitian ini, dibuat suatu program analisis secara numeris dengan bantuan
program komputer yang ditulis dengan program C. Setelah dilakukan
perbandingan hasil analisis secara numeris dengan hasil analisis secara grafis
dan analitis, terlihat bahwa hasil analisis secara grafis memiliki tingkat
kesalahan hingga 7% dibandingkan hasil analisis secara analitis dan numeris.
Adapun perbandingan antara hasil analisis secara analitik dan numeris
memperlihatkan bahwa tingkat kesalahan secara analitik hanya berkisar 0.5 – 1
%. Akan tetapi analisis secara analitik membutuhkan waktu yang relatif lama
untuk menganalisa pergerakan mekanisme empat batang secara menyeluruh
(360P o P ), sedangkan secara numeris analisis gerakan mekanisme empat
batang dapat diselesaikan secara cepat dan akurat [zulkarnain, 2006]
9
(sumber: media.neliti.com)
Kedua link yang terhubung ke link tetap dapat berosilasi antara dua posisi
pembatas. Ini disebut ganda mekanisme rocker.Jika If ℓ + 𝑠 < 𝑝 + q. Satu
mekanisme rocker ganda dimungkinkan bila dihubungkan kebalikan dari yang
terpendek adalah tetap.
10
(sumber: media.neliti.com)
11
Gambar 2. Struktur mekanisme alat uji
(sumber: lab praktikum FDM)
12
∠ FBE=tan−1 ( EFs ) × sin∠ BEF
I. Mencari sudut BFE
O
∠ BFE=180 −∠ FBE −∠ BEF
J. Mencari sudeut ABE
∠ ABE=∠ ABF +∠ FBE
K. Mencari F output
F output=∠ OFA +∠ AFB +∠ BFE
13
engsel tutup mesin mobil yang menggunakan mekanisme empat batang. Batang
1 merupakan batang tetap (fixed) yang terdapat pada badan mobil (frame).
Batang 3 sebagai floating link menjadi tempat pemasangan tutup mesin. Pegas
digunakan untuk mengunci posisi batang 4 supaya tetap berada pada posisinya.
Dengan adanya mekanisme ini, tutup mesin tidak memerlukan penyangga
khusus yang diperlukan untuk menjaga supaya tutup tersebut tetap di atas.
14
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
15
Gambar 3.1 Diagram alir
(sumber: Dokumentasi pribadi)
16
2. Mekanisme 4 batang
3. busur
4. mistar
17
5. Ukur sudut input batang 2 (15 derajat) dan kemudian ukur pula
pergeseran sudut output pada batang 4
6. Ukur sudut input batang 2 (30 derajat) dan kemudian ukur pula
pergeseran sudut output pada batang 4
7. Lakukan pengukuran sudut batang 2 sampai 360 derajat dan ukur pula
pergeseran sudut output batang 4
8. Pengujian selesai
18