Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang ini manusia sangat membutuhkan kemudahan-
kemudahan dalam melakukan pekerjaannya sehingga diperlukan suatu
mekanisme yang mampu memenuhi kebutuhan manusia salah satunya adalah
mekanisme empat batang.

Dengan menggunakan mekanisme empat batang dapat menyelesaikan


persoalan-persoalan tertentu,tentu saja semakin rumit suatu fungsi yang mampu
dilakukan suatu mekanisme tentu semakin rumit pula susunan mekanismenya.
Mekanisme empat batang ini dapat mengetahui berbagaifenomena yang terjadi
pada patang apabila batang tersebut dalam keadaan bergerak.Mekanisme empat
batang ini dapat mengubah dari gerak putarmenjadi gerak translasi ataupun
sebaliknya,dapat mengubah gerak rotasimenjadi gerak bolak-balik.

Pada sekarang ini semua menuntut kinerja suatu mesin atau alat bantu
yang memudahkan menusia untuk dapat seefisien mungkin dalam melakukan
fungsinya, dengan menggunakan mekanisme empat batang ini dapa
tmenentukan seberapa bagus suatu sistem bekerja dan mudahditerapkan.
Manfaat mekanisme empat batang ini sangat banyak penerapannyadalam
kehidupan sehari-hari salah satunya adalah mekanisme piston pada kendaraan
bermotor,mekanisme pada roda kereta api, dan pemecah batu

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada praktikum mekanisme
empat batang adalah sebagai berikut:
1. Apa perbedaan sudut input dan sudut output ?
2. Apa perbedaan kurva pada hasil pengamatan dan teori?
3. Bagaimana cara menganalisa hasil perhitungan dengan pengamatan?
1.3 Tujuan Praktikum
Sementara itu tujuan dari dilaksanakan praktikum ini adalah sebagai
bertikut:
1. membandingkan besaran sudut input dan sudut output pada mekanisme 4
batang, antara teori dengan hasil pengamatan
2. membandingkan penjejakan kurva pada mekanisme 4 batang, antara teori
dengan hasil pengamatan.
3. Mendidik mahasiswa untuk mempertajam Analisa hasil perbedaan
perhitungan dengan pengamatan
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan selama praktikum tidak menjalar terlalu jauh dan tidak
menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Kita perlu menetapkan sebuah batasan
masalah yang terbagi menjadi dua Variabel, yaitu variable bebas dan variable
terikat.

1.5 Sistematika Penulisan


Pada praktikum Mekanisme 4 batang ini, penulisan laporan ini dibagi menjadi
lima bab, Selain itu juga di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh
perhitungan, jawaban pertanyaan dan tugas khusus serta terdapat juga blangko
percobaan.

BAB I PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan percobaan, rumusan masalah,
sistematika penulisan.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori
singkat dari percobaan yang dilakukan.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Bab III menjelaskan mengenai metode pengambilan data dan bagaimana cara
melakukan praktikum
BAB IV ANALISA+ DAN PEMBAHASAN
Bab IV menjelaskan mengenai data percobaan dan pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari percobaan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinematika
Kinematika mesin adalah suatu ilmu pengetahuan tentang gerak relatif
dari bagian-bagian mesin yaitu posisi, kecepatan dan percepatan. Dalam
mempelajari gerakan-gerakan dari bagianbagian mesin, biasanya kita
mengambarkan bagian-bagian tersebut dalam bentuk sketsa, sehingga hanya
bagian-bagian yang akan memberi efek pada gerakan yang diperhatikan.
Mekanisme empat batang (four bar mechanism) digunakan pada sebagian
peralatan mekanik untuk mencapai proses atau gerakan tertentu. Mekanisme
semacam ini terdiri dari batang-batang yang bergerak relatif satu terhadap yang
lain. Dalam notasi yang umum, batang tersebut juga disebut sebagai link.
Sambungan dua batang yang memungkinkan gerakan relatif antara dua batang
yang disambung, disebut joint. Dengan demikian mekanisme empat batang
yang dimaksud, terdiri dari empat batang (link) yang dihubung-kan oleh
sambungan-sambungan (joint) sedemikian rupa sehingga memungkinkan
terjadinya gerakan relatif diantara batang-batang yang ada [Zulkarnain, 2006]

Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan


apa penyebab benda tersebut bergerak. Konsep dasar kinematika yang meliputi
derajat bebas, komponen sistem mekanik (joint & link),definisi dasar dan
persamaan gera. Derajat kebebasan mekanisme, Pusat Sesaat, Perumusan
kecepatan dan percepatan. Kecepatan pada Rangkaian Roda Gigi, Analisis gaya
di mekanisme atau mesin dengan cara analitik dan grafis. Pengaruh gaya
dinamik (gaya tak balans) pada peralatan, cara membalans massa berputar, dan
prinsip dalam membalans (dinamik balancing) [Muhsin Z, 2020]

4
Kinematika dibagi menjadi dua jenis, yaitu kinematika gerak dan
kinematika partikel, Kinematika gerak adalah kinematika yang mempelajari
tentang gerak suatu benda yang dilihat secara macro atau besar. Kinematika
gerak dibagi menjadi dua jenis, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak
lurus yang memiliki kecepatan yang tetap karenatidak adanya percepatan pada
objek ( a = 0). Kecepatan benda adalah jarak yang ditempuh(perpindahan)
selama selang waktu tertentu. [pratama, 2017]

s
v=
t

Terdapat perbedaan istilah pada kecepatan, kelajuan, perpindahan dan


jarak tempuh. Jaraktempuh dan kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan
perpindahan dan kecepatan termasukbesaran vektor.

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada
lintasan garis lurusdengan percepatan tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu
percepatan yang besar dan arah-nya tetap (arti vektor). Percepatan memiliki
nilai negatif dan positif. Bernilai negatif berartidiperlambat. Bernilai positif
berarti dipercepat. Jika dibedakan dalam besaran skalar dan vek-tor, maka
memiliki istilah lain yaitu perlajuan dan percepatan. Persamaan GLBB
dinyatakan dalam:

v=v 0 ± at
1 2
s=v 0 t ± at
2
2 2
v =v 0 ±2 as

5
2.2 Perbedaan kinematika dan dinamika
Kinematika mesin membahas gerak relative dari bagian-bagian mesin,
baik lintasan, kecepatan dan percepatan, sedangkan dinamika adalah ilmu yang
mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab terjadinya gerak
tersebut [asisten FDM, 2023]

Dinamika dapat menjelaskan mengapa kertas yang telah diremas


kecepatan jatuhnya lebih tinggi dibandingkan selembar kertas utuh dengan
berat yang sama. Sedangkan kinematika hanya menghitung secara nyata
kecepatan kedua kertas tersebut walaupun hasilnya berbeda dan kesimpulannya
berbeda. Sebenarnya, jika tidak ada tekanan udara (ruang hampa), kecepatan
jatuh kedua kertas tersebut sama. Prinsip ini sama seperti prinsip kerja parasut
yang harus mengembang secara sempurna ketika digunakan

Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak sebuah


titik atau benda tanpa memperhitungkan penyebab benda tersebut bergerak.
Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan posisi. Besar perubahan
posisi dinyatakan sebagai perpindahan. Perpindahan suatu benda yang terjadi
setiap satuan waktu disebut dengan kecepatan. Jika kecepatan benda berubah
maka disebut besaran percepatan. Percepatan adalah perubahan kecepatan
setiap detik

Posisi, Perpindahan, Kecepatan dan Percepatan merupakan besaran yang


digunakan dalam cabang kinematika. Besaran-besaran tersebut menyatakan
nilai dari besaran-besaran yang harus disertai dengan arahnya.

Selain itu, dalam kinematika kita juga mempelajari besaran vektor yang
berkaitan langsung dengan gerak, yaitu jarak, kelajuan dan perlajuan. Jarak

6
menyatakan panjang lintasan yang ditempuh suatu benda, kelajuan menyatakan
besar jarak dalam setiap satuan waktu, sedangkan perlajuan adalah perubahan
kelajuan setiap satuan waktu.

Sementara itu, dinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari
gaya dan torsi dan efeknya pada gerak. Pembahasan utama dalam dinamika
ialah mekanika klasik yang berkaitan dengan hukum gerak Newton terutama
pada sistem partikel. Konsep-konsep dasar dalam dinamika disusun oleh Isaac
Newton. Konsep dinamika berperan dalam menyelesaikan persoalan fisika yang
berkaitan dengan gaya. Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel
atau sistem partikel. Pada kasus-kasus dinamika partikel dapat ditunjukkan
melalui hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum Newton
ke-2. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya
atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu
dari momentum sama dengan gaya tersebut". Dalam pelajaran dinamika
hukumhukum Newton sangat berperan dalam penyelesaian kasus-kasus gaya.
Ilmuwan yang mempelopori dinamika adalah Sir Isaac Newton. [Putra, 2017]

Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukumhukum


tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan
inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami
percepatan). Hukum Newton memiliki rumusan sebagai berikut:

Dinamika merupakan kebalikan dari kinematika, yang mempelajari gerak


suatu objek tanpa memperhatikan apa penyebabnya. Secara umum, para peneliti
yang menekuni dinamika akan mendalami bagaimana sistem fisika mengalami
perubahan dan penyebab mereka berubah. Isaac Newton menciptakan hukum-

7
hukum fisika yang menjadi panduan dalam fisika dinamika. Secara umum,
dinamika sangat berkaitan erat dengan Hukum kedua newton tentang gerak.
Namun, ketiga hukumnya tetap saling berkaitan satu sama lain [goc, 2004]

2.3 Mekanisme 4 batang


Dalam analisis kinematika, perpindahan serta kecepatan dari sambungan
(joint) mekanisme empat batang mempunyai peran sangat penting. Mekanisme
empat batang memiliki dua batang yang dapat bergerak secara rotasi (pada
batang 2 dan batang 4), dimana salah satu dari batang tersebut berfungsi sumber
putaran (input rotation) sedangkan batang yang satunya sebagai hasil putaran
(output rotation). Mekanisme empat batang biasa digunakan sebagai input,
seperti mesin, motor, servo dll.

Dalam analisis kinematika, perpindahan serta kecepatan dari sambungan


(joint) mekanisme empat batang mempunyai peran sangat penting. Mekanisme
empat batang memiliki dua batang yang dapat bergerak secara rotasi (pada
batang 2 dan batang 4), dimana salah satu dari batang tersebut berfungsi sumber
putaran (input rotation) sedangkan batang yang satunya sebagai hasil putaran
(output rotation). Crank didefenisikan sebagai batang yang bisa berputar secara
terus-menerus atau melakukan putaran 360P o P dan rocker didefenisikan
sebagai batang yang hanya memungkinkan bergerak osilasi antara dua posisi
batas dan tidak bisa bergerak berputas secara terus-menerus atau melakukan
putaran 360P o P . Crank biasa digunakan sebagai input, seperti mesin, motor,
servo dll. Klasifikasi mekanisme empat batang menurut J. T. Kimbrel
dibedakan menjadi tiga, yaitu crank rocker mechanism, double rocker
mechanism serta drag link mechanism. Mekanisme empat batang sangat banyak
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun analisis karakteristik gerak
mekanisme empat batang dapat dilakukan secara grafis, anlitis maupun
numeris. Pada analisis secara grafis, untuk mengidentifikasikan perpindahan
maupun kecepatan sudut mekanisme yang berputar sejauh 360P o P

8
membutuhkan waktu yang lama. Oegik Soegiharjo (analisis perpindahan
(displacement) dan kecepatan sudut (angular velocity) mekanisme empat batang
secara analitik dengan bantuan komputer, Jurnal Teknik Mesin Vil.4, tahun
2002) menyimpulkan bahwa analisis mekanisme empat batang secara analitik
dengan bantuan komputer (FORTRAN77) dapat dilakukan secara cepat. Dalam
penelitian ini, dibuat suatu program analisis secara numeris dengan bantuan
program komputer yang ditulis dengan program C. Setelah dilakukan
perbandingan hasil analisis secara numeris dengan hasil analisis secara grafis
dan analitis, terlihat bahwa hasil analisis secara grafis memiliki tingkat
kesalahan hingga 7% dibandingkan hasil analisis secara analitis dan numeris.
Adapun perbandingan antara hasil analisis secara analitik dan numeris
memperlihatkan bahwa tingkat kesalahan secara analitik hanya berkisar 0.5 – 1
%. Akan tetapi analisis secara analitik membutuhkan waktu yang relatif lama
untuk menganalisa pergerakan mekanisme empat batang secara menyeluruh
(360P o P ), sedangkan secara numeris analisis gerakan mekanisme empat
batang dapat diselesaikan secara cepat dan akurat [zulkarnain, 2006]

2.4 Jenis-Jenis mekanisme 4 batang


mekanisme empat batang menurut J. T. Kimbrel dibedakan menjadi tiga,
yaitu crank rocker mechanism, double rocker mechanism serta drag link
mechanism. [Soegihardjo, 2002] Ketiga mekanisme empat batang yang dimaksud
dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 2. Crank Rocker

9
(sumber: media.neliti.com)

Mekanisme empat batang adalah hubungan yang paling sederhana dan


paling populer, yang terdiri dari tiga mata rantai bergerak dan satu mata rantai
tetap. Crank-rocker adalah jenis mekanisme empat batang yang banyak
digunakan untuk mengubah gerak putar terus menerus menjadi gerak osilasi
dengan fitur pengembalian cepat. Linkage empat batang disebut crank-rocker
bila link terpendek dihubungkan ke ground link. [ahmadi, 2022]

Gambar 2. Double Rocker


(sumber: media.neliti.com)

Kedua link yang terhubung ke link tetap dapat berosilasi antara dua posisi
pembatas. Ini disebut ganda mekanisme rocker.Jika If ℓ + 𝑠 < 𝑝 + q. Satu
mekanisme rocker ganda dimungkinkan bila dihubungkan kebalikan dari yang
terpendek adalah tetap.

Gambar 2. Drag Link

10
(sumber: media.neliti.com)

Mekanisme drag-link mengacu pada tautan empat batang di mana kedua


tautan yang berputar (engkol) melakukan putaran penuh. Selama Anda menjaga
titik-titik yang mengontrol panjang sambungan di dalam persegi panjang dan
kira-kira sama panjangnya, tidak akan ada posisi titik mati dan kedua engkol
akan berputar bebas.

Gambar 2. Double crank


(sumber: engineering.myindialist.com)

Pada mekanisme engkol ganda, gaya gesek piston dan batang


penghubung menyebabkan gaya samping piston, dan piston secara bolak-balik
meluncur di sepanjang bantalan pemandu, dan gaya samping piston diarahkan
untuk menghalangi sepenuhnya dan menahan gesekan tumbukan tanpa
menyebabkan piston dan selongsong silinder.[Pengbo, 2014]

2.5 Rumus yang digunakan


Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak
suatu partikel. Posisi suatu partikel didefinisikan sebagai vektor koordinat dari
awal titik acuan ke partikel. Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari
karakteristik gerak suatu partikel. Posisi suatu partikel didefinisikan sebagai
vektor koordinat dari awal titik acuan ke partikel yang ia ambil dari Yunani
Kuno kinema (gerak) [merz, 1903] Adapun rumus yang digunakan dalam
pratikum mekanisme 4 batang kali ini adalah sebagai berikut:

11
Gambar 2. Struktur mekanisme alat uji
(sumber: lab praktikum FDM)

A. Mencari sudut OAF


−1 OF
∠ OAF=tan
OA
B. Mencari sudut OFA
O O
∠ OAF=180 −90 −∠ OAF
C. Mencari sudut BAF
∠ BAF=∠ X+ ∠ OFA
D. Mencari Jarak B-F
s= √ AB 2+ AF 2=¿
E. Mencari sudut AFB
−1 AB ×sin ∠ BAF
∠ AFB=sin
BF

F. Mencari sudut ABF


O
∠ ABF=180 −∠ BAF−∠ AFB
G. Mencari sudut BEF
−1 2 2 2
cos (BF +BE −s )
∠ BEF=
2 × EF × BE
H. Mencari sudut FBE

12
∠ FBE=tan−1 ( EFs ) × sin∠ BEF
I. Mencari sudut BFE
O
∠ BFE=180 −∠ FBE −∠ BEF
J. Mencari sudeut ABE
∠ ABE=∠ ABF +∠ FBE
K. Mencari F output
F output=∠ OFA +∠ AFB +∠ BFE

2.6 Pengaplikasian mekanisme 4 batang dalam industri


Pada sekarang ini semua menuntut kinerja suatu mesin atau alat bantu yang
memudahkan menusia untuk dapat seefisien mungkin dalam melakukan
fungsinya, dengan menggunakan mekanisme empat batang ini dapa
tmenentukan seberapa bagus suatu sistem bekerja dan mudahditerapkan.
Manfaat mekanisme empat batang ini sangat banyak penerapannyadalam
kehidupan sehari-hari salah satunya adalah mekanisme piston pada kendaraan.
Piston mobil merupakan komponen yang letaknya di area silinder blok. Bagian
ini sangat berkaitan dengan kenyamanan serta keselamatan berkendara. Piston
mobil ini memiliki fungsi utama sebagai penerima tekanan pembakaran. Setelah
tekanan pembakaran diterima, kemudian akan diteruskan ke poros engkol.
Proses meneruskannya ini dilakukan melalui connecting rod. Peran piston juga
terkait dengan proses pembakaran, sehingga tenaga mesin mobil tersuplai
Piston mobil adalah salah satu komponen krusial dalam mesin yang memiliki
peran yang sangat penting. Piston punya beberapa fungsi yang mana dalam
artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai fungsi-fungsi piston
mobil yang esensial untuk menjaga kinerja optimal dan keandalan mesin.

Mekanisme empat batang merupakan mekanisme dasar yang paling


banyak diaplikasikan dalam ribuan bentuk. Gambar 2. menunjukkan sistem

13
engsel tutup mesin mobil yang menggunakan mekanisme empat batang. Batang
1 merupakan batang tetap (fixed) yang terdapat pada badan mobil (frame).
Batang 3 sebagai floating link menjadi tempat pemasangan tutup mesin. Pegas
digunakan untuk mengunci posisi batang 4 supaya tetap berada pada posisinya.
Dengan adanya mekanisme ini, tutup mesin tidak memerlukan penyangga
khusus yang diperlukan untuk menjaga supaya tutup tersebut tetap di atas.

Gambar 2. Aplikasi mekanisme empat batang pada mobil


(sumber: prosiding.bkstm.org)

14
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Praktikum


Agar praktikum berjalan dengan benar, kita perlu mengikuti diagram alir seperti
berikut:

15
Gambar 3.1 Diagram alir
(sumber: Dokumentasi pribadi)

3.2 Alat Dan Bahan Yang Digunakan


Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum adalah sebagai
berikut:
3.2.1 Alat yang Digunakan
1. Penyangga dan meja

Gambar 3.2 penyangga dan meja


(sumber: Dokumentasi pribadi)

16
2. Mekanisme 4 batang

Gambar 3.3 mekanisme 4 batang


(sumber: Dokumentasi pribadi)

3. busur

Gambar 3.4 busur


(sumber: Dokumentasi pribadi)

4. mistar

Gambar 3.5 mistar


(sumber: Dokumentasi pribadi)

3.3 Prosedur Praktikum


setelah persiapan dilakukan, prosedur yang perlu dilakukan agar praktikum bisa
berjalan dengan benar adalah sebagai berikut

3.3.1 Pemeriksaan sebelum pengujian


1. Periksa posisi meja, apakah sudah benar
2. Periksa batang apakah sudah terhubung dalam kondisi baik
3.3.2 Langkah pengujian
1. Ukur jarak pena masing-masing batang
2. Pasang kertas A3 pada titik temu batang 5 dan 6
3. Putar batang 2 sebanyak 3 putaran
4. Amati Gerakan perpindahan posisi batang 3,4,5 dan 6

17
5. Ukur sudut input batang 2 (15 derajat) dan kemudian ukur pula
pergeseran sudut output pada batang 4
6. Ukur sudut input batang 2 (30 derajat) dan kemudian ukur pula
pergeseran sudut output pada batang 4
7. Lakukan pengukuran sudut batang 2 sampai 360 derajat dan ukur pula
pergeseran sudut output batang 4
8. Pengujian selesai

18

Anda mungkin juga menyukai