Anda di halaman 1dari 4

MEKANIKA

Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang membahas keadaan benda yang diam atau bergerak
di bawah pengaruh aksi gaya. Tak ada pengetahuan langsung lain yang berperan lebih besar
dalam analisis teknik daripada mekanika. Sejarah awal ilmu ini merupakan permulaan teknik.
Penelitian dan pengembangan modern di bidang getaran, stabilitas dan kekuatan struktur dan
mesin, robot, disain roket dan pesawat angkasa, pengendalian otomatis, kemampuan mesin,
alir-an fluida, mesin dan alat-alat listrik, dan perilaku molekul, atom, dan subatom sangat
bergan-tung kepada prinsip-prinsip dasar mekanika. Pengertian yang mendalam tentang
pengetahuan mekanika merupakan prasyarat pokok untuk bekerja dalam bidang-bidang
tersebut di atas mau-pun bidang-bidang lainnya.
KONSEP-KONSEP DASAR
Konsep-konsep dan definisi-definisi yang tepat merupakan landasan untuk mempelajari me-
kanika, dan harus dimengerti terlebih dahulu.

Ruang adalah daerah geometri yang ditempati oleh benda yang posisinya digambarkan oleh
pengukuran linear dan anguler relatif terhadap sistem koordinat. Untuk persoalan tiga dimensi,
niang membutuhkan tiga koordinat bebas, sedangkan untuk persoalan dua dimensi diperlukan
hanya dua koordinat saja.
Waktu adalah ukuran peristiwa yang berurutan dan merupakan besaran dasar dalam dinamika.
Waktu tidak dapat dimasukkan langsung dalam analisis persoalan statika.
Massa adalah ukuran kelembaman benda, yang merupakan penghambat terhadap perubahan
kecepatan. Massa merupakan tjal penting untuk persoalan statika karena massa juga
merupakan sifat setiap benda yang mengalami gaya tarik-menarik dengan benda lain.

Gaya adalah aksi suatu benda terhadap benda lain. Suatu gaya cenderung menggerakkan se-
buah benda menurut arah kerjanya. Aksi sebuah gaya dicirikan oleh besarannya, arah kerjanya,
dan titik kerjanya. Gaya adalah besaran vector.
SKALAR DAN VEKTOR
Mekanika membahas dua jenis besaran, yaitu skalar dan vektor. Besaran skalar hanya me-
nunjukkan besarnya saja. Contoh besaran skalar dalam mekanika adalah waktu, volume,
kerapatan, laju, cnergi, dan massa. Besaran vektor memiliki arah, selain besar, dan harus
mematuhi hukum jajaran genjang penjumlahan, sebagaimana akan diuraikan dalam pasal ini.
Contoh vektor adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, momen, dan momentum.
Besaran fisis yang berupa vektor dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok yakni bebas,
geser, dan tetap.
Sebuah vektor bebas adalah vektor yang aksinya tidak dibatasi atau dikaitkan dengan sebuah
garis yang tunggal dalam ruang. Sebagai contoh, jika sebuah benda bergerak tanpa rotasi,
maka gerakan atau pergeseran setiap titik pada benda tersebut dapat dianggap sebagai
sebuah vektor, dan vektor ini akan menggambarkan besaran dan arah pergeseran setiap titik
pada benda tersebut. Karena itu kita dapat menggambarkan pergeseran benda yang demikian
dengan sebuah vektor bebas.
Sebuah vektor geser adalah vektor di mana suatu garis tunggal dalam ruang harus diperta-
hankan sepanjang besaran vektor tersebut bekerja. Bila kita membahas aksi luar dari suatu
gaya pada sebuah benda tegar, gaya tersebut dapat dikenakan pada sembarang titik sepanjang
garis kerjanya tanpa mengubah efeknya pada benda secara keseluruhan dan karenanya dapat
dipan-dang sebagai vektor geser.

Sebuah vektor tetap adalah vektor di mana sebuah titik kerja tunggal ditentukan, dan oleh
karena itu vektor tersebut menempati posisi khusus dalam ruang. Aksi sebuah gaya pada
benda yang dapat berubah bentuk atau benda tak-tegar harus ditentukan oleh sebuah vektor
tetap pada titik kerja gaya yang bersangkutan. Dalam hal ini gaya dan perubahan bentuk di
dalam benda tadi akan bergantung pada titik kerja gaya dan besar gaya serta garis kerjanya.
HUKUM NEWTON
Sir Isaac Newton a^dalah orang yang pertama kali menyatakan dengan benar hukum-hukurn
dasar yang mengatur gerakan suatu partikel dan mcmperlihatkan keberlakuan hukum-hukum
tersebut. Dalam ungkapan yang sedikit berbeda, dengan menggunakan istilah modern, hukum-
hukum tersebut adalah:
Hukum I Sebuah partikel akan tetap diam atau terus bergerak dalam sebuah garis lurus dengan
kecepamn tetap jika tidak ada gaya tak-seimbang yang bekerja padanya.
Hukum II. Percepatan sebuah partikel adalah sebanding dengan gaya resultan yang bekerja
padanya dan searah dengan gaya tersebut.
Hukum III . Gaya-gaya aksi dan reaksi antara benda-benda yang berinteraksi memiliki besar
yang sama, berlawanan arah, dan segaris.

Kebenaran hukum-hukum ini telah diperiksa melalui banyak pengukuran fisis yang akurat. Hu-
kum Newton kedua merupakan dasar bagi sebagian besar analisis dalam dinamika. Bila
diterap-kan terhadap partikel bermassa m, hukum tersebut dapat dinyatakan sebagai

F=ma
di mana F adalah gaya resultan yang bekerja pada partikel dan a adalah percepatan resultan
tersebut. Persamaan ini merupakan persamaan vektor karena arah F harus sama dengan arah
a di samping besar F dan wra sama. Hukum Newton pertama berisi prinsip keseimbangan
gaya, yang merupakan topik utama dalam pembahasan statika. Sebenarnya hukum ini adalah
akibat dari hukum kedua, karena tidak akan ada percepatan jika gaya sama dengan nol, dan
partikel tetap dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Hukum pertama
tidak menambah sesuatu yang baru mengenai penggambaran gerak tetapi dicantumkan di sini
karena merupakan bagian dari pernyataan-pernyataan klasik Newton.

Hukum ketiga merupakan dasar pengertian kita mengenai gaya. Hukum ini menyatakan bah-wa
gaya selalu terjadi dalam pasangan gaya yang sama dan berlawanan. Jadi gaya ke bawah
yang dikenakan pada meja oleh pinsil selalu disertai oleh gaya ke atas yang sama besar yang
dikenakan pada pinsil oleh meja. Prinsip ini berlaku untuk semua gaya, baik yang berubah-ubah
maupun yang tetap, tanpa memperhatikan dari mana asalnya dan berlaku pada setiap saat
selama gaya dikenakan. Pengabaian hukum dasar ini merupakan penyebab kesalahan yang
amat sering dari para pemula. Dalam menganalisis benda-benda yang mengalami aksi gaya,
kita harus benar-benar mengetahui dengan jelas mengenai pasangan-pasangan gaya yang
akan ditinjau. Pertama-tama kita perlu memisahkan benda yang akan ditinjau dan kemudian
meninjau hanya satu gaya dari pasangan gaya tersebut yang bekerja pada benda yang ditinjau
tadi.

1.5 SATU AN

Mekanika berkaitan dengan empat besaran dasar yaitu panjang, massa, gaya, dan waktu. Sa-
tuan yang dipakai untuk mengukur besaran-besaran ini tidak semuanya dapat dipilih dengan
bebas karena harus sesuai dengan hukum Newton kedua, Persamaan 1/1. Meskipun terdapat
sejumlah sistem satuan yang berbeda-beda, namun hanya dua sistem yang dibahas di sini,
yakni yang ter-utama digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat besaran
dasar tersebut di atas beserta satuan-satuannya dicantumkan secara ringkas dalam tabel
berikut.
Satuan SI. Satuan Sistem Internasional, disingkat SI (dari bahasa Perancis, System Inter-
national d' Unites), telah diterima di Amerika Serikat serta seluruh dunia dan merupakan versi
modern dari sistcm metrik. Bcrkat persetujuan internasional, lambat laun satuan SI akan mcng-
gantikan sistem lain yang biasa digunakan. Seperti terlihat pada tabel, dalam satuan SI, massa
dalam kilogram (kg), panjang dalam meter (m), dan waktu dalam sekon (s) dipilih sebagai satu-
an pokok, dan gaya dalam newton (N) diturunkan dari ketiga satuan scbclumnya oleh Persama-
an 1/1. Jadi, gaya (N)=massa(kg) x percepatan (m/s2) atau

N = kg-m/s2

Anda mungkin juga menyukai