Anda di halaman 1dari 4

Memahami Ilmu Dasar Mekanika Teknik dan Mengetahui Penerapannya

10:30 PM Unknown 5 comments


Jika anda sedang berjalan-jalan di kota dan melihat kiri-kanan Anda tampak bangunan
menjulang tinggi. Bangunan atau gedung tersebut dalam perencanaannya sampai pelaksanaan
pembangunan konstruksi melibatkan tenaga ahli di bidang teknik, baik konstruksi bangunan
maupun non konstruksi. Ahli Bidang Konstruksi Bangunan wajib menguasai perhitungan-
perhitungan konstruksi seperti konsruksi kayu, beton dan baja. Dasar dari perhitungan
Konstruksi adalah Mekanika Teknik Statis. Dalam Teknik Sipil disebut STATIKA. Ilmu
Statika adalah ilmu yang menganalisa objek yang diam bila pada objek tersebut diberi gaya luar
(beban luar).

1. Sejarah dari Mekanika Teknik dapat dipaparkan sebagai berikut :

 Mekanika adalah cabang dari ilmu fisika yang membahas benda yang diam atau
bergerak di bawah pengaruh/aksi gaya. Benda yang bergerak memakai ilmu
DINAMIKA, sedang bendan yang diam memakai ilmu STATIKA.
 Rumusan prinsip-prinsip Statika diawali dengan hukum kombinasi vektor gaya oleh
Stevianus, antara tahun1548 – 1620 M.

Prinsip-prinsip Statika sangat tergantung pada pemahaman matematika dan geometri benda yang
menjadi penerapan prinsip-prinsip statika pada penyelesaian persoalan – persoalan yang praktis.

2. KONSEP-KONSEP DASAR
Pemahaman tetang benda diam pada Statika disebut Struktur.
Struktur yang dianalisa oleh ilmu statika dibagi menjadi 2 bagian umum; yaitu: Struktur Statis
Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu.
Struktur Statis Tertentu adalah: struktur yang tidak memiliki kendala yang lebih dari yang
diperlukan untuk mempertahankan kesetimbangan. Pada analisa struktur tersebut hanya
menggunakan persamaan kesetimbangan, cukup untuk menentukan semua reaksi yang tak
diketahui; yaitu :

F=0M=0

 Diagram benda-bebas, arah gaya, dan arah momen merupakan tahapan terpenting dalam
penyelesaian persoalan statika.
 Bila arah gaya beban ke atas diberi tanda positif ( + ); dan sebaliknya ( - ).
 Bila arah momen searah jarum jam diberi tanda positif ( + ); dan sebaliknya ( - ).

Hasil dari analisa statis tertentu ini untuk mendapatkan reaksi gaya-gaya dalam; yaitu : gaya
Shear dan Momen.

Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berhubungan dengan analisis gaya-
gaya yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan diam/statis dan setimbang. Gaya-
gaya yang dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen. Di dalam
statika, sistem struktur diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga pengaruh dari lendutan
tidak diperhatikan. Ilmu statika umumnya merupakan salah satu mata kuliah bidang teknik
pertama yang diberikan di level universitas. Prinsip-prinsip yang dipelajari dalam statika cukup
mendasar dan mudah dipahami, hanya memerlukan sedikit dari hukum-hukum fisika mekanika
dan matematika dasar. Akan tetapi, karena bidang teknik adalah bidang yang mengaplikasikan
teori ke dalam dunia praktis, banyak penyederhanaan yang harus dilakukan sebelum suatu
struktur bisa dianalisis dengan ilmu statika. Ini yang kadang membuat statika sulit untuk
dipahami oleh sebagian orang. Elemen-elemen struktur yang dibahas dalam statika sudah berupa
model dari bangunan fisik. Sedangkan pemodelan itu sendiri tidak secara terinci dibahas dalam
statika, karena memerlukan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dan juga pengalaman. Perlu
ditekankan disini bahwa meskipun dalam statika hanya membahas hal-hal yang relatif mudah,
bukan berarti pengetahuan yang didapat disini tidak ada pengaplikasiannya di dunia kerja.
Banyak struktur-struktur penting yang telah berhasil dibangun dan beroperasi hanya dengan
mengunakan prinsip-prinsip statika. Gambar-gambar berikut adalah contoh-contoh struktur
jembatan yang didesain dengan menggunakan konsep-konsep dasar yang pelajari dalam statika.

Konsep dasar dari statika adalah kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur.
Artinya semua gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur adalah dalam keadaan setimbang,
baik struktur itu ditinjau secara keseluruhan maupun sebagian. Jadi hukum Newton ketiga, yaitu
jika ada aksi maka akan diimbangi oleh reaksi. Artinya jumlah gaya-gaya yang bekerja adalah
nol. Berikut akan kita coba bahas hal-hal penting di dalam statika seperti gaya, momen, free-
body diagram.
Gaya
Gaya secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu tarikan atau dorongan terhadap sebuah
objek. Jadi kalau kamu menarik tambang yang diikatkan ke sebuah pohon, berarti kamu memberi
gaya yang berupa tarikan terhadap pohon tersebut. Tergantung besarnya pohon dan juga gaya
tarik yang kamu berikan, pohon itu bisa roboh, miring atau sama sekali tidak bergeming. Jadi
jelas disini bahwa gaya (tarikan atau dorongan/tekanan) tidak selalu menyebabkan objek yang
dikenakan bergerak/berubah lokasi. Untuk yang dorongan bisa dicontohkan dengan mobil yang
sedang berada di atas jembatan. Mobil itu akan berusaha mendorong/menekan jembatan ke
bawah. Besarnya dorongan oleh mobil terhadap jembatan dalam hal ini adalah sebesar berat dari
mobil tersebut karna gaya berat bekerja ke arah bawah. Kalau jembatan didesain secara benar
harusnya jembatan tersebut sanggup menahan gaya akibat mobil tersebut. Secara ringkas gaya
adalah sebuah besaran yang bertendensi mendorong/merubah bentuk objek yang dikenakan
dalam arah gaya tersebut bekerja. Bukan berarti objek yang dikenakan gaya akan berubah bentuk
atau bergerak.

Gaya adalah sebuah besaran vektor, yang secara umum artinya sebuah besaran yang tidak hanya
bergantung pada besarnya saja, tapi juga arahnya. Untuk gaya, selain dua hal di atas juga
bergantung pada titik bekerjanya. Jadi gaya mempunyai tiga karakteristik, yaitu besarnya,
arahnya dan juga titik/lokasi bekerjanya yang biasanya direpresentasikan garis bertanda panah
seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Titik aplikasi bisa direpresentasikan oleh pangkal atau
ujung/kepala dari gambar anak panah. Artinya jika satu atau lebih dari tiga karakteristik ini
dirubah, maka efeknya terhadap objek yang dikenakan gaya tersebut akan berubah juga.
Besarnya gaya jelas pengaruhnya. Sebagai contoh, kalau kita berusaha mendorong mobil yang
relative besar sendirian, kemungkinan besar mobil tidak bergerak karena gaya yang kita berikan
ke mobil tidak cukup besar. Tetapi jika kita minta bantuan dua orang lagi untuk membantu
mendorong mobil, maka besar kemungkinan mobil bisa didorong oleh tiga orang tersebut karena
gaya yang ditimbulkan oleh ketiga orang tersebut lebih besar dibandingkan dengan gaya yang
dihasilkan oleh satu orang. Arah dari gaya jelas mempunyai efek terhadap benda yang dikenai
gaya tersebut seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sebuah gaya diaplikasikan
terhadap sebuah peti dalam dua arah berbeda, horisontal dan vertikal. Walaupun kedua gaya
tersebut mempunyai besar dan titik aplikasi yang sama, akan tetapi reaksi peti tersebut terhadap
gaya horisontal akan berbeda jika dibandingkan dengan reaksi terhadap gaya vertikal.

Sedangkan titik aplikasi bisa di gambarkan sebagai berikut dimana sebuah jembatan sederhana
yang didukung oleh tumpuan kiri dan tumpuan kanan. Jika gaya yang bekerja posisinya dekat
dengan tumpuan yang sebelah kiri (gaya direpresentasikan oleh garis penuh) maka kita dapat
merasakan bahwa tumpuan yang kiri akan menerima gaya yang lebih besar dari tumpuan yang
sebelah kanan. Sebaliknya jika gaya yang bekerja dekat dengan tumpuan yang sebelah kanan
(gaya direpresentasikan oleh garis putus-putus) maka tumpuan sebelah kanan yang akan
menerima gaya yang lebih besar. Disini terlihat bagaimana merubah titik aplikasi dari gaya
merubah reaksi yang terjadi dari sistem struktur.

Momen
Momen adalah besarnya tendensi dari suatu gaya untuk memutar suatu objek/benda terhadap
suatu titik. Dalam bentuk skalar, besarnya momen adalah gaya dikali lengan momen yang
merupakan jarak tegak lurus antara titik yang ditinjau dan garis kerja gayanya. Gambar berikut
mengilustrasikan sebuah moment. Jadi besarnya momen tergantung pada dua faktor, yaitu lengan
momen dan gaya yang bekerja. Jika gaya yang bekerja besarnya tetap, maka besarnya momen
akan berbanding lurus dengan lengan momen. Lengan momen besar, maka momen yang
dihasilkan juga besar dan sebaliknya.

Jadi jelas di sini bahwa dalam statika kita mempelajari analisis gaya-gaya, baik gaya-gaya yang
bekerja maupun gaya-gaya dalam. Untuk menggeluti bidang teknik pada umumnya dan bidang
tehnik sipil pada khususnya memerlukan latar belakang yang kuat dalam bidang fisika mekanika
dan juga matematika. Selain itu juga diperlukan kreativitas yang tinggi sehingga memecahkan
persoalan dan juga menghasilkan inovasi-inovasi dan/penemuan yang bermanfaat.

Demikian sekilas ulasan tentang Memahami Ilmu Dasar Mekanika Teknik dan Mengetahui
Penerapannya, semoga apa yang sudah diulas bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Posted in: Seputar Teknik

Anda mungkin juga menyukai