Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyusun laporan “ Fenomena Dasar Mesin “.

Laporan ini dapat diharapkan berguna bagi pembaca untuk memahami dan mempelajari
pengerjaan dengan menggunakan Mesin freis.

Untuk sumbang saran yang konstruktif yang telah diberikan, kami patut menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1.Bapak Denny Prumanto ST,MT selaku KAPRODI Teknik Mesin yang telah membimbing
selama proses pembelajaran dan praktikum.

2. Assisten Lab Proses Produksi yang telah membimbing proses praktikum

3.Teman- teman yang yang telah berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan praktikum.

4.Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung terselesaikannya
laporan ini.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan laporan ini kedepannya.Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Jakarta,19 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 3
1.2. Tujuan Praktikum ................................................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................................................. 4
TEORI PERCOBAAN ....................................................................................................................... 4
2.1. Teori Percobaan ..................................................................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................ 7
ALAT – ALAT PRAKTIKUM .......................................................................................................... 7
3.1. Alat Yang Digunakan............................................................................................................. 7
BAB IV ................................................................................................................................................ 9
PROSEDUR PERCOBAAN .............................................................................................................. 9
4.1. Persiapan Percobaan ............................................................................................................. 9
4.2. Jalannya Percobaan ............................................................................................................... 9
BAB V ................................................................................................................................................ 11
KESIMPULAN & SARAN .............................................................................................................. 11
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................................. 11
5.2. Saran ..................................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat ini rangka batang sangat penting untuk pembangunan,seperti
konstruksi untuk atap, jembatan, menara bangunan atau pun kontruksi pada
kendaraan bermotor.Bentuk struktur rangka dipilih karena mampu menerima beban
struktur relatif besar dan dapat melayani kebutuhan bentang struktur yang panjang.
Struktur rangka juga dapat memberikan estetika yang tinggi untuk konstruksi,
seperti konstruksi Menara Eiffel di Paris ataupun konstruksi seperti stadion sepak
bola di Eropa. Dalam dunia arsitektur danstruktural, rangka batang adalah
konstruksi yang tersusun dari batang-batang tarik dan batang-batang tekan saja,
umumnya terbuat dari baja atau kayu.
Bentuk paling sederhana dari struktur rangka adalah rangkaian batang
yang dirangkai membentuk satu atau lebih unit segitiga. Pola susunan segitiga
dipilih karena merupakan struktur yang stabil. Struktur rangka umumnya terletak
pada dua perltetakan yang prinsipnya sama dengan perletakan pada struktur
balok, yakni perletakan sendi atau nol.Titik rangkai yang menghubungkan elemen
rangka disebut sebagai node atau titik sambung. (Dian Ariestadi, 2008).
Salah satu contoh kecil penerapan ilmu statika Struktur yang ada dilingkungan
kampus Universitas Krisnadwipayana khusunya pada Prodi Teknik Mesin adalah karya
Mahasiswa Mesin yaitu Otoped bermesin potong rumput,dimana jarak antara roda
belakang dan depan membutuhkan perhitungan yang tepat agar tidak terjadi kesalahan
dalam pembuatannya yang akan menyebabkan kegagalan produk,jika jarak antara roda
belakang dengan roda depan terlalu jauh maka kerangka pada bagian tengah akan
mengalami kepatahan pada saat diberi beban.
1.2. Tujuan Praktikum

Mengetahui Koefisien gesek antara sabuk dengan puli Khusunya sabuk jenis v belt dan
sabuk bahan kanvas
BAB II

TEORI PERCOBAAN
2.1. Teori Percobaan
Statika Struktur adalah modal dasar seorang engineer untuk bisa bekerja
dibidang konstruksi. Melalui mata kuliah dan Praktikum ini Anda akan akan diajarkan
cara menentukan 'Tegangan Dalam' yang terjadi pada sebuah konstruksi yang
mengalami pembebanan.
Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berkaitan dengan
analisis gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem yang diam/statis dan setimbang.
Gaya-gaya yang dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga
momen. Pada statika, sistem struktur diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga
pengaruh dari lendutan tidak diperhatikan. Struktur yang dipelajari juga merupakan
gabungan dari komponen-komponen yang menahan gaya desak, tarik, dan/atau momen
sehingga dapat mencapai kesetimbangan.
Ilmu statika umumnya merupakan salah satu mata kuliah bidang teknik pertama
yang diberikan di level universitas. Prinsip-prinsip yang dipelajari dalam statika cukup
mendasar dan mudah dipahami, hanya memerlukan sedikit dari hukum-hukum fisika
mekanika dan matematika dasar.

Prinsip Dasar (6 hukum utama) yang ada di statika atau mekanika struktur

a. Hukum Paralelogram

Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu partikel, dapat digantikan dengan satu
gaya (gaya resultan) yang diperoleh dengan menggambarkan diagonal jajaran
genjang dengan sisi kedua gaya tersebut.Dikenal juga dengan Hukum Jajaran
Genjang

b. Hukum Transmisibilitas Gaya


Kondisi keseimbangan atau gerak suatu benda tegar tidak akan berubah jika gaya
yang bereaksi pada suatu titik diganti dengan gaya lain yang sama besar dan arahnya
tapi bereaksi pada titik berbeda, asal masih dalam garis aksi yang sama.
c. Hukum I Newton
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel sama dengan nol (tidak ada
gaya), maka partikel diam akan tetap diam dan atau partikel bergerak akan tetap
bergerak dengan kecepatan konstan.
Dikenal dengan Hukum Kelembaman

𝛴𝑓 = 0
d. Hukum II Newton
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel tidak sama dengan nol
partikel tersebut akan memperoleh percepatan sebanding dengan besarnya gaya
resultan dan dalam arah yang sama dengan arah gaya resultan tersebut.Jika F
diterapkan pada massa m, maka berlaku:

𝛴𝑓 = 𝑚. 𝑎

e. Hukum III Newton


Gaya aksi dan reaksi antara benda yang berhubungan mempunyai besar dan garis
aksi yang sama, tetapi arahnya berlawanan.
Aksi = Reaksi
Sistem Gaya
Gaya aksi sebuah benda terhadap benda lain dan ditentukan: titik tangkap (kerja),
besar dan arah, digambarkan dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka
makin besar gayanya.

Jenis - Jenis Gaya :

a. Gaya Kolinier
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus
b. Gaya Konkuren
gaya-gaya yang garis kerjanya berpotongan pada satu titik.

c. Gaya Koplanar
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang

d. Gaya Kopel
Sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah yang bekerja pada
suatu batang (benda), akan menimbulkan menimbulkan kopel (momen) pada batang
tersebut.

Resultan Gaya adalah Sebuah gaya yang menggantikan 2 gaya atau lebih yang
mengakibatkan pengaruh yang sama terhadap sebuah benda, dimana gaya-gaya itu
bekerja disebut dengan resultan gaya.
BAB III
ALAT – ALAT PRAKTIKUM

3.1. Alat Yang Digunakan


Diantara alat – alat yang digunakan pada praktikum governor sentrifugal adalah
sebagai berikut :

a. Dial Gauge
untuk mengukur kerataan permukaan bidang datar, kebulatan sebuah poros dan
kerataan permukaan dinding silinder. Alat ini juga merupakan alat ukur dengan
skala pengukuran yang sangat kecil.
b. Meteran

Fungsi utama atau yang umum dari meteran dan pernggaris adalah untuk
mengukur jarak atau panjang.

c. Kunci Shock
memasang dan melepaskan baut serta mur yang ada pada kendaraan. Biasanya
kunci shock digunakan untuk baut yang terdapat pada roda, shockbreaker, dan
cover mesin.

d. Batang Silider dan Persegi


e. Pemberat Yang terdiri dari 250 Gram
BAB IV

PROSEDUR PERCOBAAN
4.1. Persiapan Percobaan
a. Siapkan alat tulis dan modul untuk mencatat
b. Siapkan alat bantu
c. Baca dan dengarkan intruksi dari para sisiten lab
4.2. Jalannya Percobaan
a. Pasangkan dial gauge pada alat praktek dan posisikan ke posisi on
b. Kemudian cari titik no dial gauge tersebut

c. Kemudian pasangkan beban dengan berat yang sudah ditentukan aslab (1500,2000
dan 2500 Gram)

d. Kemudian baca hasilnya dan catat ke dalam tabel pengujian


e. Ukur berapa jarak beban ke penjepit

d. Catat hasil di tabel percobaan


e. Kemudian ukur berapa jarak dari penjepit ke dial indikator
f. Catat hasilnya
g. Lakukan cara yang sama tetapi dengan batang yang berbeda yaitu batabg aluminium
yang berbentuk Persegi.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
5.1. Kesimpulan
a. Dari praktikum Statika struktur mahasiswa dapat memahami
pengaplikasiaannya di kehidupan sehari hari.
b. Lendutan antara batang Silindris dengan batang Persegi berbeda,lendutan
terbesar ada di batang silindris degan beban yang sama,ini disebabkan
kemampuan yang berbeda dari tiap penanpang dan jaraj dari penjepit ke dial
pun berbeda begitu juga dengan jarak dari beban ke penjepit pun berbeda.
5.2. Saran
Asissten lab harus lebih detail dalam menerengkan materi yang akan di
praktikum kan,karena akan sangat membantu dalam pemahaman dan
pengerjaan maupun penulisan laporan

Anda mungkin juga menyukai