Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

FENOMENA DASAR MESIN

PENGUJIAN UJI GESEK PADA BELT

Disusun Oleh

Nama : Fadhil Lukmannul Hakim Nugraha

NIM : 1870011067

Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik

Universitas Krisnadwipayana

Jakarta

2022

i
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa ini:

Nama : Fadhil Lukmannul Hakim Nugraha

Nim : 1870011067

Fakultas : Teknik Mesin Reguler Pagi

Mahasiswa UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA, Fakultas Teknik Mesin telah

menyelesaikan praktikum di workshop Fenomena Dasar

“PRAKTIKUM FENOMENA DASAR“

Dengan nilai : ………

Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya

Jakarta, 24 Juli 2022

Asisten Laboratorium Kepala Laboratorium

( …………………………………) ( …………………………………)

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyusun laporan “ Fenomena Dasar Mesin “.

Laporan ini dapat diharapkan berguna bagi pembaca untuk memahami dan

mempelajari pengerjaan dengan menggunakan Mesin freis.

Untuk sumbang saran yang konstruktif yang telah diberikan, kami patut

menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Ir.Aries Abbas, S.T., M.M., M.T., IPM., AER., Cand.Ph.D. yang

membimbing selama proses pembelajaran dan pratikum.

2. Assisten Lab Fenomena Dasar Mesin yang telah membimbing proses

pratikum.

3. Teman – teman yang telah berpatisipasi dalam proses pembelajaran dan

pratikum.

4. Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung

terselesaikannya laporan ini.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan laporan ini kedepannya.Akhirnya penulis mengucapkan terima

kasih.

Jakarta, 24 Juli 2022

Fadhil Lukmannul Hakim Nugraha

iii
DAFTAR ISI

Daftar Isi
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v
DAFTAR NOTASI ..................................................................................................... vi
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ........................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
TEORI PERCOBAAN ............................................................................................... 3
2.1. Teori ............................................................................................................... 3
2.2. Sabuk V-belt ................................................................................................... 5
2.3. Sabuk datar (Flat Belt) ................................................................................... 6
BAB III ......................................................................................................................... 7
ALAT ALAT PRAKTIKUM ..................................................................................... 7
BAB IV ....................................................................................................................... 10
PROSEDUR PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN ............................................ 10
BAB V......................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................. 11
6.1. Kesimpulan ................................................................................................... 11
6.2. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3 1 Tachometer ........................................................................................................ 7
Gambar 3 2 Motor DC ........................................................................................................... 7
Gambar 3 3 Sabuk Datar ....................................................................................................... 8
Gambar 3 4 Sabuk V .............................................................................................................. 8
Gambar 3 5 Mesin Uji Gesek ................................................................................................. 9
Gambar 3 6 Skala Penunjuk .................................................................................................. 9

v
DAFTAR NOTASI

µ = Koefisien gesek

θ = Sudut kontak

β = Sudut alur

F1 = Tengangan sabuk bagian kencang

F2 = Tegangan sabuk bagian kendur

T = Torsi

P = Daya

V = Kecepatan

D = Diameter pulley

q = Berat Sabuk

g = Gravitasi

e = Bilangan pokok log

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sabuk penggerak adalah suatu peralatan dari mesin yang bekerjanya

berdasarkan dari gesekan. Melalui gesekan antara puli dan sabuk penggerak gaya

melingkar dapat dipindahkan dari puli penggerak ke puli yang digerakan.

Perpindahan gaya ini tergantung dari tekanan sabuk penggerak ke permukaan puli,

maka ketegangan dari sabuk penggerak sangatlah penting dan bila terjadi slip

kekuatan geraknya akan berkurang. Sabuk V-belt adalah salah satu transmisi

penghubung yang terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dalam

penggunaannya sabuk-V dibelitkan mengelilingi alur puli yang berbentuk V pula.

Bagian sabuk yang membelit pada puli akan mengalami lengkungan sehingga lebar

bagian dalamnya akan bertambah besar

Sabuk-V banyak digunakan karena sabuk-V sangat mudah dalam

penangananya dan murah harganya. Selain itu sabuk-V juga memiliki keungulan

lain di mana sabuk-V akan menghasilhan transmisi daya yang besar pada tegangan

yang relatif rendah serta jika dibandingkan dengan transmisi roda gigi dan rantai,

Sabuk datar (Flat Belt) merupakan salah satu jenis sabuk yang dirancang untuk

transmisi daya tugas ringan dengan pengangkutan kinerja tinggi. Jenis sabuk ini

paling cocok untuk aplikasi dengan katrol yang lebih kecil dan jarak pusat yang

besar. Sabuk datar dapat terhubung di dalam dan di luar katrol dan bisa datang

1
dalam konstruksi tak berujung dan bersendi. Selain itu sabuk datar memiliki

efisiensi transmisi daya tinggi, hemat biaya, dan mudah digunakan dan dipasang.

1.2 Tujuan Praktikum

Pada dasarnya pengujian alat uji gesek pada sabuk ini bertujuan untuk

mengetahui koefisien gesek antara sabuk dengan puli, khususnya sabuk jenis V belt

dan sabuk datar bahan kanvas. Dan juga untuk mendapatkan nilai koefisien gesek

dan sekaligus membuktukan bahwa nilai koefisien itu tidak tergantung atau tidak

dipengaruhi oleh adanya perubahan sudut kontak maupun perubahan bebannya

2
BAB II

TEORI PERCOBAAN

2.1.Teori

Dalam pengujian karakteristik performance alat uji gesek pada sabuk ini

digunakan dua buah jenis sabuk yaitu sabuk jenis V belt dan sabuk datar, dimana

koefisien gesek dari masing-masing jenis sabuk bervariasi. Koefisien gesek akan

terjadinya bila terjadinya gesekan antara permukaan sabuk dengan alur puli, untuk

menggerakkan puli digunakan sebagai motor DC dengan daya 0.5 Hp dengan

kecepatan maksimum 1750 rpm dimana kecepatan tersebut dapat divariasikan dengan

beberapa kecepatan yang direduksikan dengan menggunakan gear reduksi pada

perbandingan 1 : 20. Dari putaran puli tersebut akan mengakibatkan bagian sabuk (F1)

akan mengencang dan (F2) akan mengendur

Dalam pengujian karakteristik performance alat uji gesek pada sabuk ini digunakan

dua buah jenis sabuk yaitu sabuk V belt dan sabuk datar, dimana koefisien gesek dari

masing – masing jenis sabuk bervariasi.

Koefisen gesek pada sabuk V

f1
2,3 log( )
𝜇= f2
θ cosec β

3
Koefisien gesek pada sabuk datar

f1
2,3 log( )
F2
𝜇=
θ

Dimana :

µ = Koefisien gesek

θ = Sudut kontak

β = Sudut alur

F1 = Tengangan sabuk bagian kencang

F2 = Tegangan sabuk bagian kendur

Koefisein gesek akan terjadi bila terjadinya gesekan antara permukaan sabuk

dengan alur puli, untuk menggerakan puli digunakan motor DC dengan daya 0,5 Hp

dengan kecepatan maksimum 1750 rpm dimana kecepatan tersebut dapat divariasikan

dengan beberapa kecepatan yang direduksikan dengan menggunakan gear reduksi pada

perbnadingan 1 : 20.

Dari putaran puli tersebut akan mengakibatkan bagian sabuk (f1) akan mengencang

dan (f2) akan mengendur.

Diameter puli = 330 mm

Sudut alur 2 β = 40

4
Torsi (T) : Daya(p) :

60.P
T= P = (T1 – T2) . v
2πND

Kecepatan(v) :

𝛑.𝐝.𝐍
v=
𝟔𝟎

2.2.Sabuk V-belt

Sabuk V-belt adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan

mempunyai penampang trapesium. Dalam penggunaannya sabuk-V dibelitkan

mengelilingi alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit pada puli

akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar

Sabuk-V banyak digunakan karena sabuk-V sangat mudah dalam penangananya dan

murah harganya. Selain itu sabuk-V juga memiliki keungulan lain di mana sabuk-V

akan menghasilhan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah serta

jika dibandingkan dengan transmisi roda gigi dan rantai. Keuntungannya :

a) V-Belt digunakan untuk mentransmisi daya yang jaraknya relatif jauh.

b) Kecilnya faktor slip.

c) Mampu digunakan untuk putaran tinggi.

d) Dari segi Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi

yang lain.

5
e) Sisitem Operasi menggunakan V-belt Tidak Berisik (Noise Kecil)

dibandingkan dengan chain

2.3.Sabuk datar (Flat Belt)

Sabuk datar (Flat Belt)merupakan salah satu jenis sabuk yang dirancang untuk

transmisi daya tugas ringan dengan pengangkutan kinerja tinggi. Jenis sabuk ini paling

cocok untuk aplikasi dengan katrol yang lebih kecil dan jarak pusat yang besar. Sabuk

datar dapat terhubung di dalam dan di luar katrol dan bisa datang dalam konstruksi tak

berujung dan bersendi. Selain itu sabuk datar memiliki efisiensi transmisi daya tinggi,

hemat biaya, dan mudah digunakan dan dipasang. Bahan sabuk pada umumnya terbuat

dari samak atau kain yang diresapi oleh karet. Sabuk datar yang modern terdiri atas inti

elastis yang kuat seperti benang baja atau nilon. Beberapa keuntungan sabuk datar

yaitu:

a) Pada sabuk datar sangat efesien untuk kecepatan tinggi dan tidak bising

b) Dapat memindahkan jumlah daya yang besar pada jarak sumbu yang panjang

c) Tidak memerlukan pulli yang besar dan dapat memindahkan daya antar pulli

pada posisi yang tegak lurus satu sama lain.

d) Sabuk datar khususnya sangat berguna untuk instalasi penggerak dalam

kelompok karena aksi klos.

6
BAB III

ALAT ALAT PRAKTIKUM


• Tachometer

Gambar 3 1 Tachometer

Tachometer atau kadang kita sebut RPM adalah sebuah alat untuk mengukur

putaran mesin, khususnya jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah poros dalam satu

satuan waktu dan sering digunakan pada peralatan kendaraan bermotor. Biasanya

memiliki layar yang menunjukkan kecepatan perputaran per menitnya.

• Motor DC dengan pengatur kecepatan

Gambar 3 2 Motor DC

7
• Sabuk datar dan V

Gambar 3 3 Sabuk Datar

Gambar 3 4 Sabuk V

8
• Mesin atau alat uji Gesekan pada Belt

Gambar 3 5 Mesin Uji Gesek

• Skala Penunjuk ( menunjukkan berapa Tekanan yang yang terjadi)

Gambar 3 6 Skala Penunjuk

9
BAB IV

PROSEDUR PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN


A. Sebelum memulai percobaan alat ukur pada bagian F1 dan F2 harus

menunjukkan nilai NOL

B. Untuk pembebanan mula mula Fn diberi beban tertentu (beban dapat

divariasikan tergantung aslab)

C. Setelah Fn mendapatkan beban maka motor dapat dinyalakan dan pemberian

kecepatan putaran motor dapat diatur (antara 5 rpm hingga 20 rpm)

D. Setelah puli berputar dengan kecepatan tertentu maka dapat dilihat berapa besar

tegangan sabuk bagian kencang (F1) dan tegangan sabuk bagian kendur (F2)

10
BAB V

PENUTUP
6.1. Kesimpulan

1. Dalam pengujian karakteristik performance alat uji gesek pada sabuk ini
digunakan dua buah jenis sabuk yaitu sabuk jenis V belt dan sabuk datar,
dimana koefisien gesek dari masing-masing jenis sabuk bervariasi
2. Sabuk datar (Flat Belt)merupakan salah satu jenis sabuk yang dirancang untuk
transmisi daya tugas ringan dengan pengangkutan kinerja tinggi. Jenis sabuk
ini paling cocok untuk aplikasi dengan katrol yang lebih kecil dan jarak pusat
yang besar.
3. Sabuk V-belt adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet
dan mempunyai penampang trapesium. Dalam penggunaannya sabuk-V
dibelitkan mengelilingi alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang
membelit pada puli akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar

6.2.Saran

1. Bagi mahasiswa yang akan praktikum di masa mendatang sebaiknya sebelum


melakukan praktikum uji gesek pada belt hendaknya segala yang berhubungan
dengan uji gesek pada belt baik cara pengoperasian ataupun faktor-faktor
keamanan harus dipelajari dan dipahami terlebih dahulu sehingga akan
memudahkan pada saat melakukan praktikum.
2. Pahami apa saja yang dijelaskan oleh asisten lab dan catatlah

11
DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum fenomena dasar mesin

Angga,Zega.2018.https://www.scribd.com/document/373547662/BAB-III-
Percobaan-Alat-Uji-Gesek-Sabuk

https://docplayer.info/70845363-Makalah-sabuk-elemen-mesin.html

Arassh. 2010. Sabuk dan tali (elemen mesin) diakses pada 8 november 2010 dari
https://arassh.wordpress.com/2010/11/08/sabuk-dan-tali-elemen-mesin/

12

Anda mungkin juga menyukai