MODUL 2
GOVERNOR
Oleh:
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR NOTASI ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Percobaan .............................................................................................. 2
1.3 Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar ........................................................................................................ 3
2.2 Prinsip Kerja Governor ..................................................................................... 4
2.3 Gaya- gaya Yang Bekerja Pada Governor ........................................................ 4
2.4 Jenis-jenis Governor.......................................................................................... 6
2.5 Aplikasi Governor ............................................................................................. 7
2.6 Teori Dasar Alat Uji .......................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat & Bahan................................................................................................... 10
3.1 Prosedur Praktikum ......................................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data Pengujian ................................................................................................ 13
4.2 Pengolahan Data.............................................................................................. 13
5.3 Analisa Data .................................................................................................... 17
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 21
5.2 Saran ................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Illustrasi alat governor ........................................................................ 3
Gambar 2. 2 Gaya Sentifugal .................................................................................. 5
Gambar 2. 3 Gaya Sentripetal ................................................................................. 5
Gambar 2. 4 Gaya Tangensial ................................................................................. 6
Gambar 2. 5 Governor Porter .................................................................................. 6
Gambar 2. 6 Governor Proell .................................................................................. 7
Gambar 3. 1 Seperangkat Alat Governor .............................................................. 10
Gambar 3. 2 Beban ................................................................................................ 10
Gambar 3. 3 Tachometer ....................................................................................... 11
Gambar 3. 4 Mistar ............................................................................................... 11
Gambar 3. 5 Jangka ............................................................................................... 11
Gambar 4. 1 Grafik Perbandingan Beban Vs Kecepatan Poros ............................ 17
Gambar 4. 2 Grafik Beban Vs Pemendekan Pegas ............................................... 18
Gambar 4. 3 Grafik Kecepatan Poros Vs Pemendekan Pegas .............................. 19
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4. 1 Tabel data hasil pengujian.................................................................... 13
Tabel 4. 2 Tabel data hasil perhitungan ................................................................ 17
Tabel 4. 3 Tabel data hasil perhitungan ................................................................ 17
iv
DAFTAR NOTASI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. 1 Teori Dasar
Governor adalah merupakan suatu alat pengatur kecepatan putaran pada
mesin penggerak mula. Fungsi dari governor adalah mengatur kecepatan putaran
poros keluaran pada mesin penggerak mula yang di pasang alat pengatur ini.
Sehingga bias diperoleh kecepatan putaran poros keluaran yang stabil, meskipun
beban yang di tanggung oleh mesin tersebut bervariasi dan berubah-ubah.
Governor berja berdasarkan perubahan besarnya gaya sentrifugal yang
terjadi karena adanya perubahan kecepatan putaran poros. Tanggapan dari
governor ini di teruskan ke suatu system lain yang mempengaruhi besarnya
kecepatan putaran dari mesin-mesin penggerak mula.
3
4
Governor jenis ini biasanya memiliki beban yang berada pada posisi diatas
dari lengan. Juga memiliki central load pada daerah spindle ataupun poros
utama dalam mekanisme governor itu sendiri. Perputaran dari mesin ataupun
motor mengakibatkan gaya sentrifugal bekerja pada beban. Gaya dari beban
inilah yang kemudian tersalurkan pada lengan governor dan kemudian
mengangkat sleeve dan memperpendek Panjang dari pegas. Kekakuan dari
pegas sangat mempengaruhi mekanisme dari governor.
4. Compesanting Mechnism
Merupakan mekanisme yang terjadi pada saat penggantian kecepatan,
dimana terjadi perubahan posisi piston dan klep.
5. Fuel Control
Governor berfungsi sebagai pengontrol besar bukaan katup minyak yang
di supply ke mesin.
2.5.2 Diesel Engine
untuk menyalakan bahan bakar, mesin dingin dapat panas cukup mengambil dari
gasses yang jatuh udara dimampatkan di bawah panas pengapian bahan bakar.
6. Teori Dasar Alat Uji
1. Tachometer
Tachometer merupakan salah satu alat ukur yang digunakan dalam
praktikum putaran kritis. Tachometer berfungsi untuk mengukur kecepatan sudut
dari massa yang berada pada poros poros yang berputar.
2. Mistar
Mistar merupakan salah satu alat ukur yang digunakan dalam praktikum
putaran kritis. Mistar berfungsi untuk mengukur jarak, agar dapat memvariasikan
posisi massa rotor.
3. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energy listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
Peralatan-peralatan yang digunakan selama pratikum adalah :
a. Seperangkat alat governor
Seperangkat alat governor ini digunakan untuk melakukan pratikum
nantinya.
Gambar 3. 2 Beban
c. Tachometer
Digunakan untuk mengukur kecepatan putaran poros (n), yang mana dengan
cara mengarahkan sinar dari tachometer ke poros berputar
10
11
Gambar 3. 3 Tachometer
d. Mistar
Mistar digunakan untuk mengukur pertambahan pangjang (tinggi sleeve )
yang terjadi saat putaran.
Gambar 3. 4 Mistar
e. Jangka
Jangka digunakan untuk mengukur pertambahan panjang (tinggi sleeve )
yang terjadi saat putaran.
Gambar 3. 5 Jangka
Pegas
Putaran Poros (Rpm) Pemendekan Pegas
No Massa (Kg) (mm)
x0 125 V 150 V 125 V 150 V
1 0,13 174 359,5 361,3 60 61
2 0,39 174 357,7 361,8 89 86
3 0,52 174 357 358 97 95
Dari data yang sudah didapat dari praktikum kemudian diolah sebagai
berikut :
Mencari nilai F
𝐹 = 𝑚 x 𝑔 ………………………………………………….………..(2)
a. Massa 0,13 kg
F = 0.13 kg x 9.81 m/s
=1,2753 kg.m/s
b. Massa 0,39 kg
F = 0. 39 kg x 9.81 m/s
13
14
= 3,8259 kg.m/s
c. Massa 0.52 kg
F = 0.52 kg x 9.81 m/s
= 5,1012 kg.m/s
1,2753 kg.m/s²
1. = 0,02107 N/mm
60,5
1.2754 kg.m/s²
2. = 0,04372 N/mm
87,5
0.6867 kg.m/s²
3. = 0,05313 N/mm
96
ArCos θ = 0,261
= 74,87
(85)²
2. Cos θ = 2 x 85 x 290 = 0,195
ArCos θ = 0,195
= 78,75
(77)²
3. Cos θ = 2 x 77x 290 = 0,177
ArCos θ = 0,177
= 79,80
ArCos θ = 0.259
= 74,98
(88)²
2. Cos θ = 2 x 88 x 290 = 0,202
Cos θ = 0.202
= 78,34
(79)²
3. Cos θ = 2 x 79 x 290 = 0,181
Cos θ = 0.29931
= 79,57
5. F sentrifugal
m.ɷ².r
………………………………………………………….(7)
60
ɷ = 2. 3.14. n.…………………………………………………..(8)
360 V
359
Beban vs
358 Kecepatan
357 Poros
pada 150
356 V
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
beban (Kg)
100 Beban Vs
80 Pemendekan
Pegas pada
60 125 V
40 Beban Vs
Pemendekan
20
Pegas pada
0 150 V
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
beban (kg)
Dari grafik diiatas dapat diamati bahwa pada tegangan 125 V, Beban dan
Pemendekan pegas meningkat, hal ini terjadi karena beban memberi gaya
sentrifugal dan mengangkat sleeve sehingga pemendekan pada pegas pun
19
terjadi. Gaya sentrifugal pada beban dan lengan yang terjadi memaksa pegas
untuk memendek dan menyebabkab sleeve naik ke atas. Begitu juga pada
tegangan 150 V, namun putaran motor tidak cukup kuat untuk memutar
spindle, sehingga gaya sentrifugal menjadi berkurang mengakibatkan proses
pemendekan pegas lebih sedikit terjadi dengan beban yang semakin
bertambah. Adanya nilai grafik seperti diatas juga terpengaruh oleh error
akibat kesalahan dalam pengukuran tinggi sleeve karena grafik bersilangan
anta
100
Kec. Putaran
Pemendekan Pegas
80 Poros 125V Vs
Pemendekan
60 Pegas 125 V
Kec. Putaran
40 Poros 150 V Vs
Pemendekan
20 Pegas 150 V
0
356 357 358 359 360 361 362 363
Kec. Putaran Poros (rpm)
Jika kita lihat pada tabel diatas, Pemendekan pegas berkurang ketika
kecepatan putaran poros semakin tinggi. Hal ini terjadi terjadi akibat gaya
gravitasi yang menarik beban. Melihat fenomena ini, dapat disimpulkan bahwa
hal ini juga dipengaruhi oleh pertambahan beban, karena tidak mungkin
pemendekan pegas berkurang jika kecepatan putaran poros meningkat. Tentunya
jika dengan beban yang sama kita dapat melihat grafik yang berbeda dimana
pemendekan pegas juga semakin tinggi nilainya. Namun kembali harus
dipertimbangkan bahwa dalam praktikum ini kita juga menggunakan beban yang
berbeda-beda pada setiap percobaan.
20
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum fenomena dasar
adalah sebagai berikut:
1. Governor memanfaatkan gaya sentrifugal dalam proses kerjanya. Semakin
tinggi kecepatan putaran yang dimilki poros dan beban, maka semakin
tinggi kenaikan posisi sleeve.
2. Daerah stabil pada governor berada pada tegangan 120 V dimana nilai
kecepatan putaran proporsi di setiap titik beban terhadap pemendekan
pegas/ perubahan posisi sleeve.
3. Gaya sentrifugal yang terjadi pada governor di dapat dengan mengalikan
variable massa, Panjang lengan governor dan kecepatan sudut dari putaran
spindle.
4. Gaya truss dan frame terbentuk antara lengan governor dan spindle
sehingga terbentuk segitiga. Dari segitiga pada batang inilah didapat theta
untuk mencari kecepatan omega untuk mencari gaya sentrifugal.
5.2 Saran
Setelah pelaksaan praktikum ini ada beberapa hal yang dapat disarankan
agar dalam pelaksanaan praktikum berikutnya dapat berjalan dengan baik dan
memperoleh hasil pengujian yang baik juga diantarnya yaitu:
1. Alat uji governor sebaiknya sebelum praktikum selalu di berikan perawatan.
2. Ketika mengukur sleeve agar berhati-hati dalam menggunakan jangka,
untuk menghindari kontak antara jangka dengan lengan fly ball.
3. Penggunaan tachometer diharapkan untuk teliti, karena nilai yang tertera
pada display selalu berubah-ubah.
21
DAFTAR PUSTAKA
Nazaruddin ST., MT., Muftil Badri ST., MT., “Modul Praktikum Fenomena Dasar
Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan”, Universitas Riau, Pekanbaru, 2013)
22
LAMPIRAN
23
24