Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

PRESTASI MESIN

KELOMPOK 16
KOMPRESOR TORAK

Disusun oleh:
Nama : Husain Haafizh
NPM : 3331200085
Tanggal Praktikum : 22 Mei 2023
Tanggal Pengumpulan Laporan :
Asisten : Rizal Agung Pamungkas

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRESTASI MESIN 2023

No. Tanggal Laporan Revisi Acc Laporan Paraf


Assisten

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
saya dapat menyelesaikan laporan praktikum prestasi mesin modul kompresor torak
dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
Laporan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum prestasi mesin
modul kompresor torak. Selain itu, laporan praktikum ini dibuat bertujuan untuk
menambah wawasan tentang mesin konversi energi bagi pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada
1. Ketua JTM
2. Kepala Lab JTM
3. Kepala Lab Konversi Energi
4. Asisten Laboratorium Koversi Energi
Saya menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak agar kami dapat lebih baik menyusun sebuah laporan praktikum di
kemudian hari.

Cilegon, Mei 2023

Penulis

iii
ABSTRAK

Fluida adalah zat yang dapat mengalir seperti zat cair dan gas, Tekanan
hidrostatis adalah tekanan pada zat cair yang diam. Besarnya tekanan hidrostatis
tergantung pada jenis dan kedalaman zat cair, tidak tergantung pada bentuk
wadahnya Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya tekanan
hidrostatis, yaitu massa jenis zat cair, kedalaman zat cair, dan percepatan gravitasi.
pada praktikum kali ini dilakukan praktikum tekanan hidrostatis dengan tujuan
mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatis, mengetahui massa
jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatis, mencari nilai gaya dorong oleh fluida,
mencari dan menganalisa posisi center of pressure, dan membandingkan ketinggian
fluida secara teoritis maupun berdasarkan pengujian, serta menentukan nilai error
pada pengujian. Setelah dilakukan praktikum didapat hasil praktikum berupa nilai
massa beban yang digunakan, kedalaman kuadran yang tercelup, dan nilai lainnya.
Dilakukan juga perhitungan untuk mencari gaya hidrostatis yang didapat nilai
sebesar 1,219 N pada kedalaman 0,035 m, pada percobaan kedua sebesar 2,1973 N
pada kedalaman 0,047 m, pada percobaan ketiga sebesar 3,581 N pada kedalaman
0,060 m, pada percobaan keempat sebesar 4,5995 N pada kedalaman 0,068 m, dan
pada percobaan kelima sebesar 5,7454 N pada kedalaman 0,076 m. Selain itu juga
mencari nilai center of pressure, untuk hfpengujian pada percobaan pertama didapat
nilai sebesar 160,2 mm, pada percobaan kedua didapat nilai sebesar 201,8 mm, pada
percobaan ketiga didapat nilai sebesar 201 mm, pada percobaan keempat didapat
nilai sebesar 206 mm, pada percobaan kelima didapat nilai sebesar 203,2 mm,
sedangkan hfteori pada percobaan pertama didapat nilai sebesar 268,3 mm, pada
percobaan kedua didapat nilai sebesar 264,3 mm, pada percobaan ketiga didapat
nilai sebesar 260 mm, pada percobaan keempat didapat nilai sebesar 257,3 mm,
pada percobaan kelima didapat nilai sebesar 254,6 mm.

Kata Kunci: Fluida, Kedalaman, Massa jenis zat cair, Tekanan hidrostatis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum ............................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan ......................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah dan Perkembangan Kompresor .........................................4
2.2 Perbedaan Kompresor dan Pompa .................................................5
2.3 Prinsip Kerja Kompresor..............................................................10
2.4 Klasifikasi dan Jenis-Jenis Kompresor ........................................11
2.5 Bagian-bagian Kompresor dan Fungsinya ...................................13
2.6 Kompresi Isothermal, Adiabatik, Politropik ....................................
2.7 Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri ........................
2.8 Rumus yang Digunakan ...................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Praktikum ................................................................15
3.2 Prosedur Pengujian ........................................................................16
3.3 Alat dan Bahan ..............................................................................20
3.2.1 Alat yang Digunakan...........................................................16
3.2.2 Bahan yang Digunakan .......................................................19

v
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum ....................................................................21
4.2 Perhitungan Data Praktikum .........................................................22
4.3 Grafik & Analisa Data...................................................................23
4.3.1 Grafik Perbandingan Gaya Hidrostatis dan Kedalaman (y) ....23
4.3.2 Grafik Perbandingan Center Of Pressure dan Kedalaman(y). 24
4.3.3 Mencari Standar Deviasi .........................................................25
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................28
5.2 Saran ................................................................................................29
5.2.1 Laboratorium .........................................................................29
5.2.2 Asisten Laboratorium ...........................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Blanko Praktikum
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Data Hasil Praktikum .......................................................................... 21
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan ........................................................................22
Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Gaya Hidrostatis dan Kedalaman (y) ..................23
Tabel 4.4 Tabel Perbandingan Center Of Pressure dan Kedalaman (y) ..............24
Tabel 4.5 Nilai Kuadrat hfpengujian..............................................................................................................25
Tabel 4.6 Nilai Kuadrat hfteori ......................................................................................................................25

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Tekanan Hidrostatis ................................16
Gambar 3.2 Akuarium.........................................................................................17
Gambar 3.3 Poros Alumunium ...........................................................................17
Gambar 3.4 Dudukan poros bearing ...................................................................17
Gambar 3.5 Kuadran ...........................................................................................18
Gambar 3.6 Cawan ..............................................................................................18
Gambar 3.7 Meja .................................................................................................18
Gambar 3.8 Mistar...............................................................................................19
Gambar 3.9 Air ....................................................................................................19
Gambar 3.10 Beban.............................................................................................19
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Gaya Hidrostatis dan Kedalaman (y) ............23
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Center Of Pressure dan Kedalaman (y) ........24
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan hfteori Dengan Nilai Standar Error ................26
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan hfpengujian Dengan Nilai Standar Error ...........27

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Meningkatnya teknologi dengan berbagai inovasi terbaru seiring
dengankebutuhan manusia yang terus meningkat. Seorang teknisilah yang
harusnya berperan dalam merancang suatu produk pemesinan agar produk
yang dihasilkan memenuhi kriteria-kriteria kebutuhan. Suatu alat yang aman,
nyaman dan mampu untuk mempermudah pekerjaan manusia adalah
beberapa hal yang harus terpenuhi dalam suatu perancangan.
Salah satu mesin yang sering dijumpai adalah kompresor. Kompresor
adalah suatu alat yang berfungsi untuk memampatkan udara sehingga udara
tersebut bertekanan tinggi. Kompresor merupakan mesin fluida yang
mengubah uap refrigerant yang masuk pada suhu dan tekanan yang rendah
menjadi udara bertekanan tinggi. Dari pengambilan data yang akan dilakukan
praktikan akan mengerti bagaimana prinsip kerja dari kompresor, sehingga
akan menjadi dasar pengetahuan dalam menganalisa permasalahan yang
berhubungan dengan kompresor.
Penggunaan udara bertekanan tinggi sangat dibutuhkan pada beberapa
proses pengoperasian, baik dalam skala kecil di kehidupan sehari-hari
maupun dalam skala besar yang biasanya terdapat di industri. Sebagai
mahasiswa teknik mesin pengetahuan tentang prinsip kerja dan karakteristik
kompresor merupakanhal yang harus untuk dipahami. Oleh karena itu
praktikum tentang kompresor merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tujuan tersebut.
Oleh karena itu penting untuk mengetahui karakteristik kompresor pada
berbagai kecepatan putaran yang berbeda-beda. dan juga mengetahui grafik
hubungan antara: Kapasitas aliran udara di silinder (Qth) vs frekuensi (f)
Daya masukan (Ninp) vs fresuensi (f) Efisiensi adiabatic kompresor (ɳad) vs
fresuensi (f) Daya Kompresi (Nad) vs fresuensi (f) Tekanan saluran isap (P1)
vs fresuensi (f).
1.2 Rumusan Masalah
Pada praktikum kali ini terdapat rumusan masalah yang perlu diketahui
oleh Praktikan yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dari kmpresor torak ?
2. Bagaimana karakteristik kompresor pada berbagai kecepatan putaran
yang berbeda-beda ?
3. Bagaimana bentuk grafik hubungan, Kapasitas aliran udara di silinder
(Qth) vs frekuensi (f), Daya masukan (Ninp) vs fresuensi (f), Efisiensi
adiabatik kompresor (ɳad) vs fresuensi (f), Daya Kompresi (Nad) vs
fresuensi (f), Tekanan saluran isap (P1) vs fresuensi (f) ?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum kompresor torak yang harus diketahui dan
dimengerti oleh praktikan yakni sebagai berikut:
1. Mengetahui prinsip kerja dari kompresor torak.
2. Mengetahui karakteristik kompresor pada berbagai kecepatan putaran
yang berbeda-beda.
3. Menjunjukkan grafik hubungan antara:
 Kapasitas aliran udara di silinder (Qth) vs frekuensi (f)
 Daya masukan (Ninp) vs fresuensi (f)
 Efisiensi adiabatic kompresor (ɳad) vs fresuensi (f)
 Daya Kompresi (Nad) vs fresuensi (f)
 Tekanan saluran isap (P1) vs fresuensi (f)

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang terdapat pada praktikum prestasi mesin
modul kompresor torak terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat dimana, Variabel terikatnya yaitu kapasitas aliran udara di
silinder dan variabel bebasnya frekuensi yang diberikan.

2
1.5 Sistematika Penulisan
Terdapat sebuah sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan
laporan praktikum prestasi mesin modul pompa sentrifugal yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab satu menjelaskan latar belakang laporan ini dibuat, rumusan
masalah, tujuan praktikum, dan juga sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab dua menjelaskan tentang Sejarah dan Perkembangan Kompresor,
Perbedaan Kompresor dan Pompa, Prinsip Kerja Kompresor, Klasifikasi dan
Jenis-Jenis Kompresor, Bagian-bagian Kompresor dan Fungsinya, Kompresi
Isothermal, Adiabatik, Politropik, Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari dan
Industri, Rumus yang Digunakan
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Pada bab tiga menjelaskan tentang diagram alir percobaan, alat dan bahan,
dan prosedur Pengujian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab empat menjelaskan tentang data hasil praktikum
BAB V PENUTUP
Pada bab lima menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang harapannya
dapat membuat laboratorium dan asisten dapat menjadi lebih baik
kedepannya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah dan Perkembangan Kompresor


Udara bertekanan telah dimanfaatkan pada banyak industri untuk
berbagai aplikasi dan alat selama bertahun-tahun. Kebutuhan akan udara
bertekanan menghasilkan suatu penemuan yaitu berupa sistem kompresor
udara. Sistem kompresor saat ini banyak digunakan oleh industri manufaktur
dan konstruksi di mana komponen-komponen udara seperti pneumatik
digunakan untuk keperluan beberapa mekanisme dalam industri. Namun,
awalnya sistem kompresor udara awal kurang terdiversifikasi dan tidak
mampu melayani banyak tujuan. Hal tersebut karena komponen pneumatik
yang digunakan kurang efektif. Meskipun tidak ada catatan yang akurat
tentang sejarah dan perkembangan kompresor udara, namun diyakini awal
penemuan serta pekembangan kompresor udar bisa dibilang hampir setua
dengan peradaban manusia. (Sahroni, 2019)
Pada awalnya kompresor kuno dirancang menggunakan mekanisme
fungsi paru-paru manusia sekitar 3000 SM. Karena permintaan untuk
kompresor udara yang lebih kuat meningkat, komponen pneumatik yang
efektif harus diciptakan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Sistem kompresor udara yang lebih canggih ditemukan pada 1500 SM dan
diberi nama bellow. Perangkat ini awalnya dioperasikan menggunakan
tangan dan kemudian dikontrol dengan berjalan kaki. Kompresor ini memiliki
komponen pneumatik yang lebih besar dan menghasilkan udara bertekanan
tinggi yang cocok untuk menghasilkan kebakaran industri bersuhu
tinggi. (Sahroni, 2019)
Beberapa tahun kemudian, seorang insinyur bernama Smeaton mampu
merancang kompresor udara canggih yang dikendalikan menggunakan roda
air. Ini adalah langkah besar dalam sejarah sistem kompresor udara.
Meskipun kompresor udara Smeaton lebih efektif daripada bellow, namun
kemudian digantikan oleh kompresor udara mesin blasting yang dirancang
pada tahun 1776 oleh Wilkinson. Hal tersebut lebih maju dari versi
sebelumnya dan diyakini sebagai pola dasar dari sistem kompresor udara
kemudian. Perlu dicatat bahwa kompresor udara digunakan untuk berbagai
keperluan di masa lalu mulai dari, pengerjaan logam, ventilasi bawah tanah,
penambangan dan pembuatan logam antara lain. Misalnya, sistem kompresor
udara memainkan peran besar selama pembangunan sistem kereta api
Perancis-Italia pada tahun 1857. Kemudian, permintaan untuk udara tekan
meningkat dan komponen pneumatik yang lebih maju diciptakan untuk
meningkatkan produksi udara tekan. Ketika manusia menemukan cara baru
untuk menggunakan udara terkompresi, permintaan untuk sistem kompresor
udara meningkat dan teknologi menyebar ke banyak bagian di dunia.
(Sahroni, 2019)
Pada 1800, manusia menggunakan kompresor udara untuk transmisi
energi. Seorang Insinyur bernama Viktor membuat langkah yang sangat
positif setelah ia merancang kompresor udara di Paris yang menghasilkan
daya sebesar 18000 Kw. Hal tersebut diikuti oleh banyak inovasi di awal abad
ke-20, dan komponen pneumatik yang lebih baik dirancang sama untuk
memenuhi permintaan yang meningkat untuk sistem kompresor udara. Saat
ini, permintaan akan kompresor udara sangat besar dan sistem kompresor
udara yang lebih canggih telah ditemukan. (Sahroni, 2019)

2.2 Perbedaan Kompresor dan Pompa


Kompresor adalah suatu alat yang berfungsi untuk memampatkan udara
atau gas. Sebagaimana halnya dengan pompa, kompresor memiliki cara kerja
yag identik dengan pompa. Udara atau gas yang dimampatkan oleh
kompresor diambil dari suatu tempat tertentu, dialirkan, dan kemudian
dimampatkan dalam suatu tempat penampungan. Pada saat kompresor
memampatkan udara atau gas, kompresor bekerja sebagai penguat
(meningkatkan tekanan), dan sebaliknya kompresor juga dapat berfungsi
sebagai pompa vakum. Dengan kata lain kompresor dapat melakukan kerja
ganda yaitu sebagai penguat (booster) atau sebagai pompa vakum.
(Syawaluddin, 2011)

5
Perbedaan yang mendasar antara kompresor dan pompa yaitu, pompa
berfungsi hanya untuk mengalirkan atau membawa fluida (dalam hal ini
adalah zat cair yang bersifat incompresible) dari satu tempat ke tempat lain
yang disertai dengan energi. Namun pada kompresor kerja yang dilakukan
bukan hanya mengalikan fluida (dalam hal ini adalah udara yang bersifat
kompresible) tetapi juga memampatkan fluida tersebut. (Syawaluddin, 2011)

2.3 Prinsip Kerja Kompresor


Prinsip kerja kompresor adalah saat piston dari titik mati atas ke titik
mati bawah udara di luar dihisap oleh piston tekanan rendah melalui filter
udara dan masuk ke dalam silinder melalui katup isap tekanan rendah
kemudian didinginkan di dalam intercooler. Kemudian udara dihisap masuk
ke dalam silinder tekanan tinggi melalui katup isap tekanan tinggi. Setelah
dikompresikan udara keluar ke tabung udara melalui katup tekanan tinggi.
Proses ini terjadi berulang-ulang dan udara yang dihasilkan ditampung dalam
bejana udara yang selanjutnya udara bertekanan ini dapat digunakan.
(Widodo, 2022)
Prinsip Kerja Kompresor Torak Kompresor merupakan mesin untuk
menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan udara dari atmosfir.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam suatu
kompresor torak dapat diuraikan dalam bentuk diagram P-V (Widodo, 2022)

Gambar 2.1 Diagram P-V


(Sumber: Jurnal Widodo)

6
2.4 Klasifikasi dan Jenis-Jenis Kompresor
Pada kompresor terdapat klasifikasi yang dikempokkan berdasarkan alat
rasio tekanan :
1. Kompresor (pemampat) dipakai untuk jenis yang bertekanan tinggi,
kompresor mempunyai rasio tekanan > 3.
2. Blower ( peniup ) untuk yang bertekanan agak rendah, blower
mempunyai rasio tekanan 1-3.
3. Fan ( kipas ) untuk yang bertekanan sangat rendah, fan mempunyai
rasio tekanan < 1.
Pada kompresor terdapat klasifikasi yang dikempokkan berdasarkan cara
pemampatan :
1. Jenis turbo, menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler, atau dengan gaya angkat
(lift) yang ditimbulkan oleh sudu yang dibedakan dalam arah aliran
udara : kompresor aksial dan dan kompresor sentifugal.
2. Jenis perpindahan, menaikkan tekanan dengan memperkecil atau
memampatkan volume gas yang diisap ke dalam silinder atau stator
oleh torak atau sudu. Kompresor jenis perpindahan dibagi menjadi :
jenis putar dan bolak-balik. Kompresor putar dibagi : jenis roots, sudu
luncur, dan sekrup
Kompresor dibagi atas 2 tipe dasar yaitu kompresor perpindahan positif
dan dinamik. Kompresor perpindahan positif dibagi atas kompresor torak dan
kompresor rotary. kompresor dinamik juga dibagi atas kompresor sentrifugal
dan axial.
a. Kompresor Dinamik
Kompresor Dinamik merupakan mesin alir udara yang berputar
secara kontinu, dengan menggunakan suatu elemen yang berputar
dengan cepat sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang arahnya
keluar, membuat udara tersebut akan termampatkan sehingga tekanannya
akan naik. Kompresor dinamik memberikan enegi kecepatan untuk aliran
udara atau gas yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada
kecepatan yang sangat tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi

7
tekanan karena pengaruh impeller dan volute pengeluaran atau diffusers.
Kompresor Dinamik terbagi atas 2 tipe yaitu: Kompresor Sentrifugal dan
Kompresor Axial. Contoh aplikasi dari kompresor dinamik ini adalah
kompresor yang digunakan pada mesin jet pesawat. (Sutrisna, 2022)
b. Kompresor Sentrifugal
Kompresor Sentrifugal mengahasilkan tekanan yang tinggi melalui
perputaran impeller dengan kecepatan tinggi, ekspansi udara yang masuk
menyebabkan pertambahan massa yang nantinya menimbulkan gaya
sentrifugal yang mementalkan udara tersebut ke luar, ditambah dengan
adanya pembesaran penampang pada diffuser yang menyebabkan
tekanan menjadi tinggi. Fluida yang mempunyai kecepatan tinggi ini
akan ditampung oleh rumah pompa atau volute yang penampangnya
mulai dari kecil mengembang menjadi besar. (Munawar. A. S, 2020)
Kompresor sentrifugal sering juga disebut orang dengan Kompresor
Radial, artinya arah masukan udara tegak lurus terhadap hasil udara
keluarannya. Agar lebih efisien Kompresor Sentrifugal berputar sangat
cepat bila dibandingkan dengan tipe kompresor lainnya. Kompresor ini
juga dirancang untuk kapasitas yang lebih besar karena aliran udara yang
melewati kompresor kontinu. Contoh aplikasinya adalah pada kompresor
untuk chiller pada gedung atau bangunan (Munawar. A. S, 2020)

2.5 Bagian-bagian Kompresor dan Fungsinya


Mesin kompresor memiliki komponen pelengkap didalamnya yang
saling menunjang dalam proses kompresi udara. Sebelum kita memutuskan
untuk membeli kompresor angin, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu
bagian dari kompresor angin dan masing – masing fungsinya. (teknikmart,
2021)
Berikut komponen dalam kompresor dan fungsinya kami jabarkan
dibawah ini :
1. Drain Valve
Drain valve berperan untuk mengatur tekanan udara pada tabung
penyimpanan udara. Biasanya terdapat hasil uap berupa air dalam tabung

8
penyimpanan udara dan kotoran yang ikut masuk ke dalam tabung yang
nantinya akan dibuang melalui perangkat ini. (teknikmart, 2021)

2. Fluid Cooler
Fluid cooler berperan untuk mengatasi overheat pada mesin
kompresor agar tidak terjadi ledakan yang dikarenakan suhu panas akibat
proses kompresi pada mesin. Selain itu alat ini dapat mendinginkan dan
mengontrol suhu tekanan udara pada mesin. (teknikmart, 2021)
3. Hose
Hose merupakan selang khusus yang digunakan untuk mengalirkan
udara bertekanan, biasanya selang ini mampu menahan tekanan kuat yang
dihasilkan tabung udara. Umumnya alat ini berbahan karet yang memiliki
panjang berbeda-beda disesuai dengan kebutuhan dan memiliki bentuk
spiral serta ada juga yang lurus. (teknikmart, 2021)
4. Hose Fitting
Hose fitting adalah alat yang terpasang pada pangkal hose dengan
menggunakan pressure tools, alat ini berfungsi menghubungkan hose
dengan mesin kompresor. Selain itu hose fitting terhubung dengan ball
valve. Hose fitting juga terdapat pada ujung dari hose yang berfungsi
menghubungkan hose dengan perangkat lain seperti pada pistol angin
maupun alat sejenisnya. (teknikmart, 2021)
5. Ball Valve
Ball valve berfungsi untuk menghubungkan kompresor dengan hose
maupun ball valve, selain itu juga berperan mengatur keluarnya tekanan
udara yang dihasilkan tabung angin. Terdapat bola berlubang di tengah
ball valve yang dapat berputar dengan menggunakan tuas yang biasanya
terletak pada atas ball valve. Udara akan keluar melalui hose jika posisi
lubang searah dengan ball valve. (teknikmart, 2021)
6. Filter
Filter pada kompresor terbagi menjadi dua yaitu filter oli dan filter
udara. Filter udara berfungsi menyaring udara yang masuk ke intake
kompesor agar tidak tersumbat oleh tumpukan debu dan kotoran. Agar

9
mesin bekerja secara optimal maka filter udara harus selalu di bersihkan
secara rutin. Filter oli berfungsi untuk menyaring minyak pelumas yang
melumasi bagian mesin agar optimal dalam melakukan kompresi udara.
(teknikmart, 2021)
7. Pressure Gauge
Pressure gauge merupakan alat bantu untuk mengetahui tekanan
udara pada tabung penyimpanan udara. Dengan alat ini kita bisa dengan
mudah mengetahui berapa tekanannya. Pada pressure gauge terdapat dua
macam satuan yaitu psi dan bar serta terdapat angka-angka untuk
menunjukan jumlah tekanan dalam tabung penyimpanan. (teknikmart,
2021)
8. Pressure Switch
Pressure switch berfungsi menghubungkan kompresor dengan
pressure gauge dan memutuskan tenaga apabila kapasitas tabung sudah
mencapai batas agar tidak terjadi overload pada tabung penyimpanan.
Terdapat pengatur tekanan dalam alat ini sehingga pengguna dapat
mengatur angka maksimal dan minimal tekanan yang tersimpan dalam
tabung. Selain itu alat ini memiliki sensor untuk menyalakan mesin jika
tekanan udaranya sudah mencapai titik minimum yang di tentukan.
(teknikmart, 2021)
9. Safety Valve
Safety valve merupakan komponen penting dalam sebuah kompresor,
alat ini secara otomatis mengeluarkan tekanan udara yang sudah melebihi
batas maksimal dalam tabung ke titik aman. Melalui pressure switch
pengguna dapat mengatur titik maksimal pada safety valve, agar terhindar
dari kemungkinan terjadinya ledakan pada tabung penyimpanan.
(teknikmart, 2021)
10. Receiver Tank
Receiver tank merupakan tempat penyimpanan udara yang
terkompresi oleh mesin kompresor, alat ini mampu menahan besarnya
tekanan dari udara tersebut. Biasanya receiver tank berbentuk tabung
dengan ukuran berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan kapasitas

10
penampungnya, biasanya kapasitas receiver tank berkisar antara 80
sampai 8000 galon. (teknikmart, 2021)

2.6 Kompresi Isothermal, Adiabatik, Politropik


Bila suatu gas dikompresikan, maka ada energi mekanik yang diberikan
dari luar pada gas. Kompresi Isotermal Pada kompresi jenis ini temperatur
gas yang dikompresi dijaga konstan dengan cara melepas energi panas pada
fluida yang dikompresi dengan cara didinginkan sehingga temperaturnya
konstan. (Susilowati, 2015). Hubungan antara P dan V untuk T tetap dapat
diperoleh dari persamaan :
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2 = tetap…………………....(2.1)

Proses kompresi adiabati, yaitu pada proses kompresi tidak ada energi
panas yang masuk maupun keluar dari sistem, yaitu dengan cara mengisolasi
dinding kompresor. Dalam praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi
secara sempurna karena isolasi di dalam silinder tidak pernah dapat sempurna
pula. (Susilowati, 2015)
P . vk = tetap……………….………(2.2)

Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses


isotermal, namun juga bukan proses adiabatik, namun proses yang
sesungguhnya ada diantara keduanya dan disebut kompresi politropik.
Hubungan antara P dan V pada politropik ini dapat dirumuskan sebagai:
(Susilowati, 2015)
P . vn = tetap……………….………(2.3)

Untuk n disebut indek politropik dan harganya terletak antara 1 (proses


isotermal) dan k (proses adiabatik), jadi 1<n<k. Untuk kompresor biasanya n
= 1,25-1,4 yaitu kompresor yang terjadi karena adanya panas yang
dipancarkan keluar. (Susilowati, 2015)

11
2.7 Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri
Fungsi kompresor dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk
banyak keperluan, yaitu di antaranya: Mengisi udara pada ban kendaraan,
menyuplai udara untuk penyelam, menyuplai udara bersih bertekanan tinggi
untuk mengisi silinder atau tabung gas.
Dalam sebuah industri, kompresor berfungsi untuk mensupply
kebutuhan compressed air atau udara terkompresi dengan jumlah dan tekanan
tertentu. Dalam sebuah industri besar seperti di pembangkit tenaga listrik
misalnya, keberadaan compressed air ini sangat vital keberadaanya. Seperti
air motor atau juga disebut pneumatic motor, accoustic horn pada Gas Air
Heater, atomizing air pada proses pembakaran furnace menggunakan solar,
semuanya membutuhkan compressed air sebagai sumber energinya.
(Ibratama, 2016)

2.8 Rumus yang Digunakan


Pada praktikum kompresor torak ini terdapat beberapa rumus yang akan
digunakan untuk menghitung hasil pengkompresian dari mesin kompresor,
berikut ini rumus-rumusnya:
1. Menghitung tekanan air actual
a. Tekanan pada saluran isap
𝑃𝑣1 = Φ. 𝑃𝑠𝑤1 (𝑃𝑎)……………….(2.4)
b. Tekanan pada saluran buang/keluar
𝑃𝑣2 = Φ. 𝑃𝑠𝑤2 (𝑃𝑎)…………..…...(2.5)
Keterangan:
ɸ = Presentase kelembaman udara di dalam ruangan
𝑃𝑠𝑤1 = Tekanan uap bola kering pada saluran hisap P1 (Pa)
𝑃𝑠𝑤2 = Tekanan uap bola kering pada saluran keluar P2 (Pa)

2. Menghitung densitas udara


a. Saluran isap
(𝑃𝑎𝑡𝑚 −𝑃𝑣1 )×𝑀
𝑃𝑎1 = (𝑔/𝑐𝑚3 )…………..(2.6)
𝑅×𝑇𝑑𝑏

b. Saluran buang/keluar

12
(𝑃𝑎𝑡𝑚 −𝑃𝑣2 )×𝑀
𝑃𝑎2 = (𝑔/𝑐𝑚3 )…………..(2.7)
𝑅×𝑇𝑑𝑏

Keterangan:
R = Konstanta gas ideal untuk udara (82,0574587 𝑐𝑚3.atm /
mol-1.K-1)
1 Psi = 6894,76 Pa
1 atm = 101325 Pa
1 𝐾𝑔/𝑐𝑚2 = 98066,5 Pa
M = 28,8 g/mol
Dengan Catatan : Nilai Patm-Pv dijadikan ke atm

3. Laju aliran volume di Orifice


2.∆𝑃 𝐴
𝑉 = 𝐶𝑑 √𝜌 × ……………(2.8)
𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 √1−(𝛽2 )

Keterangan:
V = Laju aliran volume di orifice
Cd = Coefficient of discharge (0,632)
𝜋
A = Luas Penampang Oriface (4 × 𝐷 2 ) (𝑚2 )

Δ𝑃 = Tekanan Manometer (Δ𝑃 = P1 – P3)


𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 =1200 𝑔/𝑚3
𝐷𝑜𝑟𝑖𝑓𝑎𝑐𝑒
𝛽=( )
𝐷𝑑𝑢𝑐𝑡

4. Massa aliran di Orifice


𝑚 = 𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎̇ × 𝑉(𝑔⁄𝑠)………...…..(2.9)
Keterangan:
V = Laju aliran volume udara

5. Kapasitas udara di saluran isap


𝑚̇
𝑄𝑠 = 𝜌 (𝑚3 ⁄min)…………..(2.10)
𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 ×𝑡

Keterangan:
𝑄𝑠 = Kapasitas udara di saluran Isap

13
𝑚 = Massa Aliran
𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 1200 𝑔/𝑚3
6. Tekanan di saluran isap absolut
𝑘
𝑇𝑑𝑏 ( )
𝑘−1
𝑃𝑠 = 𝑃𝑑 (𝑇 ) (𝑃𝑎)……...….(2.11)
𝑑𝑒𝑙𝑖𝑣𝑒

Keterangan:
Ps = Tekanan isap absolut
Pd = Tekanan keluar kompresor (P3)
Tdb = Temperatur awal (T1)
Tdelive = Temperatur udara keluar kompresor (T3)
K = Indeks adiabatik (1,4)

7. Daya masukan (Ninp)


𝑁𝑖𝑛𝑝 = 𝑉𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 × 𝐼𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 (𝑤𝑎𝑡𝑡)………...….(2.12)
Keterangan:
𝑁𝑖𝑛𝑝 = Daya Input
𝑉𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = Tegangan motor (Volt)
𝐼𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = Arus motor (Ampere)

8. Kapasitas aliran udara di silinder (Qth)


𝑄𝑡ℎ = 𝑉𝑠 × 𝑛(𝑚3 ⁄𝑚𝑖𝑛)……………(2.13)
Keterangan:
𝑄𝑡ℎ = Kapasitas aliran udara di silinder
𝑉𝑠 = Volume sisa (0,629 x 10-5 m3)
𝑛 = Jumlah putaran kompresor

9. Daya adiabatik
𝑘−1
𝑘 10000𝑃𝑠 𝑄𝑠 𝑃 ( 𝑘 )
𝑁𝑎𝑑 = [𝑘−1] [ ] [( 𝑑 ) − 1] (𝑘𝑊)..(2.14)
6120 𝑃𝑠

Keterangan:
Nad = Daya adiabatik
K = Indeks isap absolut

14
Qs = Kapasitas udara di saluran isap
Ps = Tekanan udara di saluran isap
Pd = Tekanan keluar kompresor

10. Belt slip


𝑛 𝑑
𝐵𝑒𝑙𝑡 𝑆𝑙𝑖𝑝 = 100 % − ( 𝑛𝑚 𝑑𝑚 × 100 %) (%)…(2.15)
𝑘 𝑘

Keterangan :
𝑛𝑘 = Putaran kompressor
𝑛𝑚 = Putaran motor
𝑑𝑘 = Diameter kompressi
𝑑𝑚 = Diameter motor

11. Efisiensi adiabatik


𝑁
𝜂𝑎𝑑 = 𝑁 𝑎𝑑 (%)……………….(2.16)
𝑖𝑛𝑝

Keterangan:
𝑁𝑎𝑑 = Daya adiabatik
𝑁𝑖𝑛𝑝 = Daya input

12. Efisiensi volumetrik kompresor


𝑄
𝜂𝑦 = 𝑄 𝑠 (%)………………..(2.17)
𝑡ℎ

Keterangan:
𝜂𝑦 = Efisiensi volumetrik kompresor
𝑄𝑠 = Kapasitas udara
𝑄𝑡ℎ = Kapasitas aliran udara di silinder

15
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Praktikum


Pada praktikum prestasi mesin pada modul Motor Bakar Diesel terdapat
diaram alir yang tertera pada gambar yang dibawah ini

Mulai
Literatur

Menyiapkan Alat dan Bahan

Menyiapkan inverter untuk dinyalakan


lalu menyalakan kompresor

Megatur putaran motor listrik lalu tekan


tombol FWD hingga menunjukan angka
0.00

Mengamati tekanan dan temperatur lalu


mengukur kecepatan dan temperatur pada
kompresor torak

Tidak
Analisa Data

Ya
Data

Kesimpulan
Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alur Praktikum


(Sumber: Dokumen Pribadi)

3.2 Prosedur Pengujian


Pada praktikum modul motor bakar diesel kali ini terdapat prosedur
praktikum yang harus dilakukan agar mencapai tujuan praktikum. Berikut
merupakan prosedur praktikum modul motor bakar diesel:
1. Langkah Persiapan
a) Membaca dan memahami prosedur penggunaan alat praktikum
kompresor torak.
b) Memeriksa dan mengecek keadaan komponen pada alat praktikum
kompresor torak.
c) Memeriksa sambungan kelistrikan pada alat praktikum kompresor
torak.
d) Memeriksa keadaan oli pada alat praktikum kompresor torak pada
indicator yang sesuai dengan standar operasional.
2. Langkah Pengerjaan
a) Menghubungkan unit dengan jaringan listrik PLN (220V), inverter
menyala dan siap digunakan
b) Untuk menyalakan motor, maka tekan “mode” sebanyak dua kali
hingga display pada inverter menunjukkan tulisan “opnd”
c) Untuk mengatur putaran motor listrik, maka puta “knop” pada anga
frekuensi yang diinginkan
d) Menekan tombol “FWD” hingga display menunjukkan angka 0.00
dengan titik kedip di sebelah kanan angka
e) mengamati tekanan dan temperature pada alat praktikum kompresor
torak

17
f) Mengukur kecepatan putaran motor dengan menggunakan
tachometer
g) Setelah pengujian selesai, matikan alat praktikum kompresor torak
dengan cara frekuensi pada inverter terlebih dahulu hingga kondisi
motor tidak berputar atau display menunjukkan angka 0.00, lalu
tekan tombol “stop”
3. Langkah Perawatan
a) Memeriksa kelayakan setiap komponen mesin.
b) Bersihkan alat dan meja praktikum setelah digunakan
c) Memeriksa kondisi oli dalam keadaan cukup
d) Membuang angin dalam kompresor setelah praktikum
e) Memeriksa kondisi sambungan kelistrikan agar tetap dalam kondisi
baik dan tidak terkena air

3.3 Alat dan Bahan yang Digunakan


Pada praktikum modul motor bakar diesel kali terdapat alat dan bahan
yang akan digunakan untuk melakukan percobaan berikut merupakan alat dan
bahannya:
1. Temperatur bola basah dan kering (in)
2. Orifice
3. Tabung U Manometer
4. Pressure Gauge
5. Tangki Udara
6. Katup Pembuangan
7. Tombol Switch 1
8. Katup laju aliran udara
9. Amperemeter
10. Inverter
11. Tombol Swtich 2
12. Thermometer
13. Motor Listrik
14. Temperature bola basah dan kering (Out)

18
15. Kompresor
16. Tachometer

19
20

Anda mungkin juga menyukai