MATERIAL TEKNIK
UJI IMPAK
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Siti Watsiqoh
NPM : 3333200002
Kelompok : 18
Rekan : 1. Boby Riansyah
2. Aryu Mulia Putri W
3. Denissa Maharani
4. Pandu Bondan T.
Tanggal Praktikum : 03 Desember 2021
Tanggal Pengumpulan Lap. : 18 Desember 2021
Asisten : Muhammad Mizar Muzakhi
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan Percobaan ........................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 1
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3
2.1 Uji Impak ....................................................................................... 3
2.2 Metode Pengujian Impak ............................................................... 5
2.2.1 Metode Charpy....................................................................... 5
2.2.2 Metode Izod............................................................................ 8
2.3 Jenis Patahan ................................................................................ 8
BAB III METODE PERCOBAAN ............................................................. 10
3.1 Diagram Alir............................................................................. 10
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................ 11
3.2.1 Alat-alat yang Digunakan .................................................. 11
3.2.2 Bahan-bahan yang Digunakan .......................................... 11
3.3 Prosedur Percobaan ....................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 13
4.1 Hasil Percobaan .................................................................... 13
4.2 Pembahasan .......................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 19
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 19
5.2 Saran ..................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. CONTOH PERHITUNGAN ...................................................... 21
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS .......... 23
iii
LAMPIRAN C. BLANKO PERCOBAAN .......................................................... 30
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Sketsa Perhitungan Energi Impak ...................................................... 3
Gambar 2.2 Alat Uji Impak Charpy ....................................................................... 6
Gambar 2.3 Pembebanan Metode Charpy ............................................................. 7
Gambar 2.4 Pembebanan Metode Izod .................................................................. 8
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Uji Impak .................................................. 11
Gambar 4.1 Hubungan Temperature Terhadap Harga Impak .............................. 14
Gambar 4.2 Hubungan Temperature Terhadap % Patahan .................................. 15
Gambar 4.3 Sampel 100 °C................................................................................... 16
Gambar 4.4 Sampel 25 °C..................................................................................... 17
Gambar 4.5 Sampel 5 °C....................................................................................... 17
Gambar 4.6 Grafik Temperature Transisi . ........................................................... 18
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A. Contoh Perhitungan ......................................................................... 22
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus .......................................... 24
Lampiran C. Contoh Blangko Percobaan ............................................................. 30
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Nilai besarnya energi impak (joule) Dapat dilihat pada skala mesin
penguji. Sedangkan besarnya energy impak secara teoritis dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
E0 = W × h0……...……………………………..….(2.1)
4
E1 = W × h1………...…………………………..….(2.2)
= E0 – E1
= W– (h0 – h1) ……...…….………………...…..(2.3)
h0 = ℓ - ℓcosα
= ℓ (1- cosα) ……...…….………………...…….(2.4)
h1 = ℓ - ℓcos
= ℓ (1 - cos ………….………………...……..(2.5)
Substitusi persamaan dari persmaan 2.3, 2.4, 2.5 :
W ℓ(cos cosα) ……..………………...…..(2.6)
Keterangan :
E0 : Energi Awal (J)
E1 : Energi Akhir (J)
W : Berat Bandul (N)
h0 : ketinggian bandul sebelum dilepas (m)
h1 : ketinggian bandul setelah dilepas (m)
ℓ : panjang lengan bandul (m)
α : Sudut awal (º)
: Sudut awal (º)
Uji impak merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
mengetahui kekuatan, kekerasan, serta keuletan material. Oleh karena itu uji
impak banyak dipakai dalam bidang menguji sifat mekanik yang dimiliki oleh
suatu material tersebut [4]. Pada uji impak, digunakan pembebanan secara cepat
atau dapat disebut rapid loading. Pembebanan cepat disebut dengan beban impak,
hal ini terjadi karena adanya proses penyerapan energi yang besar dari energi
kinetik suatu beban yang menumbuk ke benda uji. Proses penyerapan energi yang
besar terjadi ketika beban menumbuk spesimen. Energi yang diserap dapat
dihitung dengan menggunakan prinsip perbedaan energi potensial. Prinsip
pengujian impak ini adalah menghitung energi diserap oleh spesimen [3]. Energi
impak berasal dari energi potensial pendulum (beban) yang diubah menjadi energi
kinetik (gerak). Energi yang dilepas oleh pendulum besarnya dapat diketahui dari
ketinggian awal dan akhir kedudukan pendulum, jarak titik ayun dengan titik takik
5
dan berat pendulum. Jika jarak titik ayun dengan titik takik dan berat pendulum
tetap, maka energi impak bergantung pada kedudukan awal atau kedudukan mula-
mula dan keududkan akhir pendulum. Keakuratan nilai pengujian bergantung
pada jenis material, jarak titik ayun dengan titik takik (lengan pendulum) dan
berat pendulum [1].
Menurut ASTM E23, spesimen logam uji impak memiliki standar dimensi
panjang, kedalaman dan takik. Ukuran standar yang digunakan untuk bentuk
batang adalah luas penampang 10 x 10 mm dengan panjang 75 mm, sedangkan
takik Vnya memiliki standar sudut 45° dengan kedalaman takik 2 mm. Takik atau
notch yang umumnya dipakai pada pengujian impak berupa takik-V, takik-U atau
takik Lubang kunci (Key-hole). Tetapi, pada metode izod hanya berlaku model
takik V [1]. Prinsip pengukuran secara skematis terjadi karena sebagian energi
akan diserap dinyatakan dalam satuan joule dan di baca langsung pada skala (dial)
petunjuk yang telah dikalibrasi yang terdapat dimesin penguji [5].
2.2 Metode Pengujian Impak
Pada proses pengujian mpak, terdapat 2 metode standar yang dapat
dilakukan yaitu metode charpy dan metode izod. Pada metode charpy banyak
digunakan di Negara Amerika, sedangkan metode izod sebagiab besar banyak
digunakan didataran eropa tepatnya Negara Inggris. Posisi pembebanan metode
impak charpy adalah spesimen mendapatkan pembebanan dari atas. Posisi
pembebanan metode impak izod adalah spesimen mendapatkan pembebanan dari
depan. Dalam uji impak Izod memungkinan spesimen yang di uji tidak hanya
logam saja tetapi dapat berupa bahan plastik atau bahan lainnya. Metode charpy
banyak digunakan pada industri dengan keselamatan yang kritis, karena mudah
untuk dipersiapkan dan dilakukan. Kemudian hasil pengujian dapat diperoleh
dengan cepat dan murah [6].
2.2.1 Metode Charpy
Pengujian impak charpy dikenal juga sebagai tes charpy v-notch
merupakan standar pengujian laju regangan tinggi yang menentukan jumlah
energy yang diserap oleh bahan selama terjadi patahan. Tujuan uji impak charpy
adalah untuk mengetahui kegetasan terhadap benda uji tersebut. Percobaan uji
6
tinggi, tanpa terjadi deformasi kasar, dan sedikit sekali terjadi deformasi mikro
[4].
b. Patahan Ulet
Patahan ulet dapat dianalisis dengan permukaan tidak rata buram dan berserat,
pasangan potongan tidak bisa dipasang lagi, terdapat deformasi pada
keretakan, nilai pukulan takik tinggi. Biasanya terjadi pada benda yang lunak,
misalnya: baja lunak, tembaga.
c. Patahan Campuran
Patahan ini terjadi pada bahan yang cukup kuat namun ulet, contohnya pada
baja temper. Gabungan patahan getas dan patahan liat dapat dianalisa dengan
melihat permukaan spesimen yang kusam dan sedikit berserat, potongan
masih dapat dipasangkan, ada deformasi pada retakan [5].
BAB III
METODE PERCOBAAN
Persiapan Bahan
Data Pengamatan
Pembahasan Literatur
Kesimpulan
4.2 Pembahasan
Pengujian impak merupakan pengujian yang digunakan untuk mengukur
ketahanan bahan terhadap suatu beban yang di berikan secara tiba-tiba (beban
kejut). Uji impak merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui
kekuatan,ketangguhan, kekerasan, serta keuletan material. Kekuatan material
merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa
menyebabkan material menjadi patah. Lalu ketangguhan adalah ketahanan suatu
material terhadap beban kejut. Lalu kekerasan adalah ketahanan material terhadap
penekanan atau indentasi atau penetrasi. Selanjutnya keuletan adalah kemampuan
deformasi suatu material terhadap beban tarik sebelum akhirnya patah. Uji impak
banyak dipakai dalam bidang menguji sifat mekanik yang dimiliki oleh suatu
material tersebut [5]. Prinsip dasar dari pengujian impak adalah penyerapan
energy potensial dari pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu
14
0.21
0.2
0.19
0.18
0.17
0.16
0.15
5 25 100
Temparature
sangat rendah dimana butir-butir material akan sangat rapat sehingga tidak ada
ruang untuk terdeformasi elastis dan penyerapan energi sangat kecil [3]. Dapat
dilihat pada gambar 4.1 diperoleh bahwa hubungan temperature terhadap harga
impak adalah semakin tinggi temperature bahan uji maka semakin tinggi pula
harga impak. Pada percobaan 1 dengan suhu 5 °C diperoleh harga impak sebesar
0.1875, lalu pada suhu 25 °C diperoleh harga impak sebesar 0.2125, selanjutnya
pada suhu 100 °C diperoleh harga impak sebesar 0.2375. hal ini menunjukan
bahwa semakin tinggi temperature maka material akan semakin ulet dan
sebaliknya, jika semakin rendah temperature maka material tersebut akan semakin
getas. Dari hasil percobaan yang dilakukan maka dapat dinyatakan bahwa hal ini
sesuai dengan literature yang didapatkan.
56
54
52
Persen patahan
50
48
46
44
42
5 25 100
Temparature
Pada gambar sampel 100 °C benda uji tersebut mengalami patah ulet.
Berdasarkan data yang didapat energy yang diserap oleh benda uji sebesar 19
Joule, harga impak yang didapat sebesar 0,2375 J/mm2, serta persen yang
didapatkan sebesar 51,55%. Bentuk patahannya nampak kasar, berserabut, dan
berwarna kelabu. Patahan ini terjadi dalam tempo waktu yang lama, serta terdapat
reduksi luas penampang patahan. Patah ulet biasanya diakibatkan oleh adanya
beban statis yang diberikan pada material. Perpatahan ulet adalah suatu energi
patah yang tinggi. Energi impak pada umumnya menurun seiring menurunnya
suhu dengan kekuatan peluluhan meningkat [7].
17
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dari pengujian impak, dapat disimpulkan
bahwa suhu akan mempengaruhi harga impak yang dihasilkan. Dari data yang di
dapat, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Temperature yang semakin tinggi akan menghasikan harga impak yang
semakin tinggi, begitu juga apabila semakin rendah temperature maka
harga impak yang dihasilkan akan semakin rendah.
b. Semakin tinggi temperature maka nilai persen patahannya akan semakin
besar, sebaliknya semakin rendah temperaturnya maka persen
patahannya akan semakin kecil
c. Pada suhu 100°C didapatkan nilai harga impak sebesar 0,2375 J/mm2
dan persen patahannya 51,55%, pada suhu 25°C nilai harga impak yang
dihasilkan adalah 0,2125 J/mm2 dengan persen patahan sebesar 53,6%,
sedangkan pada suhu 5°C harga impak yang didapat adalah 0,1875
J/mm2 dengan persen patahan sebesar 47,1875%.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada pegujian impak ini adalah
sebagai berikut.
1. Saat melakukan percobaan, gunakan langkah percobaan sesuai dengan
modul.
2. Saat praktikum, pahami pembacaan diagram atau grafik untuk
mempermudah penyusunan laporan
DAFTAR PUSTAKA
[1] H. Porawati, “Analisis Alat Uji Impak Metode Izod pada Bengkel
Politeknik Jambi”, Jurnal Inovator, vol.1, No. 1, p 1-2, 2018.
[4] R. Majanasastra,“ Analisis Simulasi Uji Impak Baja Karbon Sedang (Aisi
1045) dan Baja Karbon Tinggi (Aisi D2) Hasil Perlakuan Panas”, Jurnal
Ilmiah Teknik Mesin, vol. 1, no. 2, p. 61, 2013.
[6] Y. Handoyo, “Perancangan Alat Uji Impak Metode Charpy Kapasitas 100
Joule”, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, vol. 1, no. 2, p 46-47, 2013.
% Patahan =
a. Suhu 100°C
A0 = 80 mm2
A’ = 38.76 mm2
% Patahan = = 51,55%
b. Suhu 25°C
A0 = 80 mm2
A’ = 37,12 mm2
% Patahan = = 53,6%
c. Suhu 25°C
A0 = 80 mm2
A’ = 42,25 mm2
% Patahan = = 47,1875%
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
24
Jawab :
1. Perpatahan ulet, berserat (fibrous fracture) yang melibatkan
mekanisme pergeseran bidang bidang Kristal didalam bahan
(logam) yang ulet (ductile). Ditandai dengan permukaan patahan
berserat yang berbentuk dimple yang menyerap cahaya dan
berpenampilan buram.
2. Perpatahan getas, granular atau kristalin dihasilkan oleh
mekanisme pembelahan (cleavage) pada butir-butir dari bahan
(logam) yang rapuh (brittle). Ditandai dengan permukaan patahan
yang datar yang mampu memberikan daya patul cahaya yang tinggi
(mengkilat).
3. Perpatahan campuran (berserat dan granular) merupakan
kombinasi dua jenis perpatahan diatas.
LAMPIRAN C
BLANKO PERCOBAAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 31
LABORATORIUM TEKNIK METALURGI
Jl. Jenderal Soedirman Km. 3 Cilegon. Email : labmet.untirta@gmail.com
Bentuk
Harga Impak
No. Bahan Luas Penampang Suhu (oC) Energi(Joule) Patahan
(J/mm2)
(%)