LABORATORIUM METALURGI II
ANODIZING ALUMUNIUM
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Greynaldi Gasra
NPM : 3334160026
Kelompok : 24
Rekan : 1. Muhammad Gevitho Shadrian
2. Adam Andi Nugroho
Tanggal Praktikum : 08 April 2019
Tanggal Pengumpulan Lap. : 11 April 2019
Asisten : M. Zam Zam Noor
Tanggal Masuk
Tanda Tangan Tanggal Revisi Tanda Tangan
Laporan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
iii
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................. 13
3.2.1 Alat-alat yang Digunakan........................................................ 13
3.2.2 Bahan-bahan yang Digunakan ................................................ 13
3.3 Prosedur Percobaan .......................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Struktur lapisan oksida penghalang yang terbentuk pada aluminium...6
Gambar 2.2 Struktur lapisan oksida anodic poros yang berbentuk aluminium........6
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan tengangan dan massa terhadap Koefisien Metal
Las..........................................................................................................................16
tegangan..................................................................................................................17
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
lingkungannya. Misalnya lingkungan laut, bawah tanah, suhu tinggi, mekanik dan
kerusakan yang disebabkan oleh korosi, pada sektor industri dapat berdampak
pada terhentinya proses produksi dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar
serta turunnya tingkat keamanan. Anodizing merupakan salah satu cara pelapisan
oksidasi pada alumunium yang dilakukan dengan oksidasi anodik pada suhu
kamar (room temperature) dengan bantuan arus listrik agar terjadi reaksi kimia
sehingga dihasilkan suatu lapisan yang dapat melindungi logam tersebut. Definisi
secara umum pada anodizing adalah proses pelapisan secara elektrolisis dengan
melapisi suatu permukaan logam dengan suatu oksidasi yang melapisi dan bersifat
Penanganan masalah korosi tidak dapat dilakukan dalam satu aksi yang
kepedulian dari semua pihak. Korosi tidak dapat dihindari dan dicegah, namun
Pada percobaan ini, terdapat dua variabel yang membatasi masalah pada
percobaan kali ini, yaitu variabel terikat yang berupa pelat Al (aluminium) dan
pelat Pb (timbal) dan variabel bebas yang berupa konsentrasi larutan elektrolit dan
Penulisan dalam laporan praktikum ini berisi lima bab. Bab I membahas
III membahas tentang diagram alir percobaan, alat dan bahan, dan prosedur
percobaan. Bab IV membahas tentang data hasil percobaan yang telah dilakukan
dan pembahasan hasil dari data yang didapat dari percobaan. Bab V membahas
tentang kesimpulan dan saran yang telah dilakukan. Kemudian pada bagian akhir
terdapat daftar pustaka, lampiran (lampiran contoh perhitungan, gambar alat dan
TINJAUAN PUSTAKA
cara elektrolisis untuk melapisi permukaan logam dengan suatu material ataupun
[1]
oksida yang bersifat melindungi dari lingkungan sekitar . Proses elektrokimia
yang merupakan proses yang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi
kimia. Pada proses ini komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini
adalah elektroda dan elektrolit. Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif
tampilan logam atau bersifat dekoratif, sehingga membuat logam tersebut lebih
bernilai ekonomis. Anodizing adalah salah satu proses rekayasa permukaan yang
paling umum digunakan untuk proteksi aluminium yang secara luas digunakan
untuk berbagai tujuan. Anodizing secara luas digunakan untuk proteksi terhadap
dan ketahanan aus suatu komponen mesin, seperti gear dan rem cakram.
aluminium akan terbentuk lapisan oksida yang berperan sebagai membran untuk
separasi gas dan zat kimia lainnya. Daya ikat dengan pelapis organik dan
4
2.2 Elektrolisis
Alat elektrolisis terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan atau
[1].
leburan), dan dua elektroda, yaitu anoda dan katoda Pada anoda terjadi reaksi
oksidasi sedangkan pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Pada suatu
Jika larutan cukup pekat, reaksi-reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Jika leburan NaCl dielektrolisis maka reaksi pada elektroda adalah sebagai
berikut:
Pada tahun 1833, M. Faraday menunjukkan bahwa jumlah zat yang bereaksi
yang melalui sel tersebut. Selain dari pada itu ia membuktikan bahwa jika
sejumlah arus tertentu mengalir melalui beberapa sel elektrolisis, maka akan
AL
M Q .............................................................................................(2.7)
nF
lapisan oksida terbentuk pada bagian substrat. Tahapan ini diistilahkan dengan
‘anodizing’, dan lapisan oksida terbentuk pada tahapan ini disebut “ lapisan
oksida anodik”. Lapisan oksida anodik dapat diklasifikasikan menjadi dua grup
yaitu penghalang dan lapisan oksida poros. Galvanostatis anodizing pada larutan
potensial. Lapisan film ketebalannya tegantung dari jenis dan konsentrasi larutan
elektrolit yang digunakan. Pada tipe lapisan penghalang akan didapatkan larutan
netral yang mengandung lapisan oksida yang amorf. Ketebalan lapisan dalam
6
(nm) secara proporsional terhadap beda potensial yang diterapkan selama proses
Gambar 2.1 Struktur tipe lapisan oksida penghalang yang terbentuk pada
panas [2].
elektrolit yang meliputi bagian terluar lapisan oksida. Rasio ketebalan dari anion
terluar pada lapisan Al2O3 bergantung pada larutan anodizing [2]. Dilain sisi, pada
tipe lapisan oksida anodik poros memiliki struktur morfologi yang unik seperti
heksagonal sel yang tegak lurus dengan substrat logam dan tiap sel memiliki
rongga pada pusatnya. Waktu anodizing yang lebih lama dapat menyebabkan
pelarutan kimia pada oksida, yang menyebabkan poros yang berbentuk kerucut [2].
7
Gambar 2.2 Struktur tipe lapisan oksida anodik poros yang terbentuk di
menjadi alumunium oksida dengan menekan bagian logam sebagai anoda didalam
sel elektrolisis. Namun secara garis besar, proses anodizing terbagi menjadi tiga
mengisi tangki setengah dengan air dan melarutkan asam ini ke dalamnya
1. pH antara 0,5 – 1
sampai 20% berat larutan mengandung 36 liter (9,5 gal) H2SO4 per 380
liter atau (100 gal) dari larutan dapat menjadi lapisan anodik ketika di-seal
digunakan, kecuali :
oleh hard anodizing lebih tebal dari pada anodizing konvensional dengan
waktu yang sama. Proses hard anodizing menggunakan tangki asam sulfur
anodizing berisi 10 sampai 15% berat asam, dengan atau tanpa tambahan.
yang banyak pada lapisan terluar dari lapisan anodik. Perubahan dari ini
ketebalan lapisan.
sirkuit. Untuk proses anodizing tentunya adalah logam yang melapisi dan logam
yang akan dilapisi. Komponen elektrolit adalah suatu senyawa yang bila
arus listrik. Elektrolit biasanya digolongkan menjadi elekrolit kuat dan elektrolit
lemah. Larutan elektrolit kuat contohnya adalah HCl, HBr, HI, H2SO4 dan HNO3,
selain elektrolit kuat ada juga alektrolit lemah contohnya CH3COOH, Al(OH)3,
AgCl dan CaCO3 larutan tersebut dapat menghantarkan sedikit arus listrik. Suatu
larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena jika dia dilarutkan
dalam air akan terionisasi[1]. Contohnya elektrolit H2SO4 yang larut dalam air
Maka di dalam larutannya akan terbentuk ion positif yaitu (H+) dan ion
negatif (SO42-) karena terbentuk ion itulah di dalam larutan timbul beda potensial
(tegangan listrik) yang terjadi pada larutan H2SO4 sehingga arus listrik dapat
mengalir, oleh karena itu larutan tersebut dapat menghantarkan listrik. Zat-zat
yang dalam larutannya dapat terionisasi adalah asam, basa dan garam. Selain dua
komponen yang terpenting tadi masih ada komponen lain yang berpengaruh yaitu
beberapa cara pengujian antara lain: pengamatan secara visual, uji ketahanan
11
seragam serta bebas dari retak, pecah serta tidak adanya daerah penyerbukan.
Sifat ketahanan korosi dari produk anodizing dapat diketahui dengan cara
salt spray, yaitu dengan cara membiarkan bagian yang telah dilapisi ke dalam
larutan garam lalu mendiamkannya dalam beberapa waktu (336 jam) kemudian
METODE PERCOBAAN
Data pengamatan
Pembahasan Literatur
Kesimpulan
1. Neraca digital
2. Gelas ukur
4. Rectifier
5. Hairdryer
6. Gelas kimia
7. Ampelas
8. Heater
9. Penjepit
1. Pelat Al dan Pb
14
2. Larutan H2SO4
3. Aquades
sebagai berikut:
katoda.
20 Volt.
BAB IV
4.2 Pembahasan
dengan oksida sehingga Al akan menjadi material yang lebih keras dan tahan
dinding porous akan semakin meningkat. Selain itu terbentuk pula lapisan oksida
yang relatif tebal. Lapisan oksida yang tebal ini dapat meningkatkan ketahanan
teori yang menyatakan bahwa selama proses elektrolisa salah satu reaksi yang
volt, dan arus yang sama 4 ampere, sehingga dapat diketahui pengaruhnya untuk
proses anodizing.
0
Perubahan Massa Al (ΔM)
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0 10 20 30
Tegangan (v)
sebesar 0,08 gram sedangkan pada Pb (timbal) tidak terjadi perubahan massa yaitu
sebesar 0 gram, sedangkan pada 20 volt tidak terjadi kenaikan massa pada Al dan
Pb. Seharusnya semakin besar tegangan yang diberikan maka penambahan massa
pada pelat Al semakin besar. Namun, dalam percobaan kali ini tidak terjadi
kenaikan massa Al, hal ini terjadi disebabkan karena Al yang terdekomposisi
menjadi larutan dan tidak kembali melapisi logam Al, sehingga Al yang larut
tersebut tertinggal pada larutan. Sedangkan untuk pelat Pb tidak terjadi perubahan
massa, karena Pb merupakan logam inert yang tidak bereaksi dan tidak terlapisi.
0.06
Perubahan Massa (gram)
0.05
0.04
0.03
Al
0.02
Pb
0.01
0
0 2 4
Konsentrasi (M)
(alumunium) tetap pada 11.90 gram dan pada Pb (timbal) juga tidak terjadi
perubahan massa yaitu tetap 18.29 gram, sedangkan pada konsentrasi 2 M terjadi
kenaikan massa pada Al sebesar 0.05 gram dan Pb tidak terjadi perubahan massa.
yang digunakan, maka proses anodizing akan berjalan semakin cepat dan
penambahan berat di anoda (pelat Al) akan semakin bertambah, sedangkan berat
di katoda (pelat Pb) tetap karena katoda hanya bertindak sebagai katalis. Namun
pada sampel kedua dan ketiga terjadi ketidaksesuaian data terhadap literatur yang
ada, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pada saat dilakukan
preparasi pada pelat Al dan Pb, berat Al dan Pb yang tidak seimbang dan waktu
yang digunakan untuk melakukan proses anodizing. Oleh karena itu diusahakan
agar konsentrasi larutan dan tegangan yang digunakan harus sesuai agar hasil dari
Percobaan pertama dan kedua tidak sesuai Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya pada saat melakukan preparasi pada pelat Al dan Pb,
pada pelat Al dab Pb tidak benar-benar halus yang menyebabkan kendala pada
saat proses anodizing berlangsung, berat Al dan Pb yang tidak seimbang juga
akan menyebabkan kesalahan terhadap hasil yang didapat. Apabila pelat Al lebih
besar (lebih luas dan lebih berat) dari pelat logam Pb, dikhawatirkan ketika proses
bertindak sebagai katalis. Tegangan yang tidak sesuai juga dapat mepengaruhi
hasil (selisih massa) yang didapatkan. Serta konsentrasi ini juga dipengaruhi oleh
waktu percobaan, Karena pada percobaan ini waktu yang digunakan adalah 5
19
menit, seharusnya waktu yang dipakai lebih lama agar mendapatkan hasil yang
sesuai. Oleh karena itu diusahakan agar konsentrasi larutan, tegangan, dan waktu
yang digunakan harus sesuai agar hasil dari proses anodizing yang didapat
Pengaruh waktu sealing pada percobaan sampel pertama dan kedua dengan
pencelupan sampel pertama selama 2 detik dan sampel kedua selama 5 detik
Setelah dilakukan proses anodizing pada pelat Al dan pelat Pb, maka pada pelat
melindungi lapisan porous Al2O3 hasil dari proses anodizing dengan menutup
proses anodizing. ketebalan oksida hanya berbeda sedikit setelah melalui proses
dyeing dan sealing. Kenaikan ketebalan kecil karena interval variasi waktu yang
digunakan terlalu dekat. Hal itu disebabkan karena perpindahan ion-ion pada
Karena timbal merupakan logam yang sulit bereaksi, maka aluminium kembali
20
kepada anoda dan bereaksi dengan oksigen yang ada pada larutan, kemudian
melapisi aluminium dengan Al-2O3. Ketika ion aluminium ini kembali, tidak
efektif karena ada penambahan massa oksida pada lapisan aluminium. Supaya
metode anodizing ini efektif, diperlukan tegangan yang tinggi, sehingga ion Al
BAB V
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
5.2 Saran
dilakukan yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yustanti, Erlina. “DIKTAT KULIAH KIMIA FISIK II”, Fakultas Teknik
Untirta, 2005.
[2] ASM Handbook, Volume 13A. Corrosion: Fundamentals, Testing, and
Protection. USA: ASM International.
[3] Michael Faraday. "On Electrical Decomposition", Philosophical
Transactions of the Royal Society, 1834.
[4] Stephen D. Cramer and Bernard S. Covino, Jr. ASM Handbook Corrosion:
Fundamentals, Testing, and Protection. United States of America : ASM
International. 2003.
[5] Sulistijono. Jurnal Teknik Mesin. Pengaruh Densitas Arus dan
Konsentrasi Asam Sulfat Terhadap Ketebalan Dan Kualitas Pewarnaan
Lapisan Oksida Pada Anodizing Aluminium. 2006. Volume 6, Nomor 2.
23
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
24
% = 98 %
𝜌 = 1,84
𝑀𝑟 = 98 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
10. 𝜌. % 10.1,84.98
𝑀= = = 18,4 𝑀
𝑀𝑟 98
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
18,4. 𝑉1 = 1 .100
𝑉1 = 5,5 𝑚𝑙
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
18,4. 𝑉1 = 2 .100
𝑉1 = 11 𝑚𝑙
25
LAMPIRAN B
Jawab :
dari energi yang dihasilkan oleh reaksi di dalam selnya, yaitu reaksi
oksidasi dan reaksi reduksi (reaksi redoks). Sel elektrokimia tersusun dari
dua material penghantar atau konduktor listrik yang disebut dengan katoda
Jawab :
Jawab :
27
Jawab :
Prinsip dasar elektrolisis adalah bagian dari sel elektrokimia dan berlawanan
Proses anodizing ini yang berperan sebagai anoda adalah alumunium (Al)
H2SO4 → 2 H+ + SO42-...................................................(B.1)
a. Elektron bergerak dari kutub (-) sumber arus ke katoda, pada katoda
c. Ion (+) bergerak menuju ke kutub (-) dan ion (-) bergerak menuju ke kutub
d. Pada katoda akan terjadi endapan Alumunium (Al) dan Al pada anoda
mengalami reaksi yang bersamaan pada pelat, bagian dari pelat mengalami
Jawab :
6. Sebutkan hal apa saja yang mempengaruhi proses anodizing dan jelaskan
pengaruhnya
Jawab :
a. Konsentrasi
b. Luas Permukaan
29
Semakin besar luas permukaan maka akan semakin besar pula massa
c. Tegangan
Jawab :
Jawab :
ada kutub positif dan negatif karena polaritasnya terus berubah dalam
frekuensi tertentu. Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan
atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Satuan arus listrik adalah
waktu (dt).
Jawab :
30
a. Hot Sealing
b. Cold Sealing
c. Mechanical seal
d. Metallic Seal
Jawab :
Tidak dapat terjadi reaksi sesuai diagram pourbaix dia tidak bisa
korosi pada logam. Pada PH dan potensial tertentu dari logam alumunium
mampu teroksidasi menjadi bentuk ion sehingga logam ini dapat berikatan
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
BLANKO PERCOBAAN