Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PERUBAHAN WAKTU ANNEALING

HINGGA 20 MENIT TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KUAT TARIK


BAJA TABUNG JIS G 3116 SG 295

Disusun Oleh :

Nama : Arif Gandavi


NPM : 20405115
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing I : Prof. Drs. Syahbuddin, MSc., PhD.
Pembimbing II : Elbi Wiseno, ST., MT.
ABSTRAKSI
Dalam pembuatan tabung gas LPG 3kg terdapat proses annealing, yang
bertujuan untuk menghilangkan residual stress material tabung,
memperbaiki keuletan material tabung, menyeragamkan struktur logam,
memperhalus ukuran butir, dan menjamin kualitas material tabung yang
akan di proses ke tahap selanjutnya yaitu proses blasting. Pada
penelitian ini sampel di ambil dari baja tabung JIS G 3116 SG 295 yang
diproduksi pada PT. Indonusa Harapan Masa. Ada empat sampel yang
diteliti yaitu sampel pertama tanpa di annealing, sampel kedua di
annealing 10 menit, sampel ketiga di annealing 15 menit, sampel
keempat di annealing 20 menit. Suhu yang digunakan pada proses
annealing 4800C hingga 6300C. Dari hasil metalografi didapatkan fasa
besi- (ferrit) yang berwarna putih dan perlit yang berwarna gelap, dan
dari hasil metalografi menunjukkan bahwa pada sampel yang di
annealing 20 menit menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan sampel yang lainnya. Dari hasil uji tarik menunjukan bahwa kuat
tarik pada sampel yang di annealing 10 menit dengan nilai 47[461]
kg/mm2[Mpa] menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan sampel
yang lainnya. Dan untuk batas luluh dan elongationnya mengalami
peningkatan persentase. Semakin lama sampel di annealing dengan
suhu yang semakin tinggi, maka keuletan dan ketangguhannya semakin
meningkat.
Latar Belakang
Banyak hal yang terus dikembangkan pada produksi tabung LPG 3 kg. Diantaranya adalah
pengembangan pada badan tabung yaitu dengan proses annealing. Pada saat proses
annealing badan tabung atau baja tabung JIS G 3116 SG 295 mengalami proses laku panas
yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sifat mekanik. Sifat mekanik yang
dihasilkan harus baik dan disesuaikan,

Permasalahan
Maka perlu dilakukan pengujian mekanik kuat tarik di mana harus sesuai dengan standar
yang digunakan mengacu pada spesifikasi tabung LPG ukuran 3 kg (SNI 1452-2007) kuat
tarik 41 kgf/mm2 - 51,3 kgf/mm2. Dalam penelitian ini akan menganalisa kuat tarik dan
struktur mikro pada badan tabung gas LPG 3 kg atau baja tabung JIS G 3116 SG 295.

Batasan Masalah
1. Annealing hanya dilakukan pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 10, 15, dan 20
menit saja.
2. Fasa yang terbentuk pada badan tabung LPG 3 kg/JIS G 3116 SG 295.
3. Pengujian kuat tarik.
4. Pengujian metalografi.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui nilai kuat tarik baja tabung JIS G 3116 SG 295.
2. Mengetahui Struktur mikro baja tabung JIS G 3116 SG 295.
3. Membandingkan dan menerapkan teori-teori perkuliahan dengan kenyataan kerja yang
ada di lapangan.
Landasan Teori
Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn,
P, S dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon,
karena itu baja ini dikelompokan berdasarkan kadar karbonnya. Baja
karbon rendah adalah baja dengan kadar karbon kurang dari 0,30%, baja
karbon sedang mengandung 0,30% sampai 0,45% karbon dan baja
karbon tinggi berisi karbon antara 0,45% sampai 1,70%.

Tabel klasifikasi baja karbon


Jenis Kelas Kadar Kekuatan Kekuatan Perpanjangan Kekerasan
karbon luluh tarik (%) Brinell
(%) (kg/mm2) (kg/mm2)
Baja lunak
khusus 0,08 18-28 32-36 40-30 95-100
Baja Baja sangat
karbon lunak 0,08-0,12 20-29 36-42 40-30 80-120
rendah Baja lunak 0,12-0,20 22-30 38-48 36-24 100-130
Baja setengah
lunak 0,20-0,30 24-36 44-55 32-22 112-145
Baja Baja setengah
karbon keras 0,30-0,40 30-40 50-60 30-17 140-170
sedang
Baja
karbon Baja keras 0,04-0,50 34-46 58-70 26-14 160-200
Baja sangat
tinggi keras 0,50-0,80 36-47 65-100 20-11 180-235
Diagram Fase Kesetimbangan

Pada kandungan karbon mencapai 6,67% terbentuk struktur mikro dinamakan sementit Fe3C. Sifat-
sifat cementite adalah sangat keras dan sangat getas. Pada sisi kiri diagram di mana pada
kandungan karbon yang sangat rendah, pada suhu kamar terbentuk struktur mikro ferrit. Pada baja
dengan kadar karbon 0,83%, struktur mikro yang terbentuk adalah perlit, kondisi suhu dan kadar
karbon ini dinamakan titik eutectoid. Pada baja dengan kandungan karbon rendah sampai dengan
titik eutectoid, struktur mikro yang terbentuk adalah campuran antara ferrit dan perlit. Pada baja
dengan kandungan titik eutectoid sampai dengan 6,67%, struktur mikro yang terbentuk
adalah campuran antara perlit dan sementit. Pada saat pendinginan dari suhu leleh baja dengan
kadar karbon rendah, akan terbentuk struktur mikro ferrit delta lalu menjadi struktur mikro austenit.
Pada baja dengan kadar karbon yang lebih tinggi, suhu leleh turun dengan naiknya kadar karbon,
peralihan bentuk langsung dari leleh menjadi austenit.
Struktur mikro dalam baja karbon Struktur mikro dalam baja karbon rendah
Annealing
Annealing adalah suatu proses laku panas (heat treatment) yang dilakukan terhadap logam
atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk. Tahapan dari proses anneling ini
dimulai dengan memanaskan logam (paduan) sampai temperatur tertentu, menahan pada
temperatur tertentu tersebut selama beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang
diinginkan. Kemudian mendinginkan logam atau paduan tersebut dengan laju pendinginan
yang cukup lambat. Jenis annealing itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi
benda kerja, temperatur pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan (cooling
rate), dan lain sebagainya.

Tujuan dari annealing ialah untuk :


1. Mendapatkan baja yang mempunyai kadar karbon tinggi, tetapi dapat dikerjakan mesin
atau pengerjaan dingin.
2. Memperbaiki keuletan.
3. Menurunkan atau menghilangkan ketidak homogenan stuktur.
4. Memperhalus ukuran butir.
5. Menghilangkan tegangan dalam.
6. Menyiapkan struktur baja untuk proses perlakuan panas.

Proses annealing adalah sebagai berikut:


1. Benda kerja dimasukan kedalam tungku pemanas atau kotak baja yang di isi dengan
terak / pasir yang dipanaskan.
2. Panaskan pada temperatur tertentu selama waktu tertentu.
3. Setelah cukup waktunya benda kerja dikeluarkan dari tungku panas tersebut.
4. Benda kerja didinginkan dengan perlahan-lahan.
Konstruksi umum tabung LPG
Uji Tarik

Dimensi spesimen uji tarik (JIS Z 2201)

Gambaran singkat uji tarik dan datanya


METODOLOGI PENELITIAN

Mulai

Studi Literatur

Annealing
Sampel

Uji Tarik

Uji Metalografi

Data

Analisa

Kesimpulan

Selesai

Diagram Alir Penealitian


Persiapan Bahan Pengujian

Bahan tabung gas LPG yang digunakan dalam penelitian adalah baja tabung JIS G 3116 SG 295
yang diambil dari PT. INDONUSA HARAPAN MASA.

C Si Mn P S Cr Mo Ni Al

% % % % % % % % %

0,108 0,212 0,638 0,0246 0,0111 0,0233 0.0050 0,0384 0,0020

Cu Nb Ti V B Zr CE (IIW) *) Pcm )

% % % % % % % %

0.0579 0.0021 0.0153 0.0061 0.0032 0.0032 0.23 0.17

*) CE (IIW) (%) = C + (Mn)/6 + (Cr+Mo+V)/5 + (Ni+Cu)/15


**) Pcm (%) = C + Si/30 + Mn/20 + Cu/20 + Ni/60 + Cr/20 + Mo/15 + V/10 + 5B

Komposisi kimia hot rolled steel JIS G 3116 SG 295


sebagai badan tabung upper dan lower
Mulai

Preparasi Sampel Uji Tarik

Persiapan, Pemasangan Sampel Pada Mesin


Uji Tarik

Proses Uji Tarik

Data

Analisa Uji Tarik

Selesai

Diagram alir proses uji tarik


Diagram alir proses metalografi
PEMBAHASAN

ferrit

perlit

Struktur mikro baja tabung gas yang tidak di annealing Struktur mikro baja tabung gas yang di annealing
dengan pembesaran 400X selama 10 menit dengan pembesaran 400X

perlit

ferrit

Struktur mikro baja tabung gas yang di annealing Struktur mikro baja tabung gas yang di annealing
selama 15 menit dengan pembesaran 400X selama 20 menit dengan pembesaran 400X
Grafik perbandingan rata-rata diameter perlit (m) Grafik perbandingan rata-rata simpangan baku dari
dan faktor rasio ukuran perlit (m) dan faktor rasio

Grafik persentase ukuran perlit pada permukaan


Sampel sebelum di uji tarik Sampel sesudah di uji tarik

Grafik perbandingan kuat tarik dan batas luluh Grafik perbandingan elongasi pada
JIS G 3116 SG 295 hasil uji tarik JIS G 3116 SG 295
Kesimpulan
Dari hasil penelitian strukturmikro dan kekuatan tarik baja tabung gas LPG 3 kg JIS G 3116 SG 295
di dapat kesimpulan sebagai berikut :

Pada struktur mikro baja tanpa di annealing didapatkan fasa besi- (ferrit) yang berwarna putih dan
pearlit yang berwarna gelap. Terdapat fasa besi- (ferrit) yang dikelilingi fasa perlit berwarna gelap
yang merata dan menyebar. Rata-rata ukuran perlitnya 15,76 m, distribusi perlitnya 1,75%. Kuat
Tariknya 46 kgf/mm2, batas luluhnya 31 kg/mm2, dan elongasinya 28,90%.

Untuk struktur mikro baja yang diannealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 10 menit
terjadi perubahan ukuran perlit yang sedikit lebih besar, tetapi penyebarannya berkurang. Rata-rata
ukuran perlitnya 22,49 m, distribusi perlitnya 2,50%. Kuat tariknya 47 kgf/mm2, batas luluhnya 35
kg/mm2, dan elongasinya 30,90%.

Pada struktur mikro baja yang di annealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 15 menit
terdapat perubahan fasa perlit yang ukurannya lebih besar dari pada ukuran perlit sampel
sebelumnya. Rata-rata ukuran perlitnya 26,34 m, distribusi perlitnya 3,25%. Kuat tariknya 46
kgf/mm2, batas luluhnya 35 kg/mm2, dan elongasinya 31,10%.

Untuk struktur mikro baja yang di annealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 20 menit
terjadi perubahan fasa besi- (ferrit) lebih bersih putih dari pada fasa ferrit sampel lainnya. Fasa
perlitnya membesar. Rata-rata ukuran perlitnya 29,70 m, distribusi perlitnya 4,00%. Kuat tariknya
46 kgf/mm2, batas luluhnya 37 kg/mm2, dan elongasinya 33,00%.

Dari hasil metalografi menunjukkan bahwa baja yang di annealing selama 20 menit lebih baik
dibandingkan dengan yang lainnya. Semakin bertambah waktu annealing maka semakin meningkat
ukuran perlit dan distribusi perlitnya. Untuk kuat tarik baja yang mendekati standar SNI 1452-2007
adalah baja yang di annealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 10 menit yaitu 47
kgf/mm2. Semakin lama di annealing maka batas luluh dan persentase elongasinya semakin naik.
Sehingga pengaruh waktu annealing menentukan struktur mikro, kekuatan, keuletan, dan kualitas
baja tabung JIS G 3116 SG 295.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Krauss, George, Steel Heat Treatment and Processing Principles, ASM International,
Material Park, Ohio, 1995.
[2]. Wiryosumarto, Harsono, Toshie, okumura, Teknologi Pengelasan Logam, Pradnya
Paramita, Jakarta, 2000.
[3]. Google, SNI Tabung Baja LPG SNI 1452:2007/
[4]. Google, Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam/
[5]. http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/09/image/
[6]. JIS Handbook, Ferrous Materials & Metallurgy II (English Version), 2005.
[7]. http://www.google.co.id/search?q=PENGKAJIAN+KARAKTERISTIK+
BAHAN+BAKU+%28RAW+MATERIAL%29+LEMBARAN+BAJA
+%28STEEL+PLATE%29+UNTUK+TABUNG+GAS+3KG++PRODUK
+LOKAL+%26+IMPOR+SECARA+METALURGI&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a
[8]. Google, Gambar Dimensi Tabung Gas LPG 3 kg/
[9]. CMPFA, Laporan Pengujian Tarik, LAB UJI MATERIAL, Kampus Baru UI, Depok,
2010.

Anda mungkin juga menyukai