Disusun Oleh :
Permasalahan
Maka perlu dilakukan pengujian mekanik kuat tarik di mana harus sesuai dengan standar
yang digunakan mengacu pada spesifikasi tabung LPG ukuran 3 kg (SNI 1452-2007) kuat
tarik 41 kgf/mm2 - 51,3 kgf/mm2. Dalam penelitian ini akan menganalisa kuat tarik dan
struktur mikro pada badan tabung gas LPG 3 kg atau baja tabung JIS G 3116 SG 295.
Batasan Masalah
1. Annealing hanya dilakukan pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 10, 15, dan 20
menit saja.
2. Fasa yang terbentuk pada badan tabung LPG 3 kg/JIS G 3116 SG 295.
3. Pengujian kuat tarik.
4. Pengujian metalografi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui nilai kuat tarik baja tabung JIS G 3116 SG 295.
2. Mengetahui Struktur mikro baja tabung JIS G 3116 SG 295.
3. Membandingkan dan menerapkan teori-teori perkuliahan dengan kenyataan kerja yang
ada di lapangan.
Landasan Teori
Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn,
P, S dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon,
karena itu baja ini dikelompokan berdasarkan kadar karbonnya. Baja
karbon rendah adalah baja dengan kadar karbon kurang dari 0,30%, baja
karbon sedang mengandung 0,30% sampai 0,45% karbon dan baja
karbon tinggi berisi karbon antara 0,45% sampai 1,70%.
Pada kandungan karbon mencapai 6,67% terbentuk struktur mikro dinamakan sementit Fe3C. Sifat-
sifat cementite adalah sangat keras dan sangat getas. Pada sisi kiri diagram di mana pada
kandungan karbon yang sangat rendah, pada suhu kamar terbentuk struktur mikro ferrit. Pada baja
dengan kadar karbon 0,83%, struktur mikro yang terbentuk adalah perlit, kondisi suhu dan kadar
karbon ini dinamakan titik eutectoid. Pada baja dengan kandungan karbon rendah sampai dengan
titik eutectoid, struktur mikro yang terbentuk adalah campuran antara ferrit dan perlit. Pada baja
dengan kandungan titik eutectoid sampai dengan 6,67%, struktur mikro yang terbentuk
adalah campuran antara perlit dan sementit. Pada saat pendinginan dari suhu leleh baja dengan
kadar karbon rendah, akan terbentuk struktur mikro ferrit delta lalu menjadi struktur mikro austenit.
Pada baja dengan kadar karbon yang lebih tinggi, suhu leleh turun dengan naiknya kadar karbon,
peralihan bentuk langsung dari leleh menjadi austenit.
Struktur mikro dalam baja karbon Struktur mikro dalam baja karbon rendah
Annealing
Annealing adalah suatu proses laku panas (heat treatment) yang dilakukan terhadap logam
atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk. Tahapan dari proses anneling ini
dimulai dengan memanaskan logam (paduan) sampai temperatur tertentu, menahan pada
temperatur tertentu tersebut selama beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang
diinginkan. Kemudian mendinginkan logam atau paduan tersebut dengan laju pendinginan
yang cukup lambat. Jenis annealing itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi
benda kerja, temperatur pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan (cooling
rate), dan lain sebagainya.
Mulai
Studi Literatur
Annealing
Sampel
Uji Tarik
Uji Metalografi
Data
Analisa
Kesimpulan
Selesai
Bahan tabung gas LPG yang digunakan dalam penelitian adalah baja tabung JIS G 3116 SG 295
yang diambil dari PT. INDONUSA HARAPAN MASA.
C Si Mn P S Cr Mo Ni Al
% % % % % % % % %
Cu Nb Ti V B Zr CE (IIW) *) Pcm )
% % % % % % % %
Data
Selesai
ferrit
perlit
Struktur mikro baja tabung gas yang tidak di annealing Struktur mikro baja tabung gas yang di annealing
dengan pembesaran 400X selama 10 menit dengan pembesaran 400X
perlit
ferrit
Struktur mikro baja tabung gas yang di annealing Struktur mikro baja tabung gas yang di annealing
selama 15 menit dengan pembesaran 400X selama 20 menit dengan pembesaran 400X
Grafik perbandingan rata-rata diameter perlit (m) Grafik perbandingan rata-rata simpangan baku dari
dan faktor rasio ukuran perlit (m) dan faktor rasio
Grafik perbandingan kuat tarik dan batas luluh Grafik perbandingan elongasi pada
JIS G 3116 SG 295 hasil uji tarik JIS G 3116 SG 295
Kesimpulan
Dari hasil penelitian strukturmikro dan kekuatan tarik baja tabung gas LPG 3 kg JIS G 3116 SG 295
di dapat kesimpulan sebagai berikut :
Pada struktur mikro baja tanpa di annealing didapatkan fasa besi- (ferrit) yang berwarna putih dan
pearlit yang berwarna gelap. Terdapat fasa besi- (ferrit) yang dikelilingi fasa perlit berwarna gelap
yang merata dan menyebar. Rata-rata ukuran perlitnya 15,76 m, distribusi perlitnya 1,75%. Kuat
Tariknya 46 kgf/mm2, batas luluhnya 31 kg/mm2, dan elongasinya 28,90%.
Untuk struktur mikro baja yang diannealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 10 menit
terjadi perubahan ukuran perlit yang sedikit lebih besar, tetapi penyebarannya berkurang. Rata-rata
ukuran perlitnya 22,49 m, distribusi perlitnya 2,50%. Kuat tariknya 47 kgf/mm2, batas luluhnya 35
kg/mm2, dan elongasinya 30,90%.
Pada struktur mikro baja yang di annealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 15 menit
terdapat perubahan fasa perlit yang ukurannya lebih besar dari pada ukuran perlit sampel
sebelumnya. Rata-rata ukuran perlitnya 26,34 m, distribusi perlitnya 3,25%. Kuat tariknya 46
kgf/mm2, batas luluhnya 35 kg/mm2, dan elongasinya 31,10%.
Untuk struktur mikro baja yang di annealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 20 menit
terjadi perubahan fasa besi- (ferrit) lebih bersih putih dari pada fasa ferrit sampel lainnya. Fasa
perlitnya membesar. Rata-rata ukuran perlitnya 29,70 m, distribusi perlitnya 4,00%. Kuat tariknya
46 kgf/mm2, batas luluhnya 37 kg/mm2, dan elongasinya 33,00%.
Dari hasil metalografi menunjukkan bahwa baja yang di annealing selama 20 menit lebih baik
dibandingkan dengan yang lainnya. Semakin bertambah waktu annealing maka semakin meningkat
ukuran perlit dan distribusi perlitnya. Untuk kuat tarik baja yang mendekati standar SNI 1452-2007
adalah baja yang di annealing pada suhu 4800C hingga 6300C dengan waktu 10 menit yaitu 47
kgf/mm2. Semakin lama di annealing maka batas luluh dan persentase elongasinya semakin naik.
Sehingga pengaruh waktu annealing menentukan struktur mikro, kekuatan, keuletan, dan kualitas
baja tabung JIS G 3116 SG 295.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Krauss, George, Steel Heat Treatment and Processing Principles, ASM International,
Material Park, Ohio, 1995.
[2]. Wiryosumarto, Harsono, Toshie, okumura, Teknologi Pengelasan Logam, Pradnya
Paramita, Jakarta, 2000.
[3]. Google, SNI Tabung Baja LPG SNI 1452:2007/
[4]. Google, Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam/
[5]. http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/09/image/
[6]. JIS Handbook, Ferrous Materials & Metallurgy II (English Version), 2005.
[7]. http://www.google.co.id/search?q=PENGKAJIAN+KARAKTERISTIK+
BAHAN+BAKU+%28RAW+MATERIAL%29+LEMBARAN+BAJA
+%28STEEL+PLATE%29+UNTUK+TABUNG+GAS+3KG++PRODUK
+LOKAL+%26+IMPOR+SECARA+METALURGI&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a
[8]. Google, Gambar Dimensi Tabung Gas LPG 3 kg/
[9]. CMPFA, Laporan Pengujian Tarik, LAB UJI MATERIAL, Kampus Baru UI, Depok,
2010.