Anda di halaman 1dari 8

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN KEKERASAN

PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI BAJA FASA GANDA


Ahmad Supriyadi & Sri Mulyati
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto, SH., Tembalang, Kotak Pos 6199, Semarang 50329
Telp. 7473417, 7499585, 7499586 (Hunting), Fax. 7472396
Abstrak
Baja fasa ganda merupakan hasil proses laku panas pada temperatur pemanasan daerah campuran antara
ferrit dan austenit ( + ) yang didinginkan dengan laju pendinginan di atas laju pendinginan kritisnya,
dengan tujuan merubah sifat mekanik bahan, antara lain tegangan tarik dan kekerasan bahan. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan metode peningkatan tegangan tarik dan kekerasan pada baja karbon rendah
melalui baja fasa ganda dengan parameter utama temperatur pemanasan dan waktu penahanan yang tepat.
Untuk mendapatkan metode peningkatan tegangan tarik dan kekerasan baja karbon rendah, maka pada
langkah proses pembuatan baja fasa ganda dibuat spesimen untuk masing-masing temperatur pemanasan
732C, 770C, 810C dengan variasi waktu penahan 5 menit, 10 , 20, dan 30 menit Sebelum melakukan
proses fasa ganda seluruh spesimen dinormalkan pada temperatur 900C waktu penahanan 20 menit terlebih
dahulu guna mendapatkan kondisi awal struktur yang homogen. setelah pembentukan fasa ganda,
selanjutnya setup spesimen ditemper pada temperatur 200C waktu penahanan 20 menit untuk mengurangi
tegangan dalam dan menaikkan keuletannya, dan selanjutnya dilakukan pengerasan regang untuk menaikkan
tegangan tarik dan kekerasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembentukan fasa ganda
pada baja karbon rendah ST 37 terdapat peningkatan 83 % tegangan tariknya yaitu dari 310 [N/mm2]
menjadi 567 [N/mm2] dan peningkatan kekerasan 40 % yaitu dari 133,1 RM menjadi 186,6 RM, sedangkan
ST 60 dari 460 [N/mm2] menjadi 501 [N/mm2] dan kekerasan dari 165 HV menjadi 178 HV. Kenaikan pada
ST 37 dicapai dengan hasil perlakuan pada temperatur pemanasan 770C dengan waktu penahan selama 20
menit, sedangkan pada ST 60 temperatur 810C waktu penahanan 20 menit. Sedang, dalam rekayasa
perbaikan sifat mekanik pada baja karbon rendah, metode hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pertimbangan untuk digunakan.
Kata kunci : baja karbon rendah, baja fasa ganda.

1. Pendahuluan
Penggunaan baja karbon rendah sangat banyak
digunakan meskipun terbatas pada cara ini
yang tidak membutuhkan tegangan tarik dan
kekerasan relatif tinggi, hal tersebut
dikarenakan harganya relatif murah dan mudah
pembentukkannya.
Untuk
memperluas
penggunaan baja karbon rendah, diperlukan
peningkatan sifat mekaniknya terutama dari
segi sifat mekanik (tegangan tarik dan
kekerasan) tetapi harganya masih relatif murah
dibandingkan dengan jenis baja karbon
lainnya.
Salah satu alternatif untuk perbaikan sifat
mekanik baja karbon rendah adalah dengan
menjadikannya baja fasa ganda dengan metode
perlakuan yang tepat agar peningkatan
tegangan tarik dan kekerasan dapat dicapai.

Jika proses pembentukan baja karbon fasa


ganda dengan metode yang tepat maka fasa
ganda yang dihasilkan memiliki kombinasi
struktur martensit yang keras dan ferrite yang
lunak, sehingga selain mudah dalam proses
pembentukan juga adanya peningkatan
tegangan tarik dan kekerasannya dibandingkan
dengan pra fasa ganda baja karbon rendah.
Pada proses pembuatan baja karbon fasa
ganda, variabel yang menentukan peningkatan
tegangan tarik serta nilai kekerasan adalah
temperatur pemanasan dan waktu penahanan
pada daerah campuran ferit dengan austenit (
+ ). Temperatur pemanasan dan waktu
penahanan yang menghasilkan tegangan tarik
dan kekerasan yang tertinggi merupakan
metode terbaik untuk peningkatan kekuatan
baja karbon rendah melalui proses baja fasa
11

ganda. Untuk mendapatkan temperatur


pemanasan dan waktu penahanan yang tepat
guna mencapai maksud tersebut maka
diperlukan uji coba dan memberikan variasi
temperatur pemanasan dan waktu penahanan di
daerah ( + ). Variasi temperatur pemanasan
dipilih sesuai dengan kondisi baja karbon
rendah yaitu dimulai dari 732C, 770C dan
810C, sedangkan waktu penahanan masingmasing selama 5 menit, 10 menit, 20 menit dan
30 menit.
Untuk memperluas penggunaan baja karbon
rendah,
diperlukan
peningkatan
sifat
mekaniknya (tegangan tarik dan kekerasan)
tetapi harganya masih relatif murah
dibandingkan dengan jenis baja karbon
lainnya. Hal tersebut diperlukan karena belum
ada metode yang tepat untuk meningkatkan
tegangan tarik dan kekerasan baja karbon
rendah.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
medapatkan metode terbaik untuk peningkatan
tegangan tarik dan kekerasan baja karbon
rendah ST 37 dan ST 60 melalui baja fasa
ganda dengan harapan penggunaan baja karbon
rendah
menjadi
lebih
luas
dengan
pertimbangan harga masih relatif murah
dibandingkan dengan jenis baja karbon lain.

Tabel 1. Klasifikasi Baja Karbon Berdasar


Kandungan Karbon
No

Jenis Baja Karbon

1
2
3

Baja karbon rendah


Baja karbon medium
Baja karbon tinggi

Prosentase Unsur
Karbon (% C)
0,25 %
0,25 % 0,55%
0,55 %

Dengan memperhatikan diagram fasa tersebut


maka baja karbon rendah adalah jenis baja
hypoeutektoid karena prosentase unsur
pemandu karbonnya tidak melebihi 0,8 % dan
hanya mengandung 0,112 % C. (Yureman
Zain, 1993). Komposisi kimia lembaran pelat
baja karbon rendah produk PT. Krakatau Steel
sebagai spesimen penelitian ditunjukkan pada
Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Kimia Baja Karbon
Rendah
Unsur
C
Si
Mn
P
S
Cr

Prosentase
0,112
< 0,117
0,443
< 0,0008
< 0,0002
0,0085

Unsur
Ni
Mo
Cu
Al
Fe

Prosentase (%)
0,0143
0,0065
0,0176
0,0381
99,350

Sumber : hasil penelitian

Baja Karbon Rendah

Baja karbon rendah adalah salah satu jenis baja


karbon, dimana prosentase unsur karbonnya
dibawah 0,25 %, untuk lebih jelas ditunjukkan
pada Tabel 1, sedangkan unsur pembentuk
lainnya seperti Mn tidak lebih dari 0,8 %, Si
tidak lebih dari 0,5 %, demikian pula unsur Cu
tidak lebih dan 0,6 %. Disamping jenis baja
karbon berdasarkan kandungan karbonnya,
juga dikelompokkan berdasarkan komposisi
prosentase unsur pemandu karbonnya seperti
yang perlihatkan pada diagram fasa Fe - C
(Gambar l), baja hypoeutektoid kurang dari 0,8
%C, baja eutektoid 0,8 % C, sedangkan baja
hypoeutektoid lebih besar dari 0,8 % C.

12

Gambar 1. Diagram Fe C
Sumber : hasil penelitian
Perlakuan Panas
Perlakuan panas (heat treatment) didefinisikan
sebagai kombinasi operasi pemanasan dan
pendinginan yang terkontrol dalam keadaan

padat untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu


pada baja/logam atau paduan. Terjadinya
perubahan sifat tersebut dikarenakan terjadi
perubahan struktur mikro selama proses
pemanasan dan pendinginan, dimana sifat
baja/logam atau paduan sangat dipengaruh
oleh struktur mikronya.
Perlakuan panas dibedakan : (a) proses laku
panas dengan kondisi equilibrium, seperti
proses anil, normalising, (b) proses laku panas
non-equilibrium,
seperti
pengerasan
(hardening).
Proses annealing untuk baja hypoeutektoid
dilakukan dengan memanaskan sampai
temperatur sedikit di atas temperatur kritisnya
A3, lihat gambar 1 (250C 500C di atas
temperatur A3), dan ditahan beberapa saat pada
temperatur tersebut, kemudian didinginkan
dengan laju pendinginan lambat di dalam
dapur. Stfat baja basil proses annealing adalah
menjadi lebih lunak dan ulet. (tegangan tarik
dan kekerasannya menurun).
Proses normalising untuk baja hypoeutektoid
dilakukan dengan memanaskan sampai
temperatur sedikit di atas temperatur proses
anil yaitu mencapai 50C di atas temperatur
kritis A3 dengan laju pendinginan lebih cepat
dari annealing yaitu pendinginan dengan udara
terbuka. Hasil proses normalising baja akan
berbutir lebih halus, lebih homogen dan lebih
keras dari hasil proses anil.
Proses
pengerasan
baja hypoeutektoid
dilakukan pada temperatur pemanasan atas
temperatur kritisnya atau berada di fase
austenit, dan didinginkan dengan sangat cepat
menggunakan air garam, air, oli sehingga
hasilnya diperoleh struktur martensit yang
keras dan menjadikan sifat baja tersebut keras
dan rapuh.
Proses tempering adalah pemanasan kembali
hasil proses hardening, pemberian panas pada
50C - 100C di bawah temperatur kritis A1
dan membiarkannya atau menahan temperatur
tersebut beberapa saat, kemudian didinginkan
dengan pendinginan lambat pada media udara
terbuka. Tempering adalah menghilangkan

tegangan sisa dan mengembalikan sebagian


keuletan dan ketangguhan bahan meskipun
kekerasan dan tegangan tariknya menurun.
Pengerasan Regang
Pengerasan
regang
(strain
hardening)
merupakan salah satu proses pengerasan yang
dilakukan pada logam yang sukar dikeraskan
dengan proses perlakuan panas. Proses
pengerasan regang yaitu membebani logam
mencapai beban luluhnya (FY) atau di daerah
tegangan luluh (yield stress = Y). Konsep
pengerasan regang adalah dislokasi yang
menumpuk di bidang slip dalam styruktur
kristal, tumpukan tersebut menghasilkan
tegangan balik (back stress) yang melawan
tegangan pada bidang slip, atau dislokasi yang
berinteraksi satu sama lain dengan penghalang
(barriers) yang menghalangi gerak dalam sisi
kristal.
Baja Fasa Ganda
Baja hypoeutektoid
dipanaskan
antara
temperatur kritis atas (A3) dan temperatur kritis
bawah (A1) (lihat Gambar 1 diagram Fe - C ),
kemudian didinginkan dengan cepat melebihi
laju pendinginan kritisnya (lihat Gambar 2
diagram continuous cooling transformation
[CCT] baja hypoeutektoid), maka akan didapat
baja fasa ganda (dual phase). Sebagai contoh
baja dengan kadar karbon 0,2% dipanaskan
sampai temperatur 800C maka baja tersebut
setelah kesetimbangan akan terdiri dari 50 %
ferrit () dan 50 % austenit () yang
mengandung 0,4 % C seperti terlihat pada
Gambar 5. Pendinginan cepat dari temperatur
800C akan menghasilkan struktur martensit
dalam matrik ferit, dimana butir ferit yang
terbentuk setelah proses pembentukan fasa
ganda adalah poligonal (memiliki sisi banyak).
Struktur martensit dalam bentuk matrik ferit
memiliki ciri atau sifat tegangan luluhnya
rendah akibat adanya tegangan sisa dari proses
transformasi austenit ke martensit dan
penguatan regang yang mengikat.
13

Gambar 5. Pemanasan Equilibrium pada


8000C
Baja
0,2%
C
Transformation time, seconds
Mengandung
50%

dan
50%

Gambar 2.CCT Diagram Baja Hypoeutektoid


Sumber : hasil penelitian
2. Metode Penelitian
Pada temperatur kamar, baja hypoeutektoid
terdiri dari butiran kristal ferit dan pearlit.
Apabila temperatur pemanasan mencapai
tempertaur kritis bawah A, maka pearlit akan
mengalami reaksi eutektoid sehingga laurellaurel ferit dan sementit dari pearlit akan
bereaksi menjadi austenit. Transformasi
austenit didahului dengan pengintian yang
selanjutnya diikuti pertumbuhan kristal
austenit (ferrit BCC menjadi austenit FCC) dan
setelah temperatur mencapai A3 seluruh ferit
akan menjadi austenit, lihat Gambar 3 skema
perubahan struktur mikro selama pemanasan.

Gambar 3. Skema Perubahan Struktur


Mikro Selama Pemanasan

Gambar 4. Diagram Stress-Strain


Ganda dan Baja Karbon
14

Fasa

Sebelum proses pembentukan fasa ganda


seluruh spesimen terlebih dahulu dinormalkan
pada temperatur 900C dengan waktu
penahanan 20 menit guna mendapatkan
kondisi struktur bahan yang homogen.
Kemudian melakukan pembentukan fasa ganda
untuk masing-masmg kelompok spesimen,
yaitu kelompok pemanasan temperatur 732C,
kelompok pemanasan temperatur 770C, dan
kelompok pemanasan temperatur 810C,
dengan waktu penahanan masing-masing
kelompok spesimen dikelompokkan juga, yaitu
kelompok waktu. penahan 5 menit, kelompok
10 menit, kelompok 20 menit, dan kelompok
30 menit. Seluruh spesimen hasil proses
pemanasan didinginkan dengan cepat (diquench) dalam air tanpa agitasi, selanjutnya
semua spesimen di temper pada temperatur
200C dengan waktu penahanan selama 20
menit dan langkah terakhir spesimen di
keraskan dengan pengerasan regang.
Setelah baja karbon fasa ganda terbentuk maka
dilakukan pengujian tarik pengujian kekerasan.
Tolok ukur keberhasilan penelitian adalah
adanya peningkatan tegangan tarik dan nilai
kekerasan baja karbon rendah paska fasa ganda
lebih besar dari pra fasa ganda yaitu tegangan
tarik lebih besar dari 310 [N /mm2] dan nilai
kekerasan lebih besar dari 133,1 [HV]. Untuk
lebih jelasnya metode penelitian ditunjukkan
diagram alir penelitian Gambar 6.

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian


3. Hasil dan Pembahasan
Hasil pengujian untuk meningkatkan tegangan
tarik dan kekerasan bahan baja karbon rendah
jenis ST 37 dan ST 60 melalui proses baja fasa
ganda dapat ditunjukkan Tabel 1 sampai
dengan Tabel 3. Tabel 1 data tegangan tarik
dan kekerasan bahan ST 37 dan ST 60 sebelum

perlakuan, sedangkan Tabel 2 adalah data


tegangan tarik dan kekerasan untuk bahan ST
37 setelah proses baja fasa ganda, dan Tabel 3
merupakan data tegangan tarik dan kekerasan
untuk bahan ST 60 setelah proses baja fasa
ganda.

15

Tabel 1. Data Tegangan Tarik Bahan ST 37 dan ST 60 Sebelum Perlakuan


Spesimen
Ao ST 37

Ao ST 60

A0 (mm)
28
28
28
Rata-rata
44,8
44,8
44,8
Rata-rata

Fy (N)
6500
7000
6900
16000
15800
15600

Y 2 (N/mm)
232,1
250,0
246,4
242,8
357,1
352,7
349,8
353

Fu
8200
8700
8600
20800
20500
20400

u 2 (N/mm )
292,8
310,0
307,1
310
464,3
457,6
457,4
460

V (HV)
130,1
137,2
132,0
133,1
165
170
160
165

Tabel 2. Data uji tarik dan nilai kekerasan baja fasa ganda setelah pengerasan untuk jenis
bahan ST 37
Spesimen

Tempratur (0C)

A,

732

BI

770

Ci

810

A2

732

B2

770

C2

810

A3

732

B3

770

C3

810

A4

732

B4

770

C4

810

Fu (N)
11700
10900
11600
13300
12900
13100
13200
12900
12900
12300
13200
13200
13600
12900
14000
14000
13000
14100
13900
12800
12600
15500
15900
14800
12800
14000
12500
13100
13600
13500
15200
15600
14800
13700
13700
13200

u 2 (N/mm
417,8
389,3
414,3
475,0
460,7
467,8
471,4
460,7
460,7
439,3
471,4
472,4
495,7
460,7
500.0
500,0
464,3
503,6
496,4
457,1
450,0
553,6
567,8
528,6
457,1
500,0
446,4
467,8
485,7
482,1
542,6
557,1
528,6
489,3
489,3
471,4

u rata-rata
407,13

467,8

464,3

461,03

485,5

489,3

467,8

550

467,8

478,5

542,8

483,33

V (FM
165,0
168,0
168,0
165,0
175,0
168,0
165,0
178,0
168,0
175,0
172,0
171,0
175,0
172,0
175,0
175,0
164,0
161,0
172,0
180,0
168,0
188,0
192,0
180,0
165,0
168,0
175,0
1g0'0
168,0
168,0
175,0
180,0
182,0
168,0
175,0
172,0

V
167,0

169,3

170,3

172,7

174,0

166,7

173,3

186,6

169,3

172,0

179,0

171,6

Fy (N)
9200
8700
8800
10600
9300
10400
10400
9600
9700
9500
10300
9600
10200
10400
11200
10900
10700
11100
10800
9900
10500
11900
12600
11500
10300
10500
9800
10300
11100
10400
12400
12600
10700
9800
9800
9500

y 2 (N/mm)
328,6
310,7
314,3
378,6
332,1
371,4
371,4
342,8
346,4
339,3
367,8
342,8
364,3
371,4
400,0
389,3
382,1
396,4
385,7
353,6
375,0
425,0
450,0
410,7
367,8
375,0
350,0
367,8
396,4
371,4
442,8
450,0
362,1
350,0
350,0
339,3

Keterangan :
Tegangan tarik rata-rata 567 (N/mm) dengan nilai kekerasan yang tinggi 186,6 (HV) terdapat
pada hasil proses B3 yaitu baja fasa ganda temperatur 770C dengan waktu penahanan 20 meni
16

Tabel 3. Data uji tarik dan nilai kekerasan baja fasa ganda setelah pengerasan Untuk jenis
bahan ST. 60
Spesimen

Tempratur (0C)

Ai

732

B1

770

C1

810

A2

732

B2

770

C2

810

A3

732

B3

770

C3

810

A4

732

B4

770

C4

810

Fu (N)
22.200
27.800
23.000
25.200
24.400
22.800
20.000
19.800

u 2 (N/mm
476,5
563,7
495,7
514,3
502
487,2
439,6
454,1

20.200
20.100
20.800
20.600
19.600
20.000
21.200
22.000
22.000
22.000
20.800
20.500
20.400
21.000
22.000

441
448,7
512,3
461,9
486,2
471,7
504
473,3
483,5
476,2
464,3
457,6
457,4
464,9
483,5

20.800
22.000
22.000
20.800
20.000
21.200

470,6
483,5
484,5
470,6
432,9
481,6

20.200
20.000
20.000
20.200
22.000
22.000
22.200

457
439,6
446,4
448,9
490,5
491,1
493,3

u rata-rata
512

501

444,9

474,3

487,3

477,6

459,8

473

471

457,2

445

492

Keterangan :
Tegangan tarik rata-rata 483 (N/mm) dengan
nilai kekerasan yang tinggi 190 (HV) terdapat
pada hasil proses C2 yaitu baja fasa ganda
temperatur 810C dengan waktu penahanan 20
menit
Pembahasan
Dari data hasil pengujian tersebut dapat dibuat
grafik kekerasan fungsi temperatur dan waktu

V (FM)
150
160
155
190
170
170
180
175
180
160
155
150
175
170
190
200
190
180
165
170
160
170
175
170
200
200
180
165
165
170
175
175
175
175
180
190

V
155

173

178

158,3

178

190

165

171,7

193,3

166,7

175

181,6

Fy (N)
19.000
20.000
19.200
19.000
17.800
16.600
14.500
14.200

y 2 (N/mm)
407,8
405,5
413,8
387,8
366,3
354,7
318,7
325,7

15.000
15.800
15.800
15.400
15.000
15.400
15.500
15.800
14.600
15.100
16.000
15.800
15.600
15.600
16.200

327,5
352,7
389,2
345,3
372,1
363,2
369
331,3
230,9
326,8
357,1
352,7
349,8
345,3
365

15.400
15.000
15.000
15.000
15.200
15.600

348,4
329,7
328,9
339,4
329
354,4

15.200
15.600
15.200
15.000
15.900
15,200
16.000

343,9
342,9
339,3
333,3
354,5
339,3
355,6

penahanan (Gambar 1), serta Tegangan tarik


fungsi temperatur dan waktu penahanan
(Gambar 2).
4. Kesimpulan
Dari data dan grafik ditarik kesimpulan bahwa
metode peningkatan tegangan tarik dan
kekerasan baja karbon rendah jenis ST 37 dan
ST 60 dapat digunakan, karena kedua bahan
tersebut terjadi peningkatan.
17

Dengan metode baja fasa ganda yang


menggunakan baja karbon rendah dapat
meningkatkan tegangan tarik baja karbon
rendah untuk ST 37 yang semula 310 [N/mm2]
menjadi 567,6 [N/mmJ, dan kekerasan
meningkat dari 133,1 (HV) menjadi 186,6
(HV). Sedangkan untuk ST 60 tegangan
tariknya dari 460 [N/mm2] menjadi 500
[N/MM2], kekerasan dari 165 [HV] menjadi
170 (HV).
5. Daftar Pustaka
George E. Dieter, 1996, Mechanical
Metallurgy 2d ed, Mc Graw Hill,
Kagokusho Ltd, Sigapore.
Herman W. Pollack, 1991, Materials
Science And Metallurgy, Reston
Publising Company, Virginia.

18

Japanese Standard Association, 1980, JIS


Hand Book, Akosaka 4 Chome,
Minatuko, Tokyo, Japan.
Karl-Eric Thelning,1994, Steel And Its Heat
Treatment, Second Edition, Buffer
Warth & Co, Boston, London.
Sidney H. Avner, 1994, Introduction To
Physical Metallurgy, Second Edition,
Mc Graw Hill Book Company, New
York.
Wahid Superman, 1990, Ilmu Logam I,
Teknik Mesin Fakultas Teknik
Industri ITS, Surabaya.
Yureman Zain, 1993, Laporan Hasil
Analisa Komposisi Kimia Baban
Baja, Lab QC/QA Foundry Politeknik
Manufaktur Bandung, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai