SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
Sambungan Las
Pembuatan struktur las meliputi proses pemotongan
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
Sambungan-sambungan
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
12
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
14
SUTRIMO-WTC POLBAN
Persiapan kampuh
Kampuh las dapat dipersiapkan dengan pemesinan atau
15
SUTRIMO-WTC POLBAN
Penumpu Las
Penumpu las digunakan untuk menahan logam-logam yang
16
SUTRIMO-WTC POLBAN
17
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
Las Ikat
Las ikat digunakan sebagai pengikat sementara pada
19
SUTRIMO-WTC POLBAN
20
SUTRIMO-WTC POLBAN
21
SUTRIMO-WTC POLBAN
4.Las ikat pada logam atau baja khusus, pada suhu udara
dingin memerlukan pemanasan awal. Temperatur
pemanasan awal harus 20oC sampai 30oC lebih tinggi dari
pada suhu pemanasan awal pada pengelasan utama.
5. Jika ditemui retak pada las ikat, atau jika bagian dengan
penguatan penting harus dilas ikat, logam las ikat harus
dibuang sebelum pengelasan utama.
6.Las ikat harus dilakukan dengan sangat hati-hati sehingga
tidak menyebabkan cacat las, seperti terak yang
terperangkap.
22
SUTRIMO-WTC POLBAN
Persiapan Pengelasan
Untuk menjamin pengelasan dengan kualitas tinggi,
23
SUTRIMO-WTC POLBAN
24
SUTRIMO-WTC POLBAN
25
SUTRIMO-WTC POLBAN
26
SUTRIMO-WTC POLBAN
d. Kondisi pengelasan
Pemeriksaan las ikat dan kondisi-kondisi penyambungan
benda kerja, seperti posisi pengelasan, pemanasan awal
dan kondisi pasca pemanasan, arus las, penggunaan
elektroda,
kecepatan
pengelasan,
urut-urutan
pengelasan, suhu antar lajur pengelasan, jumlah lapisan
rigi-rigi las dan lain-lain, telah dilakukan sesuai prosedur
yang ditentukan.
e. Geometri kampuh
Pemeriksaan bentuk sambungan dan geometri kampuh
las, memeriksa bahwa permukaan kampuh bersih, bebas
minyak, lemak, kotoran dan kelembaban.
27
SUTRIMO-WTC POLBAN
Kondisi-Kondisi Pengelasan
Kondisi-kondisi
pengelasan
meliputi
metode
pengelasan, jenis arus yang digunakan (AC, DCEN atau
DCEP), arus las, tegangan busur, kecepatan
pengelasan, kondisi pemanasan awal, jumlah lajur,
jumlah lapisan, suhu antar lajur pengelasan, dan
perlakuan panas pasca pengelasan.
Bagaimanapun,
secara khusus kondisi-kondisi
pengelasan mengacu pada arus las, tegangan busur
dan kecepatan las.
28
SUTRIMO-WTC POLBAN
29
SUTRIMO-WTC POLBAN
30
SUTRIMO-WTC POLBAN
dengan
pemeriksaan panjang busur, dan lain-lain.
Tegangan busur yang dianjurkan untuk las busur
elektroda terbungkus (SMAW) adalah sekitar 40-50V.
Panjang busur harus diatur sesuai dengan diameter
inti kawat elektroda yang digunakan.
Bila panjang busur bertambah, maka tegangan busur
bertambah besar dan busurnya menjadi tidak stabil
dan menghasilkan penembusan yang kurang
sempurna. Tabel 2 menunjukkan pengaruh panjang
busur terhadap hasil pengelasan.
31
SUTRIMO-WTC POLBAN
32
SUTRIMO-WTC POLBAN
33
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
35
SUTRIMO-WTC POLBAN
36
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
Deformasi Las
Struktur las yang mengalami deformasi tidak dapat
38
SUTRIMO-WTC POLBAN
39
SUTRIMO-WTC POLBAN
40
SUTRIMO-WTC POLBAN
SUTRIMO-WTC POLBAN
42
SUTRIMO-WTC POLBAN
43
SUTRIMO-WTC POLBAN
3. Urutan pengelasan
Urutan pengelasan yang tidak sesuai menyebabkan deformasi
SUTRIMO-WTC POLBAN
4. Urutan pengerjaan
Urutan pengerjaan adalah perintah dimana logam las diperuntukkan pada
satu garis las. Urutan pengerjaan tersebut diberikan sepanjang garis las atau
melewati lapisan-lapisan las majemuk pada satu garis las (Lihat gambar 13).
1. Urutan pengerjaan sepanjang garis las: maju, mundur, simetris, lompat
2. Urutan pengerjaan memotong lapisan las: blok, bertingkat
SUTRIMO-WTC POLBAN
46
SUTRIMO-WTC POLBAN
Cacat-Cacat Las
Jika pekerjaan pengelasan direncanakan atau dilaksanakan
47
SUTRIMO-WTC POLBAN
48
SUTRIMO-WTC POLBAN
Inspeksi Visual
Inspeksi visual mencakup pemeriksaan rakitan las terhadap
49
SUTRIMO-WTC POLBAN
50
SUTRIMO-WTC POLBAN
51
SUTRIMO-WTC POLBAN
52
SUTRIMO-WTC POLBAN
53
SUTRIMO-WTC POLBAN
54
SUTRIMO-WTC POLBAN
TERIMA KASIH
55
SUTRIMO-WTC POLBAN