Anda di halaman 1dari 1

Noktah

Untuk sebuah penantian panjang


Dan hari itu
Semua kenangan kitakah?, sejarah kitakah? Atau rasa rindu itu kah?
Menjadi sebuah enskipsi (arti kita)

Seperti lahar Merapi yang keluar hanya beberapa menit saja


Mendobrak keluar
seolah tak ada yang bisa menahanya lagi (terlelap)

Helaan nafasku
Tentang rasa-rasa itu

Terlihat seperti deretan noktah yang sangat sulit untuk aku definisikan
Berjarak?, rapat?, atau menyatu?
Menjadi sebuah entitas
Yang sarat akan makna (diri kita)

Selepas hari itu


Akankah semua noktah itu akan kita baca lagi?
Bahkan untuk lagi-lagi yang kesekian kalinya nanti?

Karena kita tau


Untuk terus membacanya
Seorang Khalil Gibran pun kehabisan
Makna untuknya.

Dan aku berharap


Semua noktah ini bisa aku bacakan untukmu
Dengan arti yang sebenarnya (dari hatiku).

Anda mungkin juga menyukai