Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI


BAHAN PISTON BEKAS

Boedijanto, Eko Sulaksono


Abstrak
Bahan baku handle rem sepeda motor dari limbah piston dengan komposisi Al: 87.260, Cr:
0.017, Cu: 1.460, Fe: 0.455, Mn: 0.143, Ni: 1.763, Si: 8.989, Zn:0.139, Mg:1.390.
Kekerasannya mencapai 98 BHN dan impak 0,16joule/mm2. Pembuatan handle rem dengan
cara meleburkan piston-piston bekas dengan crusible furnace dan kemudian dilakukan
pengecoran pada cetakan logam yang dipanaskan lebih dahulu 150 0C, 200 0C dan 250 0C
untuk mendapatkan pembekuan yang serentak pada coran. Dengan demikian akan diperoleh
hasil coran yang baik. Pengamatan pada patahan hasil pengujian impak diperoleh data
bahwa hasil pengecoran dari limbah piston bekas tersebut ternyata termasuk patah getas
dan ini diperkuat data impak yang rendah. Berdasarkan pengamatan pengujian foto mikro
terdapat pororsitas didalam benda coran dengan demikian akan mengurangi kekuatan
handle rem. Karena handle rem digunakan untuk menahan gaya yang ringan maka dari
hasil pengujian handle rem tersebut masih mampu menahan beban, maka pembuatan handle
rem dari bahan limbah piston dapat diguankan .

Kata kunci: Piston bekas, pengecoran, cetakan logam, handle rem.

PENDAHULUAN.
Berbagai macam sifat dari cetakan umum 150 – 2000C untuk Zn, 250 –
logam diperlukan. Diantaranya adalah 2750C untuk Mg, 225 - 3000C untuk
mempunyai kekuatan/strength yang Al,300 – 7000C untuk Cu Alloys).
cukup tinggi untuk dapat dipakai berulang Pemanasan cetakan bertujuan
–ulang, ketahanan terhadap kelelahan untuk mengurangi gradien temperatur
thermal yang tinggi, ketahanan aus yang antara temperatur logam cair dan
baik, mampu mesin yang baik dan temperatur cetakan, sehingga proses
sebagainya. Umur cetakan biasanya pembekuan dari logam cair dapat
beberapa ribu kali pengisian kalau dipakai berlangsung lebih lambat. Sehingga logam
untuk membuat coran paduan ringan, dan cair dapat mengisi semua rongga cetakan
kira-kira sepuluh ribu kali pengisian untuk sebelum membeku. Pemanasan cetakan
membuat coran dari besi cor. Pemanasan juga bertujuan mencegah terjadinya
cetakan logam adalah proses pemanasan keretakan pada cetakan karena perbedaan
awal terhadap cetakan logam sebelum temperatur yang tinggi antara cetakan dan
dilakukan penuangan logam cair. logam cair. Oleh karena pemanasan
Pemanasan dapat dilakukan dengan cetakan yang diperlukan dalam proses
menggunakan dapur atau oven pada pengecoran maka seberapa besar pengaruh
temperatur diatas 2120F (1000C ) dan temperatur pemanasan cetakan terhadap
ditahan untuk beberapa waktu. ( secara kualitas hasil coran untuk pembuatan

34
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858

produk Handle Rem.. Pertimbangan ini dapat menghasikan dross dan


berdasarkan penelitian perlu dilakukan penyerapan gas, disamping itu penentuan
dalam pengaturan temperatur pemanasan temperatur juga sangat berpengaruh pada
cetakan agar mendapatkan kualitas hasil coran. Pada penelitian ini untuk
coran yang baik. mencairkan Aluminium digunakan dapur
jenis cawan tanah dengan sumber panas
Keuntungan cetakan logam: Ketelitian dari kompor minyak tanah. Dapur ini
ukuran sangat baik bila dibandingkan dipilih kerena sangat sesuai dengan
dengan cetakan pasir. Oleh karena itu kebutuhan, yaitu jumlah logam yang
sangat mungkin membuat coran yang dicairkan sedikit, dapur ini ditutup dari
lebih ringan dan permukaan coran sangat sehingga logam cair tidak berhubungan
halus. Struktur yang rapat dapat dihasilkan langsung dengan udara luar maka
dengan cara ini, oleh karena itu sifat – pengaruh sifat logam karena udara
sifat mekanik dan sifat tahan tekanan (hidrogen) dilingkungannya dapat ditekan
sangat baik bila dibandingkan dengan serendah mungkin.
coran yang menggunakan cetakan pasir.
Mekanisme dari proses adalah mudah dan Pencairan ini memerlukan waktu
produktifitas tinggi apabila dibandingkan yang tak begitu lama dimana untuk
dengan cetakan pasir. Cara ini sangat mencapai temperatur penuangan
cocok untuk produksi massal. diperlukan waktu kurang lebih 15 menit.
Bahan skrap Aluminium piston bekas
Cetakan logam untuk produksi jumlah yang telah disiapkan, dimasukan kedalam
yang kecil tidak menguntungkan dapur cawan tanah lalu disemprot dengan
disebabkan tingginya biaya pembuatan nyala api. Jarak antara cawan tanah
cetakan logam. Pembetukan cetakan dengan compor tanah sekitar 30 cm.
logam sukar dan mahal, oleh karena itu sehingga menghasilkan volume panas
perubahan rencana pengecoran sangat yang cukup tinggi. Setelah mencapai suhu
sukar. Rencana pengecoran harus sudah 6600C. Aluminium mulai mencair dan
dipikirkan matang sebelum pembuatan suhu ditingkatkan mencapai 730 oC
cetakan logam. Cetakan logam sulit untuk kemudian dipertahankan suhunya dengan
membuat coran yang rumit. memberi nyala api yang kecil pada dapur
lebur
METODOLOGI.
Pemanasaan Cetakan. Pada saat
PRESEDUR PEMBUATAN peleburan Aluminium, cetakan dipanaskan
SPECIMEN HANDLE REM dengan kompor minyak tanah sampai
Peleburan Aluminium pada dapur mencapai suhu yang ditentukan 1500C.
Curible furnace. Peleburan merupakan 2000C. 2500C.
faktor penting yang turut menentukan Penuangan . Setelah mencapai suhu yang
kualitas dari coran, pencairan Aluminium ditentukan cetakan dituangi Aluminium

35
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858

yang sudah cair menggunakan cawan 87.260, Cr: 0.017, Cu: 1.460, Fe: 0.455,
tuang sampai penuh kemudian setelah Mn: 0.143, Ni: 1.763, Si: 8.989, Zn:0.139,
beku, dilepaskan bagian inti dan sekunder Mg:1.390
dengan palu. Penuangan harus penuh agar Pelepasan. Benda tuang handle rem
bila terjadi penyusutan masih ada sisa dilepaskan dari cetakan logam dengan
cairan logam yang mengisi penyusutan hati-hati sehingga tidak terjadi kerusakan
tersebut. Penuangan dilakukan sekitar ± pada benda tuang, kemudian didinginkan
720 0C, dengan jarak dan waktu pada udara luar sampai temperatur kamar
penuangan yang konstan. Komposisi
bahan handle rem dari limbah piston : Al:

Gambar 1. Handle Rem hasil pengecoran dengan cetakan logam

Finising dilakuakan pada benda tuang PEMBAHASAN


handle rem dengan cara, mengamati Pengujian Kekerasan
cacat-cacat permukaan yang ada, Pengujian kekerasan ini dilakukan
kemudian dilakukan perbaikan atau dengan metode brinell dengan beban 500
dikelompokan produk rusak. Melakukan kgf dengan waktu kontak 10 detik dan
pemesinan adanya sirip yang terjadi diameter indentor 5 mm dan bertujuan
maupun bagian-bagian yang perlu untuk mengetahui kekerasan material
pengerjaan lanjut seperti pemesinan. produk coran handle rem yang dicetak
dengan mengunakan cetakan logam.

36
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858

Tabel 1. Kekerasan coran dengan pemanasan cetakan


logam

140
120
Kekerasan HBN

100
80 Kekerasan
60
40
20
0
75 100 125 150 175 200 225 250 300 325 350

Temperatur pemanasan cetakan 0 C

Tabel 2. Kekuatan impak dengan pemanasan cetakan logam

0,2
Impak (Joule/mm2)

0,15

0,1 Impak
(Joule/mm2)
0,05

0
75 100 125 150 175 200 225 250 300 325 350

Temperatur pemanasan cetakan 0 C

Kerasan benda cor atau handle rem Hasil pengujian berdasarakan foto mikro
rata-rata 102 HBN dan impak 0,16 maupun foto makro maka dapat diamati
joule/mm2 jika dibandingkan dengan bahwa hasil pengecoran dari limbah
handle rem yang ada dipasaran nilai piston bekas akan menyebabkan porositas
kekerasan dan impak tersebut masih pada hasil coran dengan demikian akan
dibawahnya. Mengingat fungsi handle mengurangi kekuatan handle rem. Dari
rem dengan gaya yang dikibatkan pada patahan pengujian impak pada foto makro
saat pengermen maka kekerasan dan terdapat patahan getas dengan demikian
impak dari hasil pengecoran piston bekas hadle rem yang dibuat dari bahan piston
tersebut masih mampu digunakannya. bekas menghasilkan logam bersifat getas.
37
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858

Pengaruh pemanasan cetakan logam pada Berdasarkan literatur sifat handle rem
saat penuangan logam cair kedalam yang baik adalah bahannya mempunyai
cetakan tidak berpengaruh pada sifat sifat getas dengan kekuatan yang cukup
logam namun berpengaruh pada proses tinggi karena sifat getas tersebut
pencetakan handle rem agar diperolah diperlukan guna menghindari terjepinya
pendinginan yang serempak pada benda tangan pengendara padaa saat terjadinya
tuang tersebut sehingga dapat mengurangi kecelakaan. Misalnya sifat mulur atau
atau meniadakan cacat-cacat benda tuang keliatan bahan yang diutamakan bila
akibat tidak meratanya pendinginan di terjadi kecelakaan pada sepeda motor
dalam cetakan. maka hadle rem akan melengkung dan
menjepit tangan pengemudi dengan
Berdasarakan kompsisi kimia pada demikian akan memperparah kondisi
piston bekas yang dibuat handle rem Al: pengemudi. Dengan demikian bahwa
87.260, Cr: 0.017, Cu: 1.460, Fe: 0.455, limbah piston bekas dapat digunakan
Mn: 0.143, Ni: 1.763, Si: 8.989, untuk bahan handle rem sepeda motor.
Zn:0.139, Mg:1.390 dengan kekerasan
dan impak yang diperoleh, masih dapat
ditingkatkan lagi untuk nilai impaknya
dengan cara menambah unsur Al dan Zn .

Foto makro dan foto mikro spesimen handle rem

Porositas

Struktur makro handle rem Struktur mikro handle rem


temperatur tuang 2500C temperatur tuang 1500C

38
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858

Porositas

Struktur makro handle rem Struktur mikro handle rem


temperatur tuang 2000C temperatur tuang 2000C

Porositas

Struktur makro handle rem Struktur mikro handle rem


temperatur tuang 2500C temperatur tuang 2500C

Gambar 2. Foto makro dan foto mikro handle rem

KESIMPULAN 2. Hasil pembuatan handle rem dari


bahan piston bekas masih ada dibawah
1. Tidak ada pengaruh pemanasan kemampuan handle rem yang ada
cetakan logam pada saat penuangan dipasaran namun produk hadle rem
logam cair kedalam cetakan terhadap dari piston bekas ini masih mampu
sifat logam pada benda tuang handle memenuhi kekuatan fungsinya untuk
rem. Pengaruh pemanasan cetakan pengereman dan keamanan
pada saat penuangan hanya pada pengendara.
proses pencetakan dengan cetakan 3. Produk handle rem dari piston bekas
logam. cukup layak untuk dikembangkan
lebih lanjut

39
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858

DAFTAR PUSTAKA

1. Amstead, Philip F Ostwald, Myron L


Begeman,Sriati Djaprie,”Teknologi
Mekanik” Edisi Ketujuh.
2. Annual book of ASTM Standarts,
2002, ”Aluminium and Magnesium”
ASTM International, USA.
3. Basuki Widodo, 2006, “Buku
Panduan Praktikum Pengujian
Material/Metalografi”, Jurusan
Teknik Mesin S-1, ITN Malang.
4. Metals Handbook, “Atlas of
Mikrostruktures of Industrial
Alloys”,Eight Edition.
5. Mikell P Grover, 2002,
“Fundamentals of modern
Manufacturing “, second edition,
John Willey & sonch inc, USA.
6. Tata Surdia, Kenjhi Chijiwa, 1991,
“Teknik Pengecoran Logam”, PT
Pradnya Paramitha.
7. Tata Surdia, Shinkoru Saito, 1999,
“Pengetahuan Bahan Teknik”, PT
Pradnya Paramitha.

40

Anda mungkin juga menyukai