Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “Alat Bantu Produksi Masal”
Disusun Oleh:
MS3A (4.21.15.0.24)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari perancangan design press tools ini adalah:
1. Dapat mendesain suatu alat perkakas yang bekerja secara progressive.
2. Dapat membuat dan mendesain alat perkakas seefisien mungkin, baik dari segi proses
pengerjaan maupun penggunaan bahan yang diperlukan.
3. Dapat menganalisa produk yang akan dibuat dengan seakurat mungkin
2
1.3 Metodologi
Dalam penulisan ini dibutuhkan data-data sebagai alat bantu, agar proses
perancangan dapat berjalan lancar serta hasil yang di dapat dapat dipahami dengan
mudah, maka di gunakan beberapa metode antara lain:
1. Metode Konsultasi
Informasi/data yang didapat dikonsultasikan kepada dosen yang mengampu mata
kuliah Alat Bantu Produksi Masal.
2. Metode Kepustakaan
Dalam hal ini data diperoleh dari berbagai buku yang ada hubungan dengan masalah
yang akan di bahas.
3. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi atau data-data yang dibutuhkan
dalam masalah yang akan dibahas.
3
e. Tahap analisa bahan
Pada tahap ini setelah perancang mengetahui spesifikasi dari press tool yang harus
dibuat, selanjutnya perancang harus menentukan bahan apa yang akan digunakan untuk
membuat alat bantu tersebut.
Tahap desain
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Press Tools
Press tool adalah suatu alat yang digunakan untuk membentuk dan atau
memotong plat logam. Press tool secara operasional dapat bekerja sebagai alat
potong atau sebagai alat pembentuk saja, kadang-kadang dapat pula dalam satu alat
bekerja bersama-sama antara pembentukan dan pemotongan sekaligus.
5
Gambar 2.2 Simple Tool
6
2. Inverted blanking tool
Adalah jenis alat potong, dimana punch berada di bawah dan dies berada di
atas.
7
Gambar 2.3 Compound Tool
8
Gambar 2.4 Progressive Tool
9
2.2.5 Gang Tool
Gang tool merupakan alat potong yang bekerja untuk 2 atau lebih
komponen dalam setiap langkah yang sama. Gang tool cocok digunakan untuk
menghasilkan produk dalam jumlah yang banyak dengan bentuk komponen
yang tidak rumit. Berdasarkan konstruksi dan proses kerjanya gang tool
mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
Kelebihan gang tool :
1. Bahan lebih efisien
2. Kecepatan produksi relatif lebih tinggi
10
2.3 Jenis-Jenis Proses Pengerjaan Pada Press Tool
Proses pengerjaan pada press tool dapat dibedakan menjadi dua kelompok:
b. Blanking
Merupakan proses pengerjaan material dengan tujuan mengambil hasil
produksi yang sesuai dengan punch yang digunakan untuk menembus atau
dengan sistem langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan
untuk membuat benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan
biaya murah.
11
Gambar 2.6 Blanking Process
c. Notching
Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi
yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan.
12
d. Parting
Parting adalah proses pemotongan untuk memisahkan komponen melalui
suatu garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu
dengan yang lainnya. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan
bentuk-bentuk yang tidak rumit atau bentuk material yang sederhana.
e. Cropping
Cropping adalah proses pemotongan material atau benda kerja tanpa
meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada cropping ini sama dengan
proses blanking, akan tetapi dalam cropping tidak ada bagian yang
tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai
ukuran panjang material sesuai dengan jumlah komponen yang diminta.
13
f. Shaving
Shaving merupakan proses pemotongan material dengan sistem mencukur,
dengan maksud untuk menghaluskan permukaan hasil proses blanking atau
pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang
sudah dilakukan terlebih dahulu.
g. Trimming
Trimming merupakan proses finishing. Proses trimming pada umumnya
digunakan untuk pemotongan sisa dari hasil penuangan atau dari proses
penarikan dalam deep drawing.
h. Lanzing
Lanzing merupakan proses pemotongan plat yang menyobek bagian plat
pada tiga sisi. Kadang-kadang lanzing secara operasional dikatakan sebagai
semi pierching.
14
Gambar 2.12 Lanzing Process
b. Flanging
Flanging adalah proses yang menyerupai proses bending,
hanya perbedaannya terletak pada garis bengkok yaitu bukan
merupakan garis lurus namun radius.
15
Gambar 2.14 Flanging Process
c. Deep Drawing
Merupakan proses penekanan benda yang diinginkan dengan
kedalaman cetakan sampai batas deformasi plastis. Tujuannya
adalah untuk memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal
material akan berubah setelah proses ini.
d. Curling
Merupakan pembentukan profil (menggulung dan melipat)
yang dilakukan pada salah satu ujung material.
16
e. Embossing
Embossing merupakan proses pembentukan contour material
pada salah satu atau kedua sisi material tersebut.
17
d. Setelah selesai Punch akan bergerak ke atas, kembali ke posisi semula dan
secara bersamaan melontarkan (bila ada) lembaran pelat yang berbentuk pelat
jadi.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
3.2 Prosedur Perancangan
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
20
21
4.2 Perhitungan Clearance (Pembentukan)
Untuk clearance proses pembentukan digunakan rumus :
Us = 1,1 . t
Keterangan :
Us = Besar clearane (mm)
t = tebal plat (mm)
Berikut ini adalah pembagian Clearance yang digunakan untuk proses pemotongan:
Group I : Rata-rata clearance 4,5 % dari ketebalan material, disarankan untuk
piercing dan blanking. Jenis bahan aluminium.
Group II : Rata-rata clearance 6 % dari ketebalan material, disarankan untuk piercing
dan blanking. Jenis bahan campuran aluminium, kuningan, baja rol dingin dan
stainless steel lunak.
22
Group III : Rata-rata clearance 7,5 % dari ketebalan material, disarankan untuk
piercing dan blanking. Jenis bahan baja rol dingin, stainlees steel lunak dan stainlees
steel menengah.
Us = 6 % x t
Keterangan :
Us = Besar clearane [mm]
t = tebal plat [mm]
(Frank W. Wilson, 1984 : 175-176)
23
a. Gaya Piercing 1
U = 79,13 mm
Fp = 0,8 .U .s . σt
= 0,8 . 79,13 . 2 . 465
= 58872,72 [N]
24
b. Gaya Notching 1
U = 94,81 mm
Fp = 0,8 .U .s . σt
= 0,8 . 94,81 . 2 . 465
= 70538,64 [N]
c. Gaya Notching 2
25
U = 93,1 mm
Fp = 0,8 .U .s . σt
= 0,8 .93,1 . 2 . 465
= 69266,4 [N]
d. Gaya Notching 3
U = 17 mm
Fp = 0,8 .U .s . σt
= 0,8 . 17 . 2 . 465
= 12648 [N]
26
4.4.2 Gaya Pada Proses Pembentukan
Fb = 0,4 . b . s . σt
Keterangan:
Fb = Gaya penekuan [N]
b = Panjang terbending [mm]
σt = Tegangan tarik bahan [N/mm2]
s = Tebal pelat [mm]
(Luchsinger,1984:93-112)
a. Gaya Bending 1
Fb = 0.4 x 3 x 2 x 465
= 1116 [N]
27
4.4.3 Total Gaya Proses Pengerjaan
28
4.5 Rangkuman Ukuran –Ukuran Utama
No Nama Perhitungan Hasil
1. Keliling 1224,54 mm
2. Clearance Pemotongan 0,12 mm
BAB V
PENUTUP
5. 1.Kesimpulan
Setelah mengerjakan perencanaan mesin presstool untuk membuat part dari sebuah lockcase
pintu dapat kami simpulkan bahwa:
Rancangan press tool yang dibuat adalah simple tool, yaitu press tool yang hanya
bisa digunakan untuk satu produk. Press tool terdiri dari plat atas, shank, plat pemegang
punch, punch, pegas, dies, dan plat bawah. Plat atas, plat bawah, plat pemegang punch dan
dies dibuat dari material yang diinginkan . Sedangkan untuk plat penahan dibuat dari
material yang kekuatannya lebih rendah, karena berfungsi untuk menahan punch agar tidak
merusak plat atas saat terjadi proses penekanan. Dengan bahan yang lebih lunak maka
yang akan dikorbankan adalah plat penahan. Punch dibuat sesuai dengan kebutuhan yaitu
punch untuk pembuatan lubang yang mempunyai bentuk silindris dengan ujung berbentuk
lingkaran dengan diameter yang sudah diperhitungkan untuk pembuatan lubang dan punch
yang digunakan untuk proses pemotongan.
29