Disusun oleh :
(Muhammad Hasbi Asidiqi)
(201510120311214)
Disusun oleh :
(Muhammad Hasbi Asidiqi)
(201510120311214)
BAB 1
DEFENISI MESIN FRAIS (MILLING MACHINE)
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang
mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi,tegak,miring,
bahkan alur rodagigi.Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda
kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter)
Pada tahun 1940, otomatis dengan menggunakan cams, seperti halnya screw mesin
dan percekaman chuck otomatis, telah dikembangkan dengan baik pada dekade ini.
Dengan berakhirnya perang dunia ke dua, banyak ide tambahan pengembangan mesin
servo yang dapat digunakan di udara. Beberapa ide dimana dalam waktu dekat
menggabungkan antara teknologi yang timbul dari digital komputer merubah control
mesin tool sangat drastik. Pengembangan secara rinci sangat maju pada setiap dekade
setelah perang dunia ke dua. Pada tahun 1950, pembuatan numerical control (NC) telah
muncul. Pada tahun 1960 dan 1970, NC dikembangkan menjadi CNC, penyimpanan
data dan pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan kapasitas
memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur dirubah dari
level perusahaan yang besar ke level perusahaan yang medium (menengah).
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari
pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis.
Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun
pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip
pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan
mesin Frais atau biasa juga disebut mesinMilling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain
mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian
istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan
dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi
proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin
mata milling agar tidak cepat aus.
proses
yang
Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang
ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang
mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi, tegak, miring,
bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda
kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter). Dengan ini suatu mesin perkakas yang
mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros
utama mesin dan benda kerja dihantarkan ke pisau tersebut, baik dalam arah Horizontal,
Melintang, maupun Vertikal.
B.
atas:
1. Mesin frais vertikal,Merupakan mesin frais dengan foros utama sebagai pemutar
C.
Bagianbagian mesin frais dapat dilihat pada gambar di bawah ini yaitu:
1. Lengan untuk kedudukan penyongkong obor
2. Penyongkong obor
3. Tunas untuk mengerakan meja secara otomatis
4. Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja
5. Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan mesin
6. Engkol untuk mengerakan meja dalam arah memanjang
Ada bermacam-macam pisau pada mesin frais. Berikut ini jenis pisau frais adalah:
1. Pisau silindris, pisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal
2.
3.
4.
5.
6.
7. Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga
E.
BAB 2
PERINSIF KERJA MESIN FRAIS
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin millingyang bertugas
untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan
pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah
dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan
pada
bagian
benda
kerja,
hal
ini
dapat
terjadi
karena
material
6.
7.
8.
B.
2. Menfrais Sudut
C.
TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong (pisau
frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua macam teknik
pengefraisan, yaitu:
1. Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik
pengefraisan ini menggunakan mesin frais datar.
2. Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais
mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan
pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.
untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga
kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan
ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau frais.
Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh jarak
p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata
pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang
ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata
pisau dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka:
Tabel 01 Harga Kecepatan Potong
Bahan
Stelit
Tantalum Tngsten
Alumunium
Karbon
83 66 166
Super
20 34 267
Karbit Karbid
50 84 332
Kuningan
13 26 332
14 24 498
44 64 664
Perunggu
10 20 24 58 10 16 50 64 34 50 116
Besi Tuang
10 14 21 44 26 42 34 54
200
Besi Tempa
12 16 10 16 24 34 16 24
64 142
Baja Karbon
10 15 16 26 20 30 30 44
42 64
Lunak
10 14 10 16 14 24 20 30
84 108
Sedang
24 34
14 20
50 64
Tinggi
20 30
38 50
94 164
16 26
84 124
10 16
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah
besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan
mempengaruhi gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan
tebalnya bram juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung
dengan rumus :
Dimana :
f
Tabel 02 Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata
potong mm)
E.
Baja
Baja
Besi
Muka
0,55
0,55
0,45
Spiral
0,43
0,43
0,35
0,18
0,15
0,13
0,25
0,33
0,28
0,15
0,13
0,10
0,20
Jari
0,28
0,28
0,23
0,13
0,10
0,10
0,15
Bentuk
0,15
0,15
0,13
0,07
0,07
0,05
0,10
Gergaji
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
0,05
0,07
Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat sumbu
utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan
mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan
pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi
potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.
F.
awal 70 mm, lalu dibuat roda gigi dengan jumlah alur sebanyak 15 buah, dengan modul
sebesar 4.5, diameter tusuk sebesar 9 mm dan karakteristik kepala pembagi sebesar 40.
D =70 mm menjadi :
Langkah Kerja:
Mengitung T terlebih dahulu setelah diketahui diatas dengan cara:
Diket : DL = 70 mm, Z = 15, M = 4.5, T = 9 mm, N = 40
Ditanya : n = ?
Jawab:
n=
N
Z
40
15
=2
10
15
BAB 3
PENUTUP
2. Saran
Saya
menyarankan
kepada
pihak
yang
bersangkutan
agar
supaya
perkakasan yang berhubungan dengan mesin frais, agar di perbanyak ,agar setiap
mahasiswa lebih leluasa dalam mengoperasikan mesin frais tersebut. Dan dapat
membuat daya kreativitas setiap mahasiswa tumbuh dengan penuh skill yang
mendukung.sehingga dapat membuat sebuah universitas berkembang .
DAFTAR PUSTAKA
[1] : Agung, Mario. 2004. Perancangan Fixture untuk Mesin EDM Wire Cutting.
Surabaya: Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.
[2] : Tohari, M. Khamim. 2007. Perancangan Press Tool dan Fixture Komponen
Bearing Case. Gresik: PT Agrindo Gresik.
[3] : Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of CNC Milling
Machining Process for Emco VMC 200 Machine. Surabaya: Institute Technologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
[4] : Kiswanto, Gandjar. 2011. Optimasi Proses Permesinan Milling 3axis, <URL:http://www.milling@google.
com.htm>. Surabaya Agustus 2011
[5] : Negara, Imade Ananta Kesuma. 2003. Perancangan Jig & Fixture Fork Side
Clutch pada Traktor Tangan Tipe yst. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
[6] : <URL :http://epinmuhardan.blogspot.co.id/2012/11/makalah-mesinfrais.html#more, akses tgl 5 september 2015, 21.57