Anda di halaman 1dari 4

Langkah Kerja :

1) Membuat desain produk serta ukurannya di kertas HVS A4.

2) Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

3) Gambarlah pelat sesuai desain yang dibuat menggunakan penggores dan juga
penggaris siku agar presisi.

4) Potong pelat dengan bentuk persegi panjang ukuran 370 mm x 320 mm agar lebih
mudah saat melakukan pemotongan di bagian yang lebih detail.

5) Setelah itu lakukan pemotongan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah
digambar sebeumnya.

6) Setelah dipotong, mulailah melipat menggunakan mesin tekuk plat. Cara melipatnya
yaitu dengan cara melipat bagian tengahnya terlebih dahulu, setelah itu lipat bagian
atas, kanan, kiri, dan bawah. Lipat pelatnya hingga mencapai sudut 90 derajat.
Lihatlah gambar kerja saat proses pelipatan pelat.

7) Setelah semua bagian telah dilipat, maka atur lagi bentuknya hingga mencapai
bentuk yang diharapkan. Kemudian, perkuat bentuknya dengan menggunakan paku
rivet.
Tujuan :

1) Agar mahasiswa lebih paham mengenai perkakas tangan.

2) Agar mahasiswa mengerti cara membuat pola, memotong, dan melipat benda kerja
pelat lembaran.

3) Agar mahasiswa mampu melakukan kerja pembuatan pola, pemotongan, dan


pelipatan benda kerja pelat lembaran secara benar.

4) Memiliki keterampilan dalam memotong dan melipat pelat lembaran.

5) Mampu menghasilkan barang yang bernilai karya dengan bahan dasar pelat.

Manfaat :
Manfaat dari praktikum ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat lebih
memahami tentang perkakas tangan dan dapat membuat sebuah karya yang bernilai yang
terbuat dari pelat. Dan kami bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk dikembangkan lagi
dalam perkuliahan serta dapat bermanfaat saat di dunia kerja nantinya.

Peralatan Praktikum :
1) Penggaris Siku

2) Penggaris Besi

3) Penggores

4) Gunting Pelat

5) Mesin Tekuk Pelat Manual

6) Palu Malet

7) Tang Rivet

8) Mata Bor 4 mm
9) Mesin Bor

10) Sarung Tangan

11) Kacamata Safety

Bahan Praktikum :

1) Pelat Lembaran

2) Paku Rivet 3 mm

Analisa Permasalahan :

Selama proses pengerjaan pelat, dapat terjadi beberapa permasalahan. Berikut ini
adalah beberapa masalah yang dapat terjadi :

1) Penggores yang kurang tajam, hal ini menyebabkan garis kurang terlihat disaat
membuat pola. Sehingga harus berulang-ulang menggaris pola, ini akan
memperlambat proses pengerjaan.

2) Penekukan secara manual, hal ini membuat kinerja pekerjaan menjadi lambat,
dikarenakan harus mengulang tekukan sehingga menjadi tidak rapi.

3) Pemotongan dengan menggunakan gunting pelat, bisa menghasilkan benda kerja


yang tidak rapi karena sangat membutuhkan ketelitian untuk mengikuti garis pola.
Kesimpulan :

Pada proses kerja pelat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita dari
kemungkinan cedera atau kecelakaan kerja. Pada saat pengerjaan benda kerja, kita harus
benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda
kerja dirakit akan cocok antara bagian yang satu dan lainnya dan mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja,
khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah. Kita harus benar-
benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat kerja.

Anda mungkin juga menyukai