Anda di halaman 1dari 5

CARA MENGATUR AMPERE MESIN LAS LISTRIK

Amper las merupakan salah satu parameter utama dalam pengelasan listrik. Jika kita mengetahui
cara mengatur amper las dengan baik maka hal tersebut dapat mempermudah kita dalam
mengelas dan mendapatkan hasil lasan yang baik.

Untuk mendapatkan hasil lasan yang bagus dan terbebas dari cacat las maka Anda harus
memperhatikan parameter las seperti ampere, voltase, kecepatan pengelasan, jenis elektroda atau
filler metal, perlakuan panas terhadap material dan tidak kalah penting adalah tukang las yang
sudah kompeten.

Cara Mengatur Arus Las Listrik yang Benar:

1. Pengaturan Ampere sesuai dengan Diameter Elektroda.


Ukuran diameter elektroda mempunyai pengaruh penting terhadap besar arus las listrik yang
tepat untuk digunakan. Semakin kecil diameter elektroda yang digunakan, maka ampere yang
digunakan juga semakin kecil. Sebaliknya jika dimeter kawat las yang dipakai semakin besar,
maka arus yang digunakan juga semakin besar. Untuk pemilihan diameter kawat las dan besar
arus yang dipakai Anda dapat melihat table di atas.

2. Kecepatan Las.

Kecepatann pengelasan adalah laju dari elektroda pada waktu proses pengelasan. Kecepatan
maksimum mengelas sangat bergantung pada ketrampilan juru las (welder), posisi, jenis
elektroda dan bentuk sambungan.

Biasanya, kalau kecepatan pengelasan terlalu cepat, logam lasan menjadi dingin terlalu
cepat, menyebabkan bentuk deposit las menjadi kecil dengan puncak yang runcing. Sebaliknya,
jika kecepatan perjalanan terlalu lambat, deposit las bertumpuk-tumpuk menjadi terlalu tinggi
dan lebar. Kecepatan yang sesuai adalah bila menghasilkan deposit las baik, dengan tinggi
maksimal sama dengan diameter elektoda dan lebar tiga kali diameter elektroda.

Cara setting ampere las selanjutnya berdasarkan kecepatan pengelasan atau sering dikenal
dengan travel speed. Jika Anda cenderung mengelas dengan kecepatan yang tinggi, maka arus
yang digunakan juga harus lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan ampere yang tinggi
berpengaruh terhadap kecepatan busur yang mencair, semakin tinggi ampere yang digunakan
maka elektroda juga akan mencair semakin cepat dan sebaliknya jika arus yang dipakai rendah,
maka elektroda mencairnya lebih pelan.

3. Tebal Material.

Tebal material yang akan dilas ini menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan besar arus
yang digunakan. Jika Anda mengelas pelat tipis (1-5 mm) maka arus yang direkomendasikan
sebesar kurang dari 65 A. Sedangkan untuk pelat tebal arus yang direkomendasikan lebih dari 65
A, hal tersebut akan berpengaruh pada masukan panas dan penetrasi hasil lasan. Karena pada
pelat tebal diperlukan penetrasi yang cukup. Anda dapat melakukan percobaan terlebih dahulu
untuk mendapatkan ampere yang tepat.

4. Menggunakan Arus Sesuai Rekomendasi Produsen Elektroda.

Setiap produsen elektroda mempunyai rekomendasi ukuran arus yang dapat digunakan saat
mengelas. Data ini dapat Anda lihat pada bagian bungkus elektroda dan sertifikat elektroda. Pada
tabel tersebut ada arus yang dapat Anda gunakan dan dapat Anda sesuaikan dengan kriteria
Anda.

Amper yang terlalu besar dapat mengakibatkan :


· Elektroda terlalu panas, dapat merusak kestabilan fluks
· Lebar cairan las terlalu besar
· Perlindungan cairan las tidak maksimal, dapat mengakibatkan logam lasan berpori (porosity)
· Besar kemungkinannya terjadi undercut
· Terak (slag) sukar dibersihkan
Amper yang terlalu kecil dapat mengakibatkan :
· Penyalaan busur sulit dan lenket-lengket
· Peleburan terputus-putus akibat dari busur yang tidak stabil.
· Peleburan base metal dan elektrode jelek dan terjadi slag incluision

5. Suara Saat Proses Pengelasan.

Bagi Anda yang sudah familiar atau sering mendengar suara las, Anda pasti mengetahui suara
pengelasan yang arusnya sudah tepat atau belum. Jika masih belum familiar, tanda ampere
terlalu besar itu suaranya lebih keras dan busur yang meleleh lebih cepat. Sedangkan jika ampere
terlalu kecil suara cenderung lebih pelan dan elektroda yang meleleh juga juga lebih kecil serta
saat awal pengelasan lebih sulit, itu terlihat dari pertama kali melakukan pengelasan elektroda
mudah menempel pada logam kerja dan busur las mati. Untuk suara pengelasan yang
penggunaan ampere sudah tepat adalah suaranya terdengar halus dan stabil.

6. Hasil Pengelasan.

Setelah kita selesai mengelas maka kita dapat memeriksa hasil lasan kita sudah sesuai dengan
syarat keberterimaan atau belum. Begitu juga dengan arus yang kita gunakan, sudah tepat atau
belum dapat kita periksa setelah proses pengelasan selesai.

Jika hasil lasan bentuknya lebar, tipis dan banyak spatter (percikan las) maka hal tersebut
terindikasi arus yang digunakan terlalu besar. Jika hasil lasan tebal dan tidak terlalu lebar maka
itu adalah ciri ciri arus pengelasan yang terlalu rendah.
CARA SETTING AMPERE PADA MESIN LAS:

Ubah alat yang digunakan untuk merubah besar arus pada mesin las sesuai dengan yang Anda
inginkan atau sesuai dengan prosedur las. Pada mesin las penunjuk arus biasanya dalam bentuk
digital dan analog, untuk merubahnya Anda tinggal memutar searah jarum jam atau berlawanan.
Untuk menaikkan Arus Anda dapat memutarnya searah jarum jam sedangkan untuk menurunkan
putar berlawanan dengan jarum jam.

Cara mengatur arus las listrik beserta tipsnya di atas dapat diaplikasikan pada semua jenis mesin
las listrik, namun kriteria dan besar ampere setiap proses las mempunyai karakter yang berbeda
beda. Sehingga Anda perlu melihat manual book dari mesin tersebut untuk mendapatkan hasil
yang tepat, semoga bermanfaat dan jika ada pertanyaan silahkan masukkan kedalam kolom
komentar.

Anda mungkin juga menyukai