Anda di halaman 1dari 16

Kunci

Pekerjaan Dasar Teknik Mesin


Kelas X
Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan

Modul 1 Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L)

A. Konsep Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan b. Golongan kedua adalah faktor manusia itu
Lingkungan (K3L) sendiri yang merupakan penyebab kecelakaan,
Latihan misalnya tidak menggunakan APD saat bekerja
1. Menurut Mathis dan Jackson pengertian K3 adalah di bengkel.
kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja 2. a. Tindakan pencegahan kecelakaan
yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental Untuk mengatasi terjadinya kecelakaan atau
melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan mengatasi suatu keadaan yang tidak beres (tidak
kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan aman), maka dengan segera mengambil tindakan-
dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang tindakan keselamatan, yaitu pakailah alat-alat
berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun pelindung.
perusahaan dimana mereka bekerja. b. Menguasai tindakan yang tidak aman
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 berisi tentang Untuk dapat mengatasi dan mengendalikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Undang- sebab-sebab tindakan tidak aman dari seseorang,
undang tersebut mengatur tentang keselamatan kerja perlu penelitian dan perbaikan secara saksama
dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, dalam beberapa hal, di antaranya pengawasan,
di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang menanamkan disiplin kerja, penempatan yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik tepat dari para pekerja sesuai dengan jurusannya,
Indonesia. keahliannya dan sesuai dengan bakatnya masing-
3. a. Kondisi lingkungan bengkel mesin (tempat kerja). masing, serta pemeriksaan kesehatan pada
b. Alat keselamatan kerja di bengkel mesin, misalnya permulaan kerja dan pemeriksaan kesehatan
pakaian, sepatu, dan lainnya. berkala.
c. Bekerja dengan aman dan rapi. 3. Teori kecenderungan kecelakaan (accident prone
d. Perilaku di dalam bengkel. theory), menyebutkan jika pekerja tertentu lebih sering
tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang
4. Tujuan dari K3L yakni guna mencegah terjadinya
memang cenderung untuk mengalami kecelakaan
kecelakaan dan sakit akibat kerja, dan juga memberikan
kerja.
perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga
bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. 4. Jaminan kecelakaan kerja sepenuhnya ditanggung
oleh pemilik perusahaan yang besarnya, antara
5. a. Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat
0,24%-1,74% dari upah kerja sebulan.
pegangan supaya tidak meleset.
5. Kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Teori
b. Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk
kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba-tiba yang
melindungi tangan terhadap bahaya panas.
tidak diinginkan yang mengakibatkan kematian, luka-
c. Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi luka, kerusakan harta milik, atau kerugian waktu.
tangan dari benda-benda tajam pada saat
mengangkat suatu barang. C. Kebakaran dan Alat Pemadam Api Ringan
d. Sarung tangan karet, digunakan pada waktu pekerjaan (APAR)
pelapisan logam, seperti vernikel, verchroom, dan Latihan
lain-lain. Hal ini untuk mencegah tangan dari bahaya 1. Merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
pembakaran zat kimia atau cairan asam. bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti
B. Potensi dan Risiko Kecelakaan Kerja sodium, magnesium, aluminium, litium, dan potasium.
Latihan Kebakaran jenis D memerlukan APAR khusus dalam
memadamkannya.
1. Ada dua golongan penyebab kecelakaan kerja,
sebagai berikut. 2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) hanya sebatas
untuk memadamkan api pada awal kebakaran
a. Golongan pertama adalah faktor mekanis dan
dengan ukuran relatif kecil dan dalam waktu tidak
lingkungan, yang meliputi segala sesuatu selain
lebih dari 3 menit untuk bahan cair dan gas, serta
faktor manusia, misalnya kondisi alat yang kurang
tidak lebih dari 10 menit untuk bahan padat.
layak pakai.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 1


3. a. Bahan bakar (fuel), adapun yang dimaksud bahan 3. a. Terjepit dan terlindas
bakar adalah semua bahan-bahan yang dapat b. Tertusuk, terpotong, dan tergores
terbakar/mudah terbakar, yang dipergunakan di c. Terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal
industri maupun masyarakat pada umumnya. atau cairan nonmetal
b. Panas (heat), panas akan menjadikan bahan d. Jatuh terpeleset
bakar suhunya naik. Apabila naiknya suhu karena 4. Kebakaran kelas A, merupakan kelas kebakaran
panas sampai kepada suhu nyala, maka bila ada yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat
sumber api akan mudah menyala, jika ada unsur nonlogam seperti kertas, plastik, kain, kayu, karet,
yang ketiga, yaitu udara. dan sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk
c. Udara, oksigen (O 2 ) yang terdapat dalam memadamkan kebakaran kelas A adalah APAR jenis
udara merupakan unsur yang diperlukan dalam cairan (water), APAR jenis busa (foam), dan APAR
pembakaran/terjadinya api. Apabila udara cukup, jenis serbuk kimia (dry powder).
maka pembakaran bahan bakar dapat berlangsung 5. a. Tarik pin pengaman yang berbentuk seperti kunci
dengan sempurna. pada bagian APAR.
4. a. Tarik pin pengaman yang berbentuk seperti kunci b. Peganglah tabung dan arahkan pada titik api.
pada bagian APAR.
c. Tekan tuas pegangan/katup, yang biasa terletak
b. Peganglah tabung dan arahkan slang pada titik di atas tabung, untuk mengeluarkan isi tabung.
api.
d. Semprotlah pada titik (sumber) api dari sisi ke sisi
c. Tekan tuas pegangan/katup, yang biasa terletak dengan gerakan seperti menyapu. Ingat, semprot
di atas tabung, untuk mengeluarkan isi tabung. ke sumber api bukan ke lidah api.
d. Semprotlah pada titik (sumber) api dari sisi ke sisi Soal Remidi
dengan gerakan seperti menyapu. Ingat, semprot 1. Menurut World Health Organization (WHO), K3
ke sumber api bukan ke lidah api. adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan
5. APAR jenis karbon dioksida (CO2) adalah jenis APAR memelihara derajat kesehatan fisik, mental, dan sosial
yang menggunakan bahan karbon dioksida (carbon yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
dioxide/CO2) sebagai bahan pemadamnya. APAR pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan
karbon dioksida sangat cocok untuk kebakaran kelas pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
B (bahan cair yang mudah terbakar) dan kelas C perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya
(instalasi listrik yang bertegangan). dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan.
Kegiatan 2. a. Area bahaya bahan mudah terbakar.
Kegiatan peserta didik melakukan observasi pada setiap b. Bahan bersifat korosif.
bengkel/tempat kerja di sekolah masing-masing tentang
c. Area bahaya tempat bahan beracun.
kecelakaan yang pernah terjadi. Kemudian peserta didik
mengumpulkan tugas observasi kepada guru. d. Area bahaya kebisingan tinggi.
3. a. Risiko ringan: kemungkinannya kecil untuk terjadi
serta akibat yang ditimbulkannya ringan, maka
Uji Kompetensi bahaya kerja ini dapat diabaikan.
I. b. Risiko sedang: kemungkinannya kecil untuk terjadi
1. e 6. a 11. b
akan tetapi akibat yang ditimbulkannya cukup
2. c 7. e 12. c berat,atau sebaliknya, maka perlu pelaksanaan
3. c 8. c 13. d manajemen risiko khusus.
4. a 9. e 14. a c. Risiko berat: sangat mungkin terjadi dan akan
5. a 10. d 15. b berakibat sangat buruk, maka harus dilaksanakan
II. penanggulangan sesegera mungkin.
1. Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective 4. Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk
Equipment (PPE) adalah seperangkat alat yang melindungi tangan terhadap bahaya panas.
digunakan untuk melindungi sebagian atau seluruh 5. Jika risiko dari terjadinya bahaya tersebut dapat
tubuh dari potensi bahaya atau kecelakaan kerja. mengakibatkan kematian atau kehancuran seluruh
2. a. Hazard yang artinya suatu keadaan yang properti beserta fasilitas yang ada di dalamnya.
memungkinkan terjadinya bahaya saat bekerja Soal Pengayaan
atau potensi yang dapat menimbulkan bahaya. 1. Metode ini juga kurang efektif, karena:
b. Danger yang artinya adalah peluang bahaya a. Tidak semua bahaya telah diketahui atau pernah
yang sudah tampak tetapi dapat dicegah dengan menimbulkan dampak kejadian kecelakaan.
berbagai tindakan preventif. b. Ti d a k s e m u a k e j a d i a n d i l a p o r k a n a t a u
c. Accident adalah kejadian yang tidak diinginkan diinformasikan kepada pihak lain untuk diambil
yang menimbulkan kerugian baik bagi manusia sebagai bahan pelajaran.
maupun terhadap harta benda. c. Kecelakaan telah terjadi yang berarti tetap
menimbulkan kerugian, walaupun menimpa pihak
lain.

2 Teknik Pemesinan Kelas X


2. Ahli keselamatan kerja adalah tenaga teknis c. Jangan bekerja dengan posisi tubuh yang tidak
berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga nyaman. Hal ini tidak hanya memengaruhi
Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk efisiensi kerja, tetapi juga dapat menyebabkan
mengawasi ditaatinya undang-undang ini. terjatuh atau cedera.
3. Upaya pertolongan dan perawatan sementara d. Berhati-hatilah saat menangani benda-benda yang
terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat berat, karena Anda dapat terluka bila benda-benda
pertolongan yang lebih lanjut dari dokter atau tersebut menjatuhi kaki Anda, atau punggung
paramedik. Anda bisa cedera.
4. a. Jangan meninggalkan perkakas tangan dan e. Jangan merokok saat bekerja.
bahan-bahan di lantai, karena orang lain dapat f. Membaca petunjuk penggunaan ketika akan
tersandung karenanya. menggunakan peralatan kerja yang terdapat
b. Bersihkan sisa-sisa bahan atau serpihan- risiko terjadinya cedera serius bila tidak digunakan
serpihan logam dengan segera agar tidak terjadi dengan benar.
kecelakaan kerja. 5. D e t e k t o r a s a p / s m o k e d e t e c t o r , A PA R / f i r e
extinguishers/racun api, fire alarm, hidran, dan
sprinkler.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 3


Modul 2 Alat Ukur dan Penggunaan

A. Alat Ukur Dasar dan Pembanding C. Teknik Pengukuran Menggunakan Alat Ukur
Mekanik Presesi
B. Alat Ukur Mekanik Presisi
D. Mengukur Ukuran sampai Graduasi Terkecil
Latihan
1. Alat ukur dasar adalah alat untuk mengukur E. Interpretasi Hasil Pengukuran
atau menentukan besaran atau variabel untuk Latihan
mendapatkan pengukuran yang teliti, sehingga perlu 1. Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan
memiliki sistem standar alat ukur dan tetap yang akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkannya
digunakan secara internasional (SI). Sedangkan alat dengan standar/tolok ukur. Kalibrasi diperlukan untuk
ukur pembanding adalah alat ukur yang memiliki skala memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan
ukur yang sudah dikalibrasi dan hanya digunakan akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya.
sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi 2. Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi
terhadap ukuran standar. hingga sensor selalu menekan ke bawah.
2. Pengukuran dengan alat ukur yang datanya dapat 3. Dial calipers atau jangka kaki dengan pembacaan
langsung dibaca pada alat ukur tersebut, contoh: indikator digunakan untuk mengukur lebar lubang atau
jangka sorong, mikrometer, mistar, busur derajat, dan celah. Ketelitian alat ukur ini mencapai 0,025 mm.
sebagainya. 4. a. Pilihlah telescoping gauge dengan kapasitas ukur
3. Skala utama : 45,00 mm tertentu sesuai dengan range dari komponen yang
Skala nonius : 0,60 mm + akan diukur.
Hasil pengukuran : 45,60 mm b. Masukkan telescoping gauge ke dalam lubang
4. Cara menggunakan mikrometer sebagai berikut. dan kendurkan penguncinya, sehingga poros ukur
a. Buka pengunci mikrometer kemudian buka benarbenar menyentuh bidang yang diukur.
celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar c. Kuncilah gerakan poros ukur dengan cara
daripada benda yang akan diukur dengan cara memutar pengunci ke kanan, sehingga poros ukur
memutar ratchet knob. tidak dapat bergerak lagi.
b. Masukkan benda yang akan diukur di antara d. Keluarkan telescoping gauge yang sudah terkunci
spindle dan anvil. tersebut dari lubangnya.
c. Geserkan spindle ke arah benda kerja dengan e. Ukurlah panjang poros ukur dengan mikrometer
cara memutar ratchet knob sampai terdengar klik luar. Besarnya diameter lubang sama dengan
(jangan terlalu kuat, cukup sampai benda tidak angka yang ditunjukkan pada mikrometer.
jatuh). 5. a. Pertama, bersihkan terlebih dahulu anvil (poros
d. Kunci mikrometer agar spindle tidak bergerak. tetap) dan spindle (poros gerak) dengan kain yang
e. Keluarkan benda dari mikrometer dan baca bersih.
skalanya. b. Putar batang thimble secara perlahan (jangan
5. Pengukuran feeler gauge dilakukan dengan berlebihan) sampai anvil dan spindle saling
memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan bersentuhan.
celah yang diukur. Jangan coba untuk memaksakan c. Putar ratchet sampai berbunyi “tik”. Putar ratchet
kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak, karena 2-3 kali sampai diperoleh penekanan yang cukup
bisa menyebabkan kaliper bengkok dan mungkin kuat.
akan terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila d. Kunci spindle dengan lock nut agar tidak bergeser.
kaliper terlalu tebal bisa dipilih kaliper lain dengan e. Mikrometer sudah terkalibrasi dengan benar, jika
ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat titik 0 thimble sudah lurus dengan garis pada outer
diperoleh dengan menggabungkan beberapa kaliper. sleeve.
Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar, Kegiatan
coba ditambahkan dengan kaliper lain dengan ukuran Peserta didik dapat menggunakan mikrometer sekrup
terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan dan jangka sorong sebagai alat ukur dasar dengan baik
sehingga didapatkan ukuran yang sesuai. Sehingga, dan benar. Guru akan menilai hasil pengukuran secara
ukuran celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang objektif.
dapat masuk dengan pas tersebut.

4 Teknik Pemesinan Kelas X


Uji Kompetensi 2. Mistar ukur adalah alat ukur untuk mengetahui nilai
I. panjang, lebar, tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat
1. c 6. b 11. d ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan
2. d 7. a 12. b ukuran metrik dan imperial.
3. a 8. a 13. b 3. a. Outside micrometer, digunakan untuk mengukur
4. d 9. d 14. a diameter luar.
5. a 10. e 15. a b. Inside micrometer (mikrometer dalam), digunakan
untuk mengukur diameter dalam.
c. Mikrometer kedalaman (micrometer depth
II.
gauge), digunakan untuk mengukur kedalaman
1. Berfungsi untuk mengukur diameter (luar dan dalam) lubang.
atau kedalaman lubang.
4. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,001 mm dan
2. Dial gauge atau ada yang menyebutnya dial indikator 0,01 mm.
adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa
5. Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
penyimpangan yang sangat kecil dari bidang
datar, bidang silinder, atau permukaan bulat, dan = 3 mm + 0,47 mm
kesejajaran. = 3,47 mm
3. a. Anvil/landasan dan spindle/poros ukur berfungsi Jadi, hasil pengukuran tersebut diperoleh 3,47 mm.
untuk menyentuh benda yang akan diukur. Soal Pengayaan
b. Lock clamp atau pengunci berfungsi untuk 1. Pada jangka sorong, skala utama terletak pada
mengunci spindle agar saat pengukuran skala rahang tetap yang berupa skala dalam cm dan mm,
tidak bergeser atau berubah. sedangkan skala nonius terletak pada rahang geser
c. Outer sleeve dan inner sleeve merupakan skala yang terdapat 10 skala yang panjangnya 9 mm
utama yang berfungsi untuk membaca skala 2. Skala pada jarum panjang dibaca: 12 x 0,01 mm =
utama hasil perhitungan. 0,12 mm
d. Thimble/skala nonius berfungsi untuk memutar Skala pada jarum pendek dibaca: 5 x 1 mm = 5 mm
spindle agar dapat merapat dan merenggang, Maka hasil pengukurannya adalah 0,12 mm + 5 mm
serta membaca skala nonius. = 5,12 mm
e. Ratchet stopper/gurat gerigi berfungsi sebagai 3. Prosedur penggunaan telescoping gauge sebagai
peraba halus untuk meyakinkan bahwa spindle berikut.
sudah menyentuh benda kerja. a. Pilihlah telescoping gauge dengan kapasitas ukur
f. Spindle berfungsi untuk menjepit benda yang akan tertentu sesuai dengan range dari komponen yang
diukur. akan diukur.
4. Posisi skala utama = 0,80 cm b. Masukkan telescoping gauge ke dalam lubang
= 8 mm dan kendurkan penguncinya, sehingga poros
Posisi skala nonius = 0,80 mm ukur benar-benar menyentuh bidang yang
diukur.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 8 mm + 0,80 mm
= 8,8 mm. c. Kuncilah gerakan poros ukur dengan cara
memutar pengunci ke kanan, sehingga poros ukur
5. Pengukuran presisi adalah pengukuran yang
tidak dapat bergerak lagi.
dilakukan dengan alat yang memiliki ketelitian tinggi
sampai dengan mikron, contoh jangka sorong dan d. Keluarkan telescoping gauge yang sudah terkunci
mikrometer. tersebut dari lubangnya.
Soal Remidi e. Ukurlah panjang poros ukur dengan mikrometer
1. Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan luar. Besarnya diameter lubang sama dengan
salah satu caliper yang sesuai dengan celah yang angka yang ditunjukkan pada mikrometer.
diukur. Jangan coba untuk memaksakan caliper 4. a. Jangka sorong skala nonius
yang tidak sesuai atau terlalu sesak, karena bisa Tipe skala nonius adalah jangka sorong di mana
menyebabkan caliper bengkok dan mungkin akan skala yang digunakan untuk menetapkan angka
terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila hasil pengukuran setelah koma menggunakan
caliper terlalu tebal bisa dipilih caliper lain dengan skala geser. Dilihat dari kapasitasnya, jangka
ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat sorong jenis ini ada yang kecil, yaitu 15 mm dan
diperoleh dengan menggabungkan beberapa besar 1.000 mm.
caliper. Apabila sebuah caliper dapat masuk dengan b. Jangka sorong jam (dial calipers)
longgar, coba ditambahkan dengan caliper lain Jangka sorong jam secara konstruksi hampir sama
dengan ukuran terkecil. Caliper-caliper tersebut dengan jangka sorong nonius, hanya saja skala
dapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang digunakan untuk menyatakan angka setelah
yang sesuai. Sehingga,ukuran celah adalah jumlah koma menggunakan skala jam.
dari ukuran caliper yang dapat masuk dengan pas
tersebut.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 5


c. Jangka sorong digital
Jangka sorong digital adalah jangka sorong
yang hasil pengukuran dapat dibaca langsung
pada layar digital. Dengan jangka sorong tipe
ini, kesalahan pembacaan alat ukur dapat
dihindari.
5. Hasil pengukuran dari batang besi = 5,8 cm - 1,2 cm
= 4,6 cm.

6 Teknik Pemesinan Kelas X


Modul 3 Perkakas Tangan dan Bertenaga

A. Perkakas Tangan d. Sediakan tuas/stik besi untuk mengganjal putaran


daun gergaji.
B. Penggunaan Perkakas Tangan e. Lepaskan baut pada as (sumbu) daun gergaji
Latihan searah jarum jam.
1. Fungsi kunci pas ring adalah untuk membuka atau f. Gantikan daun gergaji sesuai dengan fungsinya.
mengencangkan kepala baut atau mur yang memiliki g. Cek ulang semua komponen yang telah
momen pengencangan sedang. Selain itu, kunci ini terpasang.
memliki fungsi ganda seperti kunci pas dan kunci 3. Adapun teknik mengasah mata bor sebagai berikut.
ring. a. Jalankan mesin bor.
2. Perkakas tangan adalah suatu alat yang dalam b. Simpan mata bor pada dudukan yang ada pada
penggunaannya dilakukan oleh tangan. Perkakas mesin gerinda dengan posisi miring sesuai dengan
tangan biasanya digunakan untuk pengerjaan benda posisi kemiringan mata sayat.
kerja yang membutuhkan kehati-hatian.
c. Tekan bagian ujung mata bor sampai mengenai
3. Perbedaan fungsi obeng plus (+) dan obeng min (-): permukaan batu gerinda.
Obeng plus (+) fungsinya untuk melepaskan baut atau d. Putar posisi mata bor searah jarum jam sambil
mengencangkan baut atau sekrup yang berbentuk didorong ke atas dengan posisi kemiringan tetap.
seperti kembang. Sedangkan, obeng min (-) fungsinya Ulangi gerakan tersebut sampai mata bor terlihat
untuk membuka baut yang berbentuk min (-), namun tajam dan sesuai dengan ketentuan ukuran mata
bisa juga obeng min digunakan untuk mencongkel sayat.
sesuatu yang sulit dibuka karena bentuknya pipih.
4. Fungsi dari countersink yaitu khusus untuk pembesaran
4. a. Menentukan bidang dasar atau bidang yang miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk
dijadikan acuan untuk pengambilan ukuran, mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60o,
kesikuan, dan kesejajaran terhadap bidang lain. 82o, 90o, 100o, 110o, dan 120o.
b. Mempersiapkan alat pencekam yang menahan 5. Ciri-ciri daun gergaji potong, sebagai berikut.
benda, sehingga membantu dalam melakukan
a. Jumlah gigi banyak.
pengikiran. Alat yang digunakan biasanya adalah
ragum. b. Gigi berbentuk segitiga kecil tajam.
c. Mengatur ketinggian ragum. c. Gigi digiwar dan ditajamkan selang-seling untuk
memotong serat.
5. Perkakas tangan yang sering digunakan dalam
Kegiatan
pemesinan, sebagai berikut.
a. Alat pemukul (palu). Peserta didik membuat makalah mengenai aplikasi
perkakas bertenaga.
b. Alat tangan pengunci/pengeras meliputi obeng
dan kunci.
Uji Kompetensi
c. Alat pemotong meliputi pahat, kikir, gergaji tangan,
I.
gunting tangan, gunting tuas, dan sekrap. 1. e 6. e
d. Alat penjepit/pencabut misalnya ragum dan 2. b 7. c
tang.
3. e 8. e
e. Alat pelubang misalnya spons, reamer, serta tap
4. c 9. b
dan sney.
5. a 10. a
f. Alat penandaan meliputi penggores, balok gores,
penitik, dan pelabur. II.
C. Perkakas Bertenaga (Operasi Digenggam) 1. Kegunaan dari kunci sok ini untuk melepaskan dan
Latihan memasang baut atau mur yang ada di motor seperti
1. Perkakas bertenaga adalah suatu alat yang hanya baut as roda, shockbreaker dan pengunci behel
dapat dioperasikan dengan menggunakan energi dengan tingkat kekencangan momen sedang sampai
listrik dan mekanisme mesin. Masing-masing tinggi.
perkakas bertenaga tersebut dapat digunakan untuk 2. Untuk proses membentuk ulir dalam.
menyelesaikan berbagai pekerjaan sesuai dengan 3. Perkakas bertenaga adalah suatu alat yang hanya
kegunaannya masing-masing, misalnya. dapat dioperasikan dengan menggunakan energi
2. Cara memasang daun gergaji, sebagai berikut. listrik dan mekanisme mesin.
a. Lepaskan steker dari sumber listrik. 4. Cara kerja mesin gergaji pita kecil (jig saw), yaitu
b. Letakkan mesin di atas meja kerja. sebagai berikut.
c. Siapkan peralatan yang dibutuhkan (kunci L, kunci a. Semua jig saw mempunyai gerakan maju/
pas, dan sebagainya). mundur.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 7


b. Pemakanannya hanya dilakukan pada gerakan Soal Pengayaan
ke atas saja. Hal ini dapat mencegah terjadinya 1. a. Buatlah garis untuk pemotongan pada benda kerja.
suatu tekanan (entakan) pada waktu gerakan ke b. Jepitlah benda kerja pada ragum dengan garis
bawah. pemotongan terletak dan sejajar dengan permukaan
c. Jig saw dilengkapi dengan rol penahan daun mulut ragum.
gergaji yang dapat disetel/diatur. c. Peganglah pahat dengan tangan kiri, dan letakkan
5. Kikir ditekan dan memakan pada waktu didorong mata pahat rata pada ujung pelat yang akan
ke depan dengan tekanan dari tangan kanan dan dipahat.
kiri harus seimbang dan pada waktu kikir ditarik ke d. Pukullah dengan palu mulai dari ujung sampai
belakang bebas dari tekanan, namun bukan berarti pelat terpotong seluruhnyal penahan daun gergaji
kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja. yang dapat disetel/diatur.
Soal Remidi 2. a. Garis tengah benda kerja harus sesuai dengan
1. Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit ukuran sney.
benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, di- b. Kedudukan tap dan benda kerja harus siku.
tap, di-sney, dan lain-lain.
c. Cara menekan dan memutar tap.
2. Pahat diamond, digunakan untuk membersihkan
d. Jenis bahan yang di-tap sesuai dengan minyak
sudut-sudut dalam, membuat alur V, dan untuk
pelumas.
meralat permulaan pengeboran yang salah.
3. Karena pada proses penggergajian menggunakan
3. Sekrap kerlek (hook scraper)/sekrap keruk, digunakan
mesin gergaji lingkaran tangan, terdapat gesekan
untuk menyekrap bagian tengah untuk permukaan
antara daun gergaji dengan benda kerja. Gesekan
yang berukuran luas/lebar.
tersebut menimbulkan suara yang sangat bising.
4. Cara memegang kikir yang tepat adalah dengan Maka dari itu, untuk melindungi telinga perlu
tangan kanan pada tangkai kikir dengan ibu jari tangan menggunakan earplug ketika akan menggunakan
terletak di bagian atas daripada tangkai. Jempol tidak mesin gergaji lingkaran tangan.
boleh terlalu keras menekan pada tangkai kikir. Kikir
4. Gunting tangan digunakan untuk memotong benda
digerakkan maju oleh tekanan telapak tangan, karena
kerja yang berbentuk pelat tipis, sedangkan gunting
pengaruh tekanan tangan kiri pada kikir.
tuas digunakan untuk memotong pelat logam dengan
5. Palu karet digunakan untuk pekerjaan pengemalan tebal sampai 3 mm dengan ukuran panjang 200 mm.
pelat, contohnya seperti pembuatan mal pada pelat
5. Ciri-ciri daun gergaji belah antara lain:
sehingga permukaan pelat tidak terjadi goresan.
a. Jumlah gigi sedang.
b. Bentuk gigi sedang sampai besar, dengan sudut
serbuk cukup lebar.
c. Giwaran gigi cukup lebar.

8 Teknik Pemesinan Kelas X


Modul 4 Mesin Umum dan Gerinda

A. Mesin Bubut b. Kemudian pahat sekrap diletakkan di tengah-


tengah alur V yang akan dibentuk.
B. Mesin Frais c. Setelah itu, lakukan pemotongan step demi step
C. Mesin Sekrap sampai mendekati garis.
d. Kemudian untuk proses finishing dengan
D. Mesin CNC menggunakan metode pemotongan menyudut, di
mana toolpost pada mesin sekrap dimiringkan 45o.
E. Mesin Gurdi (Drilling Machine)
e. Kemudian lakukan pemotongan hingga alur V
Latihan menjadi halus.
1. Mesin bubut atau lathe adalah suatu alat yang f. Periksa kesimetrisan alur V.
digunakan untuk mengerjakan benda-benda berbentuk
silinder. F. Mesin Gerinda
2. a. Main motion (gerak potong relatif), merupakan Latihan
gerakan berputarnya benda kerja. 1. Mesin gerinda merupakan mesin perkakas yang
b. Feed motion (gerak umpan), merupakan gerakan banyak digunakan untuk mengasah, memotong serta
majunya alat potong atau pahat ke arah membujur menggerus benda kerja untuk kebutuhan tertentu.
pada proses turning. Mesin ini dapat mengikis permukaan logam dengan
c. Adjusting motion, merupakan gerakan majunya cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi
pahat atau gerakan pemakanan yang dilakukan sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
pahat dan terdapat pada gerakan melintang (depth 2. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda
of cut). berputar bersentuhan dengan benda kerja, sehingga
3. a. Mesin frais horizontal terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
Mesin frais horizontal memiliki alas (base) dari pemotongan.
besi tuang kelabu yang mendukung seluruh 3. Urutan langkah kerja menggunakan mesin gerinda,
komponen dan dibuat fondasi yang berfungsi umumnya sebagai berikut.
untuk menampung cairan pendingin yang mengalir a. Pemahaman gambar kerja.
ke bawah, di mana di dalam kolom (column) b. Pencekaman benda kerja.
terdapat mesin pompa yang memompa cairan c. Pemeriksaaan air pendingin.
tersebut untuk kemudian disirkulasi lagi ke atas d. Pemeriksaan ketajaman roda gerinda.
meja (table). e. Pengaturan putaran.
b. Mesin frais tegak (vertikal) f. Penyetelan panjang langkah dan dalamnya
Sesuai dengan namanya, yang dimaksud vertikal pemakanan.
sebenarnya adalah poros spindle-nya yang g. Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong).
dikonstruksikan dalam posisi tegak. Semua bagian
h. Penggerindaan benda kerja.
yang terdapat pada mesin frais tegak, sama
seperti pada mesin frais horizontal, hanya saja i. Pemeriksaan hasil gerinda.
posisi spindle-nya tegak. 4. Karena mesin gerinda duduk memiliki dua fungsi,
c. Mesin frais universal yaitu sebagai pemotong benda kerja (dengan batu
gerinda kasar) dan sebagai pengasah perkakas
Mesin frais universal adalah salah satu jenis mesin
potong (dengan batu gerinda halus).
frais yang dapat digunakan pada posisi tegak
(vertikal) dan mendatar (horizontal), serta memiliki 5. Hasil dari benda yang dapat dikerjakan dari mesin
meja yang dapat digeser/diputar pada kapasitas jenis ini di antaranya mesin spindle, test bar, poros/
tertentu. as, bearing, shaft, collet, sleeve, dan lain-lain.
Kegiatan
4. Karena, jika dibandingkan dengan mesin perkakas
konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin Peserta didik mengetahui bagian-bagian komponen
perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian mesin bubut beserta fungsinya.
(accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan
kapasitas produksi. Mesin CNC adalah suatu mesin Uji Kompetensi
yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan I.
bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan 1. a 6. d
angka dan huruf). 2. e 7. c
5. Berikut cara melakukannya: 3. d 8. a
a. Metode pemotongan yang dilakukan adalah 4. e 9. b
pemotongan tegak, di mana posisi pahat sekrap 5. b 10. c
tegak lurus dengan benda kerja.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 9


II. Soal Remidi
1. a. Cari pada tabel kecepatan putaran mesin angka 1. Rotary table digunakan untuk membagi segi-segi
yang mendekati 557,6, yaitu 510. Kemudian, beraturan dan membagi jarak-jarak lubang yang
perhatikan gambar tuas-tuas di atas dan di bawah berpusat pada satu titik.
angka tersebut. 2. Arbor adalah alat yang digunakan untuk memasang
b. Setel tuas di atas mesin yang sebelah kiri ke kiri pisau mesin frais.
dan yang sebelah kanan ke kanan (tekan tuas ke 3. a. Pasang pahat alur pada bagian benda yang akan
bawah lalu diarahkan pemegangnya ke kiri atau dibuat alur U, usahakan pahat tidak melewati
ke kanan). batas pemarkingan.
c. Setel tuas kecepatan putaran mesin yang ada b. Gunakan metode pemakanan secara zig-zag
di bagian depan mesin ke kanan (tekan tuas ke untuk menghindari kemungkinan pahat akan
depan dan geser pemegangnya ke kanan). terjepit pada benda kerja.
d. Pada saat penyetelan tuas-tuas tersebut, mesin c. Metode pemotongan yang dilakukan adalah
harus dalam keadaan berhenti. pemotongan tegak, di mana pahat sekrap tegak
2. Cara melakukan reaming sebagai berikut: lurus terhadap benda kerja.
a. Bor benda kerja atau lubang yang akan di-reamer d. Lakukan pemotongan hingga mendekati ukuran
berdiameter 0,2-0,8 mm lebih kecil dari diameter yang ditentukan.
yang akan digunakan. e. Setelah itu lakukan proses finishing hingga ukuran
b. Pasang reamer pada kepala lepas, pastikan yang telah ditentukan, usahakan permukaan alur
posisinya benar-benar senter. U halus.
c. Lakukan reaming dengan memutar secara manual 4. a. Frais naik
roda tangan kepala lepas. Kecepatan sayat Frais naik biasanya disebut frais konvensional
reaming lebih kurang setengah dari pengeboran. (conventional milling). Gerak dari putaran pisau
Untuk bahan baja, gunakan minyak pendingin berlawanan arah terhadap gerak makan meja
agar kualitas permukaan lebih bagus. mesin frais. Sebagai contoh, pada proses frais
3. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini naik apabila pisau berputar searah jarum jam,
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC two benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang
axis atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut melintang bentuk beram (chips) untuk proses
(lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang frais naik adalah seperti koma diawali dengan
lebih dikenal dengan mesin frais (milling machine). ketebalan minimal kemudian menebal.
4. Langkah-langkah menghidupkan mesin sekrap, yaitu: b. Frais turun
a. Lengan digerakkan dengan cara memutar roda Proses frais turun dinamakan juga climb milling.
pemeriksa untuk melihat kemungkinan tertabraknya Arah dari putaran pisau sama dengan arah gerak
lengan. makan meja mesin frais. Sebagai contoh, jika
b. Menghidupkan motor mesin dengan cara memutar pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda
sakelar. kerja disayat ke kanan. Penampang melintang
c. Ketika tuas kopling dimasukkan, maka mesin akan bentuk beram (chips) untuk proses frais naik
mulai bekerja. adalah seperti koma diawali dengan ketebalan
d. Kemudian mencoba langkah pemakanan (feeding) maksimal kemudian menipis.
dari meja, mulai dari langkah halus sampai 5. Mesin gurdi adalah mesin yang terdiri dari sebuah
langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin. pahat pemotong yang ujungnya berputar dan
e. Ketika ingin mematikan mesin, maka keluarkan tuas memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur
kopling terlebih dahulu, kemudian tekan tombol yang berhubungan secara kontinu di sepanjang
OFF mesin, setelah itu tekan tombol emergency badan gurdi. Galur ini dapat berupa lurus atau helix,
mesin, kemudian kembalikan posisi sakelar dalam disediakan untuk memungkinkan lewatnya serpihan
keadaan OFF. atau fluida pemotong.
Soal Pengayaan
5. Prinsip kerja mesin bubut yaitu suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan 1. Untuk mengecek kebenaran dari pada sudut-sudut
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pahat, gunakanlah untuk menyayat benda kerja yang
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar sesuai dengan sudut-sudut yang dimiliki oleh pahat
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar tersebut.
dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan 2. Perlengkapan mesin untuk pengasahan bisa diputar
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi yang diasah. Pada waktu pengasahan, batu gerinda
benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan digerakkan dengan tangan melalui handelnya secara
diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar bolak-balik dan benda kerja diputar dengan tangan
yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan melalui perlengkapan penjepitnya.
menukar roda gigi translasi yang menghubungkan
poros spindel dengan poros ulir.

10 Teknik Pemesinan Kelas X


3. a. Pastikan senter tetap dan lubang spindle dalam 4. a. Pastikan sisi potong pahat berada di depan dan
keadaan bersih, kemudian masukan senter tetap menghadap ke atas.
dalam lubang spindle. b. Sisi potong pahat harus setinggi senter, gunakan
b. Pasang batang pengetes di antara kedua ujung pelat sebagai ganjal jika kurang tinggi.
senter tetap. c. Panjang bagian yang menonjol antara 1,5-2 mm
c. Lepaskan hubungan gigi spindle dengan sumbu dari tebal pahat.
cacing untuk memudahkan memutar spindle 5. a. Periksa batu gerinda apakah ada retakan sebelum
kepala pembagi dan kendurkan baut pengencang dipasang.
rumah kepala pembagi untuk memudahkan b. Lakukan pengetesan batu gerinda untuk
penyetelan. kesenteran sumbunya.
d. Pasang stand magnet pada kolom mesin dan atur c. Lakukan uji coba putaran sebelum digunakan.
ujung sensor dial indicator hingga menyentuh d. Jangan melebihi kecepatan putar yang diizinkan.
pada bagian atas batang pengetes.
e. Gunakan kacamata pengaman.
e. Selanjutnya, menyetel kesejajaran kepala
f. Saat menggerinda pada gerinda duduk, dudukan
pembagi dengan menggeser meja hingga sampai
benda kerja harus berjarak 2 mm dari batu
batas ujung batang pengetes. Apabila posisi jarum
gerinda, jika tidak, benda kerja akan masuk di
penunjuk tidak bergerak, dengan demikian tidak
antara dudukan dan batu gerinda, sehingga dapat
perlu ada penyetelan, sehingga baut pada rumah
merusak batu gerinda.
kepala pembagi dikencangkan kembali.
g. Selama melakukan penggerindaan kering, beram
f. Bila belum sejajar, lakukan penyetelan kesejajaran
harus disingkirkan.
pada bagian atas senter dengan cara yang sama
seperti pada saat menyetel kesejajaran ragum. h. Jangan membuka tutup pengaman.
i. Jangan menyentuh batu gerinda yang berputar.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 11


Modul 5 Pengerjaan pada Logam

A. Konstruksi Sambungan 2. Casting, machining, metal forming, welding, heat


treatment, dan surface treatment.
B. Pengelasan 3. Pengelasan cair adalah cara pengelasan di mana
Latihan sambungan dipanaskan sampai mencair dengan
1. M e n y o l d e r a d a l a h s u a t u p r o s e s / k e g i a t a n sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas
penyambungan antara dua logam atau lebih dengan yang terbakar. Contoh aplikasi pengelasan cair: las
menggunakan panas untuk mencairkan bahan busur, las gas, las listrik terak, las listrik gas, dan las
penyambung. Pada penyambungan ini, bahan pelat termit.
yang disambung tidak turut mencair. 4. SMAW (Shield Metal Arch Welding) adalah las busur
2. Ketika permukaan logam menjadi aktif, dengan nyala api listrik terlindung dengan menggunakan busur
kata lain ketika permukaan benar-benar bersih dan nyala listrik sebagai sumber panas pencair logam.
dalam kondisi energi potensialnya tinggi. Jika atom Jenis ini paling banyak digunakan di manamanauntuk
dari salah satu logam berisikan sekitar ratusan juta hampir semua keperluan pekerjaan pengelasaan.
atom tiap sentimeter, demikian juga dengan atom Tegangan yang digunakan hanya 23 sampai dengan
dari logam yang lainnya, maka atom-atom dari salah 45 volt AC atau DC, sedangkan untuk pencairan
satu logam secara alami menyatu atau mencampur pengelasan dibutuhkan arus hingga 500 ampere.
dengan atom-atom dari logam lainnya. Permukaan Namun, secara umum yang digunakan berkisar
dari kedua logam ini sama dengan permukaan dari 80-200 ampere.
patahan atau retakan logam dalam kondisi mendekati 5. Berbagai metode penuangan sebagai berikut.
hampa atau vakum. Jika permukaan-permukaan a. Sand casting (penuangan dengan cetakan pasir).
tersebut bersih dan rata, didekatkan satu sama b. Die casting (penuangan dengan cetakan matras).
lain sampai bersentuhan, kedua logam tersebut c. Centrifugal casting (penuangan dengan cetakan
bisa tersambung karena tarik-menarik antara atom- putar).
atomnya tersebut.
d. Continuous casting (penuangan secara kontinu).
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
e. Shell moulding (penuangan dengan menggunakan
pengelasan ini di antaranya:
cetakan pasir dengan pengikat resin termoset).
a. Pelat (benda kerja) yang akan dilas harus bersih
f. Investment casting (penuangan dengan hasil
dari oli, karat, cat, dan sebagainya.
produk yang spesifik geometrinya mendekati
b. Pada daerah pelat yang akan disambung, final).
sebaiknya diberi tanda titik atau garis. D. Pengecoran atau Penuangan (Casting)
c. Sesuaikanlah arus pengelasan dengan ketebalan
pelat yang akan disambung. E. Pengecoran dengan Cetakan Pasir
d. Apabila kepala elektrode titik atau roda telah
F. Pengecoran Khusus
kotor, maka perlu dibersihkan dengan kikir atau
ampelas. Karena apabila kepala elektrode ini Latihan
kotor, kemungkinan hasil penyambungan akan 1. Pengecoran (casting) adalah suatu proses penuangan
kurang melekat atau jelek dan mudah lepas. logam cair yang dimasukkan ke dalam cetakan,
4. Penyolderan ini diterapkan apabila menginginkkan kemudian dibiarkan dingin sampai membeku di
jalur sambungan yang kedap, tidak terlalu pejal, dan dalam suatu cetakan dan kemudian dikeluarkan
tidak untuk menerima suhu yang tinggi. Penggolongan atau dipecah-pecah untuk dijadikan suatu bentuk
solder lunak berdasarkan temperatur yang digunakan komponen mesin.
untuk proses penyolderan. Temperatur yang digunakan 2. Selain tanah lempung yang digunakan sebagai bahan
solder lunak ini berkisar di bawah 450oC. pengikat, juga digunakan bahan-bahan tambahan
5. Karena apabila kepala elektrode ini kotor kemungkinan yang lainnya, seperti minyak nabati (minyak biji rami
hasil penyambungan akan kurang melekat atau jelek dan minyak kedelai dengan ditambahkan 1,5% - 3%),
dan mudah lepas. bentonit, kanji, dekstrin (dari kanji), resin, dan semen.
3. Penuangan dilakukan dengan cara continuous
C. Dasar-dasar Proses Pembentukan dan Pabrikasi
casting, yaitu penuangan secara terus-menerus.
Logam
Penuangan dilakukan dengan memasukkan baja cair
Latihan ke dalam tundish yang mempunyai lubang dengan
1. Pembengkokan atau penekukan atau bending penampang segi empat yang kemudian segera
pada logam adalah proses deformasi secara plastik didinginkan sampai menjadi balok. Balok-balok ini
dari logam terhadap sumbu linear dengan hanya dinamakan billet baja. Billet baja tersebut dapat diolah
sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan kembali dengan jalan di-roll menjadi besi beton, besi
luas permukaan dengan bantuan tekanan piston beton sirip, besi profil, pelat, dan kawat.
pembentuk dan cetakan (die).

12 Teknik Pemesinan Kelas X


4. Terdapat empat langkah utama dalam proses die 3. Tujuan proses annealing, yaitu:
casting, antara lain: a. Melunakkan material logam.
a. Pertama, cetakan disemprot dengan pelicin dan b. Menghilangkan tegangan dalam/sisa.
ditutup. Pelicin tersebut membantu untuk mengontrol c. Memperbaiki butir-butir logam.
temperatur die dan membantu saat pelepasan dari 4. Agar seluruh rongga terisi sebelum ada bagian dari
pengecoran. hasil pengecoran yang mengeras, sehingga dapat
b. Logam yang telah dicetak, kemudian disuntikkan pada terhindar dari diskontinuitas (yang merusak hasil akhir
die dengan menggunakan tekanan tinggi. Tekanan dan bahkan melemahkan kualitas hasil pengecoran).
tinggi membuat hasil pengecoran setepat dan sehalus 5. MAG digunakan untuk mengelas besi atau baja,
adonan, normalnya sekitar 100 MPa (1.000 bar). sedangkan gas pelindungnya adalah mengunakan
c. Setelah rongganya terisi, temperatur dijaga sampai karbon dioksida (CO2). MIG digunakan untuk mengelas
pengecoran menjadi solid (dalam proses ini biasanya logam nonbesi dan gas pelindungnya menggunakan
waktu diperpendek menggunakan air pendingin pada Helium (He) dan atau Argon (Ar).
cetakan). Soal Remidi
d. Terakhir, die dibuka dan pengecoran mulai dilakukan. 1. Besi scrap adalah besi bekas yang terdapat pada
Hal terpenting dari injeksi bertekanan tinggi adalah rangka mobil yang rusak, bekas konstruksi jembatan,
injeksi berkecepatan tinggi, yang diperlukan agar dan lain-lain.
seluruh rongga terisi, sebelum ada bagian dari 2. Proses permesinan (machining) adalah proses
hasil pengecoran yang mengeras. Dengan begitu, pembuatan (manufacturing) di mana perkakas potong
diskontinuitas (yang merusak hasil akhir dan (cutting tool) digunakan untuk membentuk material
bahkan melemahkan kualitas hasil pengecoran) dari bentuk dasar menjadi bentuk yang diinginkan.
dapat dihindari, meskipun desainnya sangat sulit
3. Jika kedalaman produk lebih dari diameternya, maka
untuk mampu mengisi bagian yang sangat tebal.
disebut deep drawing. Sedangkan, jika kedalaman
5. Pada pengecoran sentrifugal ini, dilakukan dengan produk kurang dari diameternya disebut shallow
penuangan gravitasi bebas dan tekanan bebas, karena drawing.
pengecoran sentrifugal membentuk dayanya sendiri
4. Cetakan pasir berfungsi untuk membuat suatu produk
menggunakan cetakan pasir yang diputar dengan
dari hasil pengecoran sesuai dengan bentuk pola
kecepatan konstan. Pengecoran sentrifugal roda
atau cetakan yang telah digunakan saat membuat
kereta api merupakan aplikasi awal dari metode yang
cetakan.
dikembangkan oleh perusahaan industri asal Jerman
Krupp dan kemampuan ini menjadikan perkembangan 5. Proses penyolderan dilakukan dengan beberapa
perusahaan menjadi sangat cepat. langkah pengerjaan sebagai berikut.
Kegiatan a. Persiapkan peralatan solder serta membersihkan
Kegiatan peserta didik membuat makalah dan presentasi bahan yang akan disolder. Batang solder
di depan kelas tentang contoh pekerjaan pengerjaan dan selanjutnya dipanaskan pada tungku pemanas
pembentukan logam. atau dengan listrik.
b. Daerah bahan yang akan disolder dibersihkan
Uji Kompetensi dengan mengoleskan fluks.
I. c. Setelah kepala solder panas, letakkan di atas
1. a 6. d bahan yang akan disolder, agar panas merata
2. a 7. c seluruhnya.
3. d 8. b d. Oleskan fluks dan bahan tambah pada daerah
4. e 9. d yang akan disambung dengan menggunakan
kepala solder yang panas sampai merata pada
5. e 10. e
seluruh daerah bahan yang disambung.
II. Soal Pengayaan
1. Expandable mold casting adalah sebuah klasifikasi 1. a. Terjadinya perubahan kualitas pada material
generik yang melibatkan pasir, plastik, tempurung, setempat.
gips, dan investment molding (teknik lost wax). b. Terjadi regangan dan tegangan sisa.
2. a. Pelat (benda kerja) yang akan dilas harus bersih c. Dapat menimbulkan cacat pada pengoperasiannya.
dari oli, karat, cat, dan sebagainya. 2. Heat treatment (perlakuan panas) adalah salah satu
b. Pada daerah pelat yang akan disambung, sebaiknya proses untuk mengubah struktur logam dengan
diberi tanda titik atau garis. jalan memanaskan specimen pada electric terance
c. Sesuaikanlah arus pengelasan dengan ketebalan (tungku) pada temperatur rekristalisasi selama
pelat yang akan disambung. periode waktu tertentu, kemudian didinginkan pada
d. Apabila kepala elektrode titik atau roda telah media pendingin seperti udara, air, air garam, oli, dan
kotor, maka perlu dibersihkan dengan kikir atau solar yang masing-masing mempunyai kerapatan
ampelas. Sebab apabila kepala elektrode ini kotor, pendinginan yang berbeda-beda.
kemungkinan hasil penyambungan akan kurang
melekat atau jelek dan mudah lepas.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 13


3. ERW (Electric Resistant Welding) atau las tahanan 5. a. Rolling adalah proses penekanan (kompresi)
listrik, yaitu panas yang dihasilkan dari arus listrik untuk mengurangi ketebalan sebuah slab oleh
yang dialirkan ke dalam elektroda dengan tahanan sepasang mekanisme roller.
listrik yang besar, sehingga dapat mencairkan logam b. Forging atau penempaan adalah proses deformasi
yang akan dilas. Contohnya adalah pada pembuatan di mana benda kerja ditekan di antara dua die
pipa ERW, pengelasan pelat-pelat dinding pesawat, (cetakan).
atau pada pagar kawat. c. Extrusion atau ekstrusi merupakan proses
4. Hot rolling memiliki ciri-ciri seperti permukaan hasilnya pembentukan logam yang bertujuan untuk
kasar, toleransi tinggi, gaya rol rendah, dan umumnya mereduksi atau mengecilkan penampang dengan
untuk deformasi plastik yg besar. Sedangkan cold cara menekan bahan logam melalui rongga cetakan,
rolling memiliki ciri-ciri permukaan hasilnya lebih baik metode pembentuan logam ini menggunakan gaya
(halus) dan digunakan untuk toleransi rendah. tekan yang relatif besar.
d. Drawing, yaitu penekanan material benda kerja
yang berupa lembaran logam yang disebut dengan
blank sehingga terjadi peregangan mengikuti
bentuk dies (cetakan).

14 Teknik Pemesinan Kelas X


Pelatihan Akhir Modul

I. Soal Remidi
1. e 11. d 21. b 1. Merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan
2. b 12. c 22. c oleh minyak masak (minyak sayur dan minyak
3. b 13. d 23. d hewan) ataupun lemak yang biasanya dipergunakan
4. c 14. d 24. c dalam dapur masak. Jenis APAR yang cocok untuk
5. d 15. b 25. d memadamkan kebakaran kelas K adalah APAR jenis
busa (foam) dan APAR jenis karbon dioksida (CO2).
6. b 16. a
2. Vernier calipers atau jangka sorong merupakan alat
7. d 17. e
ukur yang dapat digunakan untuk mengukur diameter
8. e 18. c (luar dan dalam) dan/atau kedalaman lubang. Tingkat
9. a 19. a ketelitian jangka sorong yang ada adalah 0,1 mm,
10. c 20. c 0,05 mm, dan 0,02 mm.
3. a. Menjepit benda kerja pada ragum harus cukup
II. kuat.
1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan b. Memegang pahat dengan benar.
pada tiap tenaga kerja baru tentang: c. Tangkai palu bangku harus dipegang pada bagian
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang ujungnya.
dapat timbul dalam tempat kerja. d. Penglihatan diarahkan pada tempat penyayatan.
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan e. Bila pemahatan hampir sampai pada pinggiran
yang diharuskan dalam tempat kerja. benda kerja, maka pukulan palu tidak terlalu
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang keras.
bersangkutan. 4. Mesin Computer Numerically Controlled (CNC) adalah
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan
pekerjaannya. menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan
2. Kemampuan suatu alat ukur untuk kembali ke posisi yang menggunakan angka dan huruf). Sebagai
awal (nol) setelah melakukan pengukuran. contoh, apabila pada layar monitor mesin Anda tulis
3. Karena bisa menyebabkan kaliper bengkok, sehingga M03, maka spindle utama mesin akan berputar, dan
dapat menyebabkan perubahan bentuk standar yang apabila ditulis M05, maka spindle utama mesin akan
tetap atau bahkan bisa patah. berhenti berputar.
4. a. Pahat pelat/pahat pipih, pahat ini memiliki 5. Normalizing adalah suatu proses pemanasan logam
kegunaan yang luas, misalnya untuk meratakan hingga mencapai fase austenit yang kemudian didinginkan
bidang, pengikisan bidang cembung, memotong secara perlahan-lahan dalam media pendingin udara.
pelat, baut, dan paku keling. Soal Pengayaan
b. Pahat alur/pahat silang, digunakan untuk membuat 1. Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
alur-alur sempit dan alur minyak. = 5 mm + 0,37 mm = 5,37 mm.
c. Pahat dam, untuk memotong bahan yang tebal, Jadi, hasil pengukuran tersebut diperoleh 5,37 mm.
yang umumnya diawali dengan pengeboran 2. a. Direktur adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
secara berderet. Tenaga Kerja untuk melaksanakan Undang-
d. Pahat setengah bulat/pahat kuku, digunakan undang ini.
untuk membuat alur bulat dan juga untuk meralat b. Pengurus adalah orang yang mempunyai tugas
permulaan pengeboran yang salah. langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya
e. Pahat diamond, digunakan untuk membersihkan yang berdiri sendiri.
sudut-sudut dalam, membuat alur V, dan untuk c. Ahli keselamatan kerja adalah tenaga teknis
meralat permulaan pengeboran yang salah. berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga
5. Expandable mold casting adalah sebuah klasifikasi Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
generik yang melibatkan pasir, plastik, tempurung, untuk mengawasi ditaatinya undang-undang ini.
gips, dan investment molding (teknik lost wax). 3. Tempering didefinisikan sebagai proses pemanasan
logam setelah dikeraskan pada temperatur tempering
(di bawah suhu kritis), yang dilanjutkan dengan
proses pendinginan. Baja yang telah dikeraskan
bersifat rapuh dan tidak cocok untuk digunakan,
melalui proses tempering kekerasan dan kerapuhan
dapat diturunkan sampai memenuhi persyaratan
penggunaan. Jika kekerasan turun, maka kekuatan
tarik akan turun pula, sedangkan keuletan dan
ketangguhan baja akan meningkat.

Kelas X Kunci Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 15


4. Halon adalah APAR yang diisi dengan gas karbon 5. Prinsip dasar pembentukan logam, yaitu melakukan
monoksida (CO) yang dapat mematikan api dengan pengubahan bentuk pada benda kerja dengan cara
mengeluarkan cairan yang dingin. Saat menggunakan memberikan gaya luar, sehingga terjadi deformasi
APAR jenis ini, tidak diperbolehkan untuk memegang plastis, contohnya: pengerolan, tempa, ekstrusi,
nozzle agar tangan tidak membeku, karena jika penarikan dalam, dan sebagainya. Ada enam cara
tangan membeku akan berakibat fatal. dasar mengubah atau membuat bentuk dan ukuran
(manufacturing process) suatu bahan logam, yaitu
casting, machining, metal forming, welding, heat
treatment, dan surface treatment.

16 Teknik Pemesinan Kelas X

Anda mungkin juga menyukai