Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KOPLING, ELEMEN MESIN

Thursday, 17 August 2017 Belajar

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern ini,
teknologi memegang peranan penting. Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk membantu kita
dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sulit, maka untuk meringankan dan
mempercepat pekerjaannya manusia membutuhkan suatu alat. Salah satunya adalah kendaraan.
Salah satu bagian yang terpenting dari sistem penggerak kendaraan adalah sistem
transmisi daya. Agar terjadinya suatu hubungan transmisi daya dan putaran yang baik
dibutuhkan suatu mekanisme salah satunya kopling. Kopling merupakan komponen yang
berfungsi sebagai penerus daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan
(driven shaft) dan pemutus daya. Kopling juga berfungsi sebagai pengaman (safety) yang
mencegah terjadinya kerusakan pada poros.
Kopling adalah salah satu elemen mesin yang memiliki fungsi untuk menghubungkan
daya dan putaran. Mengingat pentingnya sebuah kopling pada suatu mesin demi
memudahkan transmisi daya pada kendaraan, sehingga perlu untuk merancang ulang suatu unit
kopling plat yang banyak dipakai pada kendaraan bermotor.
Baca Juga
 Cara Mengatasi Penyumbatan Jantung
 Refrigeration Test
 Bending Test
 Orifice Test
 Arti Makan Daging Anjing Pake Sayur Kol

1.2. Perumusan masalah


Sesuai dengan latar pemilihan judul diatas, maka yang menjadi masalah dalam tugas
rancangan kopling gesek ini adalah :
1. Apakah kopling dapat meneruskan transmisi ke poros pada kendaraan new yaris.
2. Pengaruh gesekan kopling terhadap pemilihan jenis kopling.
3. Konstruksi kopling sangat sederhana dimana dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar.
4. Perihal perkembangan otomotif yang semakin pesat, sehingga perlu dirancang sebuah kopling yang lebih
handal dalam konstruksi pemakaianya.

Baca Juga : Praktikum Hardness Test

1.3. Tujuan Perencanaan dan mamfaat perencanaan


a. Tujuan perancangan
Sesuai dengan uraian pada latar belakang diatas, maka yang akan menjadi tujuan tugas
rancangan elemen mesin ini adalah :
1. Menentukan jenis kopling yang digunakan
2. Menentkan bahan dan komponen utama
3. Menentukan ukuran dan dimensikomponen utama
4. Mengambar komponen utama

b. Manfaat perancangan
Sedangkan mamfaat dari tugas perancangan elemen mesin ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan dalam hal perancangan suatu sistem kopling pada kendaraan
2. Mempermudah bagi semua pengguna kendaraan dalam hal pengoperasian sistem kopling, serta kendaraan
menjadi lebih aman.
3. Dapat memecahkan masalah yang ada dalam pembuatan rancangan dalam kopling ini.

1.4. Batasan Masalah


Mengingat luasnya persoalan serta keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis,
makapenulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas dalam perancangan ulang desain
suatu kopling gesek pada kendaraan toyota hilux dengan spesifikasi sebagai berikut :
Daya : 107 PS
Putaran : 6000 rpm
Serta komponen-komponen yang akan dihitung pada sistem kopling ini adalah sebagai
berikut :
a. Menghitung perencanaan poros,
b. Menghitung perencanaan plat gesek,
c. Menghitung perencanaan spline dan naft,
d. Menghitung perencanaan pegas,
e. Menghitung perencanaan paku keling,
f. Menghitung perencanaan baut,
g. Menghitung perencanaan bantalan.

1.5. Metode penulisan


Dalam pelaksanaan tugas rancangan elemen mesin II ini ada dua buah metode yang
diterapkan dalam penulisannya yaitu :
a. Study perpustakaan
Mencari dan mengumpulkan artikel-artikel yang berkaitan dengan topik pembahasan dari
berbagai sumber buku dan catatan perkuliahan.
b. Observasi lapangan
Merupakan pengumpulan data-data dengan survei langsung kelapangan yakni pada
bengkel mobil terdekat dengan bantuan para mekanik bengkelnya dan orang-orang yang paham
tentang kopling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mesin yang dirancang seharusnya dapat meringankan beban manusia dalam melakukan
kegiatannya secara individu ataupun kelompok. Untuk memberikan hasil yang lebih memuaskan
maka perancangan mesin harus ditingkatkan, yakni untuk setiap komponennya. Karena suatu
mesin memiliki beberapa komponen yang harus bekerjasama untuk melakukan suatu
mekanisme. Pada umumnya mekanisme yang dihasilkan adalah berasal dari motor penggerak (
engine ) yang bisa merupakan motor bakar ( bensin atau diesel ) atau motor listrik.
Penggerak ini sebagian besar memberikan gerakan putaran pada poros yang biasa disebut
dengan poros input atau poros penggerak, dan akan diteruskan ke poros yang akan digerakkan
atau sering disebut poros output dan dari sini akan dilanjutkan ke berbagai komponen lainnya
dalam mekanisme.

2.1. Pengertian Kopling


Kopling ( clucth ) adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menghubungkan dan
melepaskan tenaga dari mesin ketransmisi melalui kerja pedal selama perkaitan roda gigi.
Dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnnya. Tanpa kopling, sulit untuk
menggerakkankomponen-komponen elemen mesin dengan baik. Dengan adanya
kopling, pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkin.
Beberapa tujuan yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah :
1. Harus dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut,
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip,
3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat,
4. Harus mampu menahan putaran dan getaran pada beban yang besar.
Beberapa syarat dan kondisi perancangan sebuah kopling yang perlu diperhatikan:
1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas,
2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
3. Kopling harus sederhana dan ringan
4. Kopling harus dapat mengurangi kesahalan hubungan pada poros.
2.2. Jenis – Jenis Kopling
Seperti telah dijelaskan di atas, kopling banyak digunakan pada kendaraan ringan. Pada kendaraan
roda empat menggunakan jenis kering dengan plat tunggal, sedangkan pada sepeda motor menggunakan jenis
basah dengan plat ganda. Dan dari cara kerjanya kopling dapat dibagi atas dua yaitu :
1. Kopling Tetap
2. Kopling Tidak Tetap
Letak perbedaan yang sangat mendasar antara jenis kopling tetap dan kopling tidak tetap
adalah di mana kopling tidak tetap dapat dihubungkan sesuai dengan keperluan, sedangkan
kopling tetap adalah kopling yang selalu dihubungkan poros input dan poros outputnya.
2.2.1. Kopling Tetap
Kopling tetap adalah salah satu komponen elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus
daya dan putaran untuk menghubungkan dua buah poros yang sifatnya tetap dan segaris tanpa
terjadi slip. Dimana hubungan kedua sumbu poros yang digerakkan tersebut terletak pada suatu
garis lurus atau juga bisa membentuk sudut yang sangat kecil. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kopling ini selalu pada posisinya atau keadaan terhubungan, macam – macam kopling tetap
antara lain sebagai berikut :

A. Kopling Kaku
Kopling kaku adalah kopling yang tidak mengizinkan ketidak lurusan kedua sumbu
poros, dimana bila dihubungkan akan segaris sumbu dan tidak dapat meredam getaran sewaktu
proses transmisi serta tidak dapat mengurangi tumbukan. Pada umumnya penggunaan kopling ini
banyak dipakai pada pabrik-pabrik, berikut ini beberapa macam kopling kaku yang sering
dipakai antara lain sebagai berikut :

1. Kopling Bus
Jenis kopling ini digunakan apabila dua buah poros saling dihubungkan dengan sentrik
secara teliti. Pada konstruksinya ujung poros pada kopling ini harus dirapikan dan distel satu
terhadap yang lainnya dengan teliti dan juga pada arah yang memanjang. Kopling ini sering
digunakan pada bubungan, baling-baling kapal dan juga pada poros baling-baling.

Gambar 2.1 kopling bus


2. Kopling Flens Kaku
Kopling ini terdiri atas naaf dengan flens kaku yang terbuat dari besi cor atau baja cor
dan dipasang pada ujung poros yang diberi pasak serta diikat dengan baut flensnya. Dalam
beberapa hal naaf dapat dipasang pada poros dengan sumbu pres atau kerucut.
3. Kopling Flens Tempa
Kopling ini ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan disebut poros flens
tempa, serta difungsikan untuk meneruskan kopel yang besar, misalnya pada poros turbin air
yang dihubungkan dengan generator pada pembangkit listrik.

Gambar 2.3. Kopling flens tempa

B . Kopling Luwes ( Fleksibel )


Kopling jenis ini digunakan untuk poros yang dihubungkan tidak benar-benar satu sumbu
atau tidak segaris antara kedua poros. Kopling ini dapat meredam getaran sewaktu proses
transmisi dan juga dapat mengurangi tumbukan. Kopling ini dapat dibedakan menjadi beberapa
bagian antara lain sebagai berikut :
1. Kopling Flens Luwes
Kopling ini digunakan untuk menghubungkan poros input dengan poros output untuk
menghindari putaran yang merata, misalnya pada pabrik penggilas.

2. Kopling Karet Ban


Kopling ini dihubungkan oleh suatu lapisan karet pada bagian luarnya. Pada lapisan karet
ini diperkuat oleh rangkaian kawat dan dipasang oleh baut pada sekeliling poros. Dengan adanya
karet ban ini memungkinkan poros tidak pada satu garis lurus.

Gambar 2.5. Kopling karet ban

3. Kopling Gigi
Kopling gigi biasanya difungsikan untuk kontruksi yang berat dan daya yang besar.
Kopling ini menyambung poros input dengan poros output dengan menggunakan gigi, misalnya
pada mesin pengaduk beton.

4. Kopling Karet Bintang

Kopling ini biasanya digunakan untuk penyambungan daya yang besar, seperti pada
turbin uap untuk menggerakkan generator.

5. Kopling Rantai
Kopling jenis ini menggunakan rantai sebagai perantara untuk menyambungkan dua
poros yakni poros input dan poros output. Kopling umumnya digunakan untuk memindahkan
momen yang besar, seperti pada mesin gilas dan turbin uap.
C . Kopling Universal
Kopling ini digunakan apabila antara poros penggerak dan poros yang digerakkan
membentuk sudut yamg sangat besar. Kopling ini dapat dibedakan atas :
1. Kopling Universal Hooks
Kopling ini menggunakan poros sekrup yang dapat disetel, misalnya pada mesin freis.

2. Kopling Universal Kecepatan Tetap


Kopling Universal Kecepatan Tetap umumnya digunakan pada poros penggerak utama
mobil.

2.2.2. Kopling Tidak Tetap


Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan poros
penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan daya. Kopling
juga dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut dalam keadaan diam maupun berputar
tanpa harus menghentikan putaran dari poros penggerak. Berikut ini macam-macam kopling
tidak tetap, antara lain :
A. Kopling Cakar
Kopling cakar berfungsi untuk menghubungkan daya tanpa dengan perantara gesekan
(kontak positif) sehingga kemungkinan terjadinya slip adalah sangat kecil. Kopling cakar ada
dua jenis, yakni berbentuk spiral dan persegi. Kopling yang berbentuk spiral dapat
menghubungkan poros pada saat berputar dan digunakan pada momen satu arah putaran, dimana
putaran poros penggerak tersebut dibawah 50 rpm. Sedangkan kopling yang berbentuk persegi
dapat menghubungkan poros pada saat tidak berputar dan digunakan pada momen dengan dua
arah putaran.
B . Kopling Friwil
Kopling ini dapat melepaskan hubungan antara kedua poros, jika momen dalam suatu
arah putaran bergerak dengan lambat dan berlawanan dengan arah putaran poros. Kopling ini
banyak dikembangkan karena dalam cara kerjanya dapat berdasarkan efek biji dari bola dan roll.

Gambar 2.11. Kopling friwil


C. Kopling Kerucut
Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan konstruksi sederhana dan
mempunyai keuntungan dimana gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen yang besar.
Kopling macam ini banyak digunakan pada dahulu kala, tetapi sekarang tidak lagi, karena daya
yang ditransmisikan tidak seragam. Kopling kerucut menggunakan bidang gesek yang berbentuk
bidang kerucut.

Anda mungkin juga menyukai