LAPORAN MAGANG
oleh
Saiful Rahmat
NIM H42191797
LAPORAN MAGANG
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.Tr. T)
di Program Studi Mesin Otomotif
Jurusan Teknik
oleh
Saiful Rahmat
NIM H42191797
ii
iii
PRAKATA
Puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan yang maha pengasih lagi maha
penyayang, atas segalah rahmat dan hidayah serta ilmu yang telah dikaruniahkan
sehingga penulis dapat menyelesaikkan laporan praktikum kerja lapang yang
berjudul “Pemeriksaan Dan Perawatan Berkala System Automatic Brake pada
Lokomotif CC 201-CC 203”. Untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
pendidikan di jenjang Diploma 4 Program Studi Mesin Otomotif Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Jember. Laporan ini dibuat sebagaimana mestinya dan tak lupa
juga dalam penyusunan laporan Magang ini banyak pihak yang banyak membantu
baik berupa moral maupun materi, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Allah SWT.
2. Bapak dan Ibu selaku orang tua saya,
3. Saiful Anwar,S.TP,MP selaku Direktur Politeknik Negeri Jember,
4. Mokhammad Nuruddin, ST., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Teknik,
5. Aditya Wahyu Pratama, ST., MT. Selaku Ketua Program Studi Mesin
Otomotif
6. Ir. Dwi Djoko Suranto, MT. Selaku dosen pembimbing Magang,
7. Bapak Samsul Arifin. Selaku pembimbing lapang, KR Losd dan karyawan
Dipo Lokomotif PT. KAI DAOP 9 Jember,
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perusahaan,
generasi yang akan datang dan khususnya untuk penulis sendiri dan Semoga dengan
selesainya laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi perusahaan dan bagi generasi
selanjutnya yang akan melaksanakan Magang.
Jember, 20 Januari 2023
Penulis
iv
RINGKASAN
v
melakukan pengereman secara otomatis pada lokomotif CC201 dan CC203.
Komponen ini memiliki 5 posisi pengereman dengan situasi yang berbeda pada
tuasnya dan 3 posisi katup yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan
aliran udara ke Automatic Brake yang terdapat pada bagian Cut-Off Pilot Valve.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
2.4 Daerah Operasi PT. Kereta Api Indonesia DAOP 9 Jember ....... 24
vii
2.6 Jam Kerja di Dipo Lokomotif DAOP 9 Jember… ......................... 30
BAB 3. KEGIATAN UMUM ..................................................................................... 31
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Stasiun Jember ..................................................................................19
Gambar 2.2. Stuktur Organisasi Daop 9 Jember ....................................................20
Gambar 2.3. Gambar Peta Jalur KA Daop 9 Jember .............................................25
Gambar 2.4. Gambar Lokomotif Uap ....................................................................26
Gambar 2.5. Lokomotif Diesel Mekanis ................................................................27
Gambar 2.6. Gambar Lokomotif Diesel Elektrik ...................................................27
Gambar 2.7. Gambar Lokomotif Elektrik ..............................................................28
Gambar 2.8. Gambar Lokomotif CC201 Dan CC203............................................30
Gambar 3.1. Kegiatan Perawatan ...........................................................................32
Gambar 3.2. Pemeriksaan Pipa Sistem Angin .......................................................32
Gambar 3.3. Pemeriksaan Tekanan Pipa Abar Dan Penyama ...............................33
Gambar 3.4. Pemeriksaan Kinerja Sistem Automatic Brake..................................33
Gambar 3.5. Pemeriksaan Suara Hatong (Klakson)...............................................34
Gambar 3.6. Pemeriksaan Kinerja Dari Kompresor ..............................................35
Gambar 3.7. Pemeriksaan P2A Brake Application Valve ......................................35
Gambar 3.8. Toollbox Full Set ...............................................................................37
Gambar 3.9. Senter .................................................................................................37
Gambar 3.10. Impact Electrik ................................................................................38
Gambar 3.11. Bersih-Bersih Dipo Lokomotif........................................................38
Gambar 4.1Compressor......................................................................................... 41
Gambar 4.2 Automatic Brake .............................................................................. 41
Gambar 4.3 Independent Brake............................................................................ 42
Gambar 4.4 Brake Application Valve ................................................................... 43
Gambar 4.5 Control Valve ................................................................................... 43
Gambar 4.6 Release Valve .................................................................................... 44
Gambar 4.7 Relay Valve ....................................................................................... 44
Gambar 4.8 Pressure Regulator............................................................................. 45
Gambar 4.9 Double Check Valve ......................................................................... 45
Gambar 4.10.Safety Valve .................................................................................... 46
Gambar 4.11 Main Reservoir ................................................................................ 46
ix
Gambar 4.12 Pressur Switch ................................................................................. 47
Gambar 4.13 Skematik Air Brake System……………………..…………………48
Gambar 4. 14 Cut – Off Valve ............................................................................. 49
Gambar4. 15 Posisi Handle Automatic Brake...................................................... 50
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
lampiran 1. Check Seet Dan Mountly Check. ......... Error! Bookmark not defined.
lampiran 2. Rekapitulasi Pelaksanaan Magang ..................................................... 65
lampiran 3. Lembar Penilaan Magang…………………………....………............69
lampiran 4. Kegiatan Magang ............................................................................... 70
xii
BAB 1. PENDAHULUAN
13
14
16
17
Adapun visi dan misi PT Kereta Api Indonesia (Persero), Pusat Pendidikan
dan Pelatihan PT Kereta Api Indonesia (Persero), 2015 antara lain:
1. Visi
Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia.
2. Misi
a) Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis digital dan
berkembang pesatuntuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
b) Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui
investasi dalam Sumber daya manusia, infrastuktur dan teknologi.
c) Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para
pemangku kepentingan, termasuk meprakarsai dan melaksanakan
pengembangan infrsatruktur- infrastuktur penting terkait transportasi. (PT
kereta Api Indonesia, 2014)
2.3 Kondisi Lingkungan Perusahaan
Pada kegiatan Magang, mahasiswa ditugaskan di bagian Dipo lokomotif dan
berfungsi sebagai pemeliharaan lokomotif. Praktek kerja lapang ini difokuskan
pada maintenance (perawatan) lokomotif di bawah naungan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember. Kondisi lingkungan Dipo Lokomotif Jember
menerapkan 5R yang meliputi Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Dipo
Lokomotif Jember sangat strategis, letak dipo lokomotif bersebelahan dengan
stasiun Jember dan area lingkungan PT Kereta Api Indonesia.
Letak Dipo Lokomotif bersebelahan dengan stasiun bertujuan untuk
mempermudah melakukan perawatan pada lokomotif, selain itu juga
mempermudah untuk melakukan perbaikan ketika ada lokomotif yang telah terjadi
kerusakan. Selain menerapkan prinsip 5 R, dipo lokomotif juga sangat
memperhatikan keamanan bagi pekerja dan tamu yang melakukan kunjungan di
tempat tersebut. Bagi tamu dan pekerja yang berada di daerah dipo lokomotif
diwajibkan menggunakan peralatan safety atau Alat Pelindung Diri (APD). Alat
Pelindung Diri yang diwajibkan digunakan pekerja antara lain sepatu safety dan
helm keselamatan.
22
a. Lintas Beroperasi
- Jalur kereta api Bangil-Kalisat
- Jalur kereta api Kalisat-Banyuwangi Baru ( Ketapang )
b. Lintas Tidak Beroperasi
- Lintas Probolinggo-Jati-Kraksan-Paiton
- Lintas Klakah-Lumajang-Pasirian
- Lintas Rambi Puji-Balung-Lumajang
- Lintas Balung-Ambulu
- Lintas Kabat-Banyuwangi Baru ( Ketapang )
- Lintas Rogojampi-Benculuk
Lokomotif pada rangkaian kereta api terletan di bagian 14 paling depan. Di dalam
lokomotif terdapat ruang pengoprasian rangkaian kereta api yang dikendalikan oleh
masinis dan asisten masinis. Tugas masinis adalah mengoprasikan kereta api
berdasarkan perintah pusat pengendali perjalanan kereta api melalui signal yang
terletak di pinggir rel kereta api. Adapun ada beberapa jenis lokomotif sebagai
berikut ini:
1. Lokomotif Uap
Merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan
air yang terletak di ketel uap digunakan untuk menggerakkan turbin dan selanjutnya
disalurkan ke roda. Berikut adalah dokumentasi lokomotif jenis uap, dapat dilihat
pada Gambar 2.4.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 9 Jember memiliki lokomotif yang
ditangani Dipo Induk Jember. Berikut adalah jenis lokomotif yang ditangani oleh
Dipo Lokomotif Daop 9 Jember disajikan pada Tabel 2.1.
29
Kondisi Lokomotif
SO(Siap
No Jenis Lokomotif No. Lokomotif Operasi/TSO(Tidak
Siap Operasi
1 CC 2019201 SO
2 CC 2019202 SO
3 CC 201 (Diesel CC 2019211 SO
4 Elektrik) CC 2019901 SO
5 CC 2018308 SO
6 CC 2018347 SO
7 CC 2018353 SO
8 CC 2018354 SO
9 CC 2039802 SO
CC 203 (Diesel
10 Elektrik) CC 2039812 SO
Sumber : data Dipo Lokomotif DAOP 9 Jember 2020
31
32
3. Special Tool
Merupakan alat yang digunakan untuk situasi tertentu karena memiliki
fungsi atau kelebihan khusus dari alat manual pada umumnya, special tool memiliki
kenerja secara otomatis yang didukung dengan teknologi terbaru, salah satu
contohnya yang digunakan pada perawatan lokomotif adalah Impact Electrik atau
38
yang bertenaga baterai. Berikut alat yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar
3.10.
40
41
Gambar 4.1Compressor
5. Control Valve
Control Valve berfungsi untuk mengatur udara tekan yang masuk kedalam
Brake Cylinder. Prinsip alat ini adalah merespon setiap gerakan dari automatic
brake valve setelah itu mengatur aliran udara pada sistem pengereman sesuai posisi
atau gerakan tuas automatic brake valve. Perlu diketahui bahwa sistem kerja alat
ini memiliki 3 langkah yaitu:
1. Langkah Pengisian (Charging)
2. Langkah Pengereman (Aplication)
3. Langkah Pelepasan (Release)
6. Release Valve
Alat ini dapat dikatakan sebagai alat transisi ketika melakukan pengereman
rangkaian ke pengereman lokomotif. Dan juga berfungsi untuk melepas udara brake
cylinder lokomotif. Berikut alat yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 4.6.
7. Relay valve
Relay Valve berfungsi untuk memutus dan menghubungkan udara tekan dari
main res yang menuju ke brake cylinder berdasarkan perintah dari udara control,
baik dari control valve maupun dari independent brake valve. Berikut alat yang
dimaksud dapat dilihat pada Gambar 4.7.
8. Pressure Regulator
berfungsi sebagai pembatas udara sesuai yang diinginkan atau sesuai
kebutuhan. Berikut alat yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Memiliki fungsi sebagi pengaman tangki induk supaya tidak terjadi over
presure dan alat ini difungsikan ketika ACPS tidak bekerja. Berikut alat yang
dimaksud dapat dilihat pada Gambar 4.10.
46
pengeremannya. Udara tekan ini dihasilkan dari sebuah kompressor yang dipasang
pada lokomotif. Pada prinsipnya, apabila jika sistem pengereman ini bekerja maka
kecepatan lokomotif akan berkurang (energi kinetik). Besarnya persentase
pengereman tergantung pada besarnya tekanan blok rem pada roda. Semakin besar
gaya tekan blok rem pada roda, maka semakin besar pula gaya pengereman yang
dihasilkan. Pengereman ini tidak diizinkan jika roda menggelincir (diusahakan roda
lokomotif tetap menggelinding). Agar semua roda tetap menggelinding, maka
koefisien gesekan yang terjadi antara rem blok dan roda harus lebih kecil
dibandingkan dengan angka koefisien gesekan antara roda dan rel. Air brake atau
yang biasa disebut sistem abar (sistem pengereman) memiliki dua jenis metode :
a. Posisi IN
Posisi IN digunakan apabila lokomotif berperan sebagai penarik gerbong.
b. Posisi OUT
Posisi OUT digunakan apabila lokomotif berperan sebagai rangkaian ( pada
double traksi atau multiple unit).
c. Posisi PASS
Posisi PASS digunakan apabila lokomotif berperan sebagai penarik kereta.
Posisi ini berfungsi untuk pengisian udara pada peralatan dan pelepasan.
Udara reservoir utama memasuki port (30) pada bracket pipa, mengalir ke valve
pasokan pada bagian valve relay, ke valve spool, dan valve pilot pemutus reservoir
penyeimbang. Tekanan udara yang berfungsi pada permukaan piston ini akan
menggerakan ke atas, menekan valve cek pengisian dari dudukannya ke posisi
Open.
51
Tabel 4. 3 Jenis Gangguan yang dapat terjadi pada Automatic Brake Valve
No. Jenis Gangguan Cara Mengatasi
1 Pada saat Automatic Brake Handle 1 Plunger pada regulating Valve
ditempatkan di posisi Service, reaksi dan Relay Valve dilumasi
Rem sangat lambat. 2 Periksa dan bersihkan lubang
Exhaust pada Relay Valve.
3 Catat kejadian dan perbaikan
tersebut dibuku riwayat lok
2 Pada Saat Automatic Brake Handle 1 Ganti dan lumasi salah satu
Ditempatkan Di Posisi Release, atau kedua seal (O-Ring)
Tekanan Udara Pada Brake Pipe L tersebut atau
Tidak Segera Normal 70 Psi 2 perbaiki penyebab kebocoran
di kompresor.
3 Catat kejadian dan perbaikan
tersebut dibuku riwayat lok
3 Pada Saat Automatic Brake Handle 1 Ganti Valve Cam Roll atau
Ditempatkan Di Posisi Emergency, 2 Lumasi Plnger suppresion
Reaksi Pembuangan Udara Pada Brake Valve.
Pipe L Tidak Cepat. 3 Catat kejadian dan perbaikan
tersebut dibuku riwayat lok
Tabel 4.4 Hasil pemeriksaan Automatic Brake pada lokomotif CC201 dan CC203
No. Seri Lokomotif Hasil Pemeriksaan
1. Saluran angin pada plunyer tidak kotor dan
tidak tersumbat.
2. Kondisi Cam Dog masih bagus/tidak aus
CC 2018353 3. O ring baik
4. Kondisi Piston kecil dan besar baik
5. Membran tidak ada keretakan
6. Tekanan Abar 72 psi
7. Tekanan Penyama 70 psi
56
1. Sistem Angin
2. Sistem Motor Diesel
3. Sistem Elektrik
4. Sistem Mekanik
dikarenakan relay valve kotor atau pemasangan tidak presisi sehingga Ketika
mengakibatkan udara yang masuk untuk membuka dan menutup valve tidak bisa
bekerja dengan baik.
2. Terjadinya kerusakan pada Automatic Brake Valve Membran robek dan plunger
aus atau lecet.
Membran robek dan plunger aus mengakibatkan pengoprasian Automatic
Brake tidak dapat bekerja dengan baik. Robeknya membran dikarenakan jenjang
waktu untuk pemeriksaan harus Menunggu Ketika perawatan P6 per 6 bulan sekali
jadi jarang sekali dibersihkan dan juga digudang tidak ada cadangan membran dan
plunger jika dibutuhkan penggantian harus rekomendasi terlebih dahulu ke
Gudang.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Magang yang telah dilakukan di PT Kereta Api
Indonesia, Dipo Lokomotif DAOP 9 Jember. Dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemeriksaan lokomotif CC 201 dan CC 203 adalah pemeriksaan sistem angin
dilakukan setiap sebelum mesin hidup dan pemeriksaan setelah mesin hidup
untuk menjaga kondisi lokomotif agar system tetap bekerja pada saat
beroperasi. Jadwal perawatan berkala pada lokomotif CC 201 dan CC 203
dilakukan berdasarkan waktu beroperasi.
2. Kerusakan pada Automatic Brake Valve membran dan plunger aus ini terjadi
karena pembongkaran Automatic Brake Valve Ketika perawatan bulan ke 6
dan bulan ke 12. Solisinya agar ditambahkan utuk suku cadang yang baru agar
Automatic Brake bisa dioperasikan dan tidak menunggu perbaikan yang
melebihi waktu yang ditentukan Ketika lokomotif bisa beroperasi seperti
biasanya sebaiknya diperiksa di P3. perbaikan melebihi 2 hari.
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil kegiatan Magang yang telah dilaksanakan, penulis
ingin memberikan beberapa saran untuk dijadikan sebagai pertimbangan oleh
perusahaan sebagai tempat pelaksanaan Magang dan mahasiswa Politeknik Negeri
Jember yang akan melaksanakan kegiatan Magang. Oleh karena itu penulis
memberikan saran yang bertujuan untuk Mengevaluasi kedepannya:
1. Saran Ditujukan Kepada Perusahaan PT KAI (PERSERO).
a. Melakukan pengecekan dan penataan alat-alat supaya mempermudah
pencarian alat pada saat akan digunakan.
b. Sebaiknya ditambahkan utuk suku cadang yang baru agar Automatic Brake
bisa dioperasikan dan tidak menunggu perbaikan yang melebihi waktu yang
ditentukan Ketika lokomotif bisa beroperasi seperti biasanya . jika
perbaikan melebihi 2 hari untuk perawatan P6 maupun P12 dikarenakan
60
61
Huda Logowa 2017. Ilmu Kereta - Sistem Pengereman Udara Tekan Pada Kereta
Api.http://hudalogawa.blogspot.com/2016/05/ilmu-ka-sistem-pengereman-
udara-tekan. 28 Maret 2017
Kompas.Image.2017.https://foto.kopas.com/photo/detail/2017/09/18/1505729466
339/menghidupkan.kembali.bonbon.lokomotif.listrik.pertama.di.jabodetab
52 ek.18 September.2017.
Lutz.Joachim.2012.Id.wikipedia.org/wiki/Berkas:DKA_D52_(52_99_A).Jpg.6 Juli
2002.
Moedah.com.2009.moedah.com/lampu-senter-led-polisi-swat-super terang/.2009.
62