Anda di halaman 1dari 49

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

Laporan Praktikum
untuk memenuhi Mata Kuliah
Praktikum Fenomena Dasar Mesin
yang Dibimbing oleh Avita Ayu Permanasari, S. T., M. T.

Disusun oleh
Kelompok V A

Haikal Anhar Hawari 190514650041


Ilham Akbar Habibi 190514650007
Muhammad Syahrul Ramadana 190514650028
Simonne Andrean Crisdion 190514650010

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
S1 TEKNIK MESIN
NOVEMBER 2021
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pada bidang industri maupun bidang lainnya tidak lepas dari
adanya dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar yang dapat
dirasakan secara langsung. Kegiatan tersebut mempengaruhi kondisi pada lingkungan
sekitar seperti polusi udara, salah satu contoh dari kegiatan tersebut adalah kegiatan
pemesinan seperti pengalasan. Kegiatan pengelasan umumnya dapat ditemukan pada
bengkel, industri, dan lainnya. Kegiatan pengelasan juga memberikan dampak yang
kurang baik bagi lingkungan sekitar, terutama bagi kesehatan orang yang melakukan
pengelasan maupun orang di sekitarnya.
Pengelasan banyak menghasilkan gas-gas yang berbahaya bagi tubuh. Secara
umum bahaya pengelasan dapat diklasifikasikan menjadi bahaya fisik dan bahaya
kimia. Bahaya fisik meliputi electrical shock, radiasi infrared, ultraviolet, visible light,
kebakaran, dan ledakan, terutama pengelasan pada tanki yang mengandung minyak,
gas, atau cat yang mudah terbakar, bahaya partikel panas yang beterbangan, kebisingan
serta mekanik seperti terjatuh, dan tertimpa material. Bahaya kimia diantaranya CO,
CO2, asetilin, arsin, hidrogen sulfida, ozon dan fosgen (Hutasoit, 2017).
Debu atau asap las akan terhirup ke dalam tubuh kemudian tertinggal dan
melekat pada kantong udara di paru-paru yang kemungkinan dapat menimbulkan
penyakit, misalnya sesak napas dan lain sebagainya, selain itu gas-gas yang
ditimbulkan selama proses pengelasan, antara lain ozon, nitrogen dioksida, karbon
dioksida, hydrogen chloride, dan phosgene sangat berbahaya bagi kesehatan. Bahaya
yang harus diwaspadai adalah asap las (fume) pengelasan. Asap las (fume) yang ada
selama pengelasan terutama terdiri dari oksida logam. asap ini terbentuk ketika uap
logam terkondensasi dan teroksidasi. Fume merupakan partikel solid yang berasal dari
welding comsumable yakni logam dasar dan pelapis yang menutupinya fume ini terdiri
dari dari komponen yang dihasilkan dari elektroda logam dasar dan flux pada saat
operasi (Hutasoit, 2017).

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Peningkatan efisiensi konsumsi energi pada penggunaan fan/blower ini tidak


saja menguntungkan secara finansial tetapi juga bermanfaat untuk lingkungan hidup.
Centrifugal fan merupakan solusi dari kegiatan pengelasan tersebut, karena centrifugal
fan dapat dirancang untuk mensirkulasi udara. Kegiatan pengelasan yang dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tersebut dapat di minimalisir
menggunakan centrifugal fan (Medi & Rizal, 2015).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penggunaan fan pada
kegiatan pengelasan dapat dipahami melalui Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Centrifugal Fan Testing Apparatus. Praktikum Fenomena Dasar Mesin Centrifugal
Fan Testing Apparatus memiliki tujuan untuk mengetahui mekanisme kerja dari
centrifugal fan dan parameter-parameter yang mempengaruhi melalui sebuah
pengujian. Pengujian ini dilakukan pada alat centrifugal fan dengan geometri yang
difungsikan untuk mendistribusikan fluida cair.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, tujuan dari pelaksanaan
praktikum Centrifugal Fan Apparatus ini yaitu:
1. Memahami karakteristik dan prinsip kerja Centrifugal Fan.
2. Mengetahui hubungan putaran fan terhadap tekanan pada pompa.
3. Mengetahui pengaruh damper terhadap tekanan.
4. Mengetahui pengaruh damper terhapdap volume aliran.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Definisi Fan

Fan merupakan perangkat yang menyebabkan aliran fluida gas dengan cara
membentuk perbedaan tekanan melalui pertukaran momentum dari bilah fan ke
partikel-partikel fluida gas. Fan biasanya beroperasi pada kecepatan putaran yang
relatif rendah dan mampu memindahkan volume gas yang besar. Densitas gas pada
mekanisme kerja fan diperlakukan sebagai konstanta dan analisis aliran didasarkan
pada konsep aliran tak termampatkan. Kenaikan tekanan rendah yang terlibat, kipas
sering dibuat dari lembaran logam ringan. Kipas juga disebut blower, booster, dan
exhauster tergantung pada lokasi di dalam sistem. Blower terletak di pintu masuk
sistem, exhauster berada di pintu keluar sistem, dan booster terletak di beberapa posisi
perantara dalam sistem (Munson dkk., 2013). Berdasarkan aliran fluida terhadap sudu
impeller terdapat dua jenis fan yaitu centrifugal fan dan axial fan.

a. Centrifugal Fan

Centrifugal Fan bekerja dengan menghisap fluida dari arah aksial dan
mengalirkannya ke arah tangensial. Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran
fluida dengan impeler yang berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung
sudu dan kemudian diubah ke tekanan oleh volute. Centrifugal fan, aliran fluida
melintasi sudu melibatkan komponen aliran radial yang substansial di saluran masuk,
keluar, atau keduanya (Munson dkk., 2013). Kipas sentrifugal biasanya menggunakan
casing tipe volute atau scroll, aliran memasuki casing secara aksial dan keluar secara
tangensial (Avallone & Iii, 1997).

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Gambar 2.1 Centrifugal Fan

Sumber: Munson dkk. (2013)

b. Axial Fan

Aksial Fan menggerakan aliran fluida sepanjang sumbu fan. Cara kerja aksial fan
pada impeller pesawat terbang yaitu dengan putaran blades fan menghasilkan
pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Kipas aksial, fluida mempertahankan
komponen arah aliran aksial yang signifikan dari inlet ke outlet rotor (Munson dkk.,
2013). Biasanya kipas tabung aksial dan kipas baling-baling aksial keduanya
menggunakan casing tubular, tetapi untuk kipas aksial baling-baling dilengkapi dengan
baling-baling pemandu stasioner (Avallone & Iii, 1997).

Gambar 2.2 Axial Fan

Sumber: Munson dkk. (2013)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

2.1.2 Hukum Kontinuitas

Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa massa tidak dapat diciptakan atau


dimusnahkan (Munson dkk., 2013). Hukum kontinuitas disebut juga hukum kekekalan
massa, bahwa laju perubahan massa alir fluida yang terdapat dalam ruang yang ditinjau
pada selang waktu tertentu, harus sama dengan perbedaan antara jumlah laju massa alir
yang masuk dengan laju massa alir yang keluar dalam ruang yang ditinjau. 189

Gambar 2.3 Kontinuitas

Sumber: Munson dkk., (2013)

1. Persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan

Pada fluida tak termampatkan, massa jenis fluida selalu sama di setiap titik yang
dilaluinya. Massa alir fluida yang mengalir dalam pipa dengan luas penampang A1
(diameter pipa besar) selama selang waktu tertentu adalah:

Mengingat bahwa aliran fluida steady, maka massa fluida yang masuk sama dengan
massa fluida yang keluar, sehingga:

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Jadi, pada fluida tak termampatkan berlaku persamaan kontinuitas

Dimana:

A1 = Luas permukaan penampang 1 (m2)

v1 = Kecepatan fluida pada penampang 1 (m/s2)

A2 = Luas permukaan penampang 2 (m2)

v2 = Kecepatan fluida pada penampang 2 (m/s2)

2. Persamaan kontinuitas untuk fluida termampatkan

Fluida kompresible memiliki massa jenis yang berubah ketika dimampatkan.


Massa jenis fluida ini tidak sama pada setiap titik yang dialirinya, hal ini disebabkan
karena volume fluida ini yang berubah-ubah, dapat membesar atau mengecil pada
setiap penampang yang dialirinya, sehingga berlaku persamaan perhitungan:

2.2 Pengukuran Tekanan

Sebuah fan memiliki dua jenis tekanan yaitu tekanan masuk dan tekanan keluar.
Menghitung tekanan suatu fluida gas dapat dilakukan dengan cara membandingkan
perbedaan tekanan atmosfer dan fluida pada alat manometer. Manometer digunakan
untuk menetukan perbedaan tekanan diantara dua titik di saluran pembuangan udara.
Perbedaan tekanan digunakan untuk menghitung kecepatan aliran di saluran dengan
menggunakan persamaan Bernoulli sebagai berikut.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Dimana:
v = Kecepatan fluida (m/s)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2 )
h = Ketinggian relatif terhadap suatu referensi (m)
P = Tekanan fluida (Pa)
3
)

Penggunaan persamaan Bernoulli merujuk pada asumsi dasar yang digunakan


pada penurunannya yaitu efek viskos dapat diabaikan, aliran dianggap steady, aliran
dianggap tak termampatkan, dan persamaan dapat diterapkan di sepanjang garis arus
(Munson dkk., 2013).

2.2.1 Macam-Macam Manometer


a. Manometer U

Manometer pipa U diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau
air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang
mungkin terjadi karena atmosfer) diterapkan pada tabung yang lainnya (Avallone &
Iii, 1997).Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.

Gambar 2.3 Manometer U

Sumber: Rajput (2008)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

b. Manometer Pipa U Satu Sisi

Manometer pipa U satu sisi sebenarnya pada prinsipnya sama dengan manometer
pipa U, akan tetapi manometer pipa U satu sisi digunakan untuk mengukut tekanan
lebih dari 1 atm (Avallone & Iii, 1997). Sebelum digunakan tinggi permukaan raksa
sama dengan tekanan dalam pipa U satu adalah 1 atm.

Gambar 2.4 Manometer Pipa U Satu Sisi

Sumber: Rajput (2008)

c. Manometer Pipa Miring

Manometer pipa-U kurang peka untuk mendeteksi perbedaan tekanan yang sangat
kecil, karena perbedaan ketinggian pada kedua kaki juga sangat kecil, maka manometer
ini dimodifikasi dengan cara memiringkan salah satu kaki pipa-U agar kenaikan tinggi
cairan yang kecil tetap dapat terlihat, dengan memiringkan salah satu kaki manometer
pipa-U maka panjang jarak yang ditempuh cairan semakin panjang dan memungkinkan
penggunaan skala yang teliti. Bentuk manometer pipa miring dirancang untuk
meningkatkan keterbacaan perbedaan tekanan kecil (Avallone & Iii, 1997).

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Gambar 2.5 Manometer Pipa Miring

Sumber: Rajput (2008)

d. Manometer Tabung U Terbalik

Manometer tabung U terbalik digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan pada


fluida cair. Ruang diatas fluida cair pada manometer diisi udara yang dapat dikeluarkan
atau dimasukkan dari tap yang ada diatas sehingga tinggi fluida cair pada manometer
dapat diatur dengan menyamakan tekanan pada ketinggian X-X.

Gambar 2.8 Tabung U Terbalik


Sumber: Rajput (2008)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

e. Manometer Tabung U dengan Satu Sisi Diperbesar

Manometer tabung U sederhana memiliki beberapa kelemahan, salah satunya sukar


dalam peletakan skala pembacaan perbedaan tekanan. Hal ini disebabkan karena
ketinggian fluida manometer naik turun pada kedua sisi. Membuat satu sisi lebih besar
dari yang lainnya menyebabkan gerakan naik turun fluida pada sisi ini jauh lebih kecil
dibanding pada sisi satunya sehingga pembacaan ketinggian fluida manometer hanya
dilakukan pada satu sisi saja.

Gambar 2.9 Tabung U dengan Satu Sisi Diperbesar


Sumber: Suprayitno (2008)
2.3 Fenomena Volute
Bentuk casing dirancang untuk mengurangi kecepatan saat fluida
meninggalkan impeller dan penurunan energi kinetik ini diubah menjadi peningkatan
tekanan. Selubung berbentuk volute, dengan luas yang bertambah dalam arah aliran
digunakan untuk menghasilkan distribusi kecepatan yang pada dasarnya seragam saat
fluida bergerak di sekitar selubung ke dalam bukaan pelepasan.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Gambar 2.10 Diagram Skema Elemen Dasar Pompa Sentrifugal

Sumber: Munson dkk. (2013)

2.4 Segitiga Kecepatan


Segitiga kecepatan merupakan dasar kinematika dari aliran fluida gas yang
menumbuk sudu turbin. Pemahaman tentang transfer kerja di mesin turbo dapat
diperoleh dengan mempertimbangkan operasi dasar kipas (pompa) dan kincir angin
(turbin). Bilah kipas yang digerakkan dengan kecepatan sudut konstan , oleh motor
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.11. Menurut Munson (2013), kecepatan sudu
sebagai U = r, di mana r adalah jarak radial dari sumbu kipas.

(a) (b)

Gambar 2.11 (a) Geometri bilah kipas, (b) Segitiga kecepatan

Sumber: Munson dkk. (2013)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Kecepatan fluida absolut dilambangkan dengan V, dan kecepatan relatif


dilambangkan dengan W. Berdasarkan pada Gambar 2.11 (b) menunjukkan bahwa,
kecepatan fluida aktual (absolut) adalah jumlah vektor dari kecepatan relatif dan
kecepatan sudu. Persamaan segitiga kecepatan ditunjukkan sebagai berikut (Munson
dkk., 2013).

Keterangan:

V = Kecepatan absolut (m/s)

W = Kecepatan relatif (m/s)

U = Kecepatan sudu (m/s)

2.5 Nosel dan Venturi


a. Nosel
Nosel adalah alat untuk memberikan kecepatan yang jauh lebih tinggi saat
keluar nosel daripada di pintu masuknya saat dipasang ke saluran. Pola aliran yang
dihasilkan nozzle lebih mendekati ideal daripada aliran menggunakan venturi (Munson
dkk., 2013).

Gambar 2.12 Nosel


Sumber: Munson dkk. (2013)

Aplikasi yang dapat digunakan untuk nosel antara lain:

1) Sistem centrifugal fan


2) Pembangkit listrik
3) Pengolahan dan suplai air

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

4) Produksi minyak
5) Pemrosesan dan transfer gas
6) Industri kimia dan petrokimia
b. Venturi

Venturi merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui perbedaan tekanan.


Efek venturi terjadi ketika fluida tersebut bergerak melalui pipa yang menyempit.
Meskipun prinsip pengoperasian perangkat ini sama dengan venturi atau nozzle,
geometri venturi meter dirancang untuk meminimalkan head losses (Munson dkk.,
2013).

Gambar 2.13 Venturimeter


Sumber: Munson dkk., (2013)
Keuntungan dari pipa venturi adalah aliran fluida yang melewati pipa venturi
(tinggi tekanan, tekanan, kecepatan, debit, dan head losses) mengalami kerugian aliran
yang semakin mengecil (terjadi penurunan) ketika sistem saluran semakin menutup.

Kerugiannya adalah karena harganya lebih mahal, memerlukan ruangan yang


lebih besar dan harus memperhatikan bentuk geometri serta kekasaran dinding venturi.

Aplikasi yang dapat digunakan untuk venturi antara lain:

1) Sistem centrifugal fan


2) Sistem perpipaan fluida
3) Sistem produksi minyak
4) Sistem pengapian kendaraan

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

BAB III

METODE PENILITIAN

3.1 Alur Praktikum

Gambar 3.1 Diagram Alir


Sumber: Dokumen Pribadi (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

3.2 Spesifikasi Alat

Gambar 3.2 Centrifugal Fan Testing Apparatus

Sumber : Laboratorium FDM TM UM (2021)

Centrifugal Fan Testing Unit seperti pada Gambar 3.2 memiliki spesifikasi sebagai
berikut.

a. Tipe : WG 25

b. Aliran Volume : 6,3 m3/menit

c. Kenaikan tekanan statis, tertutup penuh : 1180 Pa

d. Daya motor : 0,14 kW

Blow out

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

3.2.1 Unit Penggerak

Centrifugal Fan Testing Unit tipe WG 25 menggunakan motor penggerak

itu dapat dilakukan pula pengukuran daya yang diberikan pada blower secara
mekanik. Daya keluaran motor 100 - 200 watt dan putaran blower mencapai 2300
rpm.

3.2.2 Unit Lengkap Alat Pengujian

Gambar 3.3 Skema Peralatan HM 200 dan AT 100

Sumber: Laboratorium FDM TM UM (2021)

Skema dari peralatan HM200 dan AT100 seperti pada Gambar 3.3 memiliki
keterangan pada setiap bagian sebagai berikut.

1. Alas untuk meletakkan unit penggerak dan fan

2. Handle

3. Unit penggerak AT100

4. Titik-titik pengukuran

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

5. Fan sentrifugal

6. Bagian pengatur aliran

7. Bagian uji Venturi

8. Bagian uji Damper

Peralatan Centrifugal Fan Testing Unit tipe WG 25 juga dilengkapi dengan 3


(tiga) buah pasang manometer yang digunakan untuk pengukuran tekanan seperti
pada Gambar 3.4 berikut.

Gambar 3.4 Centrifugal Fan Testing Unit beserta Manometer

Sumber: Laboratorium FDM TM UM (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

3.2.3 Blower Fan

Blower Fan yang digunakan pada percobaan ini mempunyai karakteristik data
dari pabrik pembuatnya seperti yang tertera pada grafik berikut.

Gambar 3.5 Grafik Karakteristik Blower

Sumber: Laboratorium FDM TM UM (2021)

Keterangan:

V = volume (m3/menit)

1 Pa (pascal) = 1 N/m2 ; 0,1 WS = 0,01 bar

Data Teknik :

1) Tipe : WG 25

2) Aliran volume, tanpa hambatan : 6,3 m3/menit

3) Kenaikan tekanan statis, tertutup penuh : 1180 Pa

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

4) Daya motor (nominal) : 0,14 kW

blow out

3.2.4 Nozzle Venturi

Nozzle-Venturi dirancang berdasarkan DIN 1952 (Deutsche Industrie


Normung/Germany Industrial Standard). DIN 1952 menunjukan pengukuran
aliran dengan nozzel standar, orifice nozzel dan venturi VDI (Verein Deutsche
Igenieure/Union of Germany Engineers Flow Measurements Norms
nozzel-venturi yang terpasang pada rangkaian dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan
dimensi venturi pada Gambar 3.6. Nozzel venturi dipasang pada rangkaian saluran
dengan sambungan flens yang dilengkapi dengan seal O-ring

Gambar 3.5 Nozzel yang Terpasang pada Saluran

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Gambar 3.6 Dimensi Venturi

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

3.2.5 Iris Damper

Iris Damper yang digunakan pada pengujian ini memiliki tipe PRA-A80.
Pengukuran debit aliran dengan damper ini tidak mengikuti aturan DIN 1952. Cara
perhitungan dan data yang diberikan dalam DIN 1952 tidak dapat dipakai pada iris
damper ini. Juga informasi yang ada pada diagram yang diberikan oleh pabrik
tentang penurunan tekanan, debit aliran dan kecepatan perlu dipertanyakan.
Karakteristik yang sesungguhnya dapat dilakukan dengan menghubungkan secara
seri dengan nozzel-venturi dapat dianggap memenuhi standar DIN serta sesuai
untuk kalibrasi Damper.

Gambar 3.7 Iris Damper Tipe PRA-A80

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

3.2.6 Reducing Damper

Jumlah aliran fluida dapat diatur menggunakan putaran motor, selain itu dapat
dilakukan pula dengan menggunakan reducing damper seperti pada Gambar 3.8
berikut.

Gambar 3.8 Damper Pengatur Jumlah Aliran Fluida

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

Reducing Damper pada Gambar 3.9 memiliki dimensi ukuran sebagai berikut.

Gambar 3.9 Skema Reducing Damper

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Dimensi Gambar 3.9 sebagai berikut.

D = 75 mm

A = 110 mm

L = 25 mm

S = 3 mm

H = 148 mm

3.2.7 Sistem Pengukuran Tekanan Diferensial

Sistem pengukuran tekanan yang dipakai dalam percobaan ini menggunakan


manometer pipa dengan jenis yang berbeda seperti pada gambar berikut.

Gambar 3.10 Manometer Pipa U Tegak-Sisi Sama -15 mbar > 0 > 15 mbar
Berat Jenis Cairan 0,78 g/cm3

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Gambar 3.11 Manometer Pipa U-Satu Sisi 0 1 kPa Berat Jenis Cairan

0,78 g/cm3

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

Gambar 3.12 Manometer Pipa Miring 0 500 Pa Berat Jenis Cairan

0,78 g/cm3

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

Cara pengujian:

1) Pada pengujian ini ujung saluran keluar fan ditambah dengan pemasangan
damper,

2) Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan dengan ujung-ujung manometer.

(+) dihubungkan dengan (+), (-) dihubungkan dengan (-)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

3) Hidupkan Motor Listrik,

4) Naikkan putaran sehingga mencapai putaran 200 rpm,

5) Posisi damper terbuka penuh, kemudian diukur tekanannya pada manometer,

6) Ulangi langkah 3, tetapi posisi damper terbuka setengah, dan

7) Ulangi langkah 3, tetapi posisi damper tertutup penuh.

3.3 Prosedur Pengambilan Data

3.3.1 Pengaruh Putaran Fan Terhadap Tekanan Statis

a. Kenaikan Tekanan Statis

Tujuan:

Mengetahui pengaruh Putaran fan terhadap jumlah tekanan (statis) masuk dan
keluar pada kondisi saluran keluar tanpa hambatan

1) Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan dengan ujung ujung manometer : (+)


dengan (+), dan (-) dengan (-)

2) Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan dengan ujung ujung manometer : (+)


dengan (+), dan (-) dengan (-)

3) Aliran tanpa hambatan dan saluran penyeragaman terbuka pada bagian atasnya

Cara Pengujian:

1. Hidupkan motor pada putaran rendah, misalnya pada 500 rpm, kenaikan
tekanannya diukur

2. Kemudian, putaran fan dinaikkan menjadi 700 rpm dan tekanannya diukur lagi.
Kemudian diulangi dengan menaikkan putaran fan sebesar 200 rpm sampai
mencapai putaran 2300 rpm. b. Beda Tekanan pada Saluran Masuk Fan

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

b. Beda Tekanan pada Saluran Masuk Fan

Tujuan:

Mengetahui pengaruh perubahan putaran fan terhadap jumlah tekanan (statis) pada
saluran masuk fan pada kondisi saluran keluar tanpa hambatan.

1) Hubungkan titik-titik pengukuran tegangan dengan ujung ujung manometer:

(-) dengan (-)

2) Aliran tanpa hambatan, dan saluran penyeragaman terbuka pada bagian atasnya

Cara pengujian:

1. Hidupkan motor dan pada tekanan rendah, misalnya pada 500 rpm, kenaikan
tekanannya diukur.

2. Kemudian putaran fan dinaikkan menjadi 700 rpm dan tekanannya diukur lagi.
Kemudian diulangi dengan menaikkan putaran fan sebesar 200 rpm sampai
mencapai putaran 2300 rpm.

c. Beda Tekanan pada Saluran Keluar Fan

Tujuan:

Mengetahui pengaruh perubahan fan terhadap jumlah tekanan (statis) keluar pada
kondisi saluran keluar tanpa hambatan.

1) Hubungkan titik titik pengukuran tegangan dengan ujung ujung manometer:


(+) dengan (+)

2) Aliran tanpa hambatan dan saluran penyeragaman terbuka pada bagian atasnya.

Cara Pengujian:

1) Hidupkan motor dan pada putaran rendah, misalnya pada 500 rpm, kenaikan
tekanan diukur.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

2) Selanjutnya putaran fan dinaikkan menjadi 700 rpm dan tekanannya di ukur lagi.
Kemudian diulangi dengan menaikkan putaran fan sebesar 200 rpm sampai
mencapai putaran 2300 rpm.

3.3.2 Pengaruh Pembukaan Damper Terhadap Tekanan Statis

Tujuan:

Mengetahui pengaruh pembukaan damper yang di pasang pada ujung saluran


terhadap tekanan statis.

Susunan alat pengujian ini dipakai seperti Gambar 3.13 hanya pada ujung keluaran
di pasangkan damper. Pengujian ini dilakukan dengan tiga macam posisi damper
yaitu terbuka penuh, kira kira setengah dan tertutup penuh.

Gambar 3.13 Macam-macam Bukaan Damper

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

Kondisi pengujian berupa aliran dengan hambatan dan damper terpasang pada
ujung saluran penyeragaman.

Cara pengujian:

1. Pada pengujian ini ujung saluran keluar fan ditambah dengan dipasangkannya
damper.

2. Hubungkan titik-titik pengukuran tegangan dengan ujung manometer:

3. (+) di hubungkan dengan (+) , (-) di hubungkan dengan (-).

4. Hidupkan motor listrik.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

5. Naikkan putaran sehingga mencapai putaran 2300 rpm.

6. Posisi damper terbuka penuh, kemudian diukur tekanannya pada manometer.

7. Ulangi langkah 3, Tetapi posisi damper terbuka setengah.

8. Ulangi langkah 3, tetapi posisi damper tertutup penuh.

3.3.3 Pengaruh Kecepatan Aliran Volume dengan Venturimeter

a. Pengaruh Putaran Fan Terhadap Tekanan Efektif Venturi

Tujuan:

Mengetahui hubungan antara putaran fan dengan tekanan efektif yang diukur pada
venturi.

Susunan alat pengujian ini dipakai seperti Gambar 3.14, venturi dipasang pada
ujung saluran keluar. Pengukuran perbedaan tekanan pada kedua titik pada venturi
dilakukan dengan menggunakan menometer pipa U.

Gambar 3.14 Pemasangan Venturi pada Saluran

Sumber: Panduan Praktikum FDM TM UM (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Cara Pengujian:

1. Susun alat pengujian dengan menempatkan venturi pada saluran keluar.

2. Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan pada venturi dengan ujung-ujung


manometer pipa U.

3. Hidupakan motor listrik.

4. Naikkan putaran Fan pelan-pelan pada putaran 500 rpm catat tekanan yang
terbaca pada manometer pipa U

5. Pada tiap kenaikan putaran 200 rpm, diulang lagi pencatatan sampai putaran
mencapai 2300 rpm.

b. Pengaruh Bukaan Damper Terhadap Tekanan Efektif Venturi

Tujuan

Mengetahui hubungan antara posisi pembukaan Damper dengan tekanan efektif


pada Venturi.

Susunan alat pengujian ini dipakai seperti Gambar 3.14 venturi dan damper
dipasang pada ujung keluar. Pengukuran perbedaan tekanan pada kedua titik
venture dilakukan dengan menggunakan manometer pipa U.

Cara Pengujian:

1. Susun alat pengujian dengan menempelkan Venturi pada saluran keluar

2. Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan pada Venturi dengan ujung-ujung


manometer pipa U

3. Hidupakan motor listrik

4. Putaran fan dinaikkan perlahan sampai mencapai putaran 2300 rpm

outlet dari fan dilakukan pada


tiga posisi damper yaitu, terbuka penuh, terbuka setengah dan tertutup penuh.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

BAB IV

HASIL PENGUJIAN

4.1 Data Hasil Penelitian

4.1.1 Pengaruh Putaran Fan Terhadap Tekanan Statis

Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perubahan putaran fan
terhadap jumlah tekanan (statis) masuk dan keluar pada kondisi saluran keluar
tanpa hambatan.

Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran Putaran Fan Terhadap Tekanan Statis

No. Putaran Saluran Masuk Saluran Keluar Kenaikan


Fan Tekanan Statis
(rpm) (m) (m)
(kpa) (m) (kpa) (kpa)
1 500 0,00046 0,00452 0,00046 0,00452 0,00092 0,00905
2 700 0,00069 0,00678 0,00069 0,00678 0,00138 0,01357
3 900 0,00115 0,01131 0,00115 0,01131 0,00231 0,02262
4 1100 0,00162 0,01583 0,00162 0,01583 0,00323 0,03166
5 1300 0,00208 0,02035 0,00208 0,02035 0,00415 0,04071

Sumber : Dokumen Pribadi (2021)

4.1.2 Pengaruh Pembukaan Damper Terhadap Tekanan Efektif Venturi

Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara posisi pembukaan
damper dengan tekanan efektif pada venturi.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Tabel 4.2 Data Pengukuran Bukaan Damper Terhadap Tekanan Efektif


Venturi

No. Posisi Damper Terbuka Terbuka Tertutup


Penuh Setengah Penuh
1 Tekanan H (m) 0,00511 0,00246 0
Efektif P (kpa) 0,05007 0,02411 0
2 Aliran Q 0,00036 0,00025 0
Volume
Sumber : Dokumen Pribadi (2021)

4.1.3 Pengaruh Pembukaan Damper Terhadap Tekanan Statis

Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembukaan damper yang
dipasang pada ujung saluran keluar terhadap tekanan statis.

Tabel 4.3 Data Pengukuran Bukaan Damper Terhadap Tekanan Statis

No. Posisi Damper Terbuka Terbuka Tertutup


penuh setengah penuh
1 Tekanan keluar dengan H (m) 0,00308 0,00323 0,00400
teknan atmosfer P 0,03015 0,03166 0,03920
(kpa)
2 Tekanan masuk dengan H (m) 0,00374 0,00222 0
tekanan atmosfer P 0,03664 0,02171 0
(kpa)
3 Beda tekanan masuk H (m) 0,00762 0,00803 0,00858
dan keluar P 0,07463 0,07870 0,08413
(kpa)
Sumber : Dokumen Pribadi (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

4.1.4 Pengaruh Putaran Fan Terhadap Tekanan Efektif Venturi

Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara putaran fan dengan
tekanan efektif yang diukur pada venturi.

Tabel 4.4 Data Pengukuran Putaran Fan Terhadap Tekanan Efektif Venturi

No. Putaran (rpm) H (m) P (kpa)


1 1500 0,00420 0,04116
2 1700 0,00560 0,05488
3 1900 0,00680 0,06664
4 2100 0,00860 0,08428
5 2300 0,00960 0,09408

Sumber : Dokumen Pribadi (2021)

4.2 Hasil Perhitungan


4.2.1 Pengukuran Tekanan Putaran Fan Terhadap Tekanan Statis
a. Pengukuran Tekanan pada Saluran Masuk
Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan putaran fan 500 rpm.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00046 m
Ditanya :P =?
Jawab :
Interpolasi su tas air, didapat densitas sebesar 996,25
kg/m3

b. Pengukuran Tekanan pada Saluran Keluar

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan putaran fan 500 rpm.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00046 m
Ditanya :P =?
Jawab :

c. Pengukuran Tekanan pada Kenaikan Tekanan Statis


Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan putaran fan 500 rpm.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00046 m
Ditanya :P =?
Jawab :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Tabel 4.5 Pengukuran Tekanan Putaran Fan Terhadap Tekanan Statis

Kenaikan
Putaran Saluran Masuk Saluran Keluar
Tekanan Statis
No. Fan
(rpm)
(m) (kPa) (m) (kPa) (m) (kPa)
1 500 0,00046 0,00450 0,00046 0,00450 0,00092 0,00899
2 700 0,00069 0,00674 0,00069 0,00674 0,00138 0,01349
3 900 0,00115 0,01124 0,00115 0,01124 0,00231 0,02258
4 1100 0,00162 0,01583 0,00162 0,01583 0,00323 0,03157
5 1300 0,00208 0,02033 0,00208 0,02033 0,00415 0,04056
0,00600 0,05864 0,00600 0,05864 0,01199 0,11718
Sumber: Data Pribadi (2021)

4.2.2 Pengukuran Bukaan Damper Terhadap Tekanan Efektif Venturi


a. Pengukuran Tekanan Efektif
Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00511 m
Ditanya :P =?
Jawab :

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
setengah.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

h = 0,00246 m
Ditanya :P =?
Jawab :

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper tertutup
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h =0m
Ditanya :P =?
Jawab :

b. Pengukuran Aliran Volume


Berikut perhitungan aliran volume pada saluran masuk dengan posisi damper
terbuka penuh.
Diketahui = 1,2 kg/m3
= 0,99
d = 0,075 m
= 1,03
P = 0,04994 kPa
Ditanya :Q =?
Jawab :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Berikut perhitungan aliran volume pada saluran masuk dengan posisi damper
terbuka setengah.

Diketahui = 1,2 kg/m3


= 0,99
d = 0,075 m
= 1,03
P = 0,02404 kPa
Ditanya :Q =?
Jawab :

Berikut perhitungan aliran volume pada saluran masuk dengan posisi damper
terbuka setengah.

Diketahui = 1,2 kg/m3


= 0,99
d = 0,075 m
= 1,03
P = 0 kPa
Ditanya :Q =?
Jawab :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Tabel 4.6 Pengukuran Bukaan Damper Terhadap Tekanan Efektif Venturi


Terbuka Terbuka Tertutup
No. Posisi Damper
Penuh Setengah Penuh
Tekanan H (m) 0,00511 0,00246 0
1
Efektif P (kPa) 0
Aliran
2 Q (m3/s) 0
Volume
Sumber: Data Pribadi (2021)

4.2.3 Pengukuran Bukaan Damper Terhadap Tekanan Statis


a. Pengukuran Tekanan Keluar dengan Tekanan Atmosfer
Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00308 m
Ditanya :P =?
Jawab :

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
setengah.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00323 m

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Ditanya :P =?
Jawab :

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper tertutup
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,004 m
Ditanya :P =?
Jawab :

b. Pengukuran Tekanan Masuk dengan Tekanan Atmosfer

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00374 m
Ditanya :P =?
Jawab :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
setengah.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00222 m
Ditanya :P =?
Jawab :

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper tertutup
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h =0m
Ditanya :P =?
Jawab :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

c. Pengukuran Beda Tekanan Masuk dan Keluar

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00762 m
Ditanya :P =?
Jawab :

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper terbuka
setengah.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00803 m
Ditanya :P =?
Jawab :

Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan posisi damper tertutup
penuh.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,00858 m

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Ditanya :P =?
Jawab :

Tabel 4.7 Pengukuran Bukaan Damper Terhadap Tekanan Statis


No. Posisi Damper Terbuka Terbuka Tertutup
penuh setengah penuh
1 Tekanan keluar dengan H (m) 0,00308 0,00323 0,00400
tekanan atmosfer P (kPa) 0,0301 0,03157 0,03909
2 Tekanan masuk dengan H (m) 0,00374 0,00222 0
tekanan atmosfer P (kPa) 0,03655 0,0217 0
3 Beda tekanan masuk dan H (m) 0,00762 0,00803 0,00858
keluar P (kPa) 0,07447 0,07848 0,08385
Sumber: Data Pribadi (2021)
4.2.4 Pengukuran Putaran Fan Terhadap Tekanan Efektif Venturi
Berikut perhitungan tekanan pada saluran masuk dengan putaran fan 500 rpm.
Diketahui = 996,25 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 0,0042 m
Ditanya :P =?
Jawab :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

Tabel 4.8 Pengukuran Putaran Fan Terhadap Tekanan Efektif Venturi


No. Putaran Fan (rpm) H (m) P (kPa)
1. 500 0,0042 0,04105
2. 700 0,0056 0,05473
3. 900 0,0068 0,06646
4. 1100 0,0086 0,08405
5. 1300 0,0096 0,09382
0,0348 0,34011
Sumber: Data Pribadi (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Grafik Hubungan Putaran Fan dengan Tekanan

Saluran Masuk
0,045 Saluran Keluar
Kenaikan Tekanan Statis
0,040

0,035

0,030

0,025

0,020

0,015

0,010

0,005

400 600 800 1000 1200 1400


Putaran Fan (RPM)

Gambar 5.1 Grafik Hubungan Putaran Fan dengan Tekanan

Sumber: Data Pribadi (2021)

Gambar 5.1 menunjukkan hubungan putaran fan terhadap tekanan pada saluran
masuk, saluran keluar, dan kenaikan tekanan statis. Besarnya tekanan pada saluran
masuk dan saluran keluar adalah sama, karena nilai ketinggian manometer yang
dihasilkan memiliki nilai yang sama besar. Berdasarkan Gambar 5.1, semakin besar
RPM pada fan, maka semakin tinggi tekanan pada saluran masuk, saluran keluar,
maupun saluran efektif. Hubungan linier antara putaran fan dan tekanan dikarenakan
semakin tingginya putaran pada fan, maka akan semakin tinggi intensitas udara yang
masuk maupun keluar. Intensitas udara ini menyebabkan tekanan semakin tinggi. Hal
ini ditunjukkan oleh tekanan tertinggi yang dihasilkan sebesar 0,04056 kPa, RPM 1300

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

pada saluran masuk ; 0,02033 kPa, RPM 1300 pada saluran keluar. Perbedaan tekanan
tertinggi terjadi pada perbedaan tekanan statis sebesar 0,04056 kPa pada RPM 1300.
Hal ini menunjukkan perbedaan tekanan pada jalur masuk dan keluar memiliki nilai
tertinggi di masing-masing putaran. Faktor yang mempengruhi diantaranya yakni
ketinggian air pada manometer, massa jenis air pada manometer, suhu air pada
manometer, serta besarnya percepatan gravitasi bumi (Munson dkk., 2013).

5.2 Grafik Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan

0,08
Tekanan Keluar
0,07
Tekanan Masuk
Beda Tekanan
0,06

0,05

0,04

0,03

0,02

0,01

0,00

0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0


Terbuka Penuh = 1 Terbuka Sebagian = 0,5 Tertutup Penuh = 0

Gambar 5.2 Grafik Hubungan Bukaan Damper terhadap Tekanan

Sumber: Data Pribadi (2021)

Gambar 5.2 menunjukkan pengaruh bukaan damper terhadap perbedaan


tekanan statis yakni tekanan masuk terhadap atmosfir, tekanan keluar terhadap
atmosfir, dan perbedaan tekanan masuk dan keluar. Grafik menunjukkan bahwa pada
bukaan damper tertutup penuh, perbedaan tekanan masuk dan keluar memiliki nilai
tertinggi yakni sebesar 0,0835 KPa, sedangkan nilai terendah pada tekanan masuk

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

dengan posisi demper tertutup penuh yakni 0 KPa. Nilai tekanan masuk akan semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya lebar bamper yang dibuka. Hal ini
dikarenakan laju aliran udara akan semakin tinggi jika sistem memiliki celah untuk
masuknya udara (Dewangga & Yamin, 2021). Semakin tinggi laju aliran udara, maka
semakin tinggi pula nilai tekanan masuk pada saluran (Rajput, 2011). Tekanan keluar
pada posisi damper terbuka penuh memiliki nilai 0,00308 kPa. Nilai tekanan ini akan
semakin meningkat ketika damper semakin ditutup. Hal ini dikarenakan aliran udara
akan terhambat oleh posisi damper ketika celah masuk udara berkurang. Jika posisi
damper tertutup penuh, maka laju aliran udara dari saluran buang fan akan terhambat
dan fluida udara akan semakin termampatkan sehingga tekanan semakin tinggi
(Munson dkk., 2013).

5.3 Grafik Pengaruh Fan terhadap Tekanan Efektif Venturi

0,10
Tekanan Efektif

0,09

0,08

0,07

0,06

0,05

0,04

400 600 800 1000 1200 1400


Putaran Fan (RPM)

Gambar 5.3 Grafik Pengaruh Fan Terhadap Tekanan Efektif Venturi


Sumber: Dokumen Pribadi (2021)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

venturi. Terlihat bahwa semakin besar putaran fan maka tekanan efektif venturi
semakin besar. Hal ini dikarenakan pada venturi memiliki daerah luas penampang
besar dan kecil. Mula-mula udara yang mengalir dari fan menuju kearah venturi diawali
di daerah dengan luas penampang besar. Sesuai hukum kontinuitas maka kecepatannya
rendah. Setelah itu mengalir ke venturi dengan luas penampang kecil. Semakin kecil
luas penampang maka semakin besar kecepatannya akibatnya tekanannya akan
semakin kecil. Sehingga terjadi perbedaan tekanan yang signifikan pada luas
penampang besar dengan luas penampang kecil. Gambar 5.3 menunjukkan hubungan
kecepatan putaran terhadap perbedaan tekanan efektif masuk dan keluar. Metode ini
menggunakan variasi venturi pada saluran keluar fan. Grafik menunjukkan bahwa
semakin tinggi putaran fan, maka semakin tinggi pula perbedaan tekanannya. Faktor
yang mempengaruhi grafik ini yakni nilai percepatan gravitasi, nilai massa jenis fluida
pada manometer, serta ketinggan akibat dari manometer yang disambungkan ke saluran
keluar pada venturi dan saluran masuk pada fan. Selain itu, tekanan juga dipengaruhi
dari bentuk venturi dan perbedaan luas penampang pada venturi (Douglas dkk., 2016).

Geometri dari venturi yang dipakai yakni bentuk fillet pada inlet nya dan
dilanjutkan dengan bentuk champer pada outlet. Geometri venturi ini mengakibatkan
laju aliran udara lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk venturi tanpa adnya fillet dan
champer. Hal ini dikarenakan ppartikel udara akan langsung menabrak dinding venturi
jika tidak adanya fillet, maka, tekanannya akan semakin tinggi. Selain itu, faktor lain
yang mempengaruhi yakni diameter dalam dari venturi. diameter yang dipakai dalam
penilitian ini yakni 40 mm. semakin kecil diameter, maka akan semakin kecil laju aliran
sehingga tekanannya akan meningkat (Rajput, 2008).

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

5.4 Grafik Pengaruh Bukaan Damper terhadap Volume Aliran

0,0014

0,0012 Aliran Volume

0,0010

0,0008

0,0006

0,0004

0,0002

0,0000

-0,0002
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20
Terbuka Penuh = 1 Terbuka Sebagian = 0,5 Tertutup Penuh = 0

Gambar 5.4 Grafik Pengaruh Bukaan Damper Terhadap Volume Aliran


Sumber: Dokumen Pribadi (2021)
Gambar 5.4 menunjukan hubungan bukaan damper terhadap tekanan yang di
berikan yang berpengaruh terhadap volume laju aliran. Metode yang di lakukan pada
hal ini adalah membuka damper dengan 3 macam metode yaitu ada yang terbuka
penuh, terbuka setengah dan tertutup penuh. Nilai volume laju aliran tertinggi berada
di saat damper terbuka penuh dan nilai terendah berada pada saat damper tertutup
penuh. Ini di karenakan disaat damper terbuka penuh maka laju aliran fluida akan
keluar secara penuh dan tidak akan yang menghalangi laju fluida sedangkan disaat
tertutup maka tidak ada aliran fluida yang akan malaju hal ini dikarenakan tidak adanya
celah sedikitpun dari damper yang dapat membuat fluida melewati damper (Rajput,
2011). Metode ini memperlihatkan besarnya nilai volume aliran yang terpengaruh
dengan besar tekanan efektif venturi yang di berikan, semakin besar tekanan efektif
yang diberikan maka semakin besar pula laju volume aliran yang didapatkan sedangkan
apabila tekanan efektif kecil atau tidak sama sekali maka nilai laju volume aliran juga
akan semakin kecil atau tidak sama sekali (Munson, 2013).

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan praktikum Centrifugal Fan Apparatus dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
a. Dari hasil praktikum, karakteristik dan prinsip Centrifugal Fan Apparatus
merupakan hubungan antara putaran fan dengan beda tekanan dan dengan volume
aliran.
b. Berdasarkan hasil praktikum, besar kecilnya bukaan damper yang digunakan dapat
mempengaruhi beda tekanan dan volume aliran pada Centrifugal Fan Apparatus.
c. Dari kedua metode yang digunakan pada praktikum Centrifugal Fan Apparatus
menunjukkan hasil yang berbeda. Hal ini dikarenakan setiap metode memiliki
parameter-parameter tersendiri yang mempengaruhi perolehan nilai.
d. Berdasarkan hasil praktikum, hubungan antara putaran fan dengan beda tekanan
adalah semakin besar putaran fan maka beda tekanan masuk semakin kecil.
Perbandingannya berbanding terbalik. Semakin besar putaran fan maka tekanan
keluar semakin besar dan semakin besar putaran fan maka tekanan keluar semakin
besar pada beda tekanan statis semakin besar dengan kata lain berbanding lurus
6.2 Saran
Dari pelaksanaan praktikum Centrifugal Fan Apparatus dapat diperoleh beberapa
saran sebagai berikut.
a. Sebaiknya praktikan mentaati peraturan yang sudah ditentukan dengan baik dan
benar ketika praktikum dilaksanakan.
b. Praktikan sebaiknya memperhatikan kedisiplinan dengan datang tepat waktu
ketika praktikum karena waktu untuk praktikum sangatlah terbatas.
c. Pengujian dari kedua metode dilakukan dengan cermat dan teliti, agar memperoleh
hasil yang maksimal.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
CENTRIFUGAL TESTING APPARATUS

DAFTAR PUSTAKA

Avallone, E. A., & Iii, T. B. (1997). Marks standard handbook for mechanical
engineers. In Choice Reviews Online (Vol. 34, Issue 06).
https://doi.org/10.5860/choice.34-3330

Dewangga, M., & Yamin, M. (2021). SISTEM PENDINGIN MESIN SEPEDA


MOTOR SKUTIK DENGAN. 13(1), 63 74.

Douglas, J. F., Gasiotek, J. M., & Swaffield, J. A. (2016). Fluid Mechanics.

Hutasoit, T. A. (2017). 199524-Fan-Sentrifugal-Untuk-Pembuangan-Gas-Has. 4(2),


1 9.

Medi, A., & Rizal, S. (2015). Desain optimasi sudu kipas sentrifugal. Jurnal Austenit,
7, 11 16. https://www.jurnal.polsri.ac.id/index.php/austenit/article/view/833

Munson, B. R., Young, D. F., & Okiishi, T. H. (2013). Fundamentals of fluid


mechanics. https://doi.org/10.1201/b11709-7

Rajput, R. . (2008). Fluid Mechanics and Hydraulic Machines.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Anda mungkin juga menyukai