Anda di halaman 1dari 53

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aliran Vortex


Dalam Dinamika Fluida, Vortex adalah sebuah daerah di dalam fluida
dimana aliran sebagian besar bergerak memutar pada terhadap sumbu yang
imajiner, baik bergerak lurus atau melengkung. Pola gerakan disebut Aliran
Vortex.Vortex terbentuk oleh fluida termasuk cairan, gas, dan plasma. Beberapa
contoh umum adalah lingkaran asap, pusaran air yang sering timbul pada gerakan
perahu, angin pada badai dan tornado, atau sayap pesawat terbang.

Vortex adalah sebuah komponen utama dalam aliran Turbulen. Dengan


tidak adanya gaya luar, gesekan viskos dalam cairan cenderung membuat aliran
menjadi kumpulan yang disebut vortisitas irrotasional. Dalam pusaran tersebut,
kecepatan fluida yang terbesar berada di samping sumbu imajiner, dan penurunan
kecepatan berbanding terbalik terhadap jarak dari sumbu imajner.Pusaran sangat
tinggi di wilayah inti sekitar sumbu, dan hampir nol di ujung pusaran; sementara
tekanan turun tajam saat mendekati wilayah itu.Setelah terbentuk, vortex dapat
berpindah, meregang, berputar, dan berinteraksi secara kompleks. Sebuah Vortex
bergerak membawa serta momentum sudut dan linier, energi, dan massa di
dalamnya. Dalam pusaran stasioner, maka streamlines dan pathlines tertutup.
Dalam pusaran bergerak atau berkembang, streamline dan pathlines biasanya
bergerak spiral.

Gambar 2.1 Aliran Vortex

Universitas Sumatera Utara


2.1.1 Teori Aliran Vortex
Komponen Velocity potential and stream function pada aliran vortex,
memiliki rumus seperti berikut :

𝜙𝜙 = 𝐾𝐾 . 𝜃𝜃 .................................................................................................... (2.1)

Dan

𝜓𝜓 = −𝐾𝐾 ln 𝑟𝑟 ............................................................................................... (2.2)

Dimana K adalah konstanta. Dalam kasus ini streamline memusat


melingkar seperti diilustrasikan pada Gambar 2.2, dengan 𝑣𝑣𝑟𝑟 = 0 dan

1 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝐾𝐾
𝑣𝑣𝜃𝜃 = 𝑟𝑟 𝜕𝜕𝜕𝜕 = − 𝜕𝜕𝜕𝜕 = 𝑟𝑟 ................................................................................. (2.3)

Hasil ini menandakan bahwa kecepatan tangential berbanding terbalik


dengan jarak dari titik asal. Sebuah vortex menggambarkan sebuah aliran yang
mana gerak arusnya melingkar - memusat. Tampak aneh bahwa gerak pusaran ini
irrotational (dan itu adalah karena medan aliran digambarkan oleh potensial
kecepatan). Namun, harus diingat bahwa rotasi mengacu pada orientasi elemen
fluida dan bukan jalan yang diikuti oleh elemen. dengan demikian, untuk pusaran
irrotational, jika sepasang tongkat kecil ditempatkan di medan aliran di lokasi A,
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.3(a), tongkat akan berputar sebagai
mereka pindah ke lokasi B. Salah satu tongkat, salah satu yang sejajar sepanjang
garis-arus, akan mengikuti jalan melingkar dan memutar dalam arah berlawanan
arah jarum jam. Tongkat lain akan memutar searah jarum jam karena sifat dari
medan aliran - artinya, bagian dari tongkat yang terdekat dari asal bergerak lebih
cepat dari ujung. meskipun kedua tongkat yang berputar, kecepatan sudut rata-rata
dua tongkat adalah nol sejak irrotational aliran.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.2 Pola arah aliran vortex

Gambar 2.3 Gerak dari fluida A ke B (a) untuk irrotational (Free) Vortex; (b)
untuk rotational (forced) vortex

Jika fluida berputar sebagai benda padat, sehingga 𝑣𝑣𝜃𝜃 = 𝐾𝐾1 . 𝑟𝑟 dimana K 1
adalah konstata, tongkat ditempatkan percis di medan aliran akan berotasi seperti
pada Gambar 2.3(b), Tipe gerak vortex ini adalah rotasional dan tidak diterangkan
dengan velocity potential. Vortex rotasional umumnya disebut dengan forced
vortex dimana, votex irotasional biasanya disebut free vortex. Gerakan berputar
dari air saat mengalir dari bak mandi adalah mirip dengan free vortex, sedangkan
gerak fluida yang terdapat dalam tangki yang diputar terhadap sumbunya dengan
kecepatan sudut 𝜔𝜔 sesuai dengan forced vortex. Vortex gabungan adalah dimana
forced vortex sebagai inti pusat dan free vortex di luar inti yang dimana K dam ω
adalah konstanta dan r 0 sesuai dengan radius dari inti pusat.

Universitas Sumatera Utara


Konsep matematika umumnya terkait dengan gerak vortex adalah
sirkulasi. Sirkulasi, didefinisikan sebagai garis integral dari komponen tangensial
dari kecepatan diambil sekitar kurva tertutup di medan aliran (lihat Gambar 2.4).
dalam bentuk persamaan, sirkulasi dapat dinyatakan sebagai:

Γ = ∮𝐶𝐶 𝑽𝑽 . 𝑑𝑑𝑑𝑑 ............................................................................................ (2.4)

Untuk aliran irotasional, V = V ϕ makaV .ds = V ϕ . ds = dϕ dan kerena itu

Γ = ∮𝐶𝐶 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 .......................................................................................... (2.5)

Gambar 2.4 Notasi untuk menentukan sirkulasi pada kurva tertutup C

2𝜋𝜋
Γ= ∫0 𝐾𝐾 . 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 2𝜋𝜋𝜋𝜋 ........................................................................... (2.6)

Sehingga

K = Γ/2π .................................................................................................... (2.7)

Maka

𝑣𝑣𝜃𝜃 = 𝛤𝛤 ⁄2𝜋𝜋𝜋𝜋 ............................................................................................... (2.8)

Dimana
Γ = Sirkulasi [m2/s]
𝑣𝑣𝜃𝜃 = keceptan tangensial [m/s]
K = konstanta untuk free vortex [m2/s]
ω = konstanta untuk forced vortex [s-1]
r = jari - jari

Universitas Sumatera Utara


Klasfikasi Vortex Berdasarkan kekuatan vortex.

2.1.2 Tipe Aliran Vortex

1) Forced Vortex
Forced Vortex dikenal juga sebagai vortex flywheel. Jika fluida berputar
seperti benda kaku - yaitu, jika 𝑣𝑣 naik secara proporsional terhadap r - bola kecil
yang dibawa oleh arus juga akan berputar pada pusatnya seolah-olah itu adalah
bagian dari benda kaku. Dalam hal ini, vektor omega adalah sama di mana-mana.
Arahnya sejajar dengan sumbu putar, dan besarnya adalah dua kali kecepatan
sudut untuk seluruh fluida.

Gambar 2.5 Teh Cangkir yang di aduk adalah sebuah Aplikasi Force vortex.

10

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.6 Rotational (rigid-body) vortex

Rumus kecepatan tangential dan vorticity pada Rotationalvortex :

𝑣𝑣𝜃𝜃 = 𝜔𝜔. 𝑟𝑟 .................................................................................................... (2.9)

dan

........................................... (2.10)

2) Free vortex
Free vortex dikenal juga sebagai potential vortex. jika kecepatan partikel
𝑣𝑣 berbanding terbalik dengan jarak r, maka percobaan bola khayalan tidak akan
berputar terhadap dirinya sendiri; ini akan mempertahankan arah yang sama
sambil bergerak dalam lingkaran di sekitar garis vortex. Dalam hal ini vortisitas
vektor omega adalah nol pada setiap titik tidak pada baris tersebut, dan aliran
dikatakan irrotational.

Gambar 2.7 Irrotational vortex

11

Universitas Sumatera Utara


Rumus kecepatan tangential dan vorticity pada Irrotational vortex:

𝐾𝐾
𝑣𝑣𝜃𝜃 = 𝑟𝑟
........................................................................................................ (2.11)

dan

................................................................. (2.12)

3) Compound/Gabungan Vortex
Compound/Gabungan Vortex, gabungan dari free dan forced vorex
dikenal juga sebagai Rankine vortex. Pada kasus di lapangan, sulit ditemukan
aliran free vortex secara tunggal, namun aliran free vortex akan diikuti oleh aliran
forced vortex di inti tengah pada saat mendekati sumbunya.

𝑣𝑣𝜃𝜃 = 𝜔𝜔. 𝑟𝑟 𝑟𝑟 ≤ 𝑟𝑟0 ................................................................................... (2.13)

Dan

𝐾𝐾
𝑣𝑣𝜃𝜃 = 𝑟𝑟
𝑟𝑟 > 𝑟𝑟0 ..................................................................................... (2.14)

Grafik 2.1 Distribusi Tekanan dan Kecepatan Vortex Paksa

12

Universitas Sumatera Utara


Grafik 2.2 Distribusi Kecepatan Combined Vortex

2.1.3 Aplikasi pada Aliran Vortex


1) Aplikasi Aliran Vortex pada Rumah Turbin
Berikut aplikasi dari dari aliran vortex yang diterapkan pada rumah
turbin vortex.Air diatur masuk dari tepi sisi lingkaran dan kemudian mengisi
rumah hingga membentuk pusaran air seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.8 Aplikasi Aliran Vortex pada Rumah Turbin

13

Universitas Sumatera Utara


2) Aplikasi Aliran Vortex Mendorong Sudu Turbin
Berikut aplikasi dari aliran vortex saat mendorong sudu pada rumah
turbin vortex. Air yang berputar yang memiliki momentum sudut dan linier,
energi, dan massa akan memberikan dorongan atau daya terhadap sudu dan
metransmisikan daya tersebut ke generator melalui poros.

Gambar 2.9 Aplikasi aliran vortex mendorong sudu pada turbin vortex

14

Universitas Sumatera Utara


2.2 Turbin Air

Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk
tenagaindustri untuk jaringan listrik.Sekarang lebih umum dipakai untukgenerator
listrik.Turbinkini dimanfaatkan secara luas dan merupakan sumberenergi yang
dapat diperbaharukan.Kincir air sudah sejak lama digunakan untuk tenaga
industri.Pada mulanya yangdipertimbangkan adalah ukuran kincirnya, yang
membatasi debit dan head yang dapatdimanfaatkan.Perkembangan kincir air
menjadi turbin modern membutuhkan jangka waktuyang cukup
lama.Perkembangan yang dilakukan dalam waktu revolusi industrymenggunakan
metode dan prinsip ilmiah.Mereka juga mengembangkan teknologi materialdan
metode produksi baru pada saat itu.

Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama


ClaudeBourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin
dari kata "whirling"(putaran) atau "vortex" (pusaran air). Perbedaan dasar antara
turbin air awal dengan kincir airadalah komponen putaran air yang memberikan
energi pada poros yang berputar.Komponentambahan ini memungkinkan turbin
dapat memberikan daya yang lebih besar dengankomponen yang lebih
kecil.Turbin dapat memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat
dandapatmemanfaatkan head yang lebih tinggi.(Untuk selanjutnya dikembangkan
turbinimpulse yang tidak membutuhkan putaran air).

Turbin – turbin hidraulik berfungsi mengubah energi air menjadi energi


kinetic,kemudian energi kinetic akan diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Hal inimenyebabkan setiap pembahasan tentang turbin hidraulik
akanmengikutsertakan generatorsebagai pembangkit listrik. Air mengalir melalui
turbin akan memberikan tenaga pada penggerak (runner) turbindan membuat
runner itu berputar. Poros dari penggerak turbin berhubungan dengan
porosgenerator sehingga energi kinetik turbin menjadi input bagigenerator dan
diubah menjadienergi listrik. Jadi turbin – turbin hidraulik menempati kunci
dalam bidang teknik hidraulikdan memberikan kontribusi yang besar dari seluruh
biaya proyek, terutama untuk PLTA skalabesar.

15

Universitas Sumatera Utara


2.2.1 Klasifikasi Tubin Air
Turbin hidraulik adalah suatu alat yang dapat menghasilkan torsi sebagai
akibat gayadinamik dan gaya tekan air, turbin hidraulik ini dapat dikelompokan
menjadi dua tipe, yaitu :
1. Turbin Impuls (impuls turbine) adalah turbin yang memanfaatkan
energikinetik dari pancaran air yang berkecepatan tinggi untuk diubah
menjadienergi gerak.
2. Turbin Reaksi (reaction turbine) adalah turbin yang mengkombinasikan
energypotensial tekan dan energi kinetik untuk menghasilkan energi
gerak.

Diagram klasifikasi turbin air dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Turbin Vortex

Gambar 2.9 Klasifikasi Turbin air

16

Universitas Sumatera Utara


2.2.2 Turbin Impuls (Impuls Turbine)
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar
nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah
membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah
turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah
sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan
tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.
Adapun jenis – jenis turbin impuls adalah sebagai berikut :

1) Turbin Pelton.
Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set
sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih
alat yang disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang
paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head
tinggi.

Gambar 2.10 Turbin Pelton


Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk
sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan
pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan
pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping. Untuk
turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa
nosel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu
lebih kecil. Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar membutuhkan head lebih
kurang 150 meter tetapi untuk skala mikro head 20 meter sudah mencukupi.

17

Universitas Sumatera Utara


2) Turbin Turgo.
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin
pelton turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Pancaran
air dari nozle membentur sudu pada sudut 20o. Kecepatan putar turbin turgo lebih
besar dari turbin Pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin
ke generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya
perawatan.

Gambar2.11 Turbin Turgo

3) Turbin Ossberger Atau Turbin Crossflow (Turbin Michell-Banki).


Pada turbin impuls pelton beroperasi pada head relatif tinggi, sehingga
pada head yang rendah operasinya kurang efektif atau efisiensinya rendah. Karena
alasan tersebut, turbin pelton jarang dipakai secara luas untuk pembangkit listrik
skala kecil. Sebagai alternatif turbin jenis impuls yang dapat beroperasi pada head
rendah adalah turbin crossflow atau turbin impuls aliran ossberger.Turbin
crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan head
antara 1 s/d 200 m. Aliran air dilewatkan melalui sudu sudu jalan yang berbentuk
silinder, kemudian aliran air dari dalam silinder ke luar melalui sudu-sudu. Jadi
perubahan energi aliran air menjadi energi mekanik putar terjadi dua kali yaitu
pada waktu air masuk silinder dan air keluar silinder. Energi yang diperoleh dari
tahap kedua adalah 20%nya dari tahap pertama.

18

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.12 Turbink Cross Flow atau Banki

4) Turbin Vortex
Turbin ini dinamakan sebagai Gravitation Water Vortex Power Plant
(GWVPP) oleh penemunya Frans Zotleterer berkebangsaan Austria, tetapi nama
turbin ini dikenal juga sebagai turbin Vortex atau turbin pusaran air. Sesuai
dengan namanya pusaran air, air ini memanfaatkan pusaran air buatan untuk
memutar sudu turbin dan kemudian energi pusaran air diubah menjadi energi
putaran pada poros. Prosesnya air dari sungai dialirkan melalui saluran masuk ke
tanki turbin yang berbentuk lingkaran dan di bagian tengah dasar tanki terdapat
saluran buang berupa lingkaran kecil. Akibat saluran buang ini maka air mengalir
akan membentuk aliran pusaran air. Ketinggian air (head) yang diperlukan untuk
turbin ini 0,7 – 2 m dan debit berkisar 1000 liter per detik. Turbin ini sederhana,
mudah dalam perawatannya, kecil, kuat, dan bertahan hingga 50 – 100 tahun.

Gambat 2.13 Tubin Vortex (Pusaran Air)

19

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Turbin Reaksi
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini
memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat
berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai
turbin reaksi. Proses ekspansi fluida kerja pada turbin reaksi terjadi pada sudu
tetap dan sudu geraknya. Air mengalir memasuki roda turbin melalui sudu – sudu
pengarah dengan tekanan yang tinggi. Pada saat air yang bertekanan tersebut
mengalir kesekeliling sudu - sudu, runner turbin akan berputar penuh. Energi yang
ada pada air akan berkurang ketika meninggalkan sudu. Energi yang hilang
tersebut telah diubah menjadi energi mekanis oleh roda turbin. Dilihat dari
konstruksinya, turbin reaksi ada dua jenis:

1) Turbin Francis.
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang
diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di
bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah
mengarahkan air masuk secara tangensial. Sudu pengarah pada turbin francis
dapat merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah yang
dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai kondisi aliran air
penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur merupakan pilihan yang tepat.

Gambar 2.14 Turbin Francis

20

Universitas Sumatera Utara


2) Turbin Kaplan.
Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan cara kerjanya
menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip dengan
baling-baling pesawat terbang. Bila baling-baling pesawat terbang berfungsi
untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada kaplan berfungsi untuk
mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros
turbin. Berbeda dengan roda jalan pada francis, sudu-sudu pada roda jalan kaplan
dapat diputar posisinya untuk menyesuaikan kondisi beban turbin. Turbin kaplan
banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga air sungai, karena turbin
ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah-ubah sepanjang
tahun. Turbin Kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga ukuran
roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan generator. Pada kondisi
pada beban tidak penuh turbin kaplan mempunyai efisiensi paling tinggi, hal
inidikarenakan sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur menyesuaikan dengan beban
yang ada.

Gambar 2.15 Turbin Kaplan

21

Universitas Sumatera Utara


2.2.4 Perbandingan Karakteristik Turbin
Perbandingan karakteristik turbin dapat kita lihat pada grafik head (m)
vsflow (m3/s) di bawah ini.

Grafik 2.3 Head (m) vs flow (m3/s) Turbin Pelton, Banki, Kaplan, Francis

Grafik 2.4 Head (m) vs flow (m3/s) Turbin Vortex


http://www.zotloeterer.com/welcome/gravitation-water-vortex-power-.php

22

Universitas Sumatera Utara


Dapat dilihat pada grafik 2.3 turbin kaplan adalah turbin yang beroperasi
pada head yang rendah dengan kapasitas aliran yang tinggi atau bahkan beroperasi
pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena sudu – sudu turbin kaplan dapat
diatur secara manual atau otomatis untuk merspon perubahan kapasitas.
Berkebalikan dengan turbin kaplan, turbin pelton adalah turbin yang beroperasi
pada head tinggi dengan kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya. Turbin francis dapat beroperasi
pada head yang rendah atau beroperasi pada head yang tinggi. Pemilihan turbin
kebanyakan didasarkan pada head air yang didapatkan dan kurang lebih pada rata-
rata alirannya.
Pada Grafik 2.4 menunjukkan turbin vortex dapat beroperasi pada head
sangat rendah dibandingkan turbin umumnya. Kerena head yang rendah maka
energi listrik yang dihasilkan sangat kecil dibandingkan turbin air jenis lainnya
berkisar 0,1 – 100 kW. Sedangkan Turbin air pada umumnya menghasilkan 100 –
10000 kW. Turbin vortex termasuk Pembangkit Listrik Mikrohidro kerena
kapasitas listrik yang dihasilkan kurang dari 100 kW.

2.2.5 Keunggulan dan Perbandingan antara Turbin Pusaran Air


(Vortex)denganturbin Kaplan atau Francis
Adapun beberapa keunggulan dari turbin pusaran air (vortex)
dibandingkandengan jenis turbin air lainnya yaitu :
a. Baik dikembang pada daerah yang memiliki sumber air dengan debit
yangcukup besar (sungai) namun hanya memiliki head yang rendah.
b. Tidak memerlukan sistem merlukan sistem kontrol yang sangat rumit seperti
turbin lainnya.
c. Tekanan air yang terjadi pada tidak merusak ekologi dalam hal ini
dampakterhadap makhluk hidup air (ikan) dan microorganisme lainnya.
d. Tidak membutuhkan draft tube, sehingga dapat mengurangi pengeluaran
untukpenggalian pemasangan draft tube.
e. Memiliki efisiensi yang tinggi, dengan variasi debit yang besar dan sangat
baikuntuk debit air yang kecil.

23

Universitas Sumatera Utara


f. Tidak memerlukan jaring-jaring halus sebagai pencegah masuknya puing-
puingke dalam turbin, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan.

Tabel 2.1 Perbandingan antara turbin pusaran air (vortex) denganturbin Kaplan
atau Francis:
No Turbin Pusaran Air (Vortex) Turbin Kaplan atau Francis
Daya yang dicapai di atas 100
1 Daya yang dicapai di bawah 150 kW.
MWbahkan lebih.
Ketinggian jatuh air maksimun (head) Ketinggian jatuh airmaksimun (head)
2
sampai 0,7 - 2 m lebih dari 2 m
Jumlah efektivitas lebih dari 70 %, Jumlah efektivitas pembangkit listrik
meningkat pada ketinggian jatuh tenaga air kecil di antara 70 sampai
3
lebih rendah dan diameter yang lebih 80%, menurun pada ketinggian jatuh
besar dari tangki rotasi. lebih rendah.
Sebuah sistem regulasi tidak Sistem Peraturan mahal terdiri dari
4 diperlukan untuk laju aliran di sudu adjustable (Kaplan) dan aparat
kisaran 30 sampai 100% vane panduan (Francis dan Kaplan)
Secara umum turbin ditutupi dengan
Sebagian kecil barang yang terapung
5 layar untuk melindungi dan melawan
dapat melewati turbin
terhadap barang yang terapung
Pembangkit tenaga pusaran air Perbedaan tekananan yang tinggi di
(vortex) bekerja tanpa memotong dalam daerah proses yang
6 aliran air sehigga di dalam daerah dipengaruhi oleh kavitasi, turbin akan
tidak ada bahaya untuk ikan dan berkarat dan struktur mikro-
mikro-organisme organisme akan dibinasakan

24

Universitas Sumatera Utara


2.3 Turbin Vortex
Aliran sungai dengan head jatuh yang kecil belum termanfaatkan dengan
optimal.Hal ini menjadi referensi untuk memanfaatkan aliran sungai dengan
mengubahnya menjadi aliran vortex. Seorang Peneliti dari Jerman Viktor
Schauberger mengembangkan teknologi aliran vortex (pusaran) untuk diterapkan
pada pemodelan turbin air dengan memanfaatkan aliran irigasi yang kemudian
diubah menjadi aliran vortex (pusaran), yang kemudian dimanfaatkan untuk
menggerakkan sudu turbin. Aliran vortex yang juga dikenal sebagai aliran
pulsating atau pusaran dapat terjadi pada suatu fluida yang mengalir dalam suatu
saluran yang mengalami perubahan mendadak.

Fenomena aliran vortex sering kali dijumpai pada pemodelan sayap


pesawat, aliran vortex cenderung dianggap sebagai suatu kerugian dalam suatu
aliran fluida. Kemudian teknologi ini dikembangkan oleh Franz Zotloeterer
berkebangsaan Austria.Ia memulai penelitian ini pada tahun 2004 dan memulai
pemasangan turbin pertamanya di Obergrafendorf, Austria pada tahun 2005,
kemudian sampai dengan tahun 2013 turbin ini sudah dibangun di beberapa
negara seperti Jerman, Republik Ceko, Hungaria, Cili, Thailand,Irlandia,
Indonesia, Jepang, Francis, Italy, dan Swiss.

2.3.1 Teori Perumusan Perhitungan Yang Terjadi Pada Rumah Vortex

1) Perhitungan Ketinggian Air


Ketinggian air (Head) pada rumah turbin akan berbeda satu dengan yang
lain, ini disebabkan lubang yang berbeda antara satu dengan lainnya. Ketinggian
air pada lubang buang 6 cm akan lebih besar dari pada lubang buang 9 cm.
Ketinggian air akan bertambah jika kecepatan untuk mengeluarkan air berkurang,
akibat lubang buang yang mengecil sehingga tekanan air akan bertambah dan
mengakibatkan kecepatan air bertambah. Air akan berada di ketinggian tertentu
jikaair yang masuk sudah sama dengan air yang dikeluarkan. Proses sebaliknya
juga terjadi terhadap pengurangan ketinggian air.Hal ini sesuai berdasarkan
persamaan kontinuitas. Persamaan Kontinuitas adalah suatu persamaan matematis

25

Universitas Sumatera Utara


mengenaihal bahwa jumlah netto massa yang mengalir ke dalam sebuah
permukaan terbatas sama dengan pertambahan massa di dalam permukaan itu.

Gambar 2.16 Aliran fluida melewati 2 penampang yang

Gambar di atas menunjukkan aliran fluida dari kiri ke kanan ( fluida


mengalir dari pipa yang berdiameter besar menuju diameter yang kecil ). Garis
putus-putus merupakan garis arus. Dimana A 1, A 2 adalah masing-masingluas
penampang bagia pipa yang berdiameter besar,kecil dan v 1, v 2 adalah masing-
masing kecepatan aliran fluida pada bagian pipa yang berdiameter besar, kecil dan
L adalah jarak tempuh fluida.

Pada fluida tak-termampatkan (incompressible), kerapatan alias massa


jenis fluida selalu sama di setiap titik yang dilaluinya. Massa fluida yang mengalir
dalam pipa yang memiliki luas penampang A 1 (diameter pipa yang besar) selama
selang waktu tertentu adalah :

......................................................................... (2.15)

Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama
dengan massa fluida yang keluar, maka :

.............................................................................................. (2.16)
Q1 = Q2

26

Universitas Sumatera Utara


Keterangan :

A 1 = Luas penampang 1 [m2]


A 2 = Luas penampang 2 [m2]
v 1 = Kecepatan aliran fluida pada penampang 1 [m/s]
v 2 = Kecepatan aliran fluida pada penampang 2 [m/s]
Q = Laju aliran volume [m3/s]

2) Perhitungan Daya Air


Teorema usaha-energi apabila dalam sistem hanya berlaku energi kinetik
saja dapat ditentukan sebagai berikut.

W = F .s ;W = m a.s; W = ½ m.2as ............................................................. (2.17)

Karena v2 2 = v2 1 + 2as dan 2as = v2 2 – v2 1 maka:

W = ½ m (v2 2 – v2 1 ) ;W = Δ E k .................................................................. (2.18)

Perumusan daya adalah usaha dibagi satuan waktu.Usaha yang terjadi


adalah sama dengan energi kinetik yang disebabkan kecepatan air yang nantinya
akan mendorong sudu. Besar kecil daya air yang terjadi pada rumah turbin sangat
berhubungan dengan kecepatan air yang terjadi.Aliran massa air yang mengalir
dengan kecepatan tertentu menentukan besar daya yang terjadi.

𝑊𝑊 𝛥𝛥𝛥𝛥𝑘𝑘
𝑃𝑃𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 𝑡𝑡
; 𝑃𝑃𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = ............................................................................... (2.19)
𝑡𝑡

Kerena
1 1
𝐸𝐸𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 = 2 . 𝑚𝑚 . 𝑣𝑣 2 = 2 . 𝑚𝑚 . 𝜔𝜔2 . 𝑟𝑟 2 ............................................................... (2.20)

27

Universitas Sumatera Utara


maka
1
.𝑚𝑚 .𝑣𝑣 2
𝑃𝑃𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 2
............................................................................................... (2.21)
𝑡𝑡

1
𝑃𝑃𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 2 . 𝑚𝑚̇ . 𝑣𝑣 2 .......................................................................................... (2.22)

Dimana :
𝑃𝑃𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = Daya air [Watt]
𝑚𝑚̇ = Aliran massa [kg/s]
𝑣𝑣 = Kecepatan Air [m/s]
𝐸𝐸𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 = Enerrgi kinetik [Joule]
𝜔𝜔 = Kecepatan Sudut [rev/s]
𝑟𝑟 = Jari – jari [m]

2.3.2Prinsip Kerja Turbin Vortex


SistemPLTApusaranairadalah sebuah teknologi baruyang
memanfaatkanenergi yangterkandungdalampusaranair yang besaryangdibuat
denganmenciptakanmelaluiPerbedaanhead rendahdi sungai.
Cara kerjanya:
1. Air Sungai dari tepisungaidisalurkandandiarahkanketangkisirkulasi.
Tangkisirkulasi inimemilikisuatu lubang lingkaranpada dasarnya.
2. Tekanan rendah padalubang dasar tangki dankecepatan air pada titik masuk
tangki sirkulasimempengaruhi kekuatanaliranvortex.
3. Energi potensialseluruhnyadiubah menjadi energikinetikrotasidiinti
vortexyangselanjutnyadiekstraksimelaluiturbinsumbu vertikal.
4. Airkemudian kembali kesungai melalui saluran keluar.

28

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.16
Instalasi Turbin
Vortex Pada
Sungai

29

Universitas Sumatera Utara


Berikut adalah penemuan fundamental dari penilitian dari Institute of
Technology, Sligo in Civil Engineering:
1. Bentuk permukan Pusaran Air dapat digambar secara matematik dan diprediksi
secara akurat. Gambar 2.17
2. Kekuatan Pusaran air yang maksimal dapat terjadi dalam jangkauan rasio antara
diamater lubang dan diameter tanki adalah sekitar 14% - 18% masing-masing
untuk tempat head rendah dan tinggi.
3. Tinggi pusaran bervariasi secara linier sesuai dengan debit.
4. Korelasi linier antara Head (H v ) vs Debit(Q) dan dapat di skalakan secara
presisi menjadi ukuran prototipe menggunakan Frodian Model dengan
memakai Desain Grafik. (lihat Grafik 2.5)
5. Energi keluar maksimum secera teoritis idealnya = ρgQHv
( H v = Height of Vortex)
6. Efesiensi Hidrolik maksimum meningkat saat kecepatan impeler setengah dari
kecepatan fluida. (lihat Grafik 2.6)

Gambar 2.17 Bentuk permukan Pusaran Air secara matematik

30

Universitas Sumatera Utara


Grafik 2.5 Grafik - Frodian Model

Grafik 2.6 Efesiensi Hidrolik Tubin vortex

2.3.3 Pemeliharaan (Maintenance) dan Pengaruh Pada Lingkungan

31

Universitas Sumatera Utara


Bentuk turbin yang sederhana berbentuk tangki terbuka dan head yang
rendah memudahkan perawatan bagi turbin jenis ini. Tidak
adagesekanakibatkavitasikarena tidak adaperbedaantekanan yang besardi
daerahturbin.Peralatan teknisjauh lebih sederhanadaripada turbin pada
umumnya.Oleh karena itu,biaya pemeliharaandan tenagamenjadilebih rendah.
Perawatan secara umum adalah dengan mengurangi tanaman air yang tumbuh
disekitar tangki. Tanaman air dibutuhkan untuk menjaga air tetap bersih. Tetapi
apabila terlalu banyak tanaman air akan memperlambat putaran air pada tangki
sehingga mengurangi daya listrik yang dihasilkan.

Perkembangansungai kitadipengaruhioleh peradabanmodernabad ke-


20.Didaerah padat penduduksebagian besar sungaidiaturdenganriprap (batu
yangpatahsecara bebasdiendapkandalam airatau padabagian tanahlembut
untukmemberikan landasandanmelindungitepi dandasar sungaidarierosi).Dimasa
lalusungaiberliku-likualami.Hari inisungailurus danteratur.Sungai-
sungaidiaturlebih dalam ketanah danpada musim kemaraujugaair tanahmasuk
kesungai. Langkahbuatan disungai regulasiharusmenyanggaairdi daerah tersebut.

Gambar 2.18 Struktur sungai masa lalu dan masa sekarang


Dalam beberapa halPengaturan sungai yang
dibuatmengurangikapasitasasimilatif (kemampuan sungai untuk membersikan

32

Universitas Sumatera Utara


air)alamisungai. Banyak area aerasi dan biodegradasi dari sungai yang alami
hilang. Dari aliran yang melewati tiap batu, aliran air yang mengarah keluar
sungai, dan aliran putaran air yang kecil memberikan udara di bagian dasar
sungai. Di air yang diaerasi, tanaman air dapat tumbuh dan mengubah nutrisi dari
air sungai menjadi senya organik.

Gambar 2.19 Proses pemurnian air secara alami

Dengan tubin vortex, proses permurnian dari sungai alami juga dapat di
dilakukan sungai yang sudah di regulasi. Dalam jarak yang ditentukan pada
sungai, turbin vortex dapat ditempatkan untuk mengaerasivair. Antara turbin
vortex, semakin banyak tumbuhan air menciptakan daerah biodegradasi yang
dapat mengurangi senyawa berbahaya dari air sungai. Jadi secara ekologi
mengijinkan turbin vortex untuk menghasilkan listrik, tanaman air, mikroba, ikan
dan membantu proses pemurnian air sungai secara alami. Pada pembangkit listrik
pada umumnya tidak memiliki dampak positif pada sungai. Kerena tekanan air
yang besar melewati turbin konvensional memnyebabkan tidak ada mahluk hidup
dapat bertahan. Tetapi turbin vortex adalah sistem Tapiturbin vortexadalah
sistemhidrolikterbukatanpatingkat tekananair yang tinggi.Turbin
vortexdenganudara terbukadi tengahmemungkinkanbahwa banyakudara
dapatdiserap olehair. Turbin iniadalah modusdasarair mengalir danmenunjukkan
prosesaerasialami airdi sungai.Teknologimodern yangmenggabungkanrekayasa
teknikdinamisfluida danekologissungaiuntukhasil yang luar biasa.

33

Universitas Sumatera Utara


Dalambidang teknikdinamika fluida,arusturbulendidefinisikan
sebagaiairmati, karenaturbulensimengurangiefisiensistemhidrodinamik.Tetapidi
bidangekologisungai,pusaranair dipermukaanmembawaudara ke dalam airuntuk
menghasilkankehidupandi sungai.Berikut duagambar menunjukkandi sisi
kiridindinginletkanallangsung keturbindandi sisi kanandinding bagian dalamdari
tangkirotasi.

http://www.zotloeterer.com/
Gambar 2.20 Saluran masuk dan Tanki rotasi

Dapat dilihat apa perbedaan antara bioaktivitas tangguh pada dinding di


sebelah kiri dan gambar kanan. Aliran air laminar yang mengalir menekan
bioaktivitas di tepi sungai. Dalam pusaran air, kontras merangsang bioaktivitas di
tepi sungai dan akhirnya juga di sungai itu sendiri. Pada gambar kiri hanya ada
beberapa tanaman air dan mikroba di dinding saluran lurus. Pada gambar kanan
ada banyak tanaman air dan ribuan micorbes di bagian bawah dan di dinding
tangki rotasi. Untuk alasan inikualitasekologipositifpembangkit listrik turbin
vortexbenar-benar berbedadenganpembangkit listrik tenaga airtradisional, yang
menghancurkankehidupandi sungai, karena perbedaanbesartingkat tekananair di
sekitarturbinhidrokonvensional.Pengetahuan inimenunjukkan kepada kita, bahwa
sungai-sungaiteraturdanpembangkit listrik tenaga airtradisionalbertanggung jawab
untukdegenerasimikrobadan ikan-keragaman di sungaikita.

34

Universitas Sumatera Utara


Turbin vortex adalah sebagai jenis baru bio - reactor , yang menghasilkan
tanaman air sungai tertentu, mikroba dan ikan.

http://www.zotloeterer.com/
Gambar 2.21 Gambar Bio-reaktor turbin vortex

Gambar diatas menunjukkantata letak fungsional bagaimana bio -


Reaktor bereaksi. Turbin vortex yang mebuat daerah aerasi di pusat dan daerah
bioaktif yang tinggi di daerah luar . Di gambar ini juga menunjukkan populasi
tanaman air dengan mikroba di dinding dan lantai dari tangki rotasi. Tubin vortex
menawarkan pemanfaatan berkelanjutan tenaga air dengan tiga manfaat:
(1) Efek Pembersihanair , karena tanaman air adalah filter biologi regeneratif diri
(2) Generasi mikroba dan ikan di tanaman air.

35

Universitas Sumatera Utara


(3) Ikan dapatbermigrasi melalui turbin vortex - tanaman air dan kecepatan
aliranrendah dalam perjalanan melalui tubin merupakan jaminan bahwa ikan
dapatmelewati turbinkedua arah dan tanpa kelelahan. Ikan dapat melewati
turbinZotlöterer karena kecepatan turbin rendah.

Migrasi ikan dapat dibuktikandengan melihat dari dekat dariatas tangki


rotasi. Jadi ikan bisa ditangkap di dalam air , setelah mereka melewatiturbin
tersebut. Jadi turbin juga dapat digunakan sebagai tangga ikan yang menghasilkan
listrik .Keuntungan migrasi ikan melalui turbin vortex berlawanan dengan tangga
ikan yang normal yang terdapat pada pembangkit listrik konvensional, dimana
tangga ikan pada umumnya sangat panjang dan tinggi sehingga melelahkan ikan
bermigrasi dari hilir ke hulu.

2.3.4 Aplikasi Turbin Vortex

Teknologi Turbin vortex ini sudah dikembangkan oleh Franz Zotloeterer


berkebangsaan Austriasejak tahun 2004 dan memulai pemasangan turbin
pertamanya di Obergrafendorf, Austria pada tahun 2005, kemudian sampai
dengan tahun 2013 turbin ini sudah dibangun di beberapa negara seperti Jerman,
Republik Ceko, Hungaria, Cili, Thailand,Irlandia, Indonesia, Jepang, Francis,
Italy, dan Swiss.

1.Tahun 2005 Pemasangan pertama di dunia Gravitation Water Vortex Power


Plant di Obergrafendorf diAustria.
Tinggi head : 1,5m
Debit : 0,9m³/s
Energi Listrik : 6,1kW (max. 7,5kW)
Kapasitas kerja pertahunnya : 44.000kWh

36

Universitas Sumatera Utara


2. Tahun 2011 pemasangan Gravitation Water Vortex Power Plant di Kärnten,
Austria.
Tinggi head: 0,9m
Debit : 2x 0,7m³/s
Turbin Energi Listrik : 2x 3,5kW
Kapasitas kerja pertahunnya: 25.000kWh

3. Pada Pebruari 2012 pemasangan Double- Gravitation Water Vortex Power


Plant di Winterberg, Jerman.
Tinggi head: 2x 1,4m
Debit : 0,5m³/s
Energi Listrik : 2x 4,0kW
Kapasitas kerja pertahunnya : 30.000kWh

4. Pada Agustus 2012 pemasangan Gravitation Water Vortex Power Plant di


Nantes, Prancis.
Tinggi head : 1m
Debit : 0,3m³/s
Energi Listrik : 1,7kW
Kapasitas kerja pertahunnya : 8.500kWh

5. Tahun 2013 pemasangan Gravitation Water Vortex Power Plant di


Kotting/Obergrafendorf,
Tinggi head: 1,3m
Debit : 2x 2,2m³/s
Energi Listrik : 2x 17kW
Kapasitas kerja pertahunnya : 160.000kWh

37

Universitas Sumatera Utara


2.4Pengertian Umum CFD
Secara umum CFD terdiri dari dua kata yaitu sebagai berikut :
-Computational : segala sesuatu yang berhubungan dengan matematikadanmetode
numerik atau komputasi
-Fluid Dynamics : dinamika dari segala sesuatu yang mengalir.

Ditinjau dari istilah di atas, maka CFD bisa berarti suatu teknologi
komputasi yang memungkinkan untuk mempelajari dinamika dari benda – benda
atau zat yang mengalir. Maka secara definisi, CFD adalah ilmu yang mempelajari
cara memprediksi aliran fluida, perpindahan panas, reaksi kimia, dan fenomena
lainnya dengan menyelesaikan persamaan – persamaan matematika (model
matematika). Pada dasarnya, persamaan – persamaan pada fluida dibangun dan
dianalisis berdasarkan persamaan – persamaan diferensial parsial atau dikenal
dengan istilah PDE (Partial Differential Equation) yang mempresentasikan
hukum – hukum kekekalan massa (kontinuitas), momentum dan energi yang
diubah kedalam bentuk numerik (persamaan linear) dengan teknik diskritisasi.

Pengembangan sebuah perangkat lunak (software) CFD mampu


memberikan kekuatan untuk mensimulasikan aliran fluida, perpindahan panas,
perpindahan massa, benda - benda bergerak, aliran multifasa, reaksi kimia,
interaksi fluida dan struktur, dan sistem akustik hanya dengan permodelan di
komputer. Dengan menggunakan software ini dapat dibuat virtual prototype dari
sebuah system atau alat yang ingin dianalisa dengan menerapkan kondisi nyata di
lapangan. Dengan menggunakan software CFD akan didapatkan data - data,
gambar - gambar, atau kurva - kurva yang menunjukkan prediksi dari performansi
keandalan sistem yang akan didesain.

2.4.1 Penggunaan CFD


Dalam aplikasinya CFD dapat dipergunakan bagi :
1) Arsitek untuk mendesain ruang atau lingkungan yang aman dan nyaman.
2) Desainer kendaraan untuk meningkatkan karakter aerodinamiknya.
3) Analisis kimia untuk memaksimalkan hasil dari reaksi kimia dalam peralatan.

38

Universitas Sumatera Utara


4) Bidang petrokimia untuk strategi optimal dari oil recovery.
5) Bidang kedokteran untuk mengobati penyakit arterial (computational
hemodynamics)
6) Metereologis untuk meramalkan cuaca dan memperingatkan akan terjadinya
bencana alam.
7) Analis failure untuk mencari sumber – sumber kegagalan misalnya pada
suatusistem pembakaran atau aliran uap panas.
8) Organisasi militer untuk mengembangkan senjata dan mengestimasi
seberapabesar kerusakan yang diakibatkannya.

2.4.2 Manfaat CFD


Ditinjau dari segi manfaat terdapat tiga hal yang merupakan alasan kuat
kenapa harus menggunakan CFD, yakni : insight, foresight, dan efficiency.
1) Insight – Pemahaman Mendalam
Apabila dalam mendesain sebuah system atau alat yang sulit untuk dibuat
prototype-nya atau sulit untuk dilakukan pengujian, analisis CFD
memungkinkan untuk digunakan secara virtual ke dalam alat/sistem yang dapat
disaksikan melalui CFD yang belum tentu dapat dilihat dengan cara lainnya.
2) Foresight – Prediksi Menyeluruh
Dikarenakan CFD adalah alat untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada
alat/sistem yang didesain dengan satu atau lebih kondisi batas, maka dapat
ditentukan desain yang optimal
3) Efficiency – Efisiensi Waktu dan Biaya
Foresight yang diperoleh dari CFD dapat membantu untuk mendesain lebih
cepat dan lebih hemat biaya. Analisis/simulasi CFD akan memperpendek
waktu riset dan desain sehingga juga akan mempercepat produk untuk sampai
ke pasaran.

2.4.3 Proses
Pada umumnya terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan ketika
melakukan simulasi CFD, yaitu sebagai berikut :

39

Universitas Sumatera Utara


1) Preprocessing
Hal ini merupakan langkah pertama dalam membangun dan menganalisis
sebuah model CFD. Teknisnya adalah membuat membuat model dalam paket
CAD (Computer Aided Design), membuat mesh yang sesuai, kemudian
menerapkan kondisi batas dan sifat – sifat fluidanya.
2) Solving
Solvers (program inti pencari solusi) CFD menghitung kondisi-kondisi yang
diterapkan pada saat preprocessing.
3) Postprocessing
Hal ini adalah langkah terakhir dalam analisis CFD. Hal yang dilakukan pada
langkah ini adalah mengorganisasi dan menginterpretasi data hasil simulasi
CFD yang bias berupa gambar, kurva , dan animasi.

Beberapa prosedur yang digunakan pada semua pendekatan program CFD, yaitu
sebagai berikut :
1) Pembuatan geometri dari model/problem
2) Bidang atau volume yang diisi fluida dibagi menjadi sel – sel kecil (meshing)
3) Pendefinisian model fisiknya, misalnya : persamaan – persamaan gerak +
entalpi + konversi species (zat – zat yang kita definisikan, biasanya berupa
komponen dari suatu reaktan)
4) Pendefinisian kondisi – kondisi batas, termasuk didalamnya sifat – sifat dan
perilaku dari batas – batas model/problem. Untuk kasus transient, kondisi awal
juga didefinisikan.
5) Persamaan – persamaan matematika yang membangun CFD diselesaikan
secara iterative, bisa dalam kondisi tunak (steady state) atau transient.
6) Analisis dan visualisasi dari solusi CFD.

2.4.4 Persamaan Pembentuk Aliran


Dinamika fluida terdiri dari tiga dasar yaitu konservasi massa, momentum
dan energi. Pembahasan tentang hokum konservasi ketiga hal di atas merupakan
dasar persamaan pembentukan aliran yang akan dijelaskan di bawah ini.

40

Universitas Sumatera Utara


1) Hukum Konservasi Massa
Misalkan sebuah elemen fluida dalam kasus tiga dimensi dengan dimensi
dx, dy dan dz seperti ditunjukkan pada gambar. Konsep dasar dari hukum
konservasi massa adalah bahwa jumlah pertambahan massa pada volume control
adalah sama dengan jumlah aliran massa yang masuk dan keluar elemen

Gambar 2.22 Konservasi massa pada elemen fluida

𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌 ) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌 ) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌 )


+ + + = 0 ……...……….……………………(2.23)
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕

Atau menggunakan operator divergen dapat dituliskan sebagai


𝜕𝜕𝜕𝜕
𝜕𝜕𝜕𝜕
+ ∇. (𝜌𝜌𝑽𝑽) = 0 …………………….……………………………….. (2.24)

Persamaan di atas merupakan bentuk umum dari persamaan konservasi massa


yang biasa disebut juga dengan persamaan kontinuitas.
Persamaan (2.13) adalah unsteady, kekekalan massa atau persamaan
kontinuitas tiga dimensi pada sebuah titik dalam sebuah fluida kompresibel. Suku
pertama pada sisi sebelah kiri kelajuan perubahan dalam waktu dari densitas
(massa per satuan volume). Suku kedua menjelaskan neto aliran massa keluar dari
elemen melintasi boudarinya dan disebut suku konvektif.
Pada persamaan inkompresibel, dimana kerapatan spasial dan temporal diabaikan,
persamaan ini dapat disederhanakan dengan menghilangkan 𝜕𝜕𝜕𝜕/𝜕𝜕𝜕𝜕 dari
persamaan.

41

Universitas Sumatera Utara


2) Hukum konservasi momentum
Hukum ini dikenal juga dengan hokum Newton II tentang gerak. Tingkat
kenaikan momentum partikel fluida sama dengan jumlah gaya gaya pada partikel
atau resultan gaya yang bekerja pada suatu objek sama dengan percepatan
dikalikan dengan massa objek tersebut. Suatu elemen kecil fluida dengan dimensi
dx, dy dan dz ditunjukkan pada gambar. Pada gambar tersebut hanya gaya searah x
yang ditampilkan. Sebagai catatan, untuk kasus ini, terdapat enam gaya normal
dan geser yang bekerja pada permukaan.
a) Gaya-gaya permukaan:
- Gaya tekanan
- Gaya viskos
b) Gaya-gaya badan:
- Gaya gravitasi
- Gaya sentrifugal
- Gaya coriolis
- Gaya elektromagnetik

Dalam menyoroti kontribusi yang disebabkan gaya-gaya permukaan


sebagai bagian tersendiri dalam persamaan momentum dan memasukkan gaya-
gaya badan sebagai suku source.

Keadaan tegangan dari sebuah elemen fluida didefinisikan dalam suku -


suku tekanan dan sembilan komponen tegangan viskos. Tekanan, sebuah tekanan
normal, di tandai oleh . Tegangan-tegangan viskos ditandai oleh .Notasi akhiran
yang biasa digunakan untuk menandakan arah tegangan viskos.akhirani dan j
dalam menandakan bahwa komponen tegangan bekerja dalam arah j pada sebuah
permukaan normal kearah.

Dengan mengacu kepada elemen fluida tersebut, maka persamaan konservasi


momentum dapat dituliskan sebagai:

42

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.23 Konservasi momentum pada elemen fluida

𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌)


+ + +
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 2 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
=− + � 𝜇𝜇 �2 − − �� + �𝜇𝜇 � + ��
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 3 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
+ �𝜇𝜇 � + �� + 𝜌𝜌𝑓𝑓𝑥𝑥
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
…………………….……………………(2.25)
𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌)
+ + +
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 2 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
=− + � 𝜇𝜇 �2 − − �� + �𝜇𝜇 � + ��
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 3 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
+ �𝜇𝜇 � + �� + 𝜌𝜌𝑓𝑓𝑦𝑦
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
…………………….……………………(2.26)
Atau dalam bentuk tensor dapat dituliskan sebagai:

𝜕𝜕(𝜌𝜌𝑢𝑢𝑖𝑖 ) 𝜕𝜕�𝜌𝜌𝑢𝑢𝑖𝑖 𝑢𝑢𝑗𝑗 � 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 2 𝜕𝜕𝜕𝜕𝑘𝑘


+ =− + �𝜇𝜇 � + � − 𝛿𝛿𝑖𝑖𝑖𝑖 𝜇𝜇 � + 𝜌𝜌𝑓𝑓𝑦𝑦
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝑥𝑥𝑗𝑗 𝜕𝜕𝑥𝑥𝑖𝑖 𝜕𝜕𝑥𝑥𝑗𝑗 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 3 𝜕𝜕𝜕𝜕𝑘𝑘
…………………….……………………(2.27)
Dimana i, j, k = 1, 2, 3 yang menyatakan x, y, z.
Persamaan di atas berlaku untuk kondisi steadi. Untuk kondisi tidak steadi,
maka persamaan dalam hubungannya terhadap waktu, 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝑢𝑢𝑖𝑖 )/𝜕𝜕𝜕𝜕, dihilangkan.

43

Universitas Sumatera Utara


3) Hukum konservasi energi
Hukum konservasi energy mengatakan bahwa laju perubahan energy
dalam dan E pada suatu elemen sama dengan jumlah fluks panas yang masuk ke
elemen itu dan laju kerja yang bekerja pada elemen oleh gaya yang ada pada bodi
dan permukaannya. Hukum ini dapat dituliskan sebagai
̇ 𝐸𝐸 = 𝑄𝑄̇ + 𝑊𝑊̇ …………………….……………………(2.28)

Hukum ini juga dikenal sebagai hokum pertama termodinamika. Gaya


yang bekerja adalah gaya karena medan tekanan, karena gaya normal dan gaya
geser; dan juga karena gaya bodi.

Gambar 2.24 Konservasi energi pada elemen fluida

Penyelesaian dari kesetimbangan energi pada gambar adalah suatu


persamaan konservasi energi yang dituliskan sebagai:

𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌)


+ + +
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
=− + �𝑘𝑘 � + �𝑘𝑘 � + �𝑘𝑘 � 𝜌𝜌𝑞𝑞̇ − 𝑝𝑝(∇. 𝑉𝑉)
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝑧𝑧 𝜕𝜕𝜕𝜕
+ 𝛷𝛷
…………………….……………………(2.29)

44

Universitas Sumatera Utara


Atau dapat dituliskan dalam tensor sebagai

𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕(𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌) 𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝑢𝑢𝑖𝑖


+ = �𝑘𝑘 � − 𝑝𝑝 + 𝜌𝜌𝑞𝑞̇ + 𝛷𝛷
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝑥𝑥𝑖𝑖 𝜕𝜕𝑥𝑥𝑖𝑖 𝜕𝜕𝑥𝑥𝑖𝑖 𝜕𝜕𝑥𝑥𝑖𝑖
…………………….……………………(2.30)

Dimana i, j, k = 1, 2, 3 yang merupakan sumbu x, y, z

Jika beberapa asumsi dinyatakan, beberapa bagian dari persamaan energi


dapat dihilangkan. Sebagai contoh, jika kerapatan massa konstan atau fluida
inkompresibel, maka persamaan 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑢𝑢𝑖𝑖 /𝜕𝜕𝑥𝑥𝑖𝑖 menjadi nol. Selanjutnya, jika disipasi
kekentalan diabaikan, maka 𝛷𝛷 dapat dihilangkandari persamaan. Dan juga jika
energi dalam yang timbul pada elemen sama dengan nol, dapat juga dihilangkan
dari persamaan.
Meskipun persamaan pembentuk aliran di atas terlihat sangat rumit, namun
persamaan tersebut berasal dari hokum konservasi yang sangat sedarhana yaitu
konservasi massa, momentum dan energi. Pada kasus tiga dimensi , humum ini
menjadi lima persamaan yang berbeda. Mereka merupakan system yang disatukan
dari persamaan diferensial parsial nonlinear.Sampai saat ini belum ada solusi
analitik dari persamaan-persamaan tersebut.Dalam hal ini, persamaan ini bukan
tidak memiliki solusi namun sampai saat ini belum ditemukan. Metode yang lain
yang digunakan untuk menyelesakan persamaan tersebut adalah dengan metode
numerik yang dikenal dengan Computational Fluid Dynamics (CFD). Dengan
metode ini, persamaan ini akan diselesaikan dengan iterasi untuk menemukan
solusi yang mungkin berdekatan dengan solusi sebenarnya.[1]

2.4.5 FLUENT
FLUENT adalah program komputer yang memodelkan aliran fluida dan
perpindahan panas dalam geometri yang kompleks. FLUENT merupakan salah
satu jenis program CFD (Computational Fluid Dynamics) yang menggunakan
metode diskritisasi volume hingga. FLUENT memiliki fleksibilitas mesh,
sehingga kasus-kasus aliran fluida yang memiliki mesh tidak terstruktur akibat

45

Universitas Sumatera Utara


geometri benda yang rumit dapat diselesikan dengan mudah. Selain itu, FLUENT
memungkinkan untuk penggenerasian mesh lebih halus atau lebih besar dari mesh
yang sudah ada berdasarkan pemilihan solusi aliran.

Fluent menggunakan teknik control volume untuk mengubah persamaan


pembentuk aliran menjadi persamaan algebra sehingga dapat diselesaikan secara
numeric. Teknik control volume ini mengandung pengintegralan setiap persamaan
pembentuk aliran pada tiap-tiap kontol volume, menghasislkan persamaan-
persamaan diskrit yang mengkonservasikan tiap jumlah yang ada pada control
volume.

Secara lengkap langkah-langkah FLUENT dalam menyelesaikan suatu simulasi


adalah sebagai berikut :
1. Membuat geometri dan mesh pada model.
2. Memilih solver yang tepat untuk model tersebut (2D atau 3D).
3. Mengimpor mesh model (grid).
4. Melakukan pemeriksaan pada mesh model.
5. Memilih formulasi solver.
6. Memilih persamaan dasar yang akan dipakai dalam analisa.
7. Menentukan sifat material yang akan dipakai.
8. Menentukan kondisi batas.
9. Mengatur parameter kontrol solusi.
10. Initialize the flow field.
11. Melakukan perhitungan/iterasi.
12. Menyimpan hasil iterasi.
13. Jika diperlukan, memperhalus grid kemudian melakukan iterasi ulang.

2.4.6 Model Volume Of Fluid (VOF)


VOF dapat memodelkan dua atau lebih cairan/fasa yangtak dapat
dicampur dengan memecahkan satu rangkaian persamaan momentum dan
menelusuri pecahan volume masing-masing cairan di seluruh domain.

46

Universitas Sumatera Utara


Pembatasan berikut berlaku untuk model VOF di ANSYS FLUENT:
• Anda harus menggunakan solver berbasis tekanan . Model VOF tidak
tersedia dengan solver berbasis-density.
• Semua volume control harus diisi baik dengan fase cairan tunggal atau
kombinasi dari fase. Model VOF tidak memungkinkan untuk daerah di
mana tidak ada kekosongan cairan jenis apa pun hadir.
• Hanya satu dari fase dapat didefinisikan sebagai gas ideal kompresibel.
Tidak ada batasan untuk menggunakan cairan kompresibel menggunakan
fungsi user-defined.
• Searah aliran secara periodik (baik laju aliran massa tertentu atau
penurunan tekanan tertentu) tidak dapat dimodelkan ketika model VOF
digunakan.
• Formulasi time-stepping secara implisit second-order tidak dapat
digunakan dengan skema eksplisit VOF.
• Ketika menelusuri partikel bersamaan, model DPM tidak dapat digunakan
dengan model VOF jika opsi memori yang digunakan bersama diaktifkan
(Pengolahan Paralel untuk Discrete Phase Model di Panduan Pengguna).
(Perhatikan bahwa dengan menggunakan pesan lewat pilihan, ketika
berjalan secara paralel, memungkinkan kompatibilitas semua model aliran
multifase dengan model DPM.)

Perumusan VOF di ANSYS FLUENT umumnya digunakan untuk


menghitung solusi tergantung waktu, tetapi untuk masalah di mana Anda hanya
fokus dengan solusi steady-state, adalah mungkin untuk melakukan perhitungan
steady-state.Perhitungan VOF steady-state adalah masuk akal hanya jika solusi
Anda adalah bebas dari kondisi awal dan ada batas inflow yang berbeda untuk
fase individual.Sebagai contoh, karena bentuk permukaan bebas di dalam cangkir
berputar tergantung pada tingkat awal cairan, seperti masalah harus diselesaikan
dengan menggunakan formulasi tergantung waktu. Di sisi lain, aliran air dalam
saluran dengan wilayah udara di atas dan saluran masuk udara yang terpisah dapat
diselesaikan dengan formulasi steady-state.

47

Universitas Sumatera Utara


Perumusan VOF bergantung pada kenyataan bahwa dua atau lebih cairan (atau
fase) yang tidak saling bercampur. Untuk setiap penambahan fasa yang Anda
tambahkan ke model Anda, variabel diberitahu: pecahan volume dari fasa dalam
sel komputasi. Dalam setiap volume control, pecahan volume semua jumlahfasa
menjadi satu. Bidang untuk semua variabel dan properti dibagi oleh fasa dan
mewakili nilai-nilai volume rata-rata, sepanjang pecahan volume setiap fasa
dikenal di setiap lokasi. Dengan demikian variabel dan properti di setiap sel yang
diberikan adalah juga murni mewakili dari salah satu fase, atau mewakili dari
campuran fase, tergantung pada nilai pecahan volume.

Pelacakan antarmuka antara fase dilakukan dengan solusi dari persamaan


kontinuitas untuk fraksi volume satu (atau lebih) dari fase. Untuk fase,
persamaan ini memiliki bentuk sebagai berikut:

.................................. (2.31)

di mana adalah perpindahan massa dari fase ke fase dan merupakan


perpindahan massa dari fase ke fase . Pada pengaturan standar, , adalah nol,
tetapi Anda dapat menentukan konstan atau sumber massa yang ditetapkan
pengguna untuk setiap tahap. Lihat transfer Modeling Mass Transfer in
Multiphase Flows Untuk informasi lebih lanjut tentang pemodelan perpindahan
massa dalam model umum multiphase ANSYS FLUENT itu. Persamaan fraksi
volume tidak akan diselesaikan untuk tahap primer; fraksi volume fase utama
akan dihitung berdasarkan kendala berikut:

Persamaan fraksi volume dapat diselesaikan baik melalui implisit atau eksplisit
diskritisasi waktu.

48

Universitas Sumatera Utara


2.4.7 Skema Numerik
FLUENT memberikan dua pilihan metode numerik, yaitu metode
segregated dan coupled. Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk
memecahkan persamaan integral kekekalan momentum, massa, dan energy
(governing integral equation), serta besaran skalar lainnya seperti turbulensi.
Dalam proses pemecahan masalah, baik metode segregated dan coupled memiliki
persamaan yaitu menggunakan teknik kontrol volume. Teknik kontrol volume
sendiri terdiri dari:
1. Pembagian daerah asal (domain) ke dalam kontrol volume diskrit dengan
menggunakan grid komputasi.
2. Integrasi persamaan umum kontrol volume untuk membuat persamaan
aljabar dari variabel tak-bebas yang berlainan (discrete dependent
variables) seperti kecepatan , tekanan, suhu, dan sebagainya
3. Linearisasi persamaan dan solusi diskritisasi dari resultan sistem
persamaan linear untuk menghasilkan nilai taksiran variabel tak-bebas.

Pada dasarnya metode segregated dan coupled memiliki persamaan dalam


proses diskritisasi yaitu volume berhingga (finite volume), tetapi memiliki
perbedaan pada cara pendekatan yang digunakan untuk melinearisasi dan
memecahkan suatu permasalahan.

1) Metode Solusi Segregated


Metode ini menyelesaikan persamaan kekekalan massa, momentum, dan
energi secara bertahap atau terpisah satu sama lain. Karena persamaan kekekalan
massa, momentum, dan energi merupakan persamaan non-linear, beberapa iterasi
harus dilakukan secara berulang-ulang sebelum solusi yang konvergen diperoleh.
Dalam iterasi terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
1. Sifat-sifat fluida diperbarui berdasarkan solusi yang telah dilakukan.
Untuk perhitungan awal, sifat-sifat fluida diperbaharui berdasarkan solusi
awal (initialized solution).

49

Universitas Sumatera Utara


2. Persamaan momentum u, v, dan w dipecahkan dengan menggunakan nilai-
nilai tekanan dan fluks massa permukaan, supaya medan kecepatan
diperbaharui.
3. Karena kecepatan yang diperoleh dalam tahap yang pertama tidak
mungkin memenuhi persamaan kontinuitas secara lokal, persamaan
“Poisson-type” untuk koreksi tekanan diturunkan dari persamaan
kontinuitas dan persamaan momentum linear. Persamaan koreksi tekanan
ini kemudian dipecahkan untuk memperoleh koreksi yang dibutuhkan
untuk medan tekanan dan kecepatan serta fluks massa permukaan sampai
kontinuitas dipenuhi.
4. Menyelesaikan persamaan-persamaan untuk besaran skalar seperti
turbulensi, energi, radiasi dengan menggunakan nilai-nilai variabel lain
yang telah diperbaharui.
5. Mengecek konvergensi persamaan.

2) Metode Solusi Coupled


Metode ini menyelesaikan persamaan kekekalan massa, momentum, dan
energi secara serempak atau bersamaan (simultaneously). Karena persamaan
kekekalan massa, momentum, dan energi merupakan persamaan non-linear,
beberapa iterasi harus dilakukan secara berulang-ulang sebelum solusi yang
konvergen diperoleh. Dalam iterasi terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
1. Sifat-sifat fluida diperbaharui berdasarkan solusi yang telah dilakukan.
Untuk perhitungan awal, sifat-sifat fluida diperbaharui berdasarkan solusi
awal (initialized solution).
2. Persamaan kontinuitas, momentum, dan energi jika ada serta besaran-
besaran tertentu lainnya dipecahkan secara serempak.
3. Jika ada, persamaan-persamaan skalar seperti turbulensi dan radiasi
dipecahkan dengan menggunakan nilai yang diperbaharui sebelumnya
berdasarkan variable yang lain.
4. Mengecek konvergensi persamaan.

50

Universitas Sumatera Utara


2.4.8 Diskritisasi (Discretization)
FLUENT menggunakan suatu teknik berbasis volume kendali untuk
mengubah bentuk persamaan umum (governing equation) ke bentuk persamaan
aljabar (algebraic equation) agar dapat dipecahkan secara numerik. Teknik
kontrol volume ini intinya adalah pengintegralan persamaan diferensial umum
untuk setiap volume kendali, sehingga menghasilkan suatu persamaan diskrit yang
menetapkan setiap besaran pada suatu basis volume kendali. Diskritisasi
persamaan umum dapat diilustrasikan dengan menyatakan persamaan kekekalan
kondisi-steady untuk transport suatu besaran skalar. Hal ini ditunjukkan dengan
Persamaan yang ditulis dalam bentuk integral untuk volume kendali sembarang.
Persamaan diterapkan untuk tiap volume kendali atau sel dalam daerah asal
komputasi (domain). sebagai berikut :

∮ 𝜌𝜌∅𝑣𝑣. 𝑑𝑑𝑑𝑑 = ∮ 𝛤𝛤∅ ∇∅ . 𝑑𝑑𝑑𝑑 + ∫𝑉𝑉 𝑆𝑆∅ 𝑑𝑑𝑑𝑑………………….……………………(2.32)

Dimana
𝜌𝜌 = rapat massa
𝑣𝑣 = vector kecepatan (=ui + vj +wk dalam 3D)
A = vector area permukaan
𝛤𝛤∅ = koefisien difusi untuk ∅
∇∅ = gradient ∅ (=(𝜕𝜕∅/𝜕𝜕𝜕𝜕)𝑖𝑖 + 𝜕𝜕∅/𝜕𝜕𝜕𝜕)𝑗𝑗 + 𝜕𝜕∅/𝜕𝜕𝜕𝜕)𝑘𝑘 dalam 3D)
𝑆𝑆∅ = sumber tiap satuan volume

Persamaan diterapkan untuk tiap volume kendali atau sel dalam daerah
asal komputasi (domain). Diskretisasi pada sel tertentu diberikan pada persamaan
berikut :
𝑁𝑁𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 𝑁𝑁𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓

� 𝑣𝑣𝑓𝑓 ∅𝑓𝑓 𝐴𝐴𝑓𝑓 = � 𝛤𝛤𝑓𝑓 (∇∅)𝑛𝑛 𝐴𝐴𝑓𝑓 + 𝑆𝑆∅ 𝑉𝑉


𝑓𝑓 𝑓𝑓

…………………….……………………(2.22)

51

Universitas Sumatera Utara


𝑁𝑁𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 = jumlah sisi
∅𝑓𝑓 = nilai ∅ yang dikonversikan melalui sisi f
𝑣𝑣𝑓𝑓 = fluks massa yang melalui sisi
𝐴𝐴𝑓𝑓 = luas sisi f, |𝐴𝐴| = �𝐴𝐴𝑥𝑥 𝑖𝑖 + 𝐴𝐴𝑦𝑦 𝑗𝑗 + 𝐴𝐴𝑧𝑧 𝑘𝑘�
(∇∅)𝑛𝑛 = jumlah ∇∅ yang tegak lurus terhadap f
V = volume sel

Gambar 2.25Volume Kendali Digunakan Sebagai Ilustrasi Diskretisasi


Persamaan Transport Skalar

Untuk penggunaan model sel 2D quadrilateral ditunjukkan pada Gambar


2.25 yang merupakan suatu contoh volume kendali.

Gambar 2.26 Volume Kendali Digunakan Sebagai Ilustrasi Diskretisasi


Persamaan Transport Skalar pada model sel 2D quadrilateral.

52

Universitas Sumatera Utara


FLUENT menyimpan nilai-nilai diskrit skalar pada pusat-pusat sel (c 0 dan
c 1 pada Gambar 2.25 dan Gambar 2.26). Meskipun demikian, nilai-nilai sisi
diperlukan untuk suku konveksi dalam Persamaan dan harus diinterpolasi dari
nilai-nilai pusat sel. Hal ini diselesaikan dengan menggunakan skema
upwind.Upwinding berarti bahwa nilai sisi diturunkan dari besaran-besaran hulu
atau “upwind”, relatif terhadap arah kecepatan tegak lurus , dalam Persamaan.
Terdapat beberapa metode dalam menyelesaikan persamaan-persamaan
pembentuk aliran. Berikut ini beberapa metode yang digunakan dalam
FLUENT.[2]

1) First-Order Upwind
Ketika menginginkan keakuratan (accuracy) orde-pertama, besaran-
besaran sisi sel ditentukan dengan cara mengasumsikan bahwa nilai-nilai pusat-sel
pada beberapa variabel medan menggambarkan nilai rata-rata-sel dan berlaku
untuk seluruh sel; besaran-besaran sisi identik dengan besaran-besaran sel. Oleh
karena itu, ketika first-order upwind dipilih, nilai sisi diatur sama dengan nilai-
pusat pada sel upstream.

2) Second-Order Upwind Scheme


Ketika menginginkan keakuratan (accuracy) orde-kedua, besaran-besaran
pada sisi sel ditentukan dengan menggunakan suatu pendekatan rekontruksi linear
multidimensi. Dalam pendekatan ini, keakuratan orde yang lebih tinggi diperoleh
pada sisi-sisi sel melalui ekspansi deret Taylor berdasarkan solusi pusat sel di
sekitar sentroid sel. Oleh karena itu, saat second-order upwinding dipilih, nilai sisi
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

𝑁𝑁 𝑁𝑁
∑𝑓𝑓 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 𝑣𝑣𝑓𝑓 ∅𝑓𝑓 𝐴𝐴𝑓𝑓 = ∑𝑓𝑓 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 𝛤𝛤𝑓𝑓 (∇∅)𝑛𝑛 𝐴𝐴𝑓𝑓 + 𝑆𝑆∅ 𝑉𝑉…………………….…………(2.23)

∅𝑓𝑓 = ∅ + ∇∅. ∆𝑆𝑆 …………………….……………………(2.24)

Dimana ∅ dan ∇∅ merupakan nilai pusat-sel dan gradiennya dalam sel


upstream dan ∆𝑆𝑆 adalah vektor perpindahan dari sentroid sel upstream ke sentroid

53

Universitas Sumatera Utara


sisi. Formulasi ini membutuhkan penentuan gradient ∇∅ di setiap sel. Gradien ini
dihitung dengan menggunakan teorima divergensi,dan dalam bentuk diskret
ditulis sebagai:
1 𝑁𝑁
∇∅ = 𝑉𝑉 ∑𝑓𝑓 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∅𝑓𝑓 𝐴𝐴…………………….……………………(2.25)

Oleh karena itu nilai face ∅𝑓𝑓 dihitung dengan merata-ratakan ∅ dari dua sel yang
berdekatan dengan sisi (face) [2].

2.4.9 Model Turbulen (Turbulence Modeling)


Aliran turbulen adalah suatu karakteristik yang terjadi karena adanya
peningkatan kecepatan aliran. Peningkatan ini mengakibatkan perubahan
momentum, energi, dan massa tentunya. Karena terlalu mahalnya untuk
melakukan analisa secara langsung dari aliran turbulen yang memiliki skala kecil
dengan frekuensi yang tinggi, maka diperlukan suatu manipulasi agar menjadi
lebih mudah dan murah.Salah satunya adalah dengan permodelan turbulen
(turbulence model). Meskipun demikian, modifikasi persamaan yang meliputi
penambahan variabel yang tidak diketahui, dan permodelan turbulen perlu untuk
menentukan variabel yang diketahui .FLUENT sendiri menyediakan beberapa
permodelan, diantaranya adalah k-ε dan k-ω.

1) k-epsilon (k-ε) Standard


Model ini merupakan model turbulensi semi empiris yang
lengkap.Walaupun masih sederhana, memungkinkan untuk dua persamaan yaitu
kecepatan turbulen (turbulent velocity) dan skala panjang (length scale)
ditentukan secara bebas independent). Model ini dikembangkan oleh Jones dan
Launder. Kestabilan, ekonomis (dari segi komputansi), dan akurasi yang cukup
memadai membuat model ini sering digunakan dalam simulasi fluida dan
perpindahan panas.
Turbulensienergi kinetik, ,danlajudisipasi, , diperoleh
daripersamaantransportasiberikut:

54

Universitas Sumatera Utara


................................................... (2.26)
dan

................................................... (2.27)
Dalampersamaan ini, mewakili generasiturbulensienergi
kinetikkarenagradienkecepatanrata-rata, dihitungseperti yang dijelaskan
dalamModeling Turbulent Production in the k- ε Models. adalah
generasiturbulensienergi kinetikkarenadaya apung, dihitungseperti yang
dijelaskan dalamEffects of Buoyancy on Turbulence in the k- ε Models.
merupakan kontribusidaridilatasiberfluktuasidalamturbulensikompresibeldengan
tingkatdisipasikeseluruhan, dihitungseperti yang dijelaskan dalamEffects of
Compressibility on Turbulence in the k- ε Models. , , Dan adalah konstanta
yang masing-masing bernilai 1.44, 1,92, dan 0,09. dan
angkaPrandtlturbulenuntuk dan , masing-masing bernilai 1 dan 1,3. dan user-
definedistilahsumber.

2) k-epsilon (k-ε) RNG


Model ini diturunkan dengan menggunakan metode statistik yang teliti
(teori renormalisasi kelompok). Model ini merupakan perbaikan dari metode k-
epsilon standard, jadi bentuk persamaan yang digunakan sama. Perbaikan yang
dimaksud meliputi:
- Model RNG memiliki besaran tambahan pada persamaan laju disipasi
(epsilon), sehingga mampu meningkatkan akurasi untuk aliran yang
terhalang secara tiba-tiba.
- Efek putaran pada turbulensi juga telah disediakan, sehingga
meningkatkan akurasi untuk jenis aliran yang berputar (swirl flow).

55

Universitas Sumatera Utara


Menyediakan formulasi analitis untuk bilangan Prandtl turbulen,
sementara model k-epsilon standard menggunakan nilai bilangan Prandtl yang
ditentukan pengguna (kostan). Model RNG menyediakan formulasi untuk
bilangan Reynold rendah, sedang model standard merupakan model untuk
Reynold tinggi .
RNG - model memilikibentukmirip dengan standar - Model:

....................................................... (2.28)
dan

....................................................... (2.29)

Dalampersamaan ini, mewakili generasiturbulensienergi


kinetikkarenagradienkecepatanrata-rata, dihitungseperti yang dijelaskan
dalamModeling Turbulent Production in the k- ε Models. adalah
generasiturbulensienergi kinetikkarenadaya apung, dihitungseperti yang
dijelaskan dalamEffects of Buoyancy on Turbulence in the k- ε Models.
merupakan kontribusidaridilatasiberfluktuasidalamturbulensikompresibeldengan
tingkatdisipasikeseluruhan, dihitungseperti yang dijelaskan
dalamEfekKompresibilitaspadaTurbulensidik-ε Model. Kuantitas dan
angkaPrandtlterbalikefektifuntuk dan , masing-masing. dan user-
definedistilahsumber.

3) k-epsilon (k-ε) Realizable


Merupakan model pengembangan yang relatif baru dan berbeda dengan
model k-epsilon standar dalam dua hal, yaitu:

56

Universitas Sumatera Utara


- Terdapat formulasi baru untuk memodelkan viskositas turbulen.
- Sebuah persamaan untuk dissipasi, ε, telah diturunkan dari persamaan
yang digunakan untuk menghitung fluktuasi vortisitas rata-rata.
Istilah realizable memiliki arti bahwa model tersebut memenuhi beberapa
batasan matematis pada bilangan Reynold, konsisten dengan bentuk fisik aliran
turbulen.Kelebihannya adalah lebih akurat untuk memprediksi laju penyebaran
fluida dari pancaran jet/nosel.Model ini memberikan performa yang bagus untuk
aliran yang melibatkan putaran, lapisan batas yang memiliki gradien tekanan yang
besar, separasi, dan resirkulasi. Salah satu keterbatasan model realizable k-epsilon
adalah terbentuknya viskositas turbulen non-fisik pada kasus dimana domain
perhitungan mengandung zona fluida yang diam dan berputar ( multiple reference
frame, sliding mesh ). Oleh karena itu, penggunaan model ini pada kasus multiple
reference frame dan sliding mesh harus lebih hati-hati.

Persamaan transportasi dimodelkan untuk dan realisasi - model yang

............................................................ (2.30)
dan

............................................................ (2.31)
dimana

............................................................ (2.32)

Dalam persamaan ini, mewakili generasi turbulensi energi kinetik


karena gradien kecepatan rata-rata, dihitung seperti yang dijelaskan dalam

57

Universitas Sumatera Utara


Modeling Turbulent Produksi di k-ε Model. adalah generasiturbulensienergi
kinetikkarenadaya apung, dihitungseperti yang dijelaskan dalamEffects of
Buoyancy on Turbulence in the k- ε Models. merupakan
kontribusidaridilatasiberfluktuasidalamturbulensikompresibeldengan
tingkatdisipasikeseluruhan, dihitungseperti yang dijelaskan dalamEffects of
Compressibility on Turbulence in the k- ε Models. , , Dan adalah
konstanta. dan angkaPrandtlturbulenuntuk dan , masing-masing. dan user-
definedistilahsumber.

Perhatikan bahwa persamaan adalah sama seperti yang di standar -


Model dan RNG - Model, kecuali untuk model konstanta. Namun, bentuk
persamaan sangat berbeda dari orang-orang dalam standar dan-RNG berbasis -
model. Salah satu fitur penting adalah bahwa istilah produksi dalam persamaan
tidak melibatkan produksi ; yaitu, tidak mengandung istilah yang sama seperti
yang lain - model. Hal ini diyakini bahwa bentuk yang sekarang lebih baik
merupakan transfer energi spektral. Fitur lain yang diinginkan adalah bahwa
istilah kehancuran tidak memiliki singularitas apapun; yaitu, denominator yang
pernah hilang, bahkan jika hilang atau menjadi lebih kecil dari nol. Fitur ini
kontras dengan tradisional - model, yang memiliki singularitas karena di
denominator.

Model ini telah banyak divalidasi untuk berbagai arus , termasuk berputar
geser homogeny arus, arus bebas termasuk jet dan pencampuran lapisan, saluran
dan arus lapisan batas, dan dipisahkan arus. Untuk semua kasus ini, kinerja model
telah ditemukan untuk menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan standar -
Model.Terutama patut dicatat adalah kenyataan bahwa realisasi - Model
menyelesaikan putaran-jet anomali; yaitu, memprediksi laju penyebaran untuk jet
axisymmetric serta bahwa untuk jet planar.

58

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai