Ada beberapa aplikasi sambungan dengan baut yang menerima beban eksentrik, misalnya:
braket dinding, pilar kran jalan, dll. Beban eksentrik dapat dalam bentuk, antara lain:
Paralel / sejajar terhadap sumbu baut
Tegak lurus terhadap sumbu baut
Sebidang dengan penampang baut
Berikut ini akan dibahas satu persatu dari ketiga jenis tersebut.
Menurut kesetimbangan, momen luar = momen perlawanan, atau persamaan (1) = (2),
sehingga diperoleh hubungan rumus:
W . L = W1.L1 + W2.L2 + W3.L3 + W4.L4
= w.L1.L1 + w.L2.L2 + w.L1.L1 + w.L1.L1
= w (L22 + L22 + L12 + L22)
42
W. L = 2w (L12 + L22)
W.L
w= 2 2
2( L 1 L 2 )
Sehingga beban tiap baut adalah:
W1 = W3 = w.L1
W2 = W4 = w.L2
Dari gambar diatas dapat ditentukan bahwa beban terbesar terjadi pada baut 2 dan 4 karena
mempunyai jarak yang lebih besar terhadap titik putarnya, yaitu sebesar:
W.L.L 2
W2 = W4 = w.L2 = 2 2
2( L 1 L 2 )
Beban gabungan tarik langsung dan akibat puntiran dapat dituliskan:
Resultan beban pada baut 1 dan 3, Wt1 = W+W1
Resultan beban pada baut 2 dan 4, Wt2 = W+W2
Tegangan tarik tertinggi terjadi pada baut nomor 2 dan 4, yaitu:
Wt 2 Wt 2
a
A 2
d
4
dengan:
= tegangan tarik yang terjadi pada baut, kg/mm2
a = tegangan tarik ijin bahan baut, kg/mm2
CONTOH SOAL
1. Braket ditunjukkan seperti pada gambar 2, mendukung beban sebesar W=3000 kg.
Tentukan ukuran baut, jika tegangan tarik ijin bahan baut = 600 kg/mm2. Jarak L1 = 8 cm, L2
= 25 cm, dan L = 50 cm.
43
6.2 Pembebanan Ulir Tegak Lurus Sumbu Baut
Braket dibaut dengan dinding yang dianggap kuat, sehingga jika rusak yang akan putus adalah
pada bautnya.
44
CONTOH SOAL
1. Untuk mendudukkan gerak bolak-balik kran jalan dibengkel digunakan braket yang
ditetapkan pada kolon baja seperti pada gambar dibawah. Beban maksimum pada setiap
braket W = 1200 kg yang bekerja secara vertical. Jarak beban ke baut adalah L = 40 cm.
Jumlah baut 4 buah dengan dua baris dan dua kolom. Posisi baut ditunjukkan seperti gambar.
Tentukan ukuran baut yang sesui bila tegangan tarik ijin bahan baut = 840 kg/cm2.
[2]. Suatu braket dengan lengan berpenampang melintang berbentuk profil I, dipasang tetap
pada kolom baja dengan menggunakan 4 baut standar seperti pada gambar dibawah. Beban
sebesar 1 ton bekerja pada braket dengan membentuk sudut 60 o terhadap sumbu vertical.
Tentukan diameter baut penetap, bila diasumsikan tegangan kerja semua elemen sebesar 1000
kg/cm2 untuk tarik dan 600 kg/mm2 untuk geser.
Solusi:
Beban diuraikan ke sumbu x disebut WH dan ke sumbu y disebut WV. Besar WH =
1000 sin 60o = 866 kg. Beban ke sumbu y, W V = 1000 . cos 60 o = 500 kg. Sebagai akibat
komponen beban horizontal Wh, dimana bekerja sejajar terhadap sumbu baut akan
mengakibatkan efek sebagai berikut:
Beban tarik langsung yang terbagi sejumlah baut
45
Momen putar sekitar titik pusat baut.
Akibat komponen gaya vertical yang bekerja tegak lurus terhadap sumbu baut adalah:
1. Beban geser langsung yang terbagi rata sejumlah 4 baut, dan
2. Momen putar terhadap braket, dengan arah berlawanan arah putaran jarum jam.
Dapat dilihat bahwa momen yang berlawanan putaran jarum jam adalah lebih besar dari pada
momen searah jarum jam, maka momen putar bersih adalah:
Momen putar neto = 15.000 4.330 = 10.670 kg-cm. .........................................................(i)
Akibat momen putar berlawanan jarum jam, braket cenderung berputar terhadap sisi E.
Misal:
w = beban persatuan jarak terhadap sisi E akibat momenputar,
L1 = jarak dari baut 1 dan 2 dari titik putar sisi E,
250 175
= = 37,5 mm = 3,75 cm
2
L2 = Jarak baut 3 dan 4 diukur dari titik putar E
= 37,5 + 175 = 212,5 mm = 21,25 cm.
46
Jadi momen total dari beban terhadap titik putar E:
= 2 (w.L1) L1 + 2 (w.L2) L2 (masing-masing ada 2 baut yang berjarak L1 dan L2)
= 2 .w.L12 + 2 .w.L22
= 2.w.(3,752) + 2.w.(21,252)
= 931,25 . w kg-cm. ..............................................................................................(ii)
Beban terbesar terjadi pada jarak terbesar dari titik putar, sementara yang paling besar adalah
baut nomor 3 dan 4.
Baut bagian atas menerima beban tarik (Wt=460 kg) dan geser (Ws = 125 kg), maka
beban tarik ekivalen,
Wte = [Wt + Wt 2 4 Ws 2
= [460 + 460 2 4.125 2
= 472 kg.
Dari table standar ulir kasar metris diperoleh ukuran ulir, M10.
SOAL-SOAL
47
1. Braket kran jalan ditunjukkan seperti pada gambar. Hitung tegangan maksimum yang
terjadi pada baut yang digunakan untuk mengencangkan braket terhadap dudukan bila beban
W = 10 kN. Semua ukuran gambar dalam satuan mm.
Gambar 6.7
2. Braket besi cor untuk mendukung poros dan puli sabuk seperti gambar. Braket ditetapkan
pada kerangka utama menggunakan 4 baut standar. Gaya tarik pada sisi kencang dan kendor
sabuk masing-masing 425 kg dan 220 kg.
Gambar 6.8
3. Braket puli seperti ditunjukkan seperti pada gambar didukung oleh 4 baut, dua pada A-A
dan dua pada B-B. Tentukan ukuran baut yang aman untuk digunakan bila tegangan geer ijin
bahan baut = 250 kg/cm2.
Gambar 6.9
48
4. Braket dinding ditunjukkan seperti pada gambar dipasang pada dinding menggunakan 4
baut. Hitung ukuran baut yang sesuai dan hitung lebar braket. Tegangan tarik ijin bahan
braket dan baut diasumsikan sebesar 70 N/mm2. Semua angka ukuran dalam mm.
Gambar 6.10
5. Braket ditunjukkan seperti pada gambar 6.23. Dipasang pada kolom baja vertical
menggunakan 5 baut. Tentukan diameter baut penetap dan tebal lengan braket. Tegangan
tarik ijin a =700 kg/mm2 dan tegangan geser ijin, a = 500 kg/mm2.
Gambar 6.11
49