Anda di halaman 1dari 17

BAB VI

SAMBUNGAN ULIR

6.1 Istilah Pada Ulir


Sebuah ulir (screwed) dibuat dengan melakukan pemotongan secara kontinyu alur
melingkar pada permukaan silinder. Sambungan ulir sebagian besar terdiri dari dua elemen
yaitu baut (bolt) dan mur (nut). Sambungan ulir banyak digunakan dimana bagian mesin
dibutuhkan dengan mudah disambung dan dilepas kembali tanpa merusak mesin. Ini
dilakukan dengan maksud untuk menyesuaikan/menyetel pada saat perakitan (assembly) atau
perbaikan, atau perawatan.
Istilah berikut digunakan pada ulir seperti pada Gambar 6.1 adalah penting untuk
diperhatikan.

Gambar 6.1. Istilah pada ulir

Keterangan:
a. Major diameter adalah diameter terbesar pada ulir eksternal atau internal. Dinamakan
juga outside atau nominal diameter.
b. Minor diameter adalah diameter terkecil pada ulir eksternal atau internal. Dinamakan
juga core atau root diameter.
c. Pitch diameter adalah diameter rata-rata silinder. Dianamakan juga effective diameter.
d. Pitch adalah jarak antara puncak ulir. Secara matematika dapat dihitung:

83
e. Crest adalah permukaan atas pada ulir.
f. Root adalah permukaan bawah yang dibentuk oleh dua sisi berdekatan dari ulir.
g. Depth of thread adalah jarak tegak lurus antara crest dan root.
h. Flank adalah permukaan antara crest dan root.
i. Angle of thread adalah sudut antara flank ulir.
j. Slope adalah setengah pitch ulir.

6.2 Jenis Ulir


Jenis ulir adalah sebagai berikut:
a. British standard whitworth (B.S.W) thread. Ulir jenis ini banyak digunakan dimana
kekuatan yang tinggi pada root yang dibutuhkan, seperti pada Gambar 6.2.

Gambar 6.2. B.S.W. thread

b. British association (B.A) thread. Merupakan ulir jenis B.S.W. dengan pitch yang baik
dan banyak digunakan untuk instrumentasi (alat ukur) dan pekerjaan lain yang presisi,
seperti pada Gambar 6.3.

Gambar 6.3. B.A. thread

84
c. American national standard thread. Ulir ini digunakan untuk tujuan umum seperti baut,
mur, lubang ulir dan tap, seperti pada Gambar 6.4.

Gambar 6.4. American national standard thread

d. Square thread. Ulir ini banyak digunakan untuk transmisi daya, biasanya dijumpai pada
mekanisme mesin perkakas, katup, spindle, uli jack dan lain-lain seperti pada Gambar
6.5.

Gambar 6.5. Square thread

e. Acme thread. Ulir ini banyak digunakan pada ulir mesin bubut, katup kuningan, ulir kerja
bangku, seperti pada Gambar 6.6.

Gambar 6.6. Acme thread

f. Knukle thread. Ulir ini banyak digunakan untuk pekerjaan kasar seperti railway kopling,
hydrant dan lain-lain seperti pada Gambar 6.7.

85
Gambar 6.7. Knukle thread

g. Buttress thread. Ulir banyak digunakan untuk transmisi daya satu arah, seperti pada
Gambar 6.8.

Gambar 6.8. Buttress thread

6.3 Jenis Sambungan Ulir

a. Through bolts. Seperti pada Gambar 6.9 (a) terlihat bahwa baut dan mur mengikat dua
bagian/plat secara bersamaan. Jenis baut ini banyak digunakan pada baut mesin, baut
pembawa, baut automobil dan lain-lain.

Gambar 6.9. Bolts

86
b. Tap bolts. Seperti pada Gambar 6.9 (b), ulir dimasukkan ke lubang tap pada salah satu
bagiannya dikencangkan tanpa mur.

c. Stud. Seperti pada Gambar 6.9 (c), ulir ini pada kedua ujungnya berulir. Salah satu ujung
ulir dimasukkan ke lubang tap kemudian dikencangkan sementara ujung yang lain ditutup
dengan mur.

d. Cap screws. Ulir ini sama jenisnya dengan tap bolts tetapi berukuran kecil dan variasi
bentuk kepala seperti pada Gambar 6.10.

Gambar 6.10: Cap screws

6.4 Dimensi standar ulir

Dimensi desain ISO untuk ulir, baut dan mur dapat dilihat pada Tabel 6.1 berikut:

87
Tabel 6.1. Dimensi standar ISO untuk Ulir

88
89
Beberapa aplikasi sambungan baut yang mendapat beban eksentris seperti bracket,
tiang crane, dll. Beban eksentris dapat berupa:
1. Sejajar dengan sumbu baut.
2. Tegak lurus dengan sumbu baut.
3. Dalam bidang baut.

6.5 Beban Eksentris Sejajar Dengan Sumbu Baut

Perhatikan Gambar 6.11, ada empat baut yang mana setiap baut mendapat beban tarik
utama Wt1 =W/n, dimana n adalah jumlah baut.

Gambar 6.11. Beban eksentris yang sejajar dengan sumbu baut.

Misalkan w = beban baut per unit jarak terhadap pengaruh balik bracket.
W1 dan W2 = beban setiap baut pada jarak L1 dan L2 dari sisi tepi.

Beban setiap baut pada jarak L1 adalah:

W1 = w.L1

2
dan momen gaya terhadap sisi tepi = w.L1 . L1 = w.(L1)

Beban setiap baut pada jarak L2 adalah:

W2 = w.L2

90
2
dan momen gaya terhadap sisi tepi = w.L2 . L2 = w.(L2)

2 2
Total momen gaya pada baut terhadap sisi tepi = 2w.(L1) + 2w.(L2)

Momen akibat beban W terhadap sisi tepi = W.L

Dari persamaan diatas, diperoleh:

Beban tarik dalam setiap baut pada jarak L2 adalah:

Total beban tarik pada baut yang dibebani paling besar adalah:
Wt = Wt1 + Wt2

Jika dc adalah diameter core (minor) dari baut dan σt adalah tegangan tarik untuk material

baut, maka total beban tarik Wt :

Dari persamaan diatas, nilai dc dapat diperoleh.

6.6 Beban Eksentris Tegaklurus Dengan Sumbu Baut

Sebuah dinding bracket membawa beban eksentris yang tegak lurus terhadap sumbu
baut seperti pada Gambar 6.12.

91
Gambar 6.12. Beban Eksentris Tegaklurus Dengan Sumbu Baut

Dalam kasus ini, baut menerima beban geser utama yang sama pada seluruh baut.
Sehingga beban geser utama pada setiap baut adalah:
Ws = W/n, dimana n = jumlah baut.

Beban tarik maksimum pada baut 3 dan 4 adalah seperti pada persamaan

Ketika baut dikenai geser yang sama dengan beban tarik, kemudian beban ekuivalen dapat
ditentukan dengan hubungan berikut:

Beban tarik ekuivalen adalah:

dan beban geser ekuivalen adalah:

6.7 Beban Eksentris Pada Bracket Dengan Sambungan Melingkar


Kadang-kadang landasan bracket dibuat melingkar seperti piringan bantalan pada
mesin perkakas seperti pada Gambar 6.14.

92
Gambar 6.14 Beban Eksentris Pada Bracket Dengan Sambungan Melingkar.

Keterangan:
R = Radius piringan (flens),
r = Radius melingkar pitch baut,
w = Beban per baut per unit jarak dari sisi tepi,
L = Jarak beban dari sisi tepi,
L1, L2, L3, dan L4 = Jarak pusat baut dari sisi tepi A.

Seperti pernah dibahas pada sub bab di atas bahwa persamaan momen eksternal W.L
merupakan jumlah momen seluruh baut adalah:

Dari geometri pada Gambar 6.14 (b), kita dapat menentukan:

Sehingga nilai persamaan (8) menjadi:

Beban pada baut 1 =


Beban ini adalah maksimum ketika cos α adalah minimum yaitu ketika cos α = -1 atau α =
o
180 .

93
Beban maksimum pada baut adalah

Secara umum, jika n = jumlah baut,


kemudian beban sebuah baut adalah

dan beban maksimum baut adalah

Setelah diketahui beban maksimum, maka dapat dicari ukuran baut.

94
6.8 Contoh Soal
1. Sebuah bracket seperti pada Gambar 6.11, menahan sebuah beban 30 kN. Tentukan
ukuran baut, jika tegangan tarik maksimum yang diijinkan dalam material adalah 60
MPa. Jarak L1 = 80 mm, L2 = 250 mm, dan L = 500 mm.

Penyelesaian,
2
Diketahui: W = 30kN ; σt = 60 MPa = 60 N/mm ; L1 = 80mm ,

L2 = 250mm , dan L = 500mm.

Beban tarik utama yang dibawa oleh setiap baut adalah:


Wt1 =W/n = 30/4 = 7,5 kN

dan beban dalam setiap baut per unit jarak w adalah:

Ketika beban baut yang terbesar adalah pada jarak L2 dari sisi tepi, sehingga beban baut

terbesar adalah:
Wt2 = W2 = w.L2 = 0,109. 250 = 27,25 kN

Beban tarik maksimum pada baut dengan beban terbesar pada persamaan (6-4) adalah:
W = W + W = 7,5 + 27,25 = 34,75 kN = 34 750 N
t t1 t2

Beban tarik maksimum pada baut adalah persamaan

Dari Tabel 6.1, kita temukan bahwa standar diameter minor (core) baut adalah
28,706mm dan jika dihubungkan dengan ukuran baut yang tepat adalah M30 d.

95
2. Sebuah bracket dijepit pada batang baja seperti pada Gambar berikut. Beban maksimum
yang diberikan bracket sebesar 12 kN secara vertikal pada jarak 400 mm dari permukaan
batang. Permukaan vertikal bracket dikunci ke batang oleh empat baut, dalam dua baris
pada jarak 50 mm dari sisi terbawah bracket. Tentukan ukuran baut jika tegangan tarik
yang diijinkan dari material sebesar 84 MPa. Juga tentukan penampang lengan bracket
yang berbentuk persegi.

Penyelesaian:
3
Diketahui: W = 12 kN = 12.10 N ; L = 400 mm ; L1 = 50 mm ; L2 = 375 mm ;
2
σt = 84 MPa = 84 N/mm ; n = 4

Beban geser utama setiap baut:


Ws = W/n = 12/4 = 3 kN

Beban tarik maksimum yang dibawa baut 3 dan 4 adalah:

Ketika baut menerima beban geser yang sama dengan beban tarik, sehingga beban tarik
ekuivalen adalah:

96
• Ukuran baut
Beban tarik ekuivalen (Wte) adalah:

Dari Tabel 6.1, kita temukan bahwa standar diameter minor (core) baut adalah 11,546
mm dan jika dihubungkan dengan ukuran baut yang tepat adalah M14.

• Penampang lengan bracket


Misalkan: t dan b = tebal dan kedalaman lengan bracket.
Section modulus Z:

Momen bending maksimum bracket;


3 6
M = 12.10 .400 = 4,8.10 Nmm

Tegangan bending (tarik)

sehingga:

Diasumsikan kedalaman lengan bracket , b = 250 mm, maka tebal bracket adalah:
3 2
t = 343.10 /250 = 5,5 mm.

97
3. Sebuah piringan bantalan seperti pada Gambar 6.14 di atas, dikunci dengan 4 baut secara
melingkar berjarak antar bautnya 500 mm. Diameter piringan bantalan 650 mm dan
beban 400 kN diberikan pada jarak 250 mm dari kerangka. Tentukan ukuran baut, jika
tegangan tarik material baut yang aman 60 MPa.

Penyelesaian,
Diketahui: n = 4 ; d = 500 mm atau r = 250 mm; D = 650 mm atau R = 325 mm ; W =
3 2
400 kN = 400.10 N ; L = 250 mm ; σt = 60 MPa = 60 N/mm

Beban maksimum baut seperti pada persamaan (6-9) adalah :

Sedangkan beban maksimum pada persamaan (6-5) adalah:

Dari Tabel 6.1, kita temukan bahwa standar diameter minor (core) baut adalah 45,795
mm dan jika dihubungkan dengan ukuran baut yang tepat adalah M52.

98
6.9 Latihan
1. Sebuah plat disambung ke dinding dengan 4 baut M12 seperti pada Gambar berikut.
Diameter core (minor) baut adalah 9,858 mm. Tentukan nilai W jika tegangan tarik yang
diijinkan dalam material baut adalah 6A MPa. (Huruf A diatas diganti dengan nomor
registrasi mahasiswa yang mengerjakan).

2. Sebuah bracket seperti pada Gambar berikut, disambung ke dinding dengan 4 baut.
Tentukan ukuran baut, jika tegangan tarik yang aman untuk baut adalah 7A MPa. (Huruf
A diatas diganti dengan nomor registrasi mahasiswa yang mengerjakan).

3. Sebuah bracket seperti pada Gambar berikut, disambung ke tiang vertikal dengan 5 baut
standar. Tentukan ukuran baut, jika tegangan tarik material yang aman 7A MPa dan
tegangan geser yang aman 5A MPa. (Huruf A diatas diganti dengan nomor registrasi
mahasiswa yang mengerjakan).

99

Anda mungkin juga menyukai