Anda di halaman 1dari 9

Milik Teknik Mesin Universitas Pamulang (untuk kalangan sendiri)

Diktat Kuliah

Elemen Mesin I

Sambungan Mur/Baut/Ulir

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Pamulang
2016

2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning


09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
BAB V
SAMBUNGAN MUR/BAUT/ULIR
(lanjutan)
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mempunyai pemahaman dan mampu menganalisa,
menghitung , merancang suatu struktur yang yang disambung dengan sistem ulir.

5.6 Sambungan baut akibat beban eksentris


Beberapa aplikasi sambungan baut yang mendapat beban eksentris seperti bracket, tiang
crane, dll. Beban eksentris dapat berupa:
1. Sejajar dengan sumbu baut.
2. Tegak lurus dengan sumbu baut.
3. Dalam bidang baut.

5.7 Beban eksentris yang sejajar terhadap dengan sumbu baut


Perhatikan Gambar 5.11, ada empat baut yang mana setiap baut mendapat beban tarik utama
Wt1 =W/n, dimana n adalah jumlah baut.

Gambar 5.11: Beban eksentris yang sejajar dengan sumbu baut


Misalkan w = beban baut per unit jarak terhadap pengaruh balik bracket
W1 dan W2 = beban setiap baut pada jarak L1 dan L2 dari sisi tepi.
Beban setiap baut pada jarak L1 adalah:
W1 = w.L1
dan momen gaya terhadap sisi tepi = w. L1. L1= w.( L1)2
Beban setiap baut pada jarak L2adalah:
W2 = w. L2
dan momen gaya terhadap sisi tepi = w. L2. L2= w.( L2)2
Total momen gaya pada baut terhadap sisi tepi = 2w.( L1)2 + 2w.( L2)2 (5-1)
Momen akibat beban W terhadap sisi tepi = W.L (5-2)
Dari persamaan (5-1) dan (5-2), diperoleh:
W.L = 2w.( L1)2 + 2w.( L2)2
W .L
w
2[( L1 ) 2  ( L2 ) 2 ]
Beban tarik dalam setiap baut pada jarak L2 adalah:

2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning


09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
W .L.L2
Wt 2  W2  w.L2  (5-3)
2[( L1 ) 2  ( L2 ) 2 ]
Total beban tarik pada baut yang dibebani paling besar adalah:
Wt = Wt1 + Wt2 (5-4)
Jika dc adalah diameter core (minor) dari baut dan σt adalah tegangan tarik untuk material
baut, maka total beban tarik Wt:
Wt = π/4 . (dc)2. σt (5-5)
Dari persamaan (5-4) dan (5-5), nilai dc dapat diperoleh.

Contoh 1:
sebuah bracket seperti pada Gambar 5.11, menahan sebuah beban 30 kN. Tentukan ukuran
baut, jika tegangan tarik maksimum yang diijinkan dalam material adalah 60 MPa. Jarak L1 =
80mm, L2 = 250mm, dan L = 500mm.

Penyelesaian:
Diketahui: W = 30kN ; σt = 60 MPa = 60 N/mm2 ; L1 = 80mm , L2 = 250mm , dan L =
500mm.
Beban tarik utama yang dibawa oleh setiap baut adalah:
Wt1 =W/n = 30/4 = 7,5 kN
dan beban dalam setiap baut per unit jarak w adalah:
W .L 30.500
w   0,109 kn / mm
2[( L1 )  ( L2 ) ] 2[(80) 2  (250) 2 ]
2 2

Ketika beban baut yang terbesar adalah pada jarak L2 dari sisi tepi, sehingga beban baut
terbesar adalah:
Wt2 = W2 = w.L2 = 0,109. 250 = 27,25 kN
Beban tarik maksimum pada baut dengan beban terbesar pada persamaan (6-4) adalah:
Wt = Wt1 + Wt2 = 7,5 + 27,25 = 34,75 kN = 34 750 N
Beban tarik maksimum pada baut adalah persamaan (6-5):
Wt = π/4.(dc)2. σt
34 750 = π/4.(dc)2. 60
(dc)2 = 34 750/47 = 740
dc = 27,2 mm
Dari Tabel 5.1, kita temukan bahwa standar diameter minor (core) baut adalah 28,706mm dan
jika dihubungkan dengan ukuran baut yang tepat adalah M33.

5.8 Beban eksentris yang tegak lurus terhadap sumbu baut


Sebuah dinding bracket membawa beban eksentris yang tegak lurus terhadap sumbu baut
seperti pada Gambar 5.12.

2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning


09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
Gambar 5.12
Dalam kasus ini, baut menerima beban geser utama yang sama pada seluruh baut. Sehingga
beban geser utama pada setiap baut adalah:
Ws = W/n, dimana n = jumlah baut.
Beban tarik maksimum pada baut 3 dan 4 adalah seperti pada persamaan (5-3):
W .L.L2
Wt 2  Wt  w.L2  (5-3)
2[( L1 ) 2  ( L2 ) 2 ]
Ketika baut dikenai geser yang sama dengan beban tarik, kemudian beban ekuivalen dapat
ditentukan dengan hubungan berikut:
Beban tarik ekuivalen adalah:
1

Wte  Wt  (Wt ) 2  4(Ws ) 2
2
 (5-6)

dan beban geser ekuivalen adalah:


1
Wse  (Wt ) 2  4(Ws ) 2 (5-7)
2

Contoh 2:
Sebuah bracket dijepit pada batang baja seperti pada Gambar 5.13. Beban maksimum yang
diberikan bracket sebesar 12 kN secara vertikal pada jarak 400 mm dari permukaan batang.
Permukaan vertikal bracket dikunci ke batang oleh empat baut, dalam dua baris pada jarak 50
mm dari sisi terbawah bracket. Tentukan ukuran baut jika tegangan tarik yang diijinkan dari
material sebesar 84 MPa. Juga tentukan penampang lengan bracket yang berbentuk persegi.

Gambar 5.13
Penyelesaian:
Diketahui: W = 12 kN = 12x103 N ; L = 400 mm ; L1 = 50 mm ; L2 = 375 mm ; σt = 84 MPa
= 84 N/mm2 ; n = 4
Beban geser utama setiap baut:
Ws = W/n = 12/4 = 3 kN
Beban tarik maksimum yang dibawa baut 3 dan 4 adalah:
2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning
09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
Ketika baut menerima beban geser yang sama dengan beban tarik, sehingga beban tarik
ekuivalen pada persamaan (5-6) adalah:
• Ukuran baut
Beban tarik ekuivalen (Wte) pada persamaan (5-5) adalah:
Wte = π/4.(dc)2. σt
7490 = π/4.(dc)2. 84 = 66.(dc)2
(dc)2 = 7490/66 = 113,5
dc = 10,65 mm
Dari Tabel 6.1, kita temukan bahwa standar diameter minor (core) baut adalah 11,546 mm
dan jika dihubungkan dengan ukuran baut yang tepat adalah M14.
• Penampang lengan bracket
Misalkan: t dan b = tebal dan kedalaman lengan bracket.
1
Section modulus Z: Z  t.b 2
6
Momen bending maksimum bracket;
M = 12x103.400 = 4,8x106 Nmm
M
Tegangan bending (tarik)  t 
Z
4,8  10 6
sehingga: 84 
1 2
t.b
6
t.b2 = 343x103 atau t = 343x103 /b2
Diasumsikan kedalaman lengan bracket , b = 250 mm, maka tebal bracket adalah:
t = 343x103/2502 = 5,5 mm.
5.9 Beban eksentris pada bracket dengan sambungan melingkar
Kadang-kadang landasan bracket dibuat melingkar seperti piringan bantalan pada mesin
perkakas seperti pada Gambar 5.14.

Gambar 5.14
Misalkan: R = Radius piringan (flens),
r = Radius melingkar pitch baut,
w = Beban per baut per unit jarak dari sisi tepi,
L = Jarak beban dari sisi tepi,
L1, L2, L3, dan L4 = Jarak pusat baut dari sisi tepi A.
Seperti pernah dibahas pada sub bab di atas bahwa persamaan momen eksternal W.L
merupakan jumlah momen seluruh baut adalah:
W.L = w[( L1)2 + ( L2)2 + ( L3)2 + ( L4)2] (5-8)
2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning
09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
W .L.
w
[( L1 )  ( L2 ) 2  ( L3 ) 2  ( L4 ) 2 ]
2

Dari geometri pada Gambar 6.14 (b), kita dapat menentukan:


L1  R  r cos L2  R  r sin 
L3  R  r cos L4  R  r sin 
Sehingga nilai persamaan (6.8) menjadi:
W .L.
w
4 R 2  2r 2
W .L.L1 W .L.( R  r cos )
Beban pada baut 1 = wL1  
4 R  2r
2 2
4 R 2  2r 2
Beban ini adalah maksimum ketika cos α adalah minimum yaitu ketika cos α = -1 atau α =
W .L.( R  r )
180o. Beban maksimum pada baut adalah 
4 R 2  2r 2
Secara umum, jika n = jumlah baut, kemudian beban sebuah baut adalah
2W .L.( R  r cos )

n( 2 R 2  r 2 )
2W .L.( R  r )
dan beban maksimum baut adalah Wt 
n( R 2  r 2 )
  180  
R  r cos 
2W .L   n  (5-9)
W t 
n  2R 2  r 2 
 
 
Setelah diketahui beban maksimum, maka dapat dicari ukuran baut.

Contoh 3.
Sebuah piringan bantalan seperti pada Gambar 5.14 di atas, dikunci dengan 4 baut secara
melingkar berjarak antar bautnya 500 mm. Diameter piringan bantalan 650 mm dan beban
400 kN diberikan pada jarak 250 mm dari kerangka. Tentukan ukuran baut, jika tegangan
tarik material baut yang aman 60 MPa.

Penyelesaian:
Diketahui: n = 4 ; d = 500 mm atau r = 250 mm; D = 650 mm atau R = 325 mm ; W = 400
kN = 400x103 N ; L = 250 mm ; σt = 60 MPa = 60 N/mm2
Beban maksimum baut seperti pada persamaan (6-9) adalah :
  180  
 R  r cos 
W t
2W .L
  n 
n  2R 2  r 2 
 
 

2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning


09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
  180  
 325  250  cos 
2  400  10  250 
3
 4 
W t  91643 N
4  2  325 2  250 2 
 
 
Sedangkan beban maksimum pada persamaan (6-5) adalah:
Wt = π/4(dc)2. σt
91 643 = π/4(dc)2. 60 = 47,13 (dc)2
(dc)2 = 91 643/47,13 = 1945 atau dc = 44 mm
Dari Tabel 6.1, kita temukan bahwa standar diameter minor (core) baut adalah 45,795 mm
dan jika dihubungkan dengan ukuran baut yang tepat adalah M52.

Latihan:
1. Sebuah plat disambung ke dinding dengan 4 baut M12 seperti pada Gambar 6.15.
Diameter core (minor) baut adalah 9,858 mm. Tentukan nilai W jika tegangan tarik
yang diijinkan dalam material baut adalah 6A MPa. (Huruf A diatas diganti dengan
nomor terakhir NIM yang mengerjakan).

Gambar 5.15
2. Sebuah bracket seperti pada Gambar 5.16, disambung ke dinding dengan 4 baut.
Tentukan ukuran baut, jika tegangan tarik yang aman untuk baut adalah 7A MPa.
(Huruf A diatas diganti dengan nomor terakhir NIM yang mengerjakan).

Gambar 5.16
3. Sebuah bracket seperti pada Gambar 5.17, disambung ke tiang vertikal dengan 5 baut
standar. Tentukan ukuran baut, jika tegangan tarik material yang aman 7A MPa dan
tegangan geser yang aman 5A MPa. (Huruf A diatas diganti dengan nomor terakhir
NIM yang mengerjakan).

2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning


09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
Gambar 5.17

2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning


09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id
Daftar Pustaka
1. Khurmi, R.S. J.K. Gupta. A Textbook of Machine Design. S.I. Units. Eurasia
Publishing House (Pvt) Ltd. New Delhi. 2004.
2. Sularso. (2000) Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita.
3. Spotts, M.F. (1981) Design of Machine Elements. Fifth Edition. New Delhi :
Prentice-Hall of India Private Limited.
4. Shigly, Joseph Edward. Mechanical Engineering Design. Fifth Edition. Singapore :
McGraw-Hill Book Co. 1989.
5. Achmad Zainuri, ST, M.Eng., Teknik Mesin, Universitas Mataram.
6. Agus Purna Irawan, Teknik Mesin, Universitas Tarumanagara.
7. Achmad Risa Harfit, ST., Teknik Mesin, Universitas Gunadarma.

2016 Elemen Mesin 1 – TMB12 eLearning


09 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://www.unpam.ac.id

Anda mungkin juga menyukai