Sebuah baut adalah as pejal yang terdiri dari satu ujung berulir dan ujung lain memiliki
kepala. Sebagai pasangan baut adalah mur. Baut dan mur berfungsi untuk
menyambungkan dua buah komponen atau lebih secara mekanik. Penyambungan
dengan menggunakan baut dan mur juga dikenal dengan istilah penyambungan berulir
(screw connection). Beberapa jenis baut dan mur yang sering dijumpai di pasaran
ditunjukkan dalam gambar 1 dibawah ini.
Menurut standar ANSI B18.2.3.5M, penamaan baut dituliskan dengan cara berikut:
M YY x Y x Y
24
Studio Elemen Mesin 1
Huruf Y (ke-3) = menyatakan kisar atau pitch yang berarti jarak antar
puncak terdekat pada ulir.
Diameter nominal, d
Diameter rata-rata, dm
Diameter akar, dr
Pitch
1. M10 x 1,5 x 20
yang berarti
Diameter nominal = 10 mm
Pitch = 1,5 mm
Panjang baut = 20 mm
2. M14 x 2 x 70
yang berarti :
Diameter nominal = 14 mm
Pitch = 2 mm
Panjang baut = 70 mm
25
Studio Elemen Mesin 1
F
Gambar 3. Sambungan Baut yang Menerima Beban Konsentrik
Pada kasus baut-mur yang menerima beban konsentrik, gaya tarik bekerja searah dengan
sumbu baut dan gaya tarik itu bekerja pada kepala baut dan mur. Akibat gaya tarik itu
kegagalan mungkin akan terjadi pada kepala baut atau pada ulirnya. Kegagalan pada ulir
lebih sering terjadi karena pada bagian itu tegangan terbesar terjadi.
Gaya luar yang diberikan pada sambungan baut menyebabkan deformasi pada baut dan
pada anggota yang disambung. Deformasi atau lebih tepat dikatakan sebagai defleksi ini
sangat tergantung pada kekakuan dan luas penampang yang dimiliki oleh material baut
dan anggota yang disambung. Dengan adanya perbedaan defleksi maka gaya yang
diterima oleh baut dan anggota yang disambung juga berbeda.
26
Studio Elemen Mesin 1
mulai
Diketahui:
beban luar, F
beban awal, Fi
Informasi Baut:
diameter nominal (d), pitch (p),
kekuatan mulur (Sy) dan
modulus elastisitas (E)
27
Studio Elemen Mesin 1
Selesai
28
Studio Elemen Mesin 1
Gaya berat
W=m.g
Baut
Rangka Mesin
Sebuah pendekatan dalam menganalisis dan mengevaluasi baut yang menerima beban
eksentrik yaitu menentukan beban pada setiap baut. Langkah berikutnya menghitung
resultan beban di setiap baut dan menentukan baut mana yang menerima resultan beban
terbesar. Di akhir, ukuran baut dievaluasi dengan cara membandingkannya dengan
kekuatan material.
29
Studio Elemen Mesin 1
mulai
Diketahui:
Massa benda (m), jarak benda ke
titik berat kelompok baut (L), jarak
antar baut (W dan H)
Informasi Baut:
diameter nominal (d), jumlah
baut (N), kekuatan mulur (Sy)
Selesai
30
Studio Elemen Mesin 1
E = 200 GPa
M8 x 1,5 FSb = FSb = FSb = FSb =
Sy = 400 MPa
FSm = FSm = FSm = FSm =
E = 200 GPa
M10 x 1,5 FSb = FSb = FSb = FSb =
Sy = 400 MPa
FSm = FSm = FSm = FSm =
E = 200 GPa
M12 x 1,5 FSb = FSb = FSb = FSb =
Sy = 400 MPa
FSm = FSm = FSm = FSm =
E = 200 GPa
a) Buatlah kurva hubungan antara faktor keamanan (FSb dan FSm) vs ukuran baut
(d) untuk tebal kedua pelat 3 mm dan Sy = 330 MPa. Bagaimana pengaruh
ukuran baut terhadap faktor keamanan baut dan pelat yang disambung?
b) Buatlah kurva hubungan antara faktor keamanan (FSb dan FSm) vs material baut
(Sy) untuk tebal kedua pelat 3 mm dan diameter baut M10. Bagaimana pengaruh
material baut (Sy) terhadap faktor keamanan baut dan pelat yang disambung?
c) Buatlah kurva hubungan antara faktor keamanan (FSb dan FSm) vs ketebalan
pelat (t) untuk Sy = 330 MPa dan diameter baut M10 serta t1 = t2. Bagaimana
pengaruh ketebalan pelat terhadap faktor keamanan baut dan pelat yang
disambung?
31
Studio Elemen Mesin 1
Sy = 330 MPa
M8 x 1,5
Nb = 4 bh
Sy = 400 MPa
M10 x 1,5
Nb = 4 bh
Sy = 400 MPa
M12 x 1,5
Nb = 4 bh
Sy = 400 MPa
a) Buatlah kurva hubungan antara faktor keamanan (FS) vs ukuran baut (d).
Bagaimana pengaruh ukuran baut terhadap faktor keamanan?
b) Buatlah kurva hubungan antara faktor keamanan (FS) vs material baut (Sy).
Bagaimana pengaruh material baut (Sy) terhadap faktor keamanan?
c) Buatlah kurva hubungan antara faktor keamanan (FS) vs beban (F). Bagaimana
pengaruh beban terhadap faktor keamanan baut?
d) Buatlah kurva hubungan antara faktor keamanan (FS) vs jarak L. Bagaimana
pengaruh jarak L terhadap faktor keamanan baut?
32