BERTULANGAN TUNGGAL
TUGAS
TERSTRUKTUR 2
Dari ketiga kondisi penampang diatas (seimbang, Tekan dan tarik), kondisi
mana yang boleh kita gunakan dalam persyaratan analisis atau desain balok?
3
Sebagai Contoh
Penentuan Blok Segi Empat Ekivalen Dari Nilai Kurva Sebenarnya
k3 = Nilai rasio tegangan maksimum pada balok dan kuat tekan beton silinder (fc’)
dalam umur 28 hari
k2 = Rasio jarak antara serat tekan maksimum dan resultan kuat tekan ke garis
netral
k1 = Rasio antara luasan kurva dan juga persegi.
• Yang dimaksud dengan balok tulangan rangkap ialah balok beton yang diberi tulangan pada
penampang beton daerah tarik dan daerah tekan. Dengan dipasangnya tulangan pada daerah tarik
dan tekan, maka balok lebih kuat dalam hal menerima beban yang berupa momen lentur.
• Pada praktik di lapangan, (hampir) semua balok selalu dipasang tulangan rangkap. Jadi balok
dengan tulangan tunggal secara praktis tidak ada (jarang sekali dijumpai). Meskipun penampang
beton pada balok dapat dihitung dengan tulangan tunggal (yang memberikan hasil tulangan
longitudinal saja), tetapi pada kenyatannya selalu ditambahkan tulangan tekan minimal 2 batang,
dan dipasang pada bagian sudut penampang balok beton yang menahan tekan.
APA YANG DIMAKSUD KONDISI PENAMPANG?
6
Langkah 4 : Periksa nilai Rasio Tulangan (ρ). Dengan syarat ρ min < ρ < ρ maks
ρ = As/b.d =) = 0,59
Pmaks = pb = ) 0,59 = 0,151
Pmin = untuk fc’ 30Mpa, maka pmin = = 0,0034
Pmin = 0,0034 < p = 0,00528 < Pmaks = 0,151 Ok!
Langkah 5 : Hitung dan periksa Kapasitas Penampang (φMn)
Mn = As x fy x (d −a/2) = 1.139,82 x 410 x (549 − 72,09/2) = 239,717,310 N ‐
mm
239,717,310 N-mm > 200.000.000 N-mm.... OK!
Dari hasil diatas memenuhi syarat penampang Kuat memikul beban
10
DIKETAHUI SEBUAH BALOK DENGAN
SPESIFIKASI BERIKUT
Mutu Beton (fc′) : 24 Mpa
Mutu Tulangan Utama (fy) : 400 Mpa
Mutu Tulangan Geser (fys) : 240 Mpa
Diameter Tulangan Utama (Db) : 19 mm
Diameter Sengkang (Ds) : 10 mm
Dimensi Balok : (400/600) mm
Momen Ultimate (M) : 200.000.000 N-mm
Rencanakanlah Tulangan Pada Balok Tersebut