ACI 318-02 (11.9) (Di adopsi ke dlm SK SNI T-15-1991 pasal 3.4.9) Memberikan aturan khusus untuk corbel sbb: 1. Rasio bentang geser dengan kedalaman efektif corbel a/d < 1 2. Besar gaya tarik horizontal Nuc tidak lebih besar dari gaya geser Vu
3. Tebal sisi luar daerah tumpuan > 0,5d 4. Faktor reduksi kekuatan digunakan sebesar 0.75, 5. Tulangan An untuk menahan gaya tarik Nuc ditentukan dari: Gaya tarik Nuc diambil tidak kurang dari 0,2 Vu kecuali ada kondisi khusus dimana gaya tarik tersebut dapat diabaikan
6. Suatu sengkang tertutup harus dipasang sejajar dengan tulangan utama As dengan luas tulangan sengkang:
Ah > 0.5(As-An)
Desain Corbel
Menggunakan
STM
Daerah D
Daerah B:
Daerah D:
daerah yang memenuhi asas Bernoulli daerah ini dapat dirancang dengan hitungan standar yang ditetapkan dalam peraturan/ standar struktur beton.
daerah yang tidak memenuhi asas Bernoulli distribusi regangan tidak linier hitungan standar yang ditetapkan dalam peraturan/ standar struktur beton tidak dapat diterapkan
Daerah D:
(1) Daerah D Geometrik: Daerah D yang terjadi akibat perubahan bentuk struktur yang tiba-tiba, seperti pada konsol pendek (corbel), deep end beam, dll (2) Daerah D Statik: Daerah D yang terjadi akibat gaya terpusat (beban titik, reaksi tumpuan, pengangkeran gaya prategang ,dll) (3) Daerah D Geometrik & Statik: Daerah D gabungan dari (1) dan (2)
Dasar-Dasar Teori
Kriteria yang harus dipenuhi dalam STM : a) sederhana dan stabil b) lintasan gaya terpendek (dari titik beban s/d tumpuan) c) batang tarik sesedikit mungkin d) Batang tarik dapat berpotongan dengan batang desak. Batang-batang desak tidak boleh saling berpotongan kecuali pada nodal. e) Sudut antara sumbu dari batang-batang tekan dan tarik yang masuk dalam satu nodal > 25 derajat
Fns = fcu . Ac
Ac = luas penampang lintang pada salah satu ujung strut fcu = nilai terkecil dari kuat desak efektif pada strut atau pada nodal
s = 0,40 s = 0,60
Nodal
Bentuk-bentuk Titik Nodal:
(1) CCC-Node:
C2 C1 C3
(2) CCT-Node:
C2 T C1
(3) CTT-Node:
T2 C T1
(4) T T T-Node:
T2
T3
T1
Fnn = An . fcu
Sumbu memanjang baja-baja tulangan harus dipasang tepat pada sumbu memanjang batang tarik. Ujung-ujung batang tarik ini harus dijangkar: - dengan panjang penjangkaran yang cukup, atau dengan - angker mekanik khusus atau angker posttensioning,
10
Dimensi elemen
CONTOH DESAIN
KONSOL PENDEK: A single corbel projecting from a 350 mm x 350 mm column is to be designed to support precast beam reaction forces at 100 mm from the face of the column. The factored vertical load to be carried is 250 kN and horizontal 450 mm load is 50 kN The concrete strength is 35 MPa (normal density), and the yield strength of reinforcement is taken as 420 MPa.
100 mm
Vu = 250 kN Hu = 50 kN
225 mm
225 mm
11
Tahapan penyelesaian: 1. Menentukan dimensi bearing plate 2. Memilih dan menetapkan strut-and-tie-model (STM) 3. Menghitung gaya-gaya batang pada STM 4. Kontrol tegangan pada titik2 nodal dan batang2 desak 5. Hitungan kebutuhan baja tulangan 6. Cek persyaratan tulangan minimum 7. Gambar penulangan 1. Menentukan dimensi bearing plate Titik nodal di bawah bearing plate adalah jenis CCT n = 0,8. Kuat desak efektif yang diijinkan adalah: fcu = 0,75.(0,85 . n . fc ) = 0,75.(0,85 . 0,80 . 35) = 17,8 MPa Dipilih bearing plate ukuran 300 mm x 150 x 13 mm, luas plat Abp = 45000 mm2
Tegangan yg terjadi di bawah bearing plate: fc = 250000/(45000) = 5, 56 MPa < fcu Jadi dimensi bearing plate cukup dan dapat digunakan. 2. Memilih dan menetapkan STM Dipilih STM seperti pada gambar berikut ini.
12
Untuk memperhitungkan eksentrisitas tak terduga dan toleransi pelaksanaan, posisi Vu digeser 25 mm ke arah luar, sehingga jarak dari muka kolom menjadi 125 mm. Batang tarik CB diasumsikan terdiri 1 lapis tulangan dengan lindungan beton setebal 30 mm, & ditetapkan terletak 50 mm dr sisi atas konsol pendek. Batang tarik AD diletakkan tepat pd garis horisontal melalui titik akhir kemiringan sisi bawah konsol. Posisi batang desak DD ditentukan dengan menghitung lebarnya (ws), dengan cara menghitung momen dg titik putar pada titik nodal A
50
C
d = 400 mm
D
300
50
Momen thd ttk A = 250000(300+125+10) + 50000 (400) = 128750000 Nmm Nilai ini sama dengan (Fu,DD . (350 50 ws/2)), jadi: Fu,DD . (300 ws/2) = 128750000 ( . fcu . b . ws) . (300 ws/2) = 128750000 Titik nodal D adalah tipe CCT n = 0,8 Jadi: (0,75 . (0,85 . 0,8 . 35) . 350 . ws) . (300 ws/2) = 128750000 Didapat ws = 79 mm
ws = 79 mm
13
3. Menghitung gaya-gaya batang pada STM Gaya-gaya batang pada STM tersebut dapat dihitung dg metoda yang lazim, misalnya dg cara keseimbangan gaya pada titik nodal atau metoda potongan. Diperoleh hasil sbb.: Batang CD CB BD BA DA Gaya (kN) -273 +159 -292 +245 +50
DD -495cv
4. Kontrol tegangan pada titik2 nodal Titik Nodal C (Type CCT): Batang tarik CB dianker pada titik nodal tsb, shg harus dipenuhi syarat: Fu,CB = . fcu . b . wt = . (0,85 . n . fc ). b . wt 159000 = 0,75 . 0,85 . 0,8 . 35 . 350 . wt wt = 25 mm < 100 mm.
Titik Nodal D (CCT): Lebar batang DD (dg gaya desak terbesar) di hitung berdasarkan tegangan desak effektif pada titik nodal D. Jadi titik nodal D sudah terbukti mampu mendukung tegangan desak yg terjadi. Batang Desak CD dan BD: Batas tegangan pada batang2 desak tsb.: fcu = . (0,85 . s. fc) = 0,75 . (0,85 . 0,75 . 35) = 16,7 MPa Lebar batang CD = Fu,CD /( fcu b) = 273000 / (16,7.350) = 47 mm Lebar batang BD = Fu,CD /( fcu b) = 292000 / (16,7.350) = 50 mm Ditetapkan lebar kedua batang desak 50 mm.
14
Dengan lebar batang2 desak yg ditetapkan, tampak pada gambar disamping, bahwa lebar batang2 desak tsb masih dapat diakomodasi di dalam ukuran konsol yang ada.
5. Hitungan kebutuhan baja tulangan: Batang tarik CB: As,CB = Fu,CB / ( fy) = 159000 / (0,75 . 420) = 505 mm2 Amin = 0,04 fc / fy . b . d = 0,04 . 35/420 . 350 . 400 = 467 505 mm2 OK! Digunakan tulangan: 4 dia. 13mm = 4 x 129 = 516 mm2 Batang tarik BA: As,BA = Fu,BA / ( fy) = 245000 / (0,75 . 420) = 778 mm2 4 dia 13 mm tsb di tekuk ke bawah dan dijangkar dg cukup, ditambahkan tulangan 2 tulangan dia 13. Total 6 dia 13 = 774 mm2 Batang tarik DA: As,DA = Fu,DA / ( fy) = 50000 / (0,75 . 420) = 159 mm2. Dipasang 2 dia 10mm
15
6. Cek persyaratan tulangan minimum : According Appendix A, the minimum reinforcement provided must satisfy vi sin i 0,003 to be able to take s as 0.75 for the diagonal struts, and the minimum spacing for the vertical reinforcement is the smallest of 300 mm or d/2. In addition, the code requires closed stirrups or ties parallel to the reinforcement required for tie CB to be uniformly distributed with 2/3 of the effective depth adjacent to tie CB, i.e. 2/3 (400) = 267 mm; use 275 mm. The area of these ties must exceed 0,5(As An) , where An is the area of reinforcement resisting the tensile force Nuc. Hence, the mini-mum area required is
Since this amount of reinforcement satisfies both requirements, provide 3 No. 10 closed stirrups distributed over a depth of 275 mm from tie CB with a concrete cover of 25 mm.
7. Gambar Penulangan :
16