Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

KEWIRAHUSAAN II
“RISET PEMASARAN PRODUK
SYOBAK CIKELOK”

Dosen :
Ir. Dewa Ayu Putu Adhiya Garini Putri ST.,MT
Nama :
Gede Swarna Bayu Artha Dwipa (41810713)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL(UNDIKNAS)DENPASAR
2020
1. Terdapat tiga pola keruntuhan daya dukung tanah untuk pondasi dangkal.
Jelaskan dan gambarkan ketiga pola tersebut!

a. Keruntuhan geser umum (General Shear Failure)


Keruntuhan ini dapat terjadi pada satu sisi sehingga pondasi miring dan tanah di atas
pondasi mengembang akibat desakan tanah di bawah pondasi, biasanya terjadi pada
tanah yang padat dan kaku.

b. Keruntuhan geser setempat (Local Shear Failure)


Tanah diatas pondasi tidak terlalu mengembang karena dorongan di bawah pondasi
lebih besar dan kemiringan pondasi tidak terlalu besar, biasanya terjadi pada tanah
lunak (kompresibilitas tinggi).

c. Keruntuhan geser penetrasi (Punching Shear Failure)


Keruntuhan ini terjadi akibat desakan tanah di bawah dasar pondasi disertai dengan
pergeseran arah vertical sepanjang tepi. Kemiringan pondasi sama sekali tidak terjadi
dan pengembangan tanah di atas pondasi tidak terjadi akibat penurunan yang besar di
bawah pondasi. Biasanya terjadi pada tanah yang sangat lunak atau lunak
(kompresibilitas tinggi) dan nilai qu sulit dipastikan.
2. Jelaskan mengenai metode Terzhagi pada pondasi dangkal!
Merupakan perkembangan dari analisa kapasitas daya dukung prindti (1920), yang
menganggap bahwa tanah adalah plastic ideal (berdasarkan teori plastisitas)

a. Metode ini menghilangkan tahanan gese tanah diatas bidang horizontal yang
melewati dasar pondasi
b. Menggantikan butir a dengan seolah olah ada beban besar q = Ύ D f
c. Membagi distribusi tegangan dibawah pondasi menjadi tiga bagian
Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa beban yang bekerja pada tanah mengakibatkan
pembagian zone tegangan dalam :
- Zone 1
- Sepasang Zone 2
- Sepasang Zone 3
Apabila bagin bawah pondasi mulai akan turun makapondasi cenderung mendorong segi
tiga ABC kebawah dengan pergerakan lateral (lateral displacement) dari zone 1 dan zone
2 dan akan ditahan oleh gaya-gaya yang bekerja pada bidang ab dan ac gaya gaya
tersebut adalah resultante dari tekanan dan total kohesi yang bekerja sepanjang bidang
ab dan ac yang terdiri dari gaya kohesi c x ab dan gaya kohesi c x ac

3. Sebutkan hubungan antara df, df/B, dr dan model keruntuhan tanah pasir!
Terzaghi Assumptions Df ≤ B c = 0 above ( F.L ).
1.    Soil under footing is homogeneous and isotropic 
2. Soil surface is horizontally 3. The base of footing is rough, to prevent the shear
displacement. 4      The foot is shallow foundation, i.e. the depth of foundation is less
than the width of foot… Df      ≤        B
3.     Shear strength above the level of the base of footing is negligible. c = 0 above
( F.L ).
4.     Consider only the surcharge which produced as uniform pressure         q = DF at
foundation level.
5.      The load on foundation is vertical and uniform.
6.     The foot is long strip footing (pondasi lajur, B/L  0).  = 
Model keruntuhan menurut relatif density

4. Sebutkan dan jelaskan metode penyelidikan tanah yang sering dilaksanakan dalam
proyek!

Penyelidikan tanah dilapangan dibutuhkan untuk  perancangan fondasi bangunan seperti :

 Bangunan gedung
 Dinding penahan tanah
 Bendungan
 Jalan
 Dermaga
 dll

Cara penyelidikan tanah dilakukan dengan :

 Lubang uji (test pit)


 Pengeboran
 Insitu test (pengujian di lapangan)

Dari data yang diperoleh, sifat-sifat teknis tanah dipelajari kemudian dijadikan


pertimbangan dalam menganalisis  penurunan dan kapasitas dukung.

Tujuan penyelidikan tanah adalah :

1. Menetukan sifat-sifat tanah yang terkait dengan perancangan struktur yang dibangun
diatasnya
2. Menentukan kapasitas dukung tanah menurut tipe fondasi yang dipilih
3. Menentukan tipe dan kedalaman fondasi
4. Untuk mengetahui posisi muka air tanah
5. Untuk memprediksi besarnya penurunan
6. Menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau pangkal
jembatan
7. Menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan pada bangunan yang
telah ada sebelumnya
8. Pada proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan letak-
letak ssaluran, gorong-gorong, penentuan lokasi dan macam bahan timbunan.

Cara penyelidikan tanah

Pengujian pemboran maupun tes pit memberikan informaasi kondisi tanah dasar fondasi.
Penyelidikan detail pengeboran diikuti dengan pengujian dilaboratoriun dan  dilapangan.

Penyelidikan tanah untuk perancangan fondasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

1. Pengeboran atau penggalian lubang uji


2. Pengambilan contoh tanah ( setiap jarak 0.75 – 3 m)
3. Pengujian contoh tanah dilapangan atau dilaboratorium
4. Analisis hasil uji tanah untuk perancangan kapasitas dukung

Pengambilan sampel  pada lapisan batuan  yaitu core (inti batu) menggunakan alat  bore
putar (rotary drill).

Jenis-jenis penyelidikan tanah dilapangan  :

1) Uji penetrasi standar atau SPT


2) Uji penetrasi kerucut statis (static cone penetration test) atau sondir
3) Uji beban pelat
4) Uji geser kipas
5) Uji pressuremeter.
5. 1. Pondasi Telapak
• Pondasi telapak atau sering juga disebut footplate biasanya digunakan pada bangunan
yang jumlah tingkatnya tidak terlalu banyak (1 s/d 3 tingkat) dan daya dukung tanah yang
tidak terlalu jelek (>2 kg/cm2)tidak terlalu jelek (>2 kg/cm2)
• Orang awam sering menyebutnya pondasi cakar ayam, padahal ini bukan pondasi cakar
ayam.

Langkah Perhitungan
• Cuma 3 langkah untuk menghitung pondasi telapak, yaitu:
1. Menentukan Ukuran pondasi
2. Kontrol geser
3. Menentukan pembesian/penulangan
Persyaratan Ketebalan
• Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu
berhubungan dengan tanah adalah 75 mm
• Ketebalan pondasi telapak di atas lapisan
• Ketebalan pondasi telapak di atas lapisan tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150
mm untuk pondasi telapak di atas tanah.
Persyaratan Kuat Geser
• Aksi geser satu arah dimana masing-masing penampang kritis yang akan ditinjau
menjangkau sepanjang bidang yang memotong seluruh lebar pondasi telapak
• Aksi geser dua arah dimana masing-masing
• Aksi geser dua arah dimana masing-masing penampang kritis yang akan ditinjau harus
ditempatkan sedemikian hingga perimeter penampang adalah minimum
• Kedua persyaratan ini harus memenuhi, jika tidak maka pertebal ukuran pondasi.
Data Perencanaan Pondasi
• fc = 25.00 Mpa
• fy = 400.00 Mpa
• Daya dukung tanah (σ) = 200.00 kN/m2
• Berat jenis tanah (γ tanah) = 17.00 kN/m3 Kedalaman pondasi (z) = 1.00 m
• Kedalaman pondasi (z) = 1.00 m
• Tebal pondasi (h) = 0.40 m
• Tinggi efektif pondasi telapak (d) = 0.33 m
• Tekanan efektif tanah = σ – γ tanah x z = 183.00 kN/m2
Dimana…
• Fc adalah mutu beton yang kita tentukan
• Fy adalah mutu baja/tulangan yang kita tentukan
• Daya dukung tanah dan berat jenis tanah kita peroleh dari laporan penyelidikan
tanah/soil test report
• Kedalaman pondasi kita tentukan berdasarkan hasil
• Kedalaman pondasi kita tentukan berdasarkan hasil soil test juga, ambil antara 1 ~ 2 m
saja
• Tebal pondasi kita tentukan sendiri asalkan memenuhi syarat. Untuk amannya ambil >
300 mm.
Menentukan Ukuran Pondasi Ukuran pondasi
ditentukan dengan cara coba-coba, jika tidak memenuhi maka ukuran diperbesar
1.1. Menentukan Ukuran Pondasi
• Menentukan ukuran pondasi dengan cara coba-coba, pada kasus ini kita ambil 1 x 1
m.
• Hitung inersia, Ix = Iy = 1/12 * b * h3= 1/12 * 1 * 1 = 0,08 m4
• As pondasi = x = y = 0,5 m
• As pondasi = x = y = 0,5 m
• Lebar kolom struktur/pedestal = 0,4 x 0,4 m
• Tegangan yang terjadi pada tanah, Σ = P/A + Mx*Y/Ix + My*X/Iy = 172 kN/m2
• Σ < Tekanan efektif tanah = 183.00 kN/m2 (AMAN)
1.2. Tegangan Akibat Beban terfaktor A My c1 B

2. Kontrol Geser
Karena pondasi telapak tidak mempunyai tulangan geser, maka gaya geser
sepenuhnya ditahan oleh beton
Kontrol Geser dua arah • Nilai Vc dipilih yang terkecil dari hasil pers. Dibawah ini: 1.
Vc = (1+(2/βc)) x ((√fc x bo x d)/6) 2. Vc = (αs x d/bo) x 2) x ((√fc x bo x d)/12) 3.
Vc = 1/3 √fc x bo x d3. Vc = 1/3 √fc x bo x d • Diperoleh Vc = 1354.17 kN • θVc >
Vu, Pondasi aman terhadap geser dua arah

3. Menentukan Pembesian/PenulanganPembesian/Penulangan
Penulangan pada pondasi telapak untuk tulangan lentur dan tulangan susut.

3.1. Perhitungan Tulangan A My c1 B


• Mu = (0.5)x σ x ((B-c1)/2)2) x B = 12.64 kNm
• m = fy/0.85fc = 18.82 kNm
• Rn = Mu/Øbd2 = 0.15
• Menentukan rasio tulangan; Bc2+d A My c2 c1 c1+d B
• Menentukan rasio tulangan;
• ρ = 1/m (1-√(1-2mRn/fy) = 0.00038
• ρ max = 0.75 x(0.85fcβ/fy)(600/(600+fy) = 0.02032
• ρ min = 1.4/fy = 0.00350
• As = ρ b d = 1137.50 mm2

3.1. Perhitungan Tulangan


• Di ambil tulangan diameter 16 dengan luas 1 batang tulangan, As1 = 201,06 mm2
• Maka, jumlah tulangan = As / As1 = 5,66 ~ 6 batangbatang
• Sehingga, jarak antar tulangan menjadi = D16-141 mm
• Ambil luas tulangan atas/susut 20% dari luas tulangan utama yaitu D13-300 mm

3.2. Layout Penulangan

Anda mungkin juga menyukai