U SNI 2002
Lantai
(mm) min
8 1,934 < 30 mm
7 1,779 < 30 mm
6 1,6 < 30 mm
5 1,405 < 30 mm
4 1,192 < 30 mm
3 0,934 < 30 mm
2 0,468 < 30 mm
1 0,055 < 30 mm
Nilai U adalah jarak terbesar akibat gaya gempa desain yang bekerja
pada sumbu X, didapat dari hasil analisis program SAP2000.
h
Cd (koef.h),
Lantai en (mm) n I koef. gedung
(Tabel 9) (mm)
(mm)
8 1,946 4,5 8,757 1,629 1 0,25 2000 500
7 1,584 4,5 7,128 0,1125 1 0,25 3100 775
6 1,609 4,5 7,2405 0,8775 1 0,25 3100 775
5 1,414 4,5 6,363 0,9585 1 0,25 3100 775
4 1,201 4,5 5,4045 1,1655 1 0,25 3100 775
3 0,942 4,5 4,239 2,106 1 0,25 4000 1000
2 0,474 4,5 2,133 1,8855 1 0,25 3300 825
1 0,055 4,5 0,2475 0,2475 1 0,25 1500 375
h
en Cd (koef.h),
Lantai n I koef. gedung
(mm) (Tabel 9) (mm)
(mm)
8 35,096 4,5 157,932 9,0855 1 0,25 2000 500
7 33,077 4,5 148,8465 13,734 1 0,25 3100 775
6 30,025 4,5 135,1125 18,18 1 0,25 3100 775
5 25,985 4,5 116,9325 22,0905 1 0,25 3100 775
4 21,076 4,5 94,842 67,6665 1 0,25 3100 775
3 6,039 4,5 27,1755 17,928 1 0,25 4000 1000
2 2,055 4,5 9,2475 6,84 1 0,25 3300 825
1 0,535 4,5 2,4075 2,4075 1 0,25 1500 375
1. Buka software SAP2000 – Pilih menu file – new model – tentukan satuan
yang akan digunakan – pilih grid only – klik ok.
2. Klik kanan pada SAP2000 – edit grid data – klik modify/ show system –
masukkan data grid sesuai jarak koordinat struktur yang akan dibuat – klik ok.
3. Pilih menu define – materials – klik add new material – ketik nama material –
pilih tipe material (apabila beton maka pilih concrete, apabila tulangan maka
pilih rebar) – masukkan data material yang akan digunakan (jika beton maka
data yang dimasukkan adalah berat jenis beton bertulang, modulus elastisitas
beton dan fc’, jika tulangan maka data yang dimasukkan adalah fy) – klik ok
setelah selesai,
4. Pilih menu define – section properties – frame section – add new properties –
pilih concrete – klik rectangular – kemudian ketik nama balok/ kolom yang
akan dibuat – masukkan ukuran balok/ kolom – klik concrete reinforcement –
pilih tulangan pokok dan tulangan sengkang yang akan digunakan – pada
design type pilih beam untuk desain balok dan column untuk desain kolom –
apabila mendesain balok masukkan data tebal selimut beton, apabila
mendesain kolom masukkan data tebal selimut beton, jumlah tulangan pokok,
diameter tulangan pokok dan tulangan sengkang – klik ok.
5. Pilih menu define – section properties – area section – pilih shell – klik add
new section – ketik nama pelat yang akan didesain – pada type pilih shell- thin
– pada material name pilih beton – masukkan ketebalan pelat pada kolom
thickness – klik modify/ show shell design parameters – pada rebar material
pilih tulangan yang akan digunakan – pada rebar layout options pilih two layer
– masukkan jarak dari sisi luar selimut beton ke pusat tulangan – klik ok.
6. Klik toolbar draw frame/ cable element untuk menggambar frame – gambar
sesuai dengan data grid yang telah dibuat.
7. Klik toolbar draw poly area untuk menggambar area (pelat lantai, pelat tangga,
dan pelat bordes) – gambar sesuai dengan data yang ada.
8. Pilih joint yang akan diberi tumpuan – pilih menu assign – join – restraints –
klik pada tumpuan jepit – klik ok.
9. Pilih menu define – load patterns – masukkan beban apa saja yang akan
diinput (beban mati, hidup, angin, gempa) – klik ok.
10. Pilih joint yang akan diberi beban angin – klik menu assign – joint loads –
forces – masukkan data beban angin searah sumbu x – klik ok.
11. Pilih frame yang akan diberi beban mati – klik menu assign – frame loads –
distributed – masukkan data beban mati pada uniform load – klik ok.
12. Pilih area (pelat) yang akan diberi beban mati – klik menu assign – area loads
– uniform (shell) – masukkan data beban mati pada uniform load – klik ok.
13. Pilih area (pelat) yang akan diberi beban hidup – klik menu assign – area loads
– uniform (shell) – masukkan data beban hidup pada uniform load – klik ok.
14. Klik semua joint pada lantai 1 – klik menu assign – joint – constraints – pada
constraints type pilih diaphragm – klik add new constraint – ketik nama
constraint – klik ok.
15. Ulangi langkah no.14 untuk joint pada lantai 2 – atap.
16. Pilih menu define – load patterns – klik pada beban gempa EX/EY – klik
modify lateral load pattern – masukkan nilai FX/ FY – klik ok.
17. Pilih menu define – functions – response spectrum – pada function type pilih
IBC 2006 – add new function – masukkan data respon spektrum gempa – klik
ok.
18. Pilih menu define – load cases – add new load case – masukkan data gempa
statik dan respon spektrum – klik ok.
19. Pilih menu define – load combinations – add new combo – setelah semua
kombinasi selesai dibuat klik ok.
20. Pilih menu design – concrete frame design – select design combos – add
kombinasi yang telah dibuat – klik ok.
21. Pilih menu analyze – run analysis – pilih case name yang akan di run – klik
run now.
22. Pilih menu design – concrete frame design – start design/ check of structure.
23. Pilih menu display – show table – beri tanda pada bagian yang akan
dimunculkan tabelnya – klik ok.
24. Klik menu file pada tabel – export all tables – to excel