Anda di halaman 1dari 21

Geser pada Balok

Kelompok 2
Gaya geser umumnya tidak bekerja sendiri, tetapi terjadi
bersamaan dengan gaya lentur/momen, torsi atau
normal/aksial. Keruntuhan akibat gaya geser bersifat getas
atau tidak bersifat daktail, sehingga keruntuhannya terjadi
secara tiba-tiba.
Besar gaya geser pada balok atau kolom, umumnya
bervariasi sepanjang bentang, sehingga banyaknya tulangan
geser pun bervariasi sepanjang bentang.
Ada beberapa sebab retak pada struktur beton, yaitu
Retak akibat lentur/momen
Retak akibat geser
Retak akibat lentur ditahan dengan tulangan lentur atau
tulangan longitudinal atau memanjang karena letak retak
yang terletak vertikal ke atas. Sedangkan retak akibat geser
ditahan oleh tulangan geser.
Fungsi Tulangan Geser
1. Memikul sebagian gaya geser

2. Melawan pertumbuhan geser miring dan ikut menjaga


terpeliharanya lekatan/geseran antara agregat
3. Mengikat batang tulangan memanjang untuk tetap di
posisinya
4. Aksi pasak pada beton dan aksi ikatan sengkang
meningkatkan kekuatan
Prosedur Perhitungan Tulangan Geser
1. Gaya geser/shear/transversal pada struktur beton

Menghitung gaya geser terfaktor Vu pada sepanjang

bentang.. Besar Vu adalah sebagai berikut (bila tidak ada

beban gempa):

Vu = 1,2 VD + 1,6 VL

Keterangan :

VD = gaya geser akibat beban mati

VL = gaya geser akibat beban hidup


2. Menghitung kekuatan beton menahan geser Vc
Menahan Harga Vc berdasar jenis struktur, yaitu sebagai
berikut :
a. Untuk kombinasi gaya geser dan lentur (contoh: balok)
Vc = kemampuan beton menahan geser (N)
fc = kuat tekan beton (MPa)
w = rasio tulangan pada web = As/bwd
Vu = beban geser terfaktor (N)
Mu = beban momen terfaktor (Nmm)
bw = lebar balok (mm)
d = tinggi balok efektif (mm)
b. Untuk kombinasi geser dan aksial tekan/normal (contoh :
kolom)

Atau dengan persamaan


dengan :
Nu = beban aksial terfaktor (N)
Ag = luas bruto penampang (mm)
kedua persamaan di atas tidak perlu lebih besar dari

jadi dipilih yang terkecil di antara persamaan di atas


c. Untuk kombinasi geser dan aksial tarik (contoh : kolom
tarik)

Dalam perencanaan/desain ultimit maka kekuatan beton


dalam menahan gaya geser ini harus dikalikan dengan
faktor reduksi sebesar 0,75.
3. Memeriksa syarat penampang struktur
dengan ketentuan sebagai berikut :
. Bila Vu<0,5 Vc tidak memerlukan sengkang
. Bila 0,5 Vc<Vu< Vc gunakan tulangan minimum

. Bila (Vu Vc)<0,67bwd hitung Vs


. Bila (Vu Vc)>0,67bwd ukuran penampang diperbesar
4. Menghitung sisa gaya geser dari gaya geser
kapasitas beton yang harus ditahan oleh tulangan
geser Vs.

Vu Vn
Vn = Vc+Vs
Vu Vc+Vs
maka Vs = (Vu / ) Vc
5. Menghitung tulangan geser yang diperlukan
Tentukan luas tulangan geser Av dengan luas tulangan yang
biasa dipakai di lapangan mis: 6, 8, D10 atau D16.
Keterangan
= untuk tulangan polos
D = untuk tulangan deformed
Menghitung jarak/spasi tulangan geser s

Keterangan :
fy = tegangan leleh baja tulangan geser (MPa)
6. Bila pada langkah ke 3 menghasilkan 0,5 Vc<Vu<
Vc maka dapat digunakan tulangan minimum
dengan persamaan sebagai berikut :
Adapun luas tulangan geser minimum yang harus terpasang
menurut SNI 03-2847-2002 pasal 13.5.5 adalah,

sedangkan gaya geser minimum yang harus dimiliki oleh


tulangan geser,
Contoh soal
Rencanakan penulangan geser balok kantilever pada
potongan I-I seperti tergambar
Adapun dipersyaratkan mutu beton (fc) = 22.5 MPa, Mutu
baja (fy) = 400 MPa. Balok kantilever dibebani beban mati
merata (qD) = 4 t/m (belum termasuk berat sendiri balok),
beban hidup merata (qL) = 2 t/m. Seperti tampak dalam
gambar ada beban terpusat mati di ujung balok kantilever
(PD) = 3 t, sedangkan beban terpusat di ujung balok
kantilever (PL) = 1,5 ton. Berat jenis beton (BJ) = 2400
kg/m3, Tinggi efektif (d) 540,5 mm.

Anda mungkin juga menyukai