Menggunakan SAP2000
• Beton:
a. Beri nama bahan (fc’= 35 Mpa)
b. Material type pilih Concrete
c. Pada isian Weight per unit volume isikaan 2400 dalam Kgf, m, C (berat jenis
beton)
d. Pada isisan Modulus of elasticity isikan 27805.575 dalam satuan N, mm, C (E =
4700√35 Mpa)
e. Pada poisson ratio isikan 0,3
f. Coeff of thermal Expansion isikan default dari SAP2000.
g. Pada fc’ isikan 35 dalam satuan N, mm, C
• Tulangan utama :
a. Beri nama bahan (misal : T. Lentur)
b. Material type pilih Rebar
c. Pada isian Weight per unit volume isikan 7850 dalam satuan kg, m, C (berat
jenis baja)
d. Pada isian Modulus of elasticity isikan 200000 dalam satuan N, mm, C
e. Pada poisson ratio isikan 0,3
f. Coeff of Thermal Expansion isikan default dari SAP2000
g. Pada fy isikan 400 dalam satuan N, mm, C
h. Pada fu isikan 600 dalam satuan N, mm, C (1,5fy)
i. Pada fye isikan 440 dalam satuan N, mm, C (1,1fy)
j. Pada fue isikan 660 dalam satuan N, m, C (1,5fye)
• Tulangan sengkang :
a. Beri nama bahan (misal : T. Sengkang)
b. Material type pilih Rebar
c. Pada isian Weight per unit volume isikan 7850 dalam satuan kg, m, C (berat
jenis baja)
d. Pada isian Modulus of elasticity isikan 200000 dalam satuan N, mm, C
e. Pada poisson ratio isikan 0,3
f. Coeff of Thermal Expansion isikan default dari SAP2000
g. Pada fy isikan 240 dalam satuan N, mm, C
h. Pada fu isikan 360 dalam satuan N, mm, C (1,5fy)
i. Pada fye isikan 264 dalam satuan N, mm, C (1,1fy)
j. Pada fue isikan 296 dalam satuan N, mm, C (1,5fye)
9. Kemudian mendefinisikan penampang elemen struktur
dengan cara pilih Define > Section Properties > Frame Section >
Add New Property
10. Pada frame section property type pilih concrete Klik tombol
rectangular
11. Mengisi Rectangular Section sesuai yang direncanakan
CONTOH PENGISIAN RECTANGULAR SECTION
Gambar pelat dengan cara klik draw rectangular area pada toolbar draw
Gambar (3d View)
16. Masukkan beban-beban pada pelat serta balok dengan pilih Select (pelat yang
akan dibebani) > Assign > Area Load > Uniform (shell)
• Nilai roof drift ratio yang ditampilkan pada tabel di atas masih lebih kecil
dari 1%, sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan batas simpangan
yang disyaratkan oleh ATC-40 level kinerja gedung pada saat target
perpindahan tercapai adalah Immediate Occupancy.
• 2. Metode Koefisien Perpindahan (FEMA 356)
• Merupakan metoda utama untuk prosedur statik nonlinier.
Penyelesaian perhitungan dilakukan dengan memodifikasi respons
elastik linear sistem struktur SDOF ekivalen dengan faktor modifikasi
C0, C1, C2 dan C3 sehingga diperoleh perpindahan global maksimum
(elastis dan inelastis) yang disebut sebagai target perpindahan .
Hasil perhitungan sesuai dengan persamaan maka target perpindahan dengan FEMA 356
untuk arah X dan Y adalah sebagai berikut:
Arah X :
Te = 0.5165 detik
C0 = FEMA Tabel 3-2 untuk bangunan 8 lantai = 1,46
Ts = waktu getar karakteristik dari kurva respons spektrum wilayah 5 dengan tanah
sedang = 0,71
C1 = 1,0
C2 = 1,0 (Tabel 3-3 FEMA 356)
C3 = 1,0 (perilaku pasca leleh adalah positif)
Sa = peta wilayah gempa 5 dengan tanah sedang 0,5/T = 0,5/0,5165 = 0.97