B. Data Teknis
C. Pemodelan Struktur
149
2. Menentukan bentuk struktur
3. Edit Grid, klik draw – edit grid atau Shift F7, edit X,Y,dan Z sesuai perencanaan :
150
4. Membuat model pada program SAP 2000 NON LINIER
151
5. Memberi Tumpuan pada kolom, klik assign – joint – restarting – pilih tumpuan
atau klik icon tumpuan yang dibutuhkan
152
6. Menentukan material, klik define – materials – conc (beton) – modify/show
materials – OK
153
Tampilan modify conc
7. Memasukkan data dimensi, Define – frame section – add rectangular – edit data
sesuai dengan perencanaan balok dan kolom.
a. Untuk Balok
154
b. Untuk Kolom.
Pada Frame Section pilih Add Rectangular untuk Kolom. Kemudian pilih
Material Concrete -isi data dimensions - Concrete Reinforcement Element Class
pilih Column - ok-Element Class pilih Column – ok.
155
8. Memasukkan Tipe Beban yang Timbul [( Mati = DEAD = 0) (Hidup = LIVE = 1)]
dengan cara (klik Static Load Cases – define Material)
156
9. Memasukan beban kombinasi, Define – Load Combinations... – Add New Combo
– Buat 1 Combinasi saja (Beban Mati dan Beban Hidup) untuk beban hidup dan
mati dengan beban mati diberi angka 1,2 dan beban hidup 1,6, pilih Use for
Congcrete Design, OK.
10. Klik Design – Select Design Combos lalu masukkan semua Combo untuk
mengantisipasi hal paling buruk yang akan terjadi.
157
11. Selanjutnya mengaplikasikan batang sesuai ukurannya yaitu dengan cara Klik
batang yang akan diaplikasikan kemudian Assign - Frame - Sections –pilih sesuai
ukuran batang- ok
Tampak atas
158
Gambar 3 Dimensi
Reaksi Beban Terbesar pada titik di Pembebanan Ring Balok dan Kolom lantai 2
159
Kemudian data hasil perhitungan di input kedalam SAP dengan cara : assign –
joint static loads – forces. Tabel diisikan dengan data joint reactions hasil
perhitungan SAP Ring Balk diambil yang paling besar.
160
13. Menginput Beban Mati (qd)
Dari perhitungan beban qd yang didapat dari jumlah beban keseluruhan tiap m
dibagi dengan panjang bentang balok.Maka diambil contoh:
Cara untuk menginput kedalam SAP dengan cara :Assign - frame static loads
-Point and Uniform, contoh seperti berikut :
161
14. Menginput Beban Hidup (ql)
Dari perhitungan beban hidup yang didapat dari perhitungan beban hidup x luas
beban x panjang batang.Maka diambil contoh:
Cara untuk menginputke dalam SAP dengan cara :Assign - frame static loads -
Point and Uniform, contoh seperti berikut :
162
15. Setelah semua data dimasukkan kemudian run data dengan cara Analys – Set
option – Space Frame - ok
163
16. Untuk melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan, pilih
toolbar untuk memilih momen yang timbul.
Momen 3-3
164
Momen 2-2
Axial Force
165
Shear 2-2
Shear 3-3
166
Torsion
17. Untuk melihat beban/ reaksi yang terletak di setiap titik, pilih toolbar (Joint
Reaction Forces) –lalu muncul kotak dialog Joint Reaction Forces -pada Load
pilih COMB 1 combo -pada Type pilih Reactions -klik OK.
167
Gambar reaksi beban tiap titik pada balok dan kolom lantai 1
168
18. Langkah yang terakhir adalah mengontrol kebutuhan luasan tulangan pada balok
dan kolom lantai 1. Pada menu bar Design -Start design/check of structure.
Balok 20x30
Balok 15x25
169
Kolom 30x30
Kolom 15x15
170
MENGHITUNG LUAS TULANGAN
1. Luasan Tulangan kolom 30x30
L = 900,000 mm2
Apabila menggunakan tulangan Ø 14 mm, maka :
A = ¼ x 3,14 x 142 = 153,860 mm2
N tulangan = 900,000 / 153,860 = 5,849 = 6 buah, dipakai jumlah 6.
Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah digunakan dapat disimpulkan bahwa struktur
balok dan kolom lantai satu aman dan mampu menerima beban dengan
menggunakan profil
- kolom 30x30 dengan kebutuhan tulangan 6ǿ14
- kolom 15x15 dengan kebutuhan tulangan 4ǿ12
- balok 20 x 30 dengan kebutuhan tulangan
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12
- balok 15 x 25 dengan kebutuhan tulangan
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12
171
172