0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan35 halaman
Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan dan desain balok beton menggunakan program SAP2000. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan model, penentuan properti material dan beban, analisis, penentuan reaksi dan momen, hingga desain tulangan lentur dan geser. Desain tulangan lentur untuk dua balok contoh menggunakan 6 batang tulangan D19 dan 5 batang D19, sedangkan tulangan gesernya adalah Φ10 dengan jarak 75 mm
Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan dan desain balok beton menggunakan program SAP2000. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan model, penentuan properti material dan beban, analisis, penentuan reaksi dan momen, hingga desain tulangan lentur dan geser. Desain tulangan lentur untuk dua balok contoh menggunakan 6 batang tulangan D19 dan 5 batang D19, sedangkan tulangan gesernya adalah Φ10 dengan jarak 75 mm
Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan dan desain balok beton menggunakan program SAP2000. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan model, penentuan properti material dan beban, analisis, penentuan reaksi dan momen, hingga desain tulangan lentur dan geser. Desain tulangan lentur untuk dua balok contoh menggunakan 6 batang tulangan D19 dan 5 batang D19, sedangkan tulangan gesernya adalah Φ10 dengan jarak 75 mm
CONTOH PERHITUNGAN DAN DESAIN BALOK BETON DENGAN SAP2000
Contoh Kasus Sederhana :
GAMBARAN SKETSA PENULANGAN BALOK TULANGAN UTAMA = TULANGAN LENTUR = TULANGAN LONGITUDINAL = MAIN BAR TULANGAN GESER = SENGKANG = BEGEL = TUL. TRANSVERSAL = SHEAR BAR 1. Klik menu File → New Model From Template (pastikan unit yang aktif adalah N,mm untuk mempermudah konversi satuan-satuan) 2. Pilih : Contiuous Beam (pojok kiri atas) 3. Number of spans = 2 (jumlah bentang). Span length = 6 m (lebar bentang). Restraints : Yes. Gridlines : Yes. 4. Setelah model terbentuk, ubah panjang bentang kanan menjadi 4 m dengan cara: - Klik ganda garis grid paling kanan, akan muncul kotak dialog “Modify Grid Lines”. Ubah bentang kedua (kanan) menjadi 4 meter : Selanjutnya divide balok kiri dan balok kanan @ 1 m, dgn cara menu : Edit Divide Frames Tujuan : tampilkan nilai lendutan
Balok kiri (6 m) : Balok kanan (4 m) :
YG PERLU DI-CEK: Properti Material Beton : Frame Section : Tebal minimum balok = L / 16 (Tabel 3.1 SNI Beton 03-2847-2002) Asumsi awal : Balok 300 x 450 mm Cover to rebar center : 40 + 10 (asumsi sengkang)+0,5*19 = 59,5 = 60 mm Static Load Case Names : Load Combination : Ada 3 kombinasi yang digunakan. 1. SERV = DL + LL, untuk hitung lendutan 2. ULT1 = 1.4 DL, untuk desain tulangan 3. ULT2 = 1.2DL + 1.6LL, untuk desain tulangan Atur Analysis Option : Merubah Peraturan Menjadi SNI 03-2847-2002 : Options Preferences Assign Beban-Beban Yang Sesuai (Point & Uniform Load) : Beban Terpusat : BEBAN MERATA : Lakukan Analisis: Analyze RUN !! OK. Setelah Run, cek dulu apakah tidak ada yang aneh dengan hasilnya. Bisa dengan cara cek defleksi, atau cek diagram gaya dalam. Mencari Reaksi Perletakan : Display – Show Element Forces / Stresses -Joints Akibat Beban Luar (LL) : Akibat Komb.Pembebanan: Mencari Momen Lentur dan Gaya Lintang : Display – Show Element Forces/Stresses- Frames Akibat Komb.1: Akibat Komb.2 : TAHAP DESAIN Pastikan yang aktif adalah Concrete Design : Cek Design Combos, pastikan beban kombinasinya sudah tepat. Jika ada beban kombinasi yang tidak diinginkan/diperlukan, hapus. LALU, BAGAIMANA DENGAN INI ? A. Desain Tulangan Balok B1 (Kiri Bentang) 1. Tulangan Lapangan (tengah bentang) B1 Start Design / Check of Structure : Klik kanan pada segmen yang mengalami momen lentur positif terbesar : Klik Details. Mu dari Load Comb.2 (ULT.2) dan As yang diperlukan ??? Hitung tulangan yang digunakan. As perlu dari SAP2000 = 1490,399 mm2 D19 → 6 buah, As = 1698 mm2. D22 → 4 buah, As = 1520 mm2. Pakai 6D19 tulangan bawah di lapangan B1. 2. Tulangan Tumpuan Kanan B1 Klik kanan pada segmen terakhir dari balok kiri. Cari top reinf. yang maksimum, klik Details. Hitung tulangan yang digunakan. As perlu dari SAP2000 = 1379,895 mm2 D19 → 5 buah, As = 1418 mm2. D22 → 4 buah, As = 1520 mm2. Pakai 5D19 tulangan atas di tumpuan kanan B1. 3. Tulangan Tumpuan Kiri B1 Karena di tumpuan kiri tidak ada momen lentur, pakai saja tulangan minimum, 2D19 untuk tulangan bawah dan tulangan atas (As = 567 mm2). As min = 403,343 mm2 (dari SAP2000)
Coba kita cek tulangan minimum sebenarnya dari
balok tersebut. Yg menentukan REKAPITULASI PENULANGAN LENTUR B1: B. Tulangan Balok B2 (Kanan Bentang) Cari segmen yang mempuyai momen lentur positif maksimum. HATI-HATI DGN TULANGAN MINIMUM ! Pada butir 10.5.3 ACI-318-02, di situ disebutkan bahwa nilai minimum di atas (yang 403.343 itu) boleh tidak digunakan, asalkan tulangan yang dibutuhkan paling tidak sepertiga lebih banyak daripada yang diperlukan dari analisis. Dari analisis, kita kan perlu 150,81 mm2. Jika kita tambah sepertiganya, maka menjadi 151 + 50,3 = 201,3 !! Itulah tulangan minimum yang dihitung oleh SAP2000 = 201,080. REKAPITULASI PENULANGAN LENTUR B2: Tambahan : Tulangan Geser ? Av/s perlu = 1,532 mm2/mm Digunakan tulangan diameter 10 mm (Av = 157,08 mm2) dan diambil Jarak (s) : 75 mm
Av/s Aktual = 157,08/75= 2,09 mm2/mm > 1,53
mm2/mm …..(Aman) sehingga digunakan sengkang Φ10-75.