B. Data Teknis
C. Pemodelan Struktur
173
File – new model – isi sesuai kebutuhan - ok
3. Edit Grid, klik draw – edit grid atau Shift F7, edit X,Y,dan Z sesuai perencanaan :
174
4. Membuat model pada program SAP 2000 NON LINIER
175
5. Memberi Tumpuan pada kolom, klik assign – joint – restarting – pilih tumpuan
atau klik icon tumpuan yang dibutuhkan
176
6. Menentukan material, klik define – materials – conc (beton) – modify/show
materials – OK
7. Memasukkan Tipe Beban yang Timbul [( Mati = DEAD = 0) (Hidup = LIVE = 1)]
dengan cara (klik Static Load Cases – define Material)
177
9. Klik Design – Select Design Combos lalu masukkan semua Combo untuk
mengantisipasi hal paling buruk yang akan terjadi.
10. Memasukkan data dimensi, Define – frame section – add rectangular – edit data
sesuai dengan perencanaan balok dan kolom.
a. UntukSloof
Sloof 15x20
178
Sloof 20x30
b.Untuk Kolom.
Pada Frame Section pilih Add Rectangular untuk Kolom. Kemudian pilih
Material Concrete -isi data dimensions - Concrete Reinforcement Element Class
pilih Column - ok-Element Class pilih Column – ok.
11. Selanjutnya mengaplikasikan batang sesuai ukurannya yaitu dengan cara Klik
batang yang akan diaplikasikan kemudian Assign - Frame - Sections –pilih sesuai
ukuran batang– ok
179
Tampak atas
Gambar 3 Dimensi
12. Setelah data input telah terseting kemudian kita memasukkan beban yang akan
timbul pada Sloof dan Kolom Pedestal. Untuk pembebanan pada Sloof beban
yang timbul adalah sebagai berikut :
180
Rav kolom lantai 1 P=47800kg
Contoh sampel untuk bentang dinding 4m
Bj dinding 1700 , tebal 0,15m, tinggi 4 m
Q=(1700x0,15x4x3)/3=1020
MenginputBeban
Reaksi Beban Terbesar pada titik di Pembebanan Balok dan Kolom Lantai 1
181
Gambar Beban Titik
Cara untuk menginput kedalam SAP dengancara :Assign - frame static loads
-Point and Uniform, contoh seperti berikut :
182
Qd = 1020 kg/m = 1,020 ton/m
14. Setelah semua data dimasukkan kemudian run data dengan cara Analys – Set
option – Space Frame - ok
183
Gambar Hasil Run Data
15. Untuk melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan, pilih
toolbar untuk memilih momen yang timbul.
184
Momen 3-3
185
Momen 2-2
Axial Force
186
Shear 3-3
Shear 2-2
187
16. Langkah yang terakhir adalah mengontrol kebutuhan luasan tulangan pada balok
dan kolom lantai 1. Pada menu bar Design -Start design/check of structure.
Sloof 15x20
Sloof 20x30
188
Kolom 30x30
Maka didapat :
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12
189
A = ¼ x 3,14 x 122 = 113,040 mm2
N tulangan = 7,11 / 113,040= 0,063= 1 buah, dipakai jumlah 2 karena syarat
minimal tulangan menggunakan 2 buah tulangan.
Maka didapat :
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12
Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah digunakan dapat disimpulkan bahwa struktur
sloof dan kolom pedestal aman dan mampu menerima beban dengan menggunakan
profil
- kolom 30x30 dengan kebutuhan tulangan 8ǿ12
- sloof 20 x 30 dengan kebutuhan tulangan
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12
- sloof 15 x 20 dengan kebutuhan tulangan
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12
190