Anda di halaman 1dari 26

Analisis Dinamik Struktur 2D Dengan SAP2000 (SNI Gempa 2002)

Bangunan gedung perkantoran 5 lantai ( 4 tingkat ) dari beton bertulang dengan konfigurasi
seperti pada Gambar 1 direncanakan dibangun di kota Semarang. Sistem struktur dari bangunan
gedung merupakan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB). Kombinasi pembebanan yang
ditinjau di dalam analisis :
Kombinasi Pembebanan Tetap
Kombinasi Pembebanan Sementara

: U = 1,2.D + 1,6.L
: U = 1,2 D + 1,0.L + 1,0.(I/R).E

dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, E : Beban Gempa, I = Faktor Keutamaan Struktur, R =
Faktor Reduksi Beban Gempa.
Beban gempa yang bekerja pada struktur dihitung dengan Metode Analisis Dinamik Ragam
Respon Spektrum, dengan meninjau 4 ragam getar (mode shape) dari struktur.
Lt.5
50x30
4m

D40

40x40
Lt.4

50x30
4m

40x40

D40
Lt.3
50x30

40x40

D40

4m

Lt.2

C
50x30
6m

40x40

Z D40

T
6m

X
6m

Gambar 1. Konfigurasi struktur (cm) dan Respon Spektrum Gempa Rencana

Faktor Keutamaan Struktur dari bangunan, I = 1,0


Faktor Reduksi Gempa untuk Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) ditentukan R = 3,5.
Kota Semarang terletak pada zona 2 Peta Kegempaan Indonesia
Data-data untuk perhitungan :
Konfigurasi Struktur
Kolom tepi tingkat 1 s/d 4 : (40x40) cm, kolom tengah tingkat 1 s/d 4 merupakan kolom bulat
dengan diameter 40 cm, dan ukuran semua balok pada struktur : (50x30) cm.
Mutu beton : fc = 25 MPa, dengan modulus elastisitas : Ec = 235000 kg/cm2 dan angka poisson
= 0,2.

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Pembebanan Struktur
Beban terbagi merata pada balok; beban mati qD = 1350 kg/m dan beban hidup qL = 500 kg/m.
Koefisien reduksi dari beban hidup untuk perhitungan beban gempa = 0,30
Pemodelan Struktur
Struktur bangunan gedung bertingkat 4 dimodelkan sebagai struktur dengan massa-massa
terpusat pada bidang lantainya (lump-mass model).
Kondisi Tanah Dasar
Kondisi tanah di bawah bangunan yang didapat dari hasil penyelidikan tanah adalah sbb. :

1=1,76 t/m3
1=220 , c1=0,20 kg/cm2
2=1,80 t/m3
2=200 , c2=0,10 kg/cm2

Keterangan :
h1=4 m

h2=3 m

3=1,80 t/m3
3=250 , c3=0,15 kg/cm2

h3=4 m

4=1,60 t/m3
4=180 , c4=0,10 kg/cm2

h4=3 m

: Berat jenis tanah


: Sudut geser tanah
c : Kohesi tanah
h : Tebal lapisan tanah

Lapisan Tanah Keras

Perhitungan Kekuatan Geser Tanah ( S ) :


Lapis 1 : S1 = 0,20 + ( 0,00176.400 ).tan.22 = 0,484 kg/cm2
Lapis 2 : S2 = 0,10 + ( 0,00180.300 ).tan.20 = 0,296 kg/cm2
Lapis 3 : S3 = 0,15 + ( 0,00180.400 ).tan.25 = 0,486 kg/cm2
Lapis 4 : S4 = 0,10 + ( 0,00160.300 ).tan.18 = 0,256 kg/cm2
Kekuatan geser tanah rata-rata ( S rata-rata ) :
S rata-rata = (S1.h1 + S2.h2 + S3.h3 + S4.h4)/(h1 + h2 + h3 + h4)
= (0,484.400+0,296.300+0,486.400+0,256.300)/(400+300+400+300)
= 553,6/1400 = 0,395 kg/cm2 = 39,5 kPa
Dari Tabel 1. Jenis-jenis Tanah, untuk kedalaman 10 meter dengan kekuatan geser tanah rata-rata
(S rata-rata) = 39,5 kPa < 50 kPa, maka tanah di bawah bangunan merupakan tanah lunak.

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Tabel 1. Jenis-Jenis Tanah

Tanah Keras

Kecepatan rambat
gelombang geser
rata-rata v s
(m/det)
v s 350

Nilai hasil Test


Penetrasi Standar
rata-rata
N
N 50

S u 100

Tanah Sedang

175 v s < 350

15 N < 50

50 S u < 100

Tanah Lunak

v s < 175

N < 15

S u < 50

Tanah Khusus

Atau, setiap profil dengan tanah lunak yang tebal total lebih
dari 3 m dengan PI > 20, wn 40% dan Su < 25 kPa
Diperlukan evaluasi khusus di setiap lokasi

Jenis tanah

Kuat geser niralir


rata-rata
S u (kPa)

Diagram Respon Spektrum Gempa Rencana


Diagram Respon Spektrum Gempa Rencana untuk zona/wilayah gempa 2, diperlihatkan pada
Gambar 2.

Gambar 2. Respon Spektrum Gempa Rencana

Respon Spektrum Gempa Rencana untuk kondisi tanah lunak :


Periode Getar
T (detik)
0,0
0,2
1,0
2,0
3,0

Koefisien Gempa
(C)
0,20
0,50
0,50
0,25
0,1667

Berat tingkat (W) dan massa tingkat (M)


- Beban mati
- Beban hidup
- Beban desain
- Percepatan gravitasi

:
:
:
:

qD = 13,50 kg/cm
qL = 5,00 kg/cm
qu = 13,5 + ( 0,30 x 5,00 ) = 15 kg/cm.
g = 980 cm/detik2

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Lantai
Gedung
2
3
4
5

Panjang
( cm )
1200
1200
1200
1200

Beban
qu ( kg/cm )
15
15
15
15
Total =

Berat
W ( kg )
18000
18000
18000
18000
72000

Massa Lantai
M ( kg.detik/cm2 )
18,37
18,37
18,37
18,37
73,5

Data Masukan (Input) SAP 2000 :


1. Memilih Sistem Satuan
Pada kotak sistem satuan yang tersedia, pilih sistem satuan yang digunakan di dalam analisis
struktur (pd contoh perhitungan ini, digunakan sistem satuan : Kgf-cm-C).
2. Menyusun Bentuk Stuktur
Dari menu File, pilih New Model. Pada kotak New Model Initialization, pilih sistem satuan yang
digunakan yaitu Kgf, cm, C. Pilih gambar 2D Frame dan ketikkan data konfigurasi struktur sbb. :
2D Frame Type
Number of Stories
Number of Bays
Story Height
Bay Width

= Portal
=4
=2
= 400
= 600

Klik OK.
Masukan data ini, akan menghasilkan struktur portal 4 lantai dengan ketinggian masing-masing
tingkat 400 cm. Untuk mendapatkan tinggi tingkat dari lantai satu sama dengan 600 cm, maka perlu
dilakukan perubahan koordinat arah Z dari joint-joint di tumpuan. Perubahan koordinat dilakukan
dengan cara : klik semua joint pada tumpuan. Pilih menu Edit dan Move. Pada kotak Move Selected
Point masukan data :
Change coordinate by :
Delta X = 0
Delta Y = 0
Delta Z = -200
3. Mendefinisikan Karakteristik Material
Dari menu Define, pilih Material , Pada kotak Define Material, pilih CONC, klik Modify/Show
Material. Pada kotak Material Property Data masukkan data material :
Type of Material

: Isotropic

Analysis Property Data


Mass per unit Volume
Weight per unit Volume
Modulus of Elasticity
Poisson Ratio
Coeff of Thermal Expansion

=0
= 0,0024
= 235000
= 0,20
=0

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Design Property Data


Specified Conc Comp Strength, fc = 250
Bending Reinf. Yield Stress, fy
= 4000
Shear Reinf. Yield Stress, fys
= 2400
Klik OK.

Gambar 2. Data masukan untuk material beton (Concrete)

4. Mendefinisikan Dimensi Elemen


Dari menu Define, pilih Frame Sections untuk menampilkan kotak Frame Properties. Pada kotak
Choose Property Type for Add, klik Add Rectangular, kemudian klik Add New Property. Pada
kotak Rectangular Section, masukkan dimensi balok 50/30 cm, sbb. :
Section Name : B50x30
Dimension
: - Depth (t3) = 50
: - Width (t2) = 30
Material
: CONC
Klik OK.

Gambar 3. Data penampang balok 50/30 cm

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Untuk mendefinisikan kolom persegi 40/40 cm, dilakukan sbb. :


Pada kotak Frame Properties, klik Add Rectangular dan klik Add New Property. Pada kotak
Rectangular Section, masukkan dimensi dari kolom sbb. :
Section Name : K40x40
Dimension
: - Depth (t3) = 40
: - Width (t2) = 40
Material
: CONC
Klik OK.

Gambar 4 . Data penampang kolom persegi 40/40 cm

Untuk mendefinisikan kolom bulat diameter 40 cm, dilakukan sbb. :


Pada kotak Frame Properties, klik Add Circle, dan klik Add New Property. Pada kotak
Rectangular Section, masukkan dimensi dari kolom bulat sbb. :
Section Name
Dimensions
Material
Klik OK.

: D40
: Diameter (t3) = 40
: CONC

Gambar 5. Data penampang kolom bulat diameter 40 cm

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

5. Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur


Untuk mendefinisikan penempatan elemen pada sistem struktur, dilakukan sbb. :

Klik balok-balok dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable dan Frame
Sections. Pada kotak Frame Properties pilih B50x30, klik OK.
Klik kolom-kolom tepi dari struktur (kolom ukuran 40/40 cm). Pilih menu Assign, kemudian
Frame/Cable dan Frame Sections. Pada kotak Frame Properties pilih K40x40, klik OK.
Klik kolom tengah dari struktur (kolom diameter 40 cm). Pilih menu Assign, kemudian
Frame/Cable dan Frame Sections. Pada kotak Frame Properties pilih D40, klik OK.
6. Mendefinisikan Jenis Tumpuan
Untuk mendefinisikan jenis tumpuan pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik joint-joint yang merupakan tumpuan jepit pada struktur. Pilih menu Assign, kemudian
Joint dan Restraints. Di dalam kotak Joint Restraints, pada Fast Restraints, klik tumpuan jepit,
klik OK.

Gambar 6. Data masukan untuk tumpuan jepit

7. Mendefinisikan Kasus Pembebanan (Load Case)


SNI Beton 2002 yang berlaku di Indonesia menggunakan metode LRFD (Load Resistance
Factor Design) untuk perhitungan struktur beton. Pada metode LRFD ini, perlu dipisahkan antara
kasus pembebanan yang diakibatkan oleh beban mati, beban hidup, dan beban gempa yang bekerja
pada struktur. Data pembebanan dari beban mati, beban hidup, dan beban gempa dimasukkan
secara terpisah pada program komputer. Untuk itu perlu didefinisikan kasus pembebanan (load
cases) untuk beban mati (DEAD), beban hidup (LIVE) dan beban gempa (QUAKE).
Dari menu Define, klik Load Cases. Pada kotak Define Loads masukkan data :
Load Name
Type
Self Weight Multiplier
Klik Add New Load

: DEAD
: DEAD
:1

Load Name
Type
Self Weight Multiplier
Klik Add New Load

: LIVE
: LIVE
:0

Load Name
Type
Self Weight Multiplier

: QUAKE
: QUAKE
:0

Klik OK
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Gambar 7. Kasus pembebanan untuk beban mati, dan beban hidup, dan beban gempa

8. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan (Load Combination)


Dari menu Define, klik Combination. Pada kotak Define Respone Combination klik Add New
Combo. Pada kotak Response Combination Data, masukkan data :
Response Combination Name
Combination Type

: COMB1
: Linear Add

Define Combination of Case Results


Case Name
Case Type
Scale Factor
Klik Add

: DEAD
: Linear Static
: 1,2

Case Name
Case Type
Scale Factor
Klik Add

: LIVE
: Linear Static
: 1,6

Klik OK.
Klik Add New Combo
Response Combination Name
Combination Type

: COMB2
: Linear Add

Define Combination of Case Results


Case Name
Case Type
Scale Factor
Klik Add

: DEAD
: Linear Static
: 1,2

Case Name
Case Type
Scale Factor
Klik Add

: LIVE
: Linear Static
:1

Case Name
Case Type
Scale Factor
Klik Add

: QUAKE
: Linear Static
: 0,285

Klik OK.
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Gambar 8. Data kombinasi pembebanan untuk COMB1

9. Mendefinisikan Beban Mati & Beban Hidup Pada Struktur


a. Beban Mati Pada Elemen
Klik balok-balok pada lantai 1 yang akan dibebani q = 13,5 kg/cm. Pilih menu Assign, klik
Frame/Cable Loads, klik Distributed. Pada Frame Distributed Loads, masukkan data beban :
Load Case Name
Units
Load Type and Direction
Coord Sys
Direction
Options

: DEAD
: Kgf, cm, C
: Forces
: GLOBAL
:Z
: Add to Existing Loads

Pada Uniform Load masukkan beban, Load = -13,5, klik OK.


b. Beban Hidup Pada Elemen
Klik balok-balok pada lantai 1 yang akan dibebani q = -5 kg/cm. Pilih menu Assign, klik
Frame/Cable Loads, klik Distributed. Pada Frame Distributed Loads, masukkan data beban :
Load Case Name
Units
Load Type and Direction
Coord Sys
Direction
Options

: LIVE
: Kgf, cm, C
: Forces
: GLOBAL
:Z
: Add to Existing Loads

Pada Uniform Load masukkan beban, Load = -5, kemudian klik OK.
10. Mendefinisikan Respons Spektrum Gempa
Untuk analisis beban gempa, terlebih dahulu disusun fungsi dari Respon Spektrum yang akan
digunakan, dengan menu Define, Function, dan Response Spectrum. Pada Define Respons
Spectrum Function di kotak Choose Function Type to Add pilih User Spectrum dan klik Add New
Function.
Pada kotak Response Spectrum Function Definition, masukkan data :
Function Name
Function Damping Ratio

: Zone2-Lunak
: 0,05

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Define Function

Periode
0,0
0,2
1,0
2,0
3,0

Acceleration
0,20
0,50
0,50
0,25
0,167

Gambar 9. Fungsi spektrum respon wilayah gempa 2 untuk kondisi tanah lunak.

Setelah fungsi Respon Spektrum didefinisikan, kemudian didefinisikan cara analisis beban gempa
yang akan digunakan, dengan cara sbb. :
Dari menu Define, klik Analysis Cases. Pada kotak Analysis Cases klik QUAKE kemudian
Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data Response Spectrum, masukkan data sbb.
(lihat Gambar 10) :

Gambar 10. Data masukan untuk metode analisis superposisi ragam spektrum respon
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

10

11. Model Massa Terpusat


Untuk melakukan analisis dinamik, diperlukan data masukan berupa massa dari setiap lantai
struktur. Salah satu model struktur yang sering digunakan untuk keperluan analisis dinamik adalah
model massa terpusat (lump mass model). Dengan menggunakan model ini, massa dari suatu
lantai bangunan dipusatkan pada titik berat lantainya.

Gambar 11. Model massa terpusat untuk analisis dinamik struktur

Dengan mengacu pada Gambar 11, massa lantai 2 dari struktur dipusatkan pada joint 7, massa
lantai 3 dipusatkan pada joint 8, massa lantai 4 dipusatkan pada joint 9, dan massa lantai 5
dipusatkan pada joint 10. Untuk memasukkan massa dari lantai 2 pada titik berat lantai dilakukan
sbb. :
Klik joint 7, kemudian klik menu Assign, Joint, dan Masses. Pada kotak Joint Masses masukkan
data sbb. (lihat Gambar 11) :

Gambar 11. Data masukan untuk massa terpusat pada lantai 2 dari bangunan.
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

11

Untuk memasukkan massa dari lantai 3, 4, dan 5 pada masing-masing titik berat lantai bangunan,
dilakukan dengan cara yang sama dengan lantai 2.
Untuk membuat model massa terpusat (lump mass model) dari struktur, maka joint-joint yang
terdapat pada suatu lantai harus dikekang (constraint), agar joint-joint ini dapat berdeformasi secara
besama-sama, jika pada lantai yang bersangkutan mendapat pengaruh gempa.
Sebagai contoh, untuk mengekang joint-joint pada Lantai 1, dilakukan dengan cara memilih joint 2,
7, dan 12 yang pada lantai tersebut. Kemudian pilih menu Assign, Joint, dan Constraint. Pada
kotak Assign/Define Constraint, di kotak Choose Constraint Type to Add pilih Diaphragm dan klik
Add New Diaphragm.
Untuk mengekang joint-joint pada lantai 3, 4, dan 5, dilakukan dengan cara yang sama dengan
lantai 2.

Gambar 12. Data masukan untuk lantai 2 yang dikekang (constraint).

12. Ragam Getar Struktur


Untuk melakukan analisis dinamik perlu didefinisikan jumlah ragam getar dari struktur yang akan
ditinjau dalam perhitungan. Untuk mendefinisikan 4 ragam getar dari struktur yang akan ditinjau di
dalam perhitungan dilakukan sbb. :
Dari menu Define, pilih Analysis Case. Pada kotak Analysis Case, pilih MODAL kemudian klik
Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data Modal masukkan data (lihat Gambar 13) :

Gambar 13. Data masukan untuk jumlah ragam getar struktur yang dianalisis

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

12

13. Analisis Struktur


Karena bangunan dimodelkan sebagai struktur 2 dimensi, maka untuk efisiensi proses perhitungan,
model struktur ini perlu didefinisikan sebagai struktur 2 dimensi yang terletak di bidang X-Z,
dengan cara sbb. :
Pilih menu Analyze, klik Set Analysis Options Analysis. Pada kotak Analysis Options pilih Plane
Frame (XZ Plane), klik OK. Pilih menu Analyze, klik Run Analysis.

Gambar 14. Deformasi pada struktur untuk 2 kombinasi pembebanan

Gambar 15. Bidang momen pada struktur untuk 2 kombinasi pembebanan (satuan : ton-m)

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

13

Ragam Getar 1 ( T = 0,954 dt )

Ragam Getar 2 ( T = 0,284 )

Ragam Getar 3 ( T = 0,151 dt )

Ragam Getar 4 ( T = 0,101 )

Gambar 16. Ragam getar struktur

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

14

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

15

DESAIN STRUKTUR BETON


Untuk melakukan desain struktur beton bertulang, beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam
memasukkan data kedalam software SAP2000, adalah :

Definisi dari mutu bahan beton bertulang yang digunakan


Definisi dari tipe elemen yang akan didesain, apakah termasuk balok (beam) atau kolom
(column)
Definisi dari Faktor Reduksi Kekuatan Bahan (Strength Reduction Factors) yang
digunakan
Definisi dari Kombinasi Pembebanan yang ditinjau pada desain
Definisi dari tipe rangka/portal beton yang dipilih

1. Mutu Bahan Beton Bertulang


Dari menu Define, pilih Material , Pada kotak Define Material, pilih CONC, klik Modify/Show
Material. Pada kotak Material Property Data masukkan data material :
Type of Material

: Isotropic

Analysis Property Data


Mass per unit Volume
Weight per unit Volume
Modulus of Elasticity
Poisson Ratio
Coeff of Thermal Expansion

=0
= 0,0024
= 235000
= 0,20
=0

Design Property Data


Specified Conc Comp Strength, fc = 250
Bending Reinf. Yield Stress, fy
= 4000
Shear Reinf. Yield Stress, fys
= 2400
Klik OK.

Gambar 1. Data masukan untuk material beton (Concrete)

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

16

2. Tipe Elemen
Dari menu Define, pilih Frame Sections untuk menampilkan kotak Frame Properties. Pada kotak
Choose Property Type for Add, klik Add Rectangular, kemudian klik Add New Property. Pada
kotak Rectangular Section, masukkan dimensi balok 50/30 cm, sbb. :
Section Name : B50x30
Dimension
: - Depth (t3) = 50
: - Width (t2) = 30
Material
: CONC
Klik OK.

Gambar 2. Data penampang balok 50/30 cm

Klik Concrete Reinforcement, pada kotak Reinforcement Data masukkan data penulangan untuk
balok :
Design Type
Concrete Cover to Rebar Center

: Beam
: Top
=5
Bottom = 5

Reinforcement Overrides for Ductile Beams : Top


Bottom

: Left = 0, Right = 0
: Left = 0, Right = 0

Klik OK

Gambar 3. Data penulangan ( reinforcement data ) untuk balok

Untuk mendefinisikan kolom persegi 40/40 cm, dilakukan sbb. :


Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

17

Pada kotak Frame Properties, klik Add Rectangular dan klik Add New Property. Pada kotak
Rectangular Section, masukkan dimensi dari kolom sbb. :
Section Name : K40x40
Dimension
: - Depth (t3) = 40
: - Width (t2) = 40
Material
: CONC
Klik OK.

Gambar 4 . Data penampang kolom persegi 40/40 cm

Klik Concrete Reinforcement, pada Reinforcement Data masukkan data penulangan untuk kolom
persegi :
Design Type
Configuration of Reinforcement
Lateral Reinforcement

: Column
: Rectangular
: Ties

Rectangular Reinforcement
Cover to Rebar Center
Number of Bar in 3-dir
Number of Bar in 2-dir
Bar Size
Check/Design
Klik OK

:4
:0
:0
: tidak perlu diisi
: Reinforcement to be Designed

Gambar 5. Data penulangan ( reinforcement data ) untuk kolom persegi

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

18

Untuk mendefinisikan kolom bulat diameter 40 cm, dilakukan sbb. :


Pada kotak Frame Properties, klik Add Circle, dan klik Add New Property. Pada kotak
Rectangular Section, masukkan dimensi dari kolom bulat sbb. :
Section Name
Dimensions
Material
Klik OK.

: D40
: Diameter (t3) = 40
: CONC

Gambar 6. Data penampang kolom bulat diameter 40 cm

Klik Concrete Reinforcement, pada kotak Reinforcement Data masukkan data penulangan untuk
kolom bulat :
Design Type
Configuration of Reinforcement
Lateral Reinforcement

: Column
: Circular
: Ties

Circular Reinforcement
Cover to Rebar Center
Number of Bars
Bar Size
Check/Design
Klik OK

:4
:0
: tidak perlu diisi
: Reinforcement to be Designed

Gambar 7. Data penulangan ( reinforcement data ) untuk kolom bulat

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

19

3. Mendefinisikan Faktor Reduksi Kekuatan Bahan


Untuk melakukan desain struktur beton, perlu didefinisikan Faktor Reduksi Kekuatan Bahan
(Strength Reduction Factors) yang akan digunakan di dalam proses desain sbb. :
Dari menu Options, klik Preferences, kemudian Concrete Frame Design. Pada kotak Concrete
Frame Design Preferences for ACI 318-99, masukkan data :
Design Code

: ACI 318-99

Phi (Bending Tension)


Phi (Compression Tied)
Phi (Compression Spiral)
Phi (Shear)
Klik OK.

= 0,8
= 0,65
= 0,7
= 0,75

Gambar 8. Data Faktor Reduksi Kekuatan Bahan

4. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan Yang Ditinjau Pada Desain Struktur


Sebelum melakukan desain struktur, perlu terlebih dahulu ditentukan kombinasi pembebanan yang
akan ditinjau di dalam desain, sbb. :
Pilih menu Design, klik Concrete Frame Design, klik Select Design Combos.
Pada Design Load Combination Selections, dari kotak List of Combo pilih kombinasi pembebanan
yang akan dianalisis yaitu COMB1 dan COMB2, kemudian klik Add. Dengan cara ini kombinasi
pembebanan yang dipilih akan berpindah ke kotak Design Combos.
Kombinasi pembebanan lainnya yang tidak dianalisis harus dihilangkan dari kotak Design Combos.
Pilih kombinasi pembebanan yang tidak dianalisis, klik Remove. Klik OK.

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

20

Gambar 9. Kombinasi pembebanan COMB1 & COMB2 yang ditinjau pada desain struktur

5. Mendefinisikan Tipe Rangka/Portal Beton


Karena struktur portal beton direncanakan sebagai portal elastis (tidak daktail), maka untuk
melakukan desain struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua elemen dari struktur. Pilih menu Design, klik Concrete Frame Design, klik
View/Revise Overwritse. Pada kotak Concrete Frame Design Overwrites for ACI 318-99,
masukkan data :
Framing Type : Sway Ordinary
Klik OK.

Gambar 10. Pilihan desain untuk struktur portal beton elastis ( sway ordinary )

6. Melakukan Analisis Dan Desain Struktur


Sebelum melakukan analisis struktur, perlu didefinisikan dahulu kasus analisis yang akan dihitung.
Pilih menu Analyze, klik Set Analysis Cases to Run. Pada kotak Set Analysis Cases to Run pilih
kasus yang akan di analisis yaitu DEAD, LIVE, MODAL, dan QUAKE, klik Run Now.

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

21

Gambar 11. Kasus beban DEAD, LIVE, MODAL, dan QUAKE yang dianalisis

Setelah dianalisis, dapat dilakukan desain struktur beton sbb. :


Pilih menu Design, klik Concrete Design Frame, kemudian klik Start Design/Check of Structure.
Hasil desain dari struktur beton yang berupa jumlah tulangan pokok ( longitudinal reinforcing ) dan
tulangan geser ( shear reinforcing ) yang perlu dipasang pada balok dan kolom, ditampilkan secara
grafis seperti gambar di bawah :

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

22

Gambar 12. Tulangan pokok ( longitudinal ) pada struktur

Gambar 13. Tulangan sengkang ( geser ) pada struktur

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

23

Tabel. Faktor daktilitas maksimum (m), faktor reduksi gempa maksimum (Rm ), faktor kuat lebih struktur (f1) dari
beberapa jenis sistem dan subsistem struktur bangunan gedung

Sistem dan subsistem struktur


gedung
1. Sistem dinding penumpu (Sistem
struktur yang tidak memiliki rangka
ruang pemikul beban gravitasi secara
lengkap. Dinding penumpu atau
sistem bresing memikul hampir
semua beban gravitasi. Beban lateral
dipikul dinding geser atau rangka
bresing)
2. Sistem rangka gedung (Sistem
struktur yang pada dasarnya memiliki
rangka ruang pemikul beban gravitasi
secara lengkap. Beban lateral dipikul
dinding geser atau rangka bresing)

3. Sistem rangka pemikul momen


(Sistem struktur yang pada dasarnya
memiliki rangka ruang pemikul
beban gravitasi secara lengkap.
Beban lateral dipikul rangka pemikul
momen terutama melalui mekanisme
lentur)

4. Sistem ganda (Terdiri dari : 1)


rangka ruang yang memikul seluruh
beban gravitasi; 2) pemikul beban
lateral berupa dinding geser atau
rangka bresing dengan rangka
pemikul momen. Rangka pemikul
momen harus direncanakan secara
terpisah mampu memikul sekurangkurangnya 25% dari seluruh beban
lateral; 3) kedua sistem harus
direncanakan untuk memikul secara
bersama-sama seluruh beban lateral
dengan memperhatikan
interaksi/sistem ganda)

5. Sistem struktur gedung kolom


kantilever (Sistem struktur yang
memanfaatkan kolom kantilever

Uraian sistem pemikul beban gempa


1. Dinding geser beton bertulang
2. Dinding penumpu dengan rangka baja
ringan dan bresing tarik
3. Rangka bresing di mana bresingnya
memikul beban gravitasi
a. Baja
b. Beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5
& 6)
1. Rangka bresing eksentris baja (RBE)
2. Dinding geser beton bertulang
3. Rangka bresing biasa
a. Baja
b. Beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5
& 6)
4. Rangka bresing konsentrik khusus
a. Baja
5. Dinding geser beton bertulang berangkai
daktail
6. Dinding geser beton bertulang kantilever
daktail penuh
7. Dinding geser beton bertulang kantilever
daktail parsial
1. Rangka pemikul momen khusus (SRPMK)
a. Baja
b. Beton bertulang
2. Rangka pemikul momen menengah beton
(SRPMM)
3. Rangka pemikul momen biasa (SRPMB)
a. Baja
b. Beton bertulang
4. Rangka batang baja pemikul momen
khusus (SRBPMK)
1. Dinding geser
a. Beton bertulang dengan SRPMK beton
bertulang
b. Beton bertulang dengan SRPMB saja
c. Beton bertulang dengan SRPMM beton
bertulang
2. RBE baja
a. Dengan SRPMK baja
b. Dengan SRPMB baja
3. Rangka bresing biasa
a. Baja dengan SRPMK baja
b. Baja dengan SRPMB baja
c. Beton bertulang dengan SRPMK beton
bertulang (tidak untuk Wilayah 5 & 6)
d. Beton bertulang dengan SRPMM beton
bertulang (tidak untuk Wilayah 5 & 6)
4. Rangka bresing konsentrik khusus
a. Baja dengan SRPMK baja
b. Baja dengan SRPMB baja
Sistem struktur kolom kantilever

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

Rm

f1

2,7
1,8

4,5
2,8

2,8
2,2

2,8
1,8

4,4
2,8

2,2
2,2

4,3
3,3

7,0
5,5

2,8
2,8

3,6
3,6

5,6
5,6

2,2
2,2

4,1
4,0

6,4
6,5

2,2
2,8

3,6

6,0

2,8

3,3

5,5

2,8

5,2
5,2
3,3

8,5
8,5
5,5

2,8
2,8
2,8

2,7
2,1
4,0

4,5
3,5
6,5

2,8
2,8
2,8

5,2

8,5

2,8

2,6
4,0

4,2
6,5

2,8
2,8

5,2
2,6

8,5
4,2

2,8
2,8

4,0
2,6
4,0

6,5
4,2
6,5

2,8
2,8
2,8

2,6

4,2

2,8

4,6
2,6
1,4

7,5
4,2
2,2

2,8
2,8
2

24

untuk memikul beban lateral)


6. Sistem interaksi dinding geser
dengan rangka
7. Subsistem tunggal (Subsistem
struktur bidang yang membentuk
struktur gedung secara keseluruhan)

Beton bertulang biasa (tidak untuk Wilayah 3,


4, 5 & 6)
1. Rangka terbuka baja
2. Rangka terbuka beton bertulang
3. Rangka terbuka beton bertulang dengan
balok beton pratekan (bergantung pada
indeks baja total)
4. Dinding geser beton bertulang berangkai
daktail penuh
5. Dinding geser beton bertulang kantilever
daktail parsial

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

3,4

5,5

2,8

5,2
5,2
3,3

8,5
8,5
5,5

2,8
2,8
2,8

4,0

6,5

2,8

3,3

5,5

2,8

25

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP - 2008 : Analisis Dinamik Struktur 2D (SNI Gempa 2002)

26

Anda mungkin juga menyukai