Anda di halaman 1dari 11

KURSUS SAP2000 : GEMPA PADA STRUKTUR GEDUNG (Bagian 3)

Catatan :
1. Analisis struktur gedung dilakukan dengan Metode Dinamik Spektrum Respon dengan data
masukan gempa berupa Kurva Spektrum Respon Gempa.
2. Analisis dinamik struktur gedung terhadap gempa dilakukan dengan menggunakan model
struktur 3D, dengan arah beban mengacu pada sumbu global struktur XYZ.
3. Ada 4 beban yang diperhitungkan bekerja pada struktur yaitu: beban mati (DEAD), beban
hidup (LIVE), gempa arah sumbu-x (QUAKE-X), dan gempa arah sumbu-y (QUAKE-Y).
4. Beban mati dan beban hidup merupakan beban vertikal pada struktur gedung yang arahnya
mengacu pada sumbu-z. Beban gempa merupakan beban horisontal pada struktur gedung,
yang arahnya mengacu pada sumbu-x dan sumbu-y.
5. Beban mati dan beban hidup dapat berupa beban garis (frame load) dan beban merata (area
load). yang bekerja pada bangunan. Beban mati dan beban hidup ditentukan berdasarkan
standar SNI 1727-2013 (Beban Minimum Untuk Perencanaan Bangunan Gedung)
6. Beban gempa yang diperhitungkan pada struktur, umumnya berbentuk Kurva Respon
Spektra Gempa (Spektra Gempa). Kurva Spektrum Respon Gempa Desain, dibuat berdasarkan
Peta Gempa 2017 dan standar kegempaan : SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan Non Gedung).
7. Untuk contoh perhitungan gedung ini, digunakan Spektra Gempa seperti pada Gambar A.

Gambar A. Kurva Respon Spektra Gempa


Spektra Gempa menunjukkan nilai percepatan gempa yang maksimum yang disebut Spectral
Acceleration, satuannya dinyatakan dalam percepatan gravitasi (gravitational acceleration :
g). 1 (g) besarnya = 980 cm/detik2 = 9,80 m/detik2.
8. Kombinasi pembebanan yang ditinjau pada gedung terdiri dari :
Pembebanan Tetap : U = 1,4.D
U = 1,2.D + 1,6.L
Pembebanan Sementara : U = (1,2 + 0,2.SDS).D + 1,0.L + ⍴.(100%.Ex + 30%.Ey).Ie/R
U = (1,2 + 0,2.SDS).D + 1,0.L + ⍴.(30%.Ex + 100%.Ey).Ie/R
D : Beban mati, L : beban hidup, Ex : beban gempa arah-x, dan Ey : beban gempa arah-y
Ie : Faktor keutamaan gempa, R : faktor modifikasi respon
⍴ : Faktor redudansi = 1,0 atau 1,3,

Kursus SAP2000 1
PERIODE GETAR GEDUNG
A. Konfigurasi Struktur
Suatu bangunan dari beton direncanakan sebagai Rumah Sakit mempunyai konfigurasi
struktur seperti pada Gambar 1. Struktur bangunan terdiri dari 5 lantai (4 tingkat) : Lantai Dasar
(Ground Floor), Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4 (Atap).

Gambar 1. Konfigurasi Struktur Gedung

Lantai Tingkat Balok Arah-X Balok Arah-Y


Lantai 4 (Atap)
Lantai 3 (70x35)cm – L=8 m (50x25)cm – L=6 m
Lantai 2 (Biru) (Coklat)
Lantai 1

Lantai Tingkat Balok Anak Arah-Y Pelat


Lantai 4 (Atap) t=12 cm
Lantai 3 (35x20)cm – L=6 m
Lantai 2 (Hitam) t=14 cm
Lantai 1

Tingkat Tinggi Tingkat Kolom


Tingkat 4 4m (45x45)cm
Tingkat 3 4m (Kuning)
Tingkat 2 4m (55x55)cm
Tingkat 1 5m (Putih)

Kursus SAP2000 2
B. Data Material :
Material Struktur Mutu Bahan Berat Jenis : ϒc Modulus Elastisitas : Ec
Beton (Concrete) f’c. 25 MPa 2400 kg/m3 23500 MPa
Tulangan Ulir (Deform) fy.400 MPa 7850 kg/m3 200000 MPa
Tulangan Polos (Plain) fy.240 MPa 7850 kg/m3 200000 MPa

C. Beban Mati dan Beban Hidup


Beban Mati Beban Hidup
Lantai Tingkat
Area Load Frame Load Area Load Frame Load
Lantai 4 (Atap) 50 kg/m2 - 150 kg/m2 -
Lantai 3
75 kg/m2 750 kg/m 250 kg/m2 -
Lantai 2
Lantai 1 75 kg/m2 750 kg/m 350 kg/m2 -
Catatan : Beban mati, belum termasuk berat sendiri dari balok dan pelat
Area Load : beban merata pada lantai, Frame Load : beban dinding pada balok tepi

Gambar 2. Beban Mati Pada Lantai Gedung


qD = 50 kg/m2 (Biru) – qD = 75 kg/m2 (Ungu)

Kursus SAP2000 3
Gambar 3. Beban Hidup Pada Lantai Gedung
qL = 150 kg/m2 (Biru) – qL = 250 kg/m2 (Kuning) - qL = 350 kg/m2 (Ungu)

Gambar 4. Beban Mati (Dinding) Pada Balok Tepi : qD = 750 kg/m

D. Beban Gempa
Untuk perhitungan gempa, digunakan Kurva Spektrum Respon Gempa (Spektra Gempa),
seperti pada Gambar 5.
Untuk memasukkan data Spektra Gempa digunakan menu : Define, Function, Respon
Spectrum. Pada kotak Response Spectrum Function Definition, masukkan data seperti pada
Gambar 6. Spektra gempa diberi nama : Spektra Gempa Desain. Absis menujukkan periode getar
(Period) dalam satuan : detik. Ordinat menunjukkan percepatan respon spektra (Acceleration)
dengan satuan : percepatan gravitasi (g). 1 (g) = 980 cm/detik2 atau 9,80 m/detik2.
Data Spektra Gempa yang di input disini, belum dikalikan dengan percepatan gravitasi (g).

Kursus SAP2000 4
Gambar 5. Kurva Spektrum Respon Gempa

Gambar 6. Kurva Spektrum Respon Gempa (Nama Fungsi : Spektra Gempa Desain)

Sebelum di input ke software SAP2000, beban-beban yang direncanakan akan bekerja pada
struktur gedung, perlu terlebih dahulu didefinisikan.
Ada 4 beban yang diperhitungkan pada struktur yaitu : beban mati (DEAD), beban hidup
(LIVE), beban gempa arah sumbu-x (QUAKE-X), dan beban gempa arah sumbu-y (QUAKE-Y).
Untuk mendefinisikan pola beban pada struktur digunakan menu : Define, Load Pattern.
Pada kotak Define Load Pattern definisikan pola pembebanan seperti pada Gambar 7.

Kursus SAP2000 5
Gambar 7. Pola Pembebanan (Load Pattern)

Untuk mendefinisikan kasus pembebanan (Load Cases) digunakan menu : Define, Load Cases.
Pada kotak Define Load Cases definisikan beban seperti pada Gambar 8.
Selain kasus pembebanan DEAD, LIVE, QUAKE-X, dan QUAKE-Y, pada kotak Define Load Cases
didefinisikan juga Kasus pembebanan : MODAL. Load Cases MODAL biasanya otomatis akan
muncul di kotak Define Load Cases tanpa harus didefisikan terlabih dahulu.

Gambar 8. Kasus Pembebanan (Load Cases)

Beban gempa pada struktur gedung dapat searah sumbu-x dan/atau searah sumbu-y.
Gempa pada arah sumbu-x didefinisikan dengan menu : Define, Load Cases.
Pada kotak Define Load Cases pilih QUAKE-X, klik Add Copy of Load Case.
Pada kotak Load Case Data – Response Spektrum, masukkan data seperti pada Gambar 9a.

Gempa pada arah sumbu-y didefinisikan dengan menu : Define, Load Cases.
Pada kotak Define Load Cases pilih QUAKE-Y, klik Add Copy of Load Case.
Pada kotak Load Case Data – Response Spektrum, masukkan data seperti pada Gambar 9b.
Kursus SAP2000 6
Gambar 9a. Data Masukan Untuk Gempa Arah Sumbu X
Load Type : Acceleration (Percepatan Gempa), Function : Spektra Gempa Desain
U1 : Arah Spektra Gempa Sumbu X, Scale Factor : 9,8 m/dtk2 (Percepatan Gravitasi)

Gambar 9b. Data Masukan Untuk Gempa Arah Sumbu Y


Load Type : Acceleration (Percepatan Gempa), Function : Spektra Gempa Desain
U2 : Arah Spektra Gempa Sumbu X, Scale Factor : 9,8 m/dtk2 (Percepatan Gravitasi)

Untuk perhitungan analisis dinamik struktur diperlukan data masukan berupa kasus beban
(Load Case) : MODAL. Untuk mendefinisikan Load Case MODAL, digunakan menu : Define, Load
Cases. Pada kotak Define Load Cases pilih MODAL. Pada kotak Load Case Data – MODAL,
masukkan data Gambar 11.

Kursus SAP2000 7
Gambar 11. Data Masukan Analisis Dinamik Struktur (Modal Analysis)
Minimum Number of Modes = 12

E. Kategori Desain Seismik


Struktur gedung yang dihitung mempunyai Faktor Keutamaan Gempa : Ie = 1,5 dan Kategori
Desain Seismik (KDS) : D. Struktur gedung harus didesain sebagai Rangka Beton Pemikul Momen
Khusus (SRPMK) atau Sway Special.

F. Kombinasi Pembebanan
Ada 4 kombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis struktur adalah :
a. Kombinasi Pembebanan Tetap (tanpa pengaruh gempa) :
U = 1,4.D
U = 1,2.D + 1,6.L
b. Kombinasi Pembebanan Sementara (dengan pengaruh gempa) :

U = (1,2 + 0,2.SDS).D + 1,0.L + ⍴.(100%.Ex + 30%.Ey).(Ie/R)

U = (1,2 + 0,2.SDS).D + 1,0.L + ⍴.(30%.Ex + 100%.Ey).(Ie/R)

dimana : D : beban mati, L = beban hidup


Ex dan Ey = beban gempa arah-x dan gempa arah-y.
R : Koefisien modifikasi respon, Ie : Faktor keutamaan gempa

SDS : Respon percepatan periode 0,2 detik (periode pendek)

⍴ : Faktor redudansi = 1,0 atau 1,3

Kursus SAP2000 8
Untuk : R = 8, Ie = 1,5, SDs =0,6, dan ⍴ = 1,3, Kombinasi Pembebanan Sementara menjadi :

U = 1,32.D + 1,0.L + 0,243.Ex + 0,073.Ey


U = 1,32.D + 1,0.L + 0,073.Ex + 0,243.Ey

Kombinasi pembebanan pada struktur di input dengan menggunakan menu :


Define, Load Combination, pada kotak Define Load Combination, masukkan data dari keempat
kombinasi pembebanan seperti pada Gambar 12a.
Sebagai contoh, untuk memasukkan kombinasi pembebanan KOMBINASI-4, dilakukan dengan
cara : klik LRFD-4 pada kotak Define Load Combination, klik Modify/Show Combo.
Pada kotak Load Combination Data, masukkan data seperti pada Gambar 12b.

Gambar 12a. 4 Kombinasi Pembebanan Pada Struktur

Kursus SAP2000 9
Gambar 12b. Kombinasi Pembebanan LRFD-4

G. Periode Getar & Ragam Getar Struktur


Dengan analisis dinamik dapat dihitung periode getar struktur kearah sumbu-x dan sumbu-y.
Untuk menampilkan periode getar dan ragam getar 1 (Mode 1) dari struktur digunakan menu :
Display, Show Deformed Shape. Pada kotak Deformed Shape masukkan data : Case/Combo
Name : MODAL, Mode Number : 1, Klik OK.

Gambar 13a. Ragam Getar Pertama (Mode 1) Struktur - Periode Getar : T1 = 0,89 detik

Kursus SAP2000 10
Untuk menampilkan periode getar dan ragam getar 2 (Mode 2) dari struktur digunakan menu :
Display, Show Deformed Shape, Pada kotak Deformed Shape masukkan data : Case/Combo
Name : MODAL, Mode Number : 2, Klik OK.

Gambar 13b. Ragam Getar Kedua (Mode 2) Struktur - Periode Getar : T2 = 0,79 detik

Kursus SAP2000 11

Anda mungkin juga menyukai