PERTEMUAN 2
Sistem Informasi Sumber Daya Air
A. Kompetensi :
1. Standar : Pada akhir perkuliahan mata kuliah PSDA
Kompetensi mahasiswa diharapkan mampu menganalisis
konsep PSDA dengan berbagai alternatif
perencanaan dan pelaksanaan pada kegiatan PSDA
dalam rangka pembangunan sumberdaya air yang
berkelanjutan.
2. Kompetensi : Mahasiswa mampu menerapkan (C3) Sistem
Dasar Informasi Sumber daya air
3. Indikator : 1. Mampu menunjukkan berbagai macam data
dan sistim informasi dalam kegiatan
Pengelolaan Sumber Daya Air.
2. Mampu menggunakan konsep sistem data base
untuk kegiatan pengambilan keputusan dalam
Pengelolaan Sumber Daya Air.
3. Mampu menunjukkan prosedur cara kerja data
base dan perangkat lunaknya
C. Sub Pokok : 1. Pengertian berbagai macam data dan sistim
Bahasan informasi Sumber Daya Air.
2. Konsep alat bantu pengambilan keputusan
3. Macam dan cara kerja data base dan
perangkat lunaknya
D. Kegiatan : Dosen sebagai narasumber dan fasilitator,
Pembelajaran SDL, DL
Pengertian berbagai macam data dan sistim
informasi Sumber Daya Air.
Bermacam-macam data untuk kegiatan PSDA, diantaranya :
Geografi dan Demografi
Tataguna Lahan
Geologi
Hidrologi
Klimatologi
Irigasi Pertanian/Peta DI
Peta Topografi
Debit
Karakteristik tanah
Data Geografi
Kata geografi diambil dari bahasa Inggris 'geography' yang merupakan
turunan dari bahasa Yunani yaitu 'geo' yang berarti bumi dan 'graphien'
yang berarti tulisan atau penjelasan. Ke dua kata tersebut kemudian
terbentuk menjadi 'geography' yang bisa di artikan secara istilah sebagai
ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi. Dalam hal ini yang
digunakan adalah letak geografis dari lokasi studi, sebagai contoh dapat
dilihat pada gambar 1 dan 2 berikut.
Demografi
’Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk terutama
yang terkait dengan jumlah, struktur, komposisi dan perkembangan
(perubahan) penduduk’
Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk,
serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas
tertentu. Contoh data demografi seperti pada tabel 1 dan gambar grafik
berikut.
Contoh Peta Geografi
N
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
W E DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR
Laut Jawa SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
PPK: PERENCANAAN DAN PROGRAM
S Sluke
U
%
Kragan Jl. Solo - Kartosuro Km.7 Surakarta - 57102
U
%
U
%
Lasem U
%
Bancar Keterangan :
9250000
9250000
U
%
U
% Kota
Sidayulawas Jalan
Tuban U
% Sungai
U
%
Batas propinsi
Wilayah Sungai Bengawan Solo
Sukodadi
Babat U
% Lamongan
U
% U
%
WILAYAH SUNGAI JRATUNSELUNA U
% Gresik
Bojonegoro U
%
9200000
9200000
Ngimbang
U
%
Sragen Ngawi
U
%
U
%
Caruban
Surakarta U
%
U
%
Madiun Inset :
U
%
WILAYAH SUNGAI KALI BRANTAS
9150000
9150000
Ngadirojo
Wonogiri U
% U
% U Jatisrono
%
Ponorogo
U
%
WILAYAH SUNGAI
PROGO OPAK OYO
Slahung
Tegalombo U
%
U
% Gambar :
9100000
9100000
PETA
Pacitan WS BENGAWAN SOLO
U
%
Sumber :
Balai Besar Wilayah Sungai
Samudera Hindia Bengawan Solo
0 10 20 30 40 Kilometers
Kabupaten
W E
10 0 10 20 30 40 50 Kilometers
Pemanfaatan ruang.shp
Danau/Waduk/Rawa
Didalam Kawasan Hutan
Kawasan Ber ikat
Kawasan Cagar Alam
Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahua
Kawasan Hutan Pr oduksi Ter batas
Kawasan Hutan Pr oduksi Tetap
Kawasan Industri
Kawasan Per ikanan/T ambak/Rawa
Kawasan Per tambangan
Kawasan Per tanian Semusim Lahan Basah
Kawasan Per tanian Semusim Lahan Kering
Kawasan Per tanian Tanaman Ker as
Kawasan Rawan Banjir
Prop . D aera h I st imewa Kawasan Rawan Bencana Vulkanik
Kawasan Rawan Er osi/Longsor
Yo gyakarta Kawasan Resapan Air
Kawasan Sepadan Danau, Waduk dan Rawa
Kawasan Sepadan Pantai
Kawasan Sepadan Sungai/Saluran
Per desaan
Per kotaan
Sungai Besar
Wilayah Industr i
Batas jateng.shp
9800000
9800000
Muara Enim S
KETERANG AN :
Batas Kabupaten
Lahat
Batas Provinsi
Belukar
9700000
9700000
Empang
J A W A
Hutan
Hutan Mangrove
Tulang Bawang Barat
Hutan Rawa
Tulang Bawang Pasir Pantai
Ogan Komering Ulu Selatan Way Kanan Pemukiman
9600000
9600000
Perkebunan
L A U T
Pertanian Irigasi Sawah
Pertanian Lahan Basah
Sawah
S
Sungai
A
Tambak/ Kolam
M
Tegalan
U
9500000
Metro
9500000
INSET :
R
Pringsewu
A
Tanggamus
Bandar Lampung
I
N
Pesawaran
D
Lampung Selatan
O
9400000
9400000
GAMBAR :
E
PETA LANDUSE
S
S E L A T S U N D A
I
A
0 20 40 60 Kilometers
200000 300000 400000 500000 600000
9800000
9800000
Ogan Komering Ilir
KEMENTERIA N PEKERJAA N UMUM
Alluvium (Qa)
N DI REKTORAT JENDERAL SDA
Andesite ( Tpv) BB WS MESUJI SEKAMPUNG
Basalt Plugs (Tpeb)
Basalt Plugs (Tpoc) W E KETERANG AN :
Baturaja Formation (Tmb)
Branti Granodiorite (Kgdb)
S Batas Kabupaten
Coralline Limestone (Qg)
9700000
9700000
J A WA
Way Kanan Jatibaru Granite ( Tejg)
Kalimantan Granite (Kgk) Formasi Gumai
9600000
9600000
L A U T
Lampung Utara Lampung Tengah Piabung Dacite (Tmda) Formasi Terbanggi
9500000
9500000
9400000
Lampung Selatan
9400000
S E L A T S U N D A
R
A
0 10 20 30 40 50 Kilometers
200000 300000 400000 500000 600000
Data Hidrologi meliputi data tingginya curah hujan dan stasiun curah
hujan yang ada di Wilayah Sungai yang ditinjau.
Seperti pada penjelasan tentang data hidrologi pada studi sbb.
WS Jratunseluna kurang lebih memiliki 208 stasiun yang letaknya
tersebar tidak merata. Stasiun hujan ini mempunyai pencatatan yang
kaitannya selama lebih dari 16 tahun digunakan sebagai bahan analisa.
Stasiun curah hujan tersebut dikelola oleh berbagai instansi yang
berlainan diantaranya adalah BMG, Perkebunan, serta Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air.
Stasiun Hujan
450000 500000 550000 600000 650000
N
%
%
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
W E Bulu Bogorejo DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR
Tuder
Krinjo LautBelik
Jawa %
Anget
Jenu
%
SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
9250000
9250000
%
PPK: PERENCANAAN DAN PROGRAM
S
%
Kerek Tuban Brondong Paciran
% Jl. Solo - Kartosuro Km.7 Surakarta - 57102
% %
%
Bluri Ujungpang
Montong %
Keterangan :
Mundri Jojogan % %
%%
%% %
% Nglirip Jabung Lowayu % Sungai
Kejuron % % %
%
%
Sambong % Kuro % Sedayu Batas propinsi
% % Wadung Rengel % %
Leran % %
Widang Turi
Tambakomb % % Blawi Wilayah Sungai Bengawan Solo
Ngliran %
Babat % %
%
Simorejo Baureno % % % Stasiun Hujan
Pucuk Duduk Suci
% %
%
Padangan Bojonegoro %
% % % %
%
Randublat Japah %
Balen %
%
Gondang % %
%
Takeran
%
% Padangan Bojonegoro %
% % %
%
Kerjo
%
Puter Cerme
Meden Kapas
WILAYAH SUNGAI JRATUNSELUNA Blimbing % % %
9200000
9200000
% %
%
% Dander % Baru %
% % Cawak % % % Benjeng
%
Ngimbang Mantup
%
Klepek Bluluk
%
% %
Ketro Mantingan Waduk Pacal Tretes Sembung
% % % %
Bakalan %
Ngawi
%
9150000
% % Bagor %
%
% Magetan WILAYAH SUNGAI KALI BRANTAS
%%
% %
Plagan
% Mulur
% %
% % % %
%
Kertobanyon % Cermo
%
WILAYAH SUNGAI KALI BRANTAS
%% % % %
% %
Plaosan %
% % % %% %
Jumapolo Poncol Tapen %
% %
%
% %
Bulu % Kandangan
% % % %
%
% %
Jatipuro
% % Gombal Mlaten %
% % % % % %
% %
% Krisak % % % %
Bayat Waru %
% % %
% % %
%
% Bleder %
%
% Ngebel
% % % % Ballu
%
Wonogiri Jatiroto
% Ponorogo % Pudak
Manyaran
WILAYAH SUNGAI %
Kismantoro Sungkur
%
%
%
% Pulung
PROGO OPAK
Kd. OYO
Uling
%
%
Beji
% Puter/ Girir
% %
Ponorogo Sawo Sooko
%
%
Plumban %% %
% %
%
Balong % Balong
%% %
% %
Song Putri % % %
%
Bandar Gambar :
%
Trukan % Ngancar %
% % Slahung
9100000
Wijil
9100000
% %
Nawangan % % % PETA STASIUN HUJAN
Pracimantoro
Donorojo Tegalombo WS BENGAWAN SOLO
Giritontro %
Arjosari
Punung %
%
% Tulakan Sumber :
Glandanga Pacitan
%
% % Balai Besar Wilayah Sungai
Sudimoro
Pringkuku Kebonagun
% %Samudera Hindia
% Bengawan Solo
0 7 14 21 28 35 Kilometers
W E
5 0 5 10 15 20 25 Kilometers
Qmax Q min
No Nama Sungai Stasiun Q max/Qmin
m3/dt Kegiatan m3/dt Kegiatan
Peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang dinyatakan dalam
bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang diukur terhadap permukaan
laut rata-rata.
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti
menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang
berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur,
dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada
semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau
buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur
utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan
ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi
menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah
aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga
menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu
dalam batas-batas skala.
Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan
kenampakan alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada
posisi yang benar. Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan
informasi spasial dari unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi,
batas administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia
Gambar 1. Contoh Peta Topografi
200000 300000 400000 500000 600000
9800000
9800000
Batas Kabupaten
Mesuji
9700000
Batas Propinsi
9700000
50 - 100
J A W A
Tulang Bawang Barat 100 - 250
Tulang Bawang 250 - 500
Ogan Komering Ulu Selatan Way Kanan 500 - 750
9600000
9600000
750 - 1000
L A U T
1000 - 1250
> 2000
9500000
9500000
INSET :
Pringsewu
Tanggamus
Bandar Lampung
Pesawaran
Lampung Selatan
9400000
9400000
GAMBAR :
PETA TOPOGRAFI
S E L A T S U N D A
0 10 20 30 40 50 60 Kilometers
200000 300000 400000 500000 600000
Pasal 65
Untuk mendukung pengelolaan sumber daya air, Pemerintah dan
pemerintah daerah menyelenggarakan pengelolaan sistem informasi
sumber daya air sesuai dengan kewenangannya.
Informasi sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
informasi mengenai kondisi hidrologis, hidrometeorologis, hidrogeologis,
kebijakan sumber daya air, prasarana sumber daya air, teknologi sumber
daya air, lingkungan pada sumber daya air dan sekitarnya, serta kegiatan
sosial ekonomi budaya masyarakat yang terkait dengan sumber daya air.
Pasal 66
Sistem informasi sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
ayat (1) merupakan jaringan informasi sumber daya air yang tersebar dan
dikelola oleh berbagai institusi.
Jaringan informasi sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dapat diakses oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam
bidang sumber daya air.
Pemerintah dan pemerintah daerah dapat membentuk unit pelaksana
teknis untuk menyelenggarakan kegiatan sistem informasi sumber daya
air.
Contoh Kegiatan SISDA
Kegiatan Tahun 1997/1998
Tahun ini merupakan tahun awal dilakukannya kegiatan pengembangan
SISDA, yaitu :
• Mendisain sistem jaringan dan sistem database.
• Mengembangkan software untuk pengolahan data.
• Membuat prototipe komputer penyaji layanan informasi hypertext
informasi sumber daya air yang dapat diakses melalui jaringan global
internet.
• Mengumpulkan data-data mengenai sumber daya air, yaitu data pos
duga air, data tahunan debit sungai di seluruh Indonesia.
• Memasukkan dan mengolah seluruh data pos duga air dan sebagian data
tahuan debit sungai.
Gambar Prototipe SISDA Menggunakan Open Source
Kegiatan Tahun 1998/1999
• Kegiatan pengembangan SISDA di tahun ini lebih diarahkan kepada
penyempurnaan hasil pengembangan software dan pemasukan data :
• Memasukkan dan mengolah semua data tahunan debit sungai.
• Mengumpulkan data kwalitas air sungai.
• Mengembangkan software pengolahan data (upgrade).
• Mengembangkan sistem keamanan data pada jaringan sisda.
• Mengembangkan layanan informasi lain khususnya yang berhubungan
dengan masalah keairan
• Mengajak instansi terkait untuk mengembangkan sistem informasi
sumber daya air.
• Kegiatan tahun ini adalah aplikasi database sumber daya air untuk
daerah tingkat I Provinsi Gorontalo :
• Disain dan pengembangan database sumber daya air Provinsi
Gorontalo
• Diskusi teknis penyempuranaan konten database sumberdaya air
• Penyusunan buku manual operasional database sumberdaya air
Provinsi Gorontalo
Gambar Software Database Sumberdaya Air Provinsi Gorontalo
APLIKASI PDSDA_PAI
1. Tabel Referensi :
Digunakan untuk
melakukan pemeliharaan
data terhadap tabel –
tabel referensi yang akan
dijadikan acuan agar
konsistensi data terjaga
APLIKASI PDSDA_PAI List Daerah Irigasi Yang
Lanjutan…. Sudah Diinput
2. Daerah Irigasi :
Digunakan
untuk
melakukan
peneliharaan
data aset
jaringan irigasi
Tombol navigasi
APLIKASI PDSDA_PAI
Lanjutan….
Pengisian Aset
Irigasi dimulai
Dengan
Pengisian
Skema Irigasi
APLIKASI PDSDA_PAI
Lanjutan….
Pengisian
Data
Bangunan
Utama
APLIKASI PDSDA_PAI
Lanjutan…. Pengisian Data Bangunan Utama
APLIKASI PDSDA_PAI
Lanjutan…. Pengisian Data Bangunan Utama
APLIKASI PDSDA_PAI
Lanjutan…. Pengisian Data Bangunan Utama
APLIKASI PDSDA_PAI
Lanjutan…. Pengisian Data Bangunan Utama
untuk menambah
foto
APLIKASI PDSDA_PAI
Lanjutan….
Pengisian Data Bangunan Bagi