PENCEMARAN SUNGAI
Pengelolaan Sungai Berbasis Beban
Pencemaran
CONTENT
- BOD represents the amount of oxygen consumed by bacteria and other microorganisms while
they decompose organic matter under aerobic (oxygen is present) conditions at a specified
temperature (https://www.usgs.gov/special-topics/water-science-school/science/biological-oxygen-
demand-bod-and-water).
- DO is a measure of how much oxygen is dissolved in the water - the amount of oxygen available
to living aquatic organisms. The amount of dissolved oxygen in a stream or lake can tell us a lot
about its water quality (https://www.usgs.gov/special-topics/water-science-school/science/dissolved-
oxygen-and-water).
PEMODELAN
- Simulasi kondisi eksisting
- Simulasi kondisi eksisting dengan adanya pencemar tambahan
MENGAPA PEMODELAN
- Keterbatasan sumber daya (biaya, waktu)
- Dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya, dengan
ketelitian tertentu
PENDAHULUAN
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
16
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
17
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
18
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
19
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
GAMBARAN UMUM WILAYAH 20
G
A
wilayah untuk pemukiman (domestik), industri, hutan, pertanian, peternakan dan didominasi dengan U
kebun/permukiman. M
U
M
SEKTOR
SEKTOR INDUSTRI &
PERTANIAN KOMERSIL
21
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
22
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
23
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
24
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
25
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
METODOLOGI KAJIAN 26
M
E
T
O
D
O
L
O
G
Metodologi Kajian daya tampung beban pencemaran air pada sumber air di Sub I
Sub DAS Cikembar terdiri dari tiga tahapan utama yaitu studi literatur,
pengumpulan data, dan pengolahan data.
STUDI LITERATUR
E
T
O
D
O
1. Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah 8. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang L
(DIKPLHD) Kabupaten Sukabumi; Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan O
Hidup; G
2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan I
Jangka Menengah Daerah (KLHS RPJMD) Kabupaten Sukabumi; 9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun
2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban
3. Buku terkait daerah aliran sungai dan kualitas air sungai; Pencemaran Air pada Sumber Air;
4. Jurnal terkait daya tampung beban pencemaran air pada sumber 10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun
air; 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air; serta
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; Indonesia
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan 11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Pengelolaan Lingkungan Hidup; Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan
Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang
7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
Daerah Aliran Sungai
METODOLOGI KAJIAN 28
PENGUMPULAN DATA
E
T
O
D
No Komponen Kebutuhan Data Kegunaan Data No Komponen Kebutuhan Data Kegunaan Data O
Peta sektor industri Gambaran umum daerah L
Debit air sungai Gambaran umum daerah kajian
Jenis industri O
kajian
Kualitas air sungai Penentuan status mutu air 5 Industri G
1 Sungai Debit limbah industri Perhitungan potensi I
Perhitungan daya tampung beban Konsentrasi limbah industri beban pencemaran
Peta DAS dan sungai
pencemaran eksisting Suhu udara
Peta sektor domestik Suhu titik embun
Kecepatan angin
Jumlah penduduk Gambaran umum daerah kajian
Tutupan awan
2 Domestik Luas sub das Perhitungan potensi beban
Bayangan
Timbulan sampah tidak pencemaran Radiasi matahari
tertangani Koordinat lokasi
Peta sektor pertanian pengamatan dan elevasi Pemodelan kualitas air
Gambaran umum daerah kajian Pemodelan
6 permukaan air sungai menggunakan perangkat
Jenis pertanian kualitas air
3 Pertanian Perhitungan potensi beban Panjang penggal-penggal lunak QUAL2Kw
Luas lahan pertanian
pencemaran sungai (reachs) yang menjadi
Lama musim tanam unit analisis
Peta sektor peternakan Gambaran umum daerah kajian Aktivitas penggunaan lahan
4 Peternakan Jenis hewan ternak Perhitungan potensi beban di sekitar sungai
Sumber pencemar titik
Jumlah hewan ternak pencemaran
Sumber pencemar bukan
titik
METODOLOGI KAJIAN 29
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
Dimana: Dimana:
DTBP = Daya tampung beban pencemaran BPA = Beban pencemaran aktual (kg/hari)
BPM = Beban pencemaran maksimum Ca = Konsentrasi unsur pencemar aktual (mg/l)
BPA = Beban pencemaran aktual Qsungai = Debit air sungai (m3/detik)
METODOLOGI KAJIAN 31
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
Sektor Domestik
Perhitungan potensi beban pencemaran limbah domestik
menggunakan rumus (Yusuf, 2010):
Selain dari limbah cair, perhitungan potensi beban pencemaran sektor
PBP Domestik= Jumlah Penduduk x FE x Rek x α domestik dihitung juga berdasarkan beban pencemaran limbah padat atau
sampah. Berikut rumus perhitungan potensi beban pencemaran sampah
(Kurniawan, 2013):
Dimana:
1. Beban sampah (kg/hari) = Berat sampah (kg/orang/hari) x jumlah
PBP Domestik = Potensi beban pencemaran domestik (kg/hari)
penduduk (orang)
FE = Faktor emisi limbah domestic 2. Berat sampah tidak tertangani (kg/hari) = Persentase sampah tidak
tertangani (%) x beban sampah (kg/hari)
Rek = Rasio ekivalen kota
3. Perhitungan beban BOD sampah (kg/hari) = Berat sampah tidak
α = Koefisien transfer beban tertangani (kg/hari) x (2,82/1.000)
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
Sektor Domestik
O
L
Faktor Emisi (FE) Limbah Domestik Koefisien Transfer Beban (α) O
G
I
No Parameter Faktor Emisi Nilai 𝛂 Jarak Terhadap Pola Sanitasi
(gr/orang/hari) Sungai (m)
1 TSS 38 1 0-100 Pembuangan langsung ke
2 BOD 40 sungai
3 COD 55 0,85 100-500 Saluran terbuka
4 Total-N 1,95 0,3 >500 Tangki Septik
5 Total-P 0,21 Sumber : Yusuf, 2010
Sumber : Yusuf, 2010
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
Dimana: Dimana:
PBP Industri = Potensi beban pencemaran industri (kg/hari) I,i = Besar beban/emisi pencemar i (kg/tahun)
β = Konversi satuan (0,0864) Ci = Konsentrasi limbah industri (mg/l)
γ = Koefisien tranfer beban jarak (0,3-1,0) v = Laju alir buangan air limbah (l/jam)
δ = Koefisien transfer beban rasio debit (0,1-1,0) OpHrs = Jumlah jam operasi per tahun (jam/tahun)
Qk = Debit (l/s) 1000000 = faktor konversi (mg/kg)
Ei = Emisi zata pencemar (mg/l)
METODOLOGI KAJIAN 36
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
Berdasarkan SEMAC (2009) dalam Kurniawan (2013), terdapat 4 cara perhitungan beban pencemar dari sumber titik :
1. Menggunakan data hasil monitoring berupa konsentrasi dan debit air limbah.
2.Jika data konsentrasi tersedia, sedangkan data debit air limbah tidak ada, maka menggunakan debit air limbah yang
terdapat pada izin.
3.Jika data konsentrasi dan debit air limbah tidak tersedia, maka menggunakan nilai pollution load unit (PLU) atau faktor
emisi (FE).
4.Beban pencemar untuk industri yang tidak memiliki data hasil monitoring dan data dari izin serta tidak memiliki data
fasilitas lainnya (penggunaan air, jumlah karyawan, kapasitas produksi, dan output produk) dapat menggunakan nilai
median (nilai tengah) dari beban pencemar sektor sejenis yang telah dihitung
METODOLOGI KAJIAN 37
PENGOLAHAN DATA
E
T
O
D
H
A
S
I
L
&
P
E
M
B
A
H
A
EKSISTING
H
STATUS MUTU AIR (KELAS II) A
S
I
Tabel 5.9 Rekapitulasi Status Mutu Air Sungai di Sub Sub DAS Cikembar L
Nilai &
No Titik Sampling Keterangan
PIJ P
E
1 Sungai Cicatih TPA Cimenteng 0,68 Memenuhi baku mutu M
B
A
Sungai Leuwi Senting Hulu (Jembatan Jl. H
2 0,78 Memenuhi baku mutu A
Puskesmas, Kel. Cibadak, Kec. Cibadak
S
Sungai Leuwi Senting Tengah (Jembatan A
3 1,20 Cemar ringan N
Bendungan Lama)
6 Sungai (Drainase Blok IUP Bagian Utara) 0,74 Memenuhi baku mutu
7 Sungai (Drainase Blok IUP Bagian Selatan) 0,87 Memenuhi baku mutu
H
A
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR EKSISTING S
I
Tabel 5.18 Rekapitulasi DTBP Eksisting L
&
No Parameter TSS BOD COD NO3 NO2
P
E
M
1 Sungai Cicatih TPA Cimenteng 25427,52 1412,64 25427,52 11866,18 42,38 B
A
Sungai Leuwi Senting Hulu (Jembatan Jl. Puskesmas, H
2 60743,52 0,00 15539,04 11145,73 49,44 A
Kel. Cibadak, Kec. Cibadak S
Sungai Leuwi Senting Tengah (Jembatan Bendungan A
3 64981,44 -1412,64 12713,76 10764,32 40,97 N
Lama)
6 Sungai (Drainase Blok IUP Bagian Utara) 64981,44 1412,64 24014,88 12572,50 70,63
7 Sungai (Drainase Blok IUP Bagian Selatan) 63568,80 2825,28 28252,80 10736,06 77,70
H
A
POTENSI BEBAN PENCEMARAN S
I
SEKTOR PERTANIAN L
Tabel 5.27 Potensi Beban Pencemaran Sektor Pertanian Sub Sub DAS Cikembar
PBP Sektor Pertanian &
P
Potensi Beban Pencemaran (kg/hari)
Kecamatan Desa 0% 7% 7%
5%
E
TSS BOD COD Total-N Total-P M
14%
B
Kecamatan A
Desa Hegarmanah 0,02 4,66 7,00 0,42 0,21 6%
Cicantayan H
Desa Ubrug 0,01 3,45 5,17 0,31 0,15 A
Kecamatan 30% S
Warung Kiara Desa Bojongkerta 0,04 20,03 30,05 1,78 0,89 A
N
Desa Cibadak 0,00 1,77 2,65 0,16 0,08 17%
Kecamatan
Desa Sekarwangi 0,01 1,09 1,64 0,10 0,05 2%3%
Cibadak 8%
Desa Tenjojaya 0,01 0,80 1,20 0,07 0,04 1%
Desa Sukamulya 0,02 5,35 8,02 0,48 0,24 Desa Hegarmanah Desa Ubrug Desa Bojongkerta
Desa Desa Cibadak Desa Sekarwangi Desa Tenjojaya
0,03 11,28 16,91 1,01 0,50
Bojongkembar
Desa Sukamulya Desa Bojongkembar Desa Cikembar
Kecamatan Desa Cikembar 0,02 4,02 6,03 0,36 0,18
Cikembar Desa Cimanggu Desa Cibatu Desa Sukamaju
Desa Cimanggu 0,03 9,31 13,97 0,83 0,41
Gambar 5.5 Kontribusi Tiap Desa terhadap PBP Sektor
Desa Cibatu 0,00 0,25 0,37 0,02 0,01
Desa Sukamaju 0,01 4,92 7,39 0,44 0,22 Pertanian di Sub Sub DAS Cikembar
H
A
POTENSI BEBAN PENCEMARAN S
I
SEKTOR PETERNAKAN L
Tabel 5.29 Kontribusi Tiap Desa terhadap PBP Sektor Peternakan di Sub Sub DAS
&
Cikembar PBP Sektor Peternakan
P
Potensi Beban Pencemaran (kg/hari) 2% 1% 0% 0%
0% E
Kecamatan Desa 0%
BOD COD Total-N Total-P M
6% 3% B
Kecamatan 29%
Desa Hegarmanah 26,668 64,513 0,134 0,035 A
Cicantayan H
Desa Ubrug 7,072 16,998 0,030 0,010 A
Kecamatan
57% S
Warung Kiara Desa Bojongkerta 3,154 7,841 0,038 0,005 2%
A
Desa Cibadak 0 0 0 0 0% N
Kecamatan
Desa Sekarwangi 0 0 0 0
Cibadak
Desa Tenjojaya 0 0 0 0
Desa Sukamulya 0 0 0 0 Desa Hegarmanah Desa Ubrug Desa Bojongkerta
H
A
POTENSI BEBAN PENCEMARAN S
I
SEKTOR INDUSTRI DAN KOMERSIAL L
Tabel 5.30 Potensi Beban Pencemaran Sektor Industri dan Komersial PBP Sektor Industri dan Komersial &
Sub Sub DAS Cikembar Berdasarkan Daerah
0% P
PBP Industri (kg/hari) 13%
Kecamatan Desa E
BOD COD 3% 31% M
B
366,31 549,47
Desa Cibadak A
Kecamatan H
Cibadak 107,62 161,43 A
Desa Sekarwangi
S
Desa Tenjojaya 28,47 42,71 A
N
494,35 741,52
Desa Sukamulya
9%
Kecamatan Desa Bojongkembar 38,15 57,22 42%
Cikembar 2%
154,77 232,15
Desa Cikembar
Desa Cimanggu 1,78 2,67
Gambar 5.8 Kontribusi Tiap Desa terhadap PBP Sektor Industri dan
Komersial di Sub Sub DAS Cikembar
HASIL DAN PEMBAHASAN 47
H
A
POTENSI BEBAN PENCEMARAN S
I
SEKTOR INDUSTRI DAN KOMERSIAL L
P
PBP Industri (kg/hari) 0% 0% E
No Jenis Industri
BOD COD M
B
1 Barang logam 0,17 0,26 A
45%
2 Kertas 2,69 4,03 H
54% A
3 Kimia 540,99 811,48
S
4 Mesin 0,13 0,20 A
N
5 Pangan 0,53 0,80
6 Percetakan 0,14 0,20 0%
7 Restoran 0,41 0,61
0%
8 Rumah sakit 8,36 12,55 0%
0% 0%
Suku cadangmobil/motor 1%
9 0,16 0,24
Barang logam Kertas
10 Tekstil 637,87 956,81 Kimia Mesin
Total 1.191,45 1.787,18 Pangan Percetakan
Restoran Rumah sakit
Suku cadang mobil/motor Tekstil
Gambar 5.9 Kontribusi Tiap Jenis Industri dan Komersial terhadap PBP
Sektor Industri dan Komersial di Sub Sub DAS Cikembar
HASIL DAN PEMBAHASAN 48
H
A
POTENSI BEBAN PENCEMARAN S
Tabel 5.31 Potensi Beban Pencemaran Seluruh Sektor Sub Sub DAS Cikembar &
P
PBP (kg/hari) E
No Sektor M
B
TSS BOD COD Total-N Total-P
33% A
H
1 Domestik 1.802,93 1.897,82 2.609,50 92,52 9,96
A
S
2 Pertanian 0,20 66,94 100,41 5,97 2,98
53% A
N
Gambar 5.10 Kontribusi Tiap Sektor terhadap PBP di Sub Sub DAS Cikembar
STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR 49
S
T
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
52
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
53
G
A
M
B
A
R
A
N
U
M
U
M
W
I
L
A
Y
A
H
54
STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR 55
S
T
R
Bab ini menjelaskan hal hal yang terkait kedalam strategis dalam pengendalian A
T
pencemaran air serta berisi penjelasan alokasi beban pencemaran dan indikasi E
program terkait pengelolaan sungai G
I
P
E
INDIKASI PROGRAM
Upaya yang dilakukan direncanakan dalam bentuk indikasi program
dengan tujuan agar potensi alam Sub Sub DAS Cikembar dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan peruntukannya
STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR 56
S
T
INDIKASI PROGRAM R
A
T
E
1. Pengelolaan limbah cair berbasis masyarakat G
I
P
Program pengelolaan limbah cair dilakukan melalui perbaikan sanitasi rumah tangga yaitu pembuatan IPAL E
Komunal dan pelayanan lumpur tinja secara berkala. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah limbah N
G
domestik langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu E
N
D
2. Pengembangan reduce, reuse, dan recycle pemanfaatan air A
L
I
A
Air limbah yang dihasilkan oleh sektor industri yang telah diolah melalui IPAL dimanfaatkan kembali untuk N
keperluan dalam proses lain. Dengan demikian, air yang diambil dari sungai dapat dikurangi sehingga terjadi
efisiensi pemanfaatan sumber daya air.
Program pengembangan mekanisme insentif dan disinsentif dilakukan pada sektor industri. Insentif sebagai
contoh dalam bentuk pengurangan pajak diberikan kepada industri yang sudah melakukan aktivitasnya tanpa
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Sedangkan, disinsentif dalam bentuk denda diberikan kepada
industri yang mencemari lingkungan
STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR 57
S
T
INDIKASI PROGRAM R
A
T
E
4. Pengembangan sistem pemantauan kualitas air berbasis teknologi G
I
P
Kualitas air sungai dipantau secara real time oleh pemerintah sehingga bila terjadi anomali dapat diketahui E
secara langsung dan dilakukan tindakan perbaikan. Sebagai contoh, bila pH pada titik tertentu di sungai N
G
berubah secara drastis dapat diindikasikan pencemaran air sedang berlangsung. E
N
D
5. Identifikasi sebaran industri A
L
I
A
Program identifikasi sebaran industri dilakukan untuk mengetahui potensi sumber pencemaran. Bila sebaran N
sudah dipetakan maka pengawasan dapat menjadi lebih mudah dan sesuai degan sasaran. Identifikasi
dilakukan melalui pendataan jenis industri dan industri yang sudah memiliki IPAL
Pelaporan kualitas air limbah industri dilakukan secara online pada satu sistem terpusat secara berkala
sehingga dapat dipantau oleh masyarakat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar industri mematuhi
peraturan terkait pengolahan dan baku mutu air limbah industri.
STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR 58
S
T
INDIKASI PROGRAM R
A
T
E
7. Pembatasan penggunaan pupuk dan/atau pestisida G
I
P
Pupuk yang digunakan diganti dengan pupuk yang lebih ramah lingkungan. Program tersebut bertujuan agar E
tidak merusak dan mencemari permukaan tanah, air tanah, dan air permukaan seperti sungai. N
G
E
N
D
8. Pengembangan kawasan eduwisata A
L
I
Masyarakat diedukasi melalui aktivitas berwisata yang dilakukan. Dalam hal ini dapat berupa wisata A
N
penyusuran sungai. Edukasi yang dilakukan berupa penjelasan terkait pentingnya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sungai sebagai bagian dari usaha untuk mewujudkan lingkungan yang asri dan
berkelanjutan. Program pengembangan kawasan eduwisata dapat dilakukan dengan melibatkan organisasi
masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
PENGANTAR QUAL2K
PENTING!
Dalam QUAL2K, pemodelan dilakukan terhadap konsentrasi (misal
BOD) à diperlukan konversi terhadap beban pencemaran setelah
diketahui konsentrasi parameter pada titik sampling tertentu
ILUSTRASI
QXCX
Q1 C 1 Q2C2
Q1 C 1 Q2C2
Q1 C 1 Q2C2
QXCX
Q1 C 1 Q2C2
QXCX
Q1 C 1 Q2C2
Apakah daya tampung di Titik 1 sudah terlampaui? à Hitung BPmax dan Bpeksisting
SUNGAI
71
OVERVIEW