PROSEDUR
PELAPORAN DAN INVESTIGASI INSIDEN, KEJADIAN
BERBAHAYA, PELANGGARAN GOLDEN RULES DAN
HAZARD HIPO
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 2 dari 20
Perlu diingat:
- Seluruh insiden yang terjadi wajib dilaporkan ke command center room (CCR)
ST
A
TU
- Seluruh kecelakan & kejadian berbahaya yang terjadi wajib dilakukan investigasi
S
D
O
- Laporan hasil investigasi harus dimasukkan ke dalam BeInvestigasi paling lambat 5 hari setelah
TI
kejadian, apabila lebih dari 5 hari maka laporan harus atas persetujuan GM OHS
D
A
K
- Seluruh rekomendasi hasil investigasi wajib dilakukan evaluasi, sebagai tindakan perbaikan dan
D
tindakan pencegahan.
A
LI
JI
K
A
D
IC
ET
A
K
.K
EB
U
TU
H
A
N
H
A
R
D
C
O
PY
H
A
R
U
S
SE
IZ
IN
SY
ST
EM
M
A
N
A
G
EM
EN
T
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 3 dari 20
1. TUJUAN
Prosedur ini memberikan pedoman:
1.1. Pelaporan dan investigasi insiden dan kejadian berbahaya
1.2. Investigasi pelanggaran Golden Rules/ Hazard HIPO
ST
A
2. RUANG LINGKUP
TU
S
D
Prosedur ini berlaku untuk seluruh daerah operasi PT. Berau Coal dan pelaporannya baik internal maupun
O
K
eksternal.
U
M
EN
3. DEFINISI
TI
D
3.1. BeInvestigasi adalah aplikasi digitalisasi untuk monitoring data insiden & investigasi terhadap kejadian
A
K
insiden, pelanggaran Golden Rules dan Hazard HIPO di area operasional PT. Berau Coal serta sebagai
TE
3.2. BeRecord adalah aplikasi digitalisasi untuk aplikasi digitalisasi untuk pengelolaan terhadap pelanggaran
D
A
dan treatment yang dilakukan oleh karyawan yang bekerja di area operasional PT. Berau Coal.
LI
JI
3.3. Command Center (CCR) adalah pusat penerima informasi insiden yang standby 24 jam dan bertindak
K
A
sebagai pemandu jika diperlukan penanganan korban segera (dengan berkoordinasi dengan
D
IC
Dokter/Rescue).
ET
A
3.4. Cidera Berat/ Major Injury (berdasarkan Kepmen ESDM 1827 K/30/MEM/2018) adalah cidera akibat
K
.K
kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula selama
EB
sama dengan atau lebih dari 3 minggu termasuk hari minggu dan hari libur.
U
TU
Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap (invalid); dan
H
A
Cidera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya pekerja tambang tidak mampu
N
H
melakukan tugas semula, tetapi mengalami seperti salah satu di bawah ini:
A
R
Keretakan tengkorak, tulang punggung, pinggul, lengan bawah sampai ruas jari, lengan atas, paha
D
C
Luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap atau
A
R
3.5. Cidera Ringan/Minor Injury (berdasarkan Kepmen ESDM 1827 K/30/MEM/2018) adalah cidera akibat
IZ
kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula lebih
IN
dari 1 hari dan kurang dari 3 minggu, termasuk hari minggu dan hari libur.
SY
ST
3.6. Departemen terkait adalah departemen yang bertanggung jawab untuk melaksanakan investigasi dan
EM
3.7. Fire Case adalah kebakaran yang timbul dari percikan api dan atau sumber panas yang berakibat
N
A
3.8. First Aid adalah kecelakaan yang mengakibatkan pekerja cidera dan hanya memerlukan tindakan
EN
pengobatan ringan dan dapat bekerja kembali di hari yang sama dan dibuktikan dengan Laporan
T
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 4 dari 20
3.10. Insiden adalah kejadian yang timbul dari, atau disebabkan oleh pekerjaan yang dapat atau memang
mengakibatkan cedera dan gangguan kesehatan dalam hubungan kerja (ref: ISO 45001). Jenis insiden,
termasuk di dalamnya kecelakaan dan Near Miss.
3.11. Insiden Lingkungan adalah insiden atau kejadian yang menyebabkan pencemaran atau kerusakan
lingkungan, sesuai dengan Standar Kategori Insiden dan Non Insiden Lingkungan S-ENV-07
ST
3.12. Investigasi kecelakaan adalah proses investigasi yang dimulai dari pengambilan data sampai penerbitan
A
laporan investigasi.
TU
S
3.13. Kecelakaan adalah kejadian yang menimbulkan kerugian seperti cidera, penyakit akibat kerja, maupun
D
O
kematian serta kerugian material dan peralatan. Kecelakaan yang dibahas pada prosedur ini adalah
K
U
kecelakaan kerja.
M
EN
3.14. Kecelakaan Kapal adalah peristiwa atau kejadian pengoperasian kapal yang mengakibatkan kapal
TI
D
tenggelam, kapal terbakar, kapal tubrukan, kapal kandas, kecelakaan kapal yang mengakibatkan
A
K
3.15. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi pada saat sebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah
K
EN
bekerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
D
sebaliknya (Ref: Permenaker 18 Tahun 2018 tentang Jaminan Sosial Pekerja Migran Indoensia).
A
LI
3.16. Kecelakaan Tambang adalah setiap kecelakaan yang menimpa pekerja tambang atau orang yang
JI
K
mendapat izin masuk pada kegiatan usaha pertambangan. Berdasarkan Kepmen ESDM 1827
A
D
3.16.1. Benar-benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan tanpa unsur kesengajaan;
A
3.16.2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh Kepala Teknik
K
.K
3.16.3. Akibat kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan dan/atau pemurnian atau akibat kegiatan
U
penunjang lainnya;
TU
H
3.16.4. Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap saat orang yang diberi
A
N
izin; dan
H
3.16.5. Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek.
A
R
3.17. Kejadian Berbahaya (berdasarkan Kepmen ESDM 1827 K/30/MEM/2018) adalah kejadian yang dapat
D
C
O
3.17.1. Benar-benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak direncanakan dan tidak ada unsur kesengajaan
R
U
S
3.17.2. Berpotensi mengakibatkan kematian atau terhentinya kegiatan lebih dari 24 (dua puluh empat)
SE
jam;
IZ
IN
3.17.3. Akibat kegiatan usaha Pertambangan, pengolahan dan/ atau pemurnian, kegiatan penunjang
SY
lainnya, kegagalan teknis sarana, prasarana, instalasi dan peralatan Pertambangan, atau
ST
kegagalan dalam mengantisipasi faktor alam yang berada di wilayah kegiatan usaha
EM
Pertambangan atau pengolahan dan/ atau Pertambangan, atau wilayah proyek; dan
M
A
3.17.4. Terjadi di wilayah kegiatan usaha Pertambangan atau pengolahan dan/ atau Pertambangan, atau
N
A
G
wilayah proyek.
EM
3.18. Kelelahan (Fatique) adalah kondisi penurunan kemampuan fisik dan atau mental dan meningkatnya
EN
T
penurunan kewaspadaan/kesiapsiagaan dari hasil atau gabungan faktor fisik, mental, kesehatan, faktor
psikososial serta kurangnya kualitas tidur.
3.19. Kompetensi tim/komite investigasi adalah sebagai berikut:
Kategori insiden/kejadian Syarat kompetensi/sertifikasi
RWI, Minor, Major, Fatal, Memiliki sertifikat kompetensi teknik investigasi insiden dari
Kejadian berbahaya, Pelanggaran lembaga pendidikan, pemerintah maupun swasta atau telah
Golden Rules mengikuti brevet tim investigasi kecelakaan.
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 5 dari 20
Hazard HIPO, Near Miss, Memiliki salah satu sertifikat kompetensi berupa POU, POM,
Property Damage, First Aid, Fire POP, AK3U dan atau sertifikat kompetensi teknik investigasi
Case dan MTI insiden dari lembaga pendidikan, pemerintah maupun swasta
atau telah mengikuti brevet tim investigasi kecelakaan.
3.20. Lost Time Injury (LTI) adalah jumlah hari Kerja yang hilang selama pekerja PT Berau Coal atau Mitra
ST
Kerja cidera dan tidak mampu bekerja pada hari berikutnya seperti semula dan dibuktikan oleh Surat
A
TU
Keterangan Dokter atau Laporan Pemeriksaan Korban Insiden oleh Paramedik/Dokter Perusahaan.
S
3.21. Mati/Fatality (berdasarkan Kepmen ESDM 1827 K/30/MEM/2018) adalah kecelakaan tambang yang
D
O
3.22. Medical Treatment Injury (MTI) adalah kecelakaan yang mengakibatkan Pekerja cidera dan
EN
membutuhkan penanganan medis, dan dapat bekerja kembali di hari yang sama dan dibuktikan dengan
TI
D
3.23. Near Miss adalah suatu kejadian yang nyaris menimbulkan kecelakaan pada manusia atau kerusakan
R
3.23.1. Near Miss High Potential (HIPO) adalah suatu kejadian yang nyaris menimbulkan kecelakaan
D
A
pada manusia yang berakibat cidera berat/ fatal atau kerusakan properti (alat, unit, dll.)
LI
JI
3.23.2. Near Miss Non High Potential (NON HIPO) adalah suatu kejadian yang nyaris menimbulkan
K
A
kecelakaan atau kerugian yang tidak termasuk Near Miss High Potential (HIPO)
D
IC
ET
3.24. Pelaporan Insiden adalah informasi awal insiden yang disampaikan oleh pengawas ke Command Center
A
3.25. Pencemaran Air adalah masuknya zat, mahluk hidup, energi atau komponen lain dalam lingkungan
EB
perairan akibat kegiatan manusia sehingga kualitas air menurun hingga tingkat tertentu dan
U
TU
3.26. Pencemaran Tanah adalah masuknya zat, mahluk hidup, energi atau komponen lain ke dalam tanah oleh
H
kegiatan manusia sehingga kualitas tanah turun hingga tingkat tertentu dan menyebabkan tanah tidak
A
R
3.27. Pencemaran Udara adalah masuknya zat, mahluk hidup, energi atau komponen lain ke udara oleh
PY
kegiatan manusia sehingga kualitas udara turun hingga tingkat tertentu dan menyebabkan udara tidak
H
A
3.28. Property Damage adalah kecelakaan yang berakibat kerusakan pada aset perusahaan (tidak terbatas pada
SE
peralatan, mesin, bangunan, dll.) sehingga harus dilakukan pergantian dan perbaikan pada bagian yang
IZ
IN
rusak.
SY
3.29. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang timbul akibat pekerjaan atau lingkungan kerja.
ST
EM
3.30. Restricted Work Day (RWD) adalah Jumlah hari Kerja selama Pekerja PT Berau Coal atau Mitra Kerja
M
3.31. Restricted Work Injury (RWI) adalah kecelakaan yang mengakibatkan Pekerja cidera dan membutuhkan
G
EM
penanganan medis, dan dapat bekerja kembali di hari yang sama namun dengan fungsi terbatas dan
EN
3.32. Pelanggaran Golden Rules adalah pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan terkait 11 elemen Golden
Rules yang telah ditetapkan.
3.33. Saksi langsung adalah korban, pelaku, serta seseorang yang melihat langsung proses terjadinya insiden
dan/atau pelanggaran golden rules.
3.34. Saksi tidak langsung adalah orang yang tidak melihat langsung terjadinya insiden namun mengetahui
dan memahami proses pekerjaan, lokasi peralatan dan prosedur kerja seperti atasan langsung
korban/pelaku, penanggung jawab area, rekan sekerja korban/pelaku, serta saksi ahli (ahli teknis atau
petugas medis).
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 6 dari 20
3.35. Sistem Bekerja Selamat adalah Sistem yang diterapkan di PT Berau Coal untuk melakukan Pengelolaan
Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden.
3.36. Tempat kejadian adalah lokasi dimana terjadinya insiden/kejadian dan/atau pelanggaran golden rules
3.37. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga
kerja bekerja.
ST
3.38. Tim investigasi adalah orang yang ditunjuk untuk melakukan investigasi insiden dan pelanggaran dan
A
TU
3.39. Komite Golden Rules adalah Komite yang berwenang menetapkan sanksi bagi pelanggaran Golden
O
K
a. Komite Tingkat 1:
EN
- Ketua : KTT
TI
D
- Anggota: WKTT, PJA K3L, semua PJO Main Kontraktor dan Perwakilan Serikat Pekerja
A
K
- Anggota: Semua PJO Main Kontraktor Mining/ Area dan Perwakilan Serikat Pekerja
EN
D
3.40. Tindakan Pencegahan (Preventive Action) adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab potensi
A
LI
3.41. Tindakan Perbaikan (Corrective Action) adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab
A
D
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Revisi 5
Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan, Kejadian Berbahaya serta Pelanggaran Golden Rules
Halaman 7 dari 20
4. PROSEDUR
4.1. Proses Pelaporan dan Investigasi Insiden
4.1.1. Diagram Alir
Prosedur
Pelaporan Awal
Keadaan Darurat
Area
Pelaporan ke CCR,
Mulai
Pengawas, Enviro & Safety
Jawab Area, ER & SS Dept.,
Environment Departement
PT Berau Coal atau Safety/
Environment Mitra Kerja
Pengawas/Penanggung
Safety Operation/
2
Pengamanan/Barikade
Lokasi Insiden atau Kejadian
Berbahaya
ST
Pengawas/penanggung jawab area/
A
TU
Formulir Incident
Notification
S
Safety PT BC
D
O
3
K
U
Kejadian
Membuat Insiden Notifikasi Cidera? Tidak
M
Berbahaya
EN
TI
D
Pembuatan Laporan
EN
Ya
J
Safety Evaluation Data Control & Reporting Section/
IK
Nahkoda/ Pimpinan Kapal Mitra Kerja PT.BC
IC
K
.K
5
EB
U
Be Investigasi
A
6 7 8 9 10
Pembentukan Tim
Tim Investigasi
Berbahaya
S
SE
IZ
Pelanggaran Golden
SY
Rules/Hazard HIPO
ST
EM
Safety Investigation & Risk
11
M
Control Expert.
Investigasi Lengkap
A
G
EM
EN
T
Ya
Daftar Hadir
Departement/Mitra Kerja
Safety Operation/Enviro
Sosialisasi
12
Sosialisasi Hasil
Investigasi
Departement dan Safety Operation
Safety Evaluation Data Control &
Formulir Data
Reporting Section /Enviro
13
Rekapitulasi &
Pemantauan
Rekomendasi Investigasi
Safety Evaluation Data Control &
Reporting Section/ Enviro Dept./
14
Mitra Kerja
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 8 dari 20
Pengawas/ Penanggung
S
Berbahaya
H
A
N
dan situasi lokasi yang terkait dengan insiden atau kejadian Operation/Environment
PY
Departement PT Berau
H
Coal atau
R
U
kembali).
IN
SY
ST
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 9 dari 20
Operation/Environment
A
Coal atau
D
O
Jika terdapat cidera lanjut ke aktivitas 4. Pembuatan Laporan Control & Reporting
A
K
Section
Pemeriksaan Korban Kecelakaan
TE
R
K
Paramedis/Dokter
.K
Operation Manager.
H
A
N
H
A
berbahaya
M
A
N
Berbahaya
T
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 10 dari 20
Reporting
D
O
Section /
K
KTT
U
M
Coal/ HR
D
A
Mitra
K
Kerja
TE
Kapal (LKK),
D
IC
tembusan ke
ET
PT.BC
A
Reporting
H
A
Section /
N
KTT
H
A
K/30/MEM/2018
PY
Format XVI E
H
A
R
Catatan:
U
b. Bila insiden terjadi pada Mitra Kerja, maka HR Mitra Kerja melaporkan ke HRO
IZ
PT Berau Coal.
IN
SY
berbahaya
M
A
N
Personil dengan jabatan tertentu dari bagian terkait sesuai Tim Investigasi
T
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 11 dari 20
Tim Investigasi mengambil data dan fakta di tempat kejadian. Tim Investigasi
Rekonstruksi dapat dilakukan bila diperlukan untuk
ST
A
Wawancara Korban
U
M
EN
Korban
A
K
TE
Berbahaya
TU
H
A
Penanggung jawabnya.
SE
IZ
IN
Investigasi
A
G
EM
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 12 dari 20
OHS.
TE
ditunjuk WKTT
H
A
R
Investigasi
M
A
Hasil Investigasi
G
EM
EN
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 13 dari 20
13.
ST
Evaluation Data Control & Reporting Section /Environment Risk Control Expert,
O
K
Dept.
TE
R
K
Specialist
IC
ET
Lingkungan
EB
U
TU
Safety Evaluation Data Control & Reporting Section /Enviro Safety Evaluation Data
H
A
Dept./Mitra Kerja membuat laporan Kinerja K3 & Lingkungan Control & Reporting
R
D
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Revisi 5
Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan, Kejadian Berbahaya serta Pelanggaran Golden Rules
Halaman 14 dari 20
4.2. Proses Pelaporan dan Investigasi Pelanggaran Golden Rules/ Hazard HIPO
4.2.1 Diagram Alir
1
ST
A
TU
Pelaporan Golden
S
Mulai
D
K
TE
2
R
K
EN
HIPO HIPO
IK
A
D
IC
ET
A
K
.K
Ya
EB
U
TU
H
BeInvestigasi
A
N
H
Tidak
A
3
R
D
C
O
Investigasi Pelanggaran
PY
Tim Investigasi
Hazard HIPO
U
S
SE
IZ
4
IN
SY
ST
Pembuatan Laporan
EM
Investigasi
M
A
N
A
G
EM
EN
HR PT.BC/ Mitra Kerja,
Safety Operation/ PJO
BeRecord
Mitra Kerja, Safety
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 15 dari 20
Hazard HIPO
EN
TI
D
Safety Investigation & Risk Control Expert, Safety Safety Investigation &
TE
R
Departement, WKTT
A
HIPO
A
N
Tim Investigasi
H
BeInvestigasi
SE
IZ
4.
ST
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 16 dari 20
Tingkat I
M
Keputusan Komite Golden Rules dibuat dalam bentuk Komite Golden Rules
R
K
Dept. HR PT. Berau Coal atau Mitra Kerja melakukan Dept. HR PT. Berau
K
A
eksekusi sanksi setelah menerima Berita Acara Penetapan Coal/ Mitra Kerja
D
IC
Department Safety Operation/ PJO Mitra Kerja, Safety Safety Operation/ PJO
U
TU
Operation Mitra kerja akan melakukan input hasil Mitra Kerja, Safety
H
A
Mitra Kerja
N
4.3. Keterangan
H
A
a) Perusahaan wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kepada Kepala Kantor Departmen
SE
Tenaga Kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitung sejak terjadinya
IZ
IN
b) Penyampaian laporan dapat dilakukan secara lisan sebelum dilaporkan secara tertulis.
ST
EM
a) Kewajiban melaporkan kecelakaan kapal kepada kepala Syahbandar atau Pejabat Perwakilan RI
N
A
b) Laporan kecelakaan kapal dapat dilakukan secara lisan atau bahasa isyarat lainnya atau tertulis.
EN
T
c) Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) dibuat secara tertulis oleh Nahkoda atau Pimpinan Kapal.
d) Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) disampaikan selambat-lambatnya 1 x 24 jam setelah
Nahkoda atau Pimpinan Kapal atau Pemimpin Kapal tiba di pelabuhan pertama yang disinggahi
sesudah terjadinnya kecelakaan kapal.
e) Laporan Kecelakaan Kapal ini melibatkan Syahbandar atau Pejabat Perwakilan RI atau Pejabat
Pemerintah Negara setempat yang berwenang jika terjadi kecelakaan yang berakibat cidera
berat dan mati/fatality.
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 17 dari 20
4.3.4. Penyelidikan
A
TU
a) Untuk kepentingan investigasi, tempat kejadian tidak boleh dilakukan perubahan, dan atau
S
D
kondisi perbaikan peralatan akibat insiden atau kejadian berbahaya, kecuali untuk memberikan
O
K
b) Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan kelangsungan pekerjaan, keadaan di tempat
TI
insiden atau kejadian berbahaya hanya dapat dirubah dengan persetujuan Kepala Inspektur
D
A
Untuk penentuan hari kerja hilang berdasarkan pada surat pemberitahuan dari DTMB KaIT
D
A
No. 1364/37.04/DBT/2012 tentang Penentuan Hari Kerja Hilang atau Kepdirjen Minerba KESDM
LI
No. 185.K/37.04/DJB/2019.
JI
K
A
D
4.3.6. Personil yang menjadi tim investigasi insiden, kejadian berbahaya dan pelanggaran Golden Rules/
IC
Berbahaya
NM Hipo
Kejadian
TUNon Hipo
Fatality
Minor
Major
Susunan Tim Investigasi
RWI
MTI
H
PD AR
FC
FA
A
N
H
D
C
Pengawas/Supervisor √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
O
PY
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
A
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
S
PJO
SE
√ √
A
Buruh
N
A
G
√ √ √ √
EN
KTT
T
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 18 dari 20
a) Semua kecelakaan tambang terutama cedera ringan, berat, dan mati serta setiap kejadian
S
b) lnvestigasi akan dilakukan segera oleh Pejabat investigasi dari lnspektur Tambang atau
TI
a) Kegiatan pra-investigasi
K
EN
Kepala Teknik Tambang/Wakil Kepala Teknik Tambang dan HSE Tim akan mengupayakan
D
A
lokasi kejadian tetap tidak berubah sampai dikeluarkan ijin untuk merubah lokasi, dengan
LI
cara:
JI
K
- Pasang batas pengamanan (blokade) pada lokasi kejadian dengan pita plastik warna
IC
kuning.
ET
A
- Lokasi insiden harus dilengkapi dengan tanda peringatan bertuliskan "dilarang masuk
K
.K
- Hasil wawancara ditulis, dibaca dan ditandatangani oleh saksi dan tim investigasi.
H
A
- Segera lakukan pengambilan gambar lokasi kejadian dan barang bukti lainnya.
SY
- Barang bukti yang ada di lokasi insiden dikumpulkan dan diamankan dalam wadah
ST
- Catat keadaan cuaca, waktu insiden/ kejadian berbahaya, kondisi fisik lokasi kejadian.
A
N
A
- Ambil biodata korban dan saksi langsung (riwayat kerja dan catatan yang berhubungan
EN
dengan keselamatan), kondisi kesehatan fisik dan mental (riwayat kesehatan, dll).
T
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 19 dari 20
4.3.10. lnvestigasi
Pejabat investigasi dari lnspektur Tambang atau Petugas Disnakertrans/Petugas Syahbandar akan
melakukan investigasi insiden dengan menggunakan salah satu metode analisis untuk
menemukan penyebab insiden yang sesungguhnya agar dapat merekomendasikan tindakan
koreksi untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama. Tim akan melakukan rangkaian
kegiatan antara lain:
ST
a) Mengadakan rapat pembukaan bersama seluruh anggota tim investigasi untuk mendapat
A
TU
arahan tentang tujuan investigasi dan menentukan langkah-langkah dan strategi investigasi
S
b) Menampung informasi awal secara singkat tentang kemungkinan penyebab dari kecelakaan
K
U
tambang tersebut.
M
EN
c) Meninjau lokasi insiden dan mengumpulkan data serta fakta aktual tentang posisi alat,
TI
keeping, pengaruh cuaca, fakta kekuatan benturan, keberadaan rambu peringatan dll.
K
TE
d) Mendokumentasikan seluruh fakta yang actual untuk diolah sehingga diperoleh hasil analisis
R
yang akurat disertai dengan pengambilan foto dengan kamera digital sekurang-kurangnya 2
K
EN
e) Mewawancarai saksi langsung dan saksi tidak langsung termasuk atasan langsung korban,
A
LI
pihak menejemen, regu penyelamat, dokter atau paramedis yang menangani insiden dan
JI
petugas K3.
K
A
f) Menanyakan kepada saksi langsung apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Hindari untuk
D
IC
g) Pertanyaan diajukan dengan singkat dan jelas. Gunakan pertanyaan terbuka (Siapa, Apa
A
K
Mengapa, Kapan dan Bagaimana kejadian dan hindari pertanyaan tertutup yang hanya
.K
h) Pewawancara dilarang memotong penjelasan saksi, kecuali penjelasan saksi keluar dari
TU
konteks.
H
A
i) Hasil wawancara harus ditulis minimal berisikan: Nama, Umur, Jenis Kelamin, Jabatan,
N
H
kejadian.
D
C
j) Wawancarai tiap-tiap saksi secara terpisah satu sama lainnya dan dilakukan tersendiri
O
PY
k) Hasil wawancara ditulis, dibaca kembali dan ditandatangani pewawancara dan saksi yang
A
R
diwawancarai.
U
S
l) Saksi ahli dapat mengeluarkan opininya tentang kejadian tersebut sesuai kemampuan
SE
m) Bebaskan lokasi kejadian jika investigasi sudah selesai kecuali masih diperlukan tim yang
IN
SY
b) Data insiden (memuat hari, tanggal, lokasi spesifik, jam, shift dan saksi langsung)
EN
d) Fakta insiden (fakta yang berkaitan dengan insiden yang terjadi yang mencakup fakta
lapangan: posisi korban, alat, bagian-bagian yang tidak berfungsi rusak, catatan-catatan yang
berkaitan dengan orang, alat maupun prosedur/ peraturan dll.
e) Kejadian singkat insiden (penjelasan tentang waktu dan aktifitas sebelum, kejadian dan
setelah kejadian).
f) Pelanggaran elemen Golden Rules
g) Jenis kontak (kontak dari insiden)
h) Sumber insiden (sumber dari peralatan/ unit atau fasilitas yang menyebabkan insiden)
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-OHS-10
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 Desember 2022
Pelaporan Dan Investigasi Insiden, Kejadian Berbahaya, Revisi 5
Pelanggaran Golden Rules Dan Hazard HIPO Halaman 20 dari 20
i) Kesimpulan terjadinya insiden (penyebab langsung dan penyebab dasar serta akibat dari
insiden)
j) Tindakan perbaikan dan pencegahan (rekomendasi)
k) Tim Investigasi (orang yang terlibat dalam proses investigasi)
l) Pengesahan Pelaporan Investigasi
m) Lampiran (keterangan korban & saksi, foto, sketsa, peta, keterangan dokter dan dokumen
ST
a) Mengadakan rapat bersama segenap Manajemen dan Kepala Teknik Tambang perusahaan
O
K
untuk melaporkan garis besar hasil investigasi dan mendiskusikan semua rekomendasi
U
M
perbaikan.
EN
b) Buatkan daftar rencana tindakan koreksi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan oleh
TI
Perusahaan dan meminta kesepakatan atas batas waktu kesanggupan mereka melaksanakan
D
A
rekomendasi-rekomendasi tersebut (apa dan siapa yang harus melakukan dan kapan batas
K
TE
waktu penyelesaiannya).
R
d) Kepala Teknik Tambang akan rneneruskan laporan dari pelaksana lapangan atas semua
D
5. DOKUMEN TERKAIT
A
D
IC
ET
Rules
IN
SY
F-SMT-01.02
Revisi : 6