Anda di halaman 1dari 6

Standar Operasional Perbaikan Inventaris Gedung Sekolah Dua

Faset Lorong

 Bali Sundoro TPPG4A-4.11.19.0.12


 Candrasa Wira Kusuma Z. TPPG4A-4.11.19.0.13
 Donny Anggara TPPG4A-4.11.19.0.16
 Frida Anastasya TPPG4A-4.11.19.0.18
 Mahatir Ikshan Raishando TPPG4A-4.11.19.0.21

1) Tata Suara

a. Umum

Layanan sistem tata suara pada bangunan gedung, di samping untuk keperluan
pemanggilan dan program musik, juga diintegrasikan dengan sistem tanda bahaya dan
program panduan evakuasi bangunan gedung.

b. Standar Operational Prosedur

I. Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk kerja Rectifier,


Amplifier, Equalizer, Speaker Selector, MDF, microphone dan perlengkapan
radio, cassete, dll. dari panel pengendali di ruang operator.
II. Apabila menemukan gangguan pada sistem tata suara, maka harus segera
melaporkannya ke petugas Maintenance dan segera melakukan pengecekan
ke lokasi untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan tersebut dan
melaporkannya juga ke petugas lain yang terkait seperti Satuan Pengaman.

2) Saluran Televisi dan Close Circuit Television (CCTV)

A. Umum
Layanan tayangan telivisi pada bangunan gedung di lakukan melalui jaringan kabel,
parabola, dan antena. Saat ini layanan televisi kabel juga dapat dipadukan dengan
jaringan internet dan dapat juga dihubungkan dengan jaringan sirkuit tertutup
(CCTV) yang digunakan untuk keperluan sistem pengaman bangunan gedung.
B. Tujuan SOP
Tujuan dari SOP ini adalah untuk menetapkan pedoman penting untuk kontrol,
pengoperasian & pemeliharaan sistem CCTV.
C. Instruksi untuk Operator CCTV
I. Tanggungjawab : Memantau dan mengoperasikan kamera CCTV dan
peralatan terkait di Ruang Kontrol CCTV. Mengelola alarm terkait dan
pemantauan panggilan.
II. Tujuan Utama : Untuk memastikan keselamatan dan keamanan orang dan
properti di area publik dan fasilitas lainnya melalui pengawasan jaringan
CCTV.
III. Operator terutama bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan memelihara
peralatan pengawasan, menonton rekaman pengawasan video langsung dan
rekaman, melaporkan insiden atau perilaku mencurigakan dan menghubungi
pihak berwenang bila perlu.
IV. Operator CCTV harus bertindak dengan sangat hati-hati setiap saat
V. Pastikan ruang kontrol CCTV selalu bersih dan rapi
VI. Operator CCTV harus memiliki Kata Sandi "Log-In" sendiri dan harus "Log-
Off" sebelum menyerahkan laporan. Berbagi log-In dilarang.
VII. Hanya personel keamanan yang diberi wewenang dan dilatih sebagai operator
CCTV yang akan mengoperasikan peralatan apa pun di dalam ruang
pemantauan CCTV.
VIII. Operator CCTV resmi harus hadir setiap saat jika peralatan sedang
digunakan. Jika ruang pemantauan dibiarkan tanpa pengawasan untuk
keadaan yang tidak dapat dihindari, ruang itu harus dikunci dengan aman.
IX. Operator CCTV akan mengirimkan Laporan Pemantauan Harian CCTV
harian ke SAMS.
X. Operator harus memantau seluruh tempat dan setiap aktivitas yang
mencurigakan harus dicatat di Buku Log/Tabel yaitu tanggal waktu dan
nomor kamera dan dilaporkan ke senior.
XI. Operator bertugas memelihara peralatan pusat kendali, mengawasi beberapa
monitor sekaligus, mencatat kejadian yang tidak biasa, dan berinteraksi
dengan pejabat departemen keamanan. Ia diharapkan untuk mempertahankan
tingkat ketelitian, profesionalisme, kepedulian, dan integritas yang tinggi
setiap saat.
XII. Operator CCTV harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang peralatan
yang dia gunakan. Dia bertugas menghapus atau mengarsipkan rekaman lama
sesuai kebutuhan, mengatur rekaman lama secara teratur, dan mengganti
kaset video, CD, kartu memori, hard drive, atau server.
XIII. Sebaiknya operator CCTV harus memiliki komunikasi ganda. Jadi dia tetap
berhubungan terus-menerus dengan supervisor.
XIV. Pintu masuk, Keluar dan area parkir harus diawasi setiap saat. Kamera harus
fokus terutama selama pergerakan pengiriman masuk dan keluar. Jika
ditemukan ketidaksesuaian (misalnya kecelakaan, kerusakan produk,
kerusakan properti perusahaan, pencurian, pencurian, dll.), maka harus
diperbesar, dicatat dari semua sudut yang memungkinkan dan informasi
diteruskan ke SAMS sehingga tindakan yang tepat dapat diambil.
XV. Pintu masuk karyawan, pengunjung dan kendaraan harus diawasi secara ketat
nomor registrasi untuk keperluan identifikasi, pemeriksaan/pencatatan dan
untuk memastikan penerapan SOP penerbitan kartu akses
pengunjung/kontraktor di pintu masuk.

D. Standar Operational Prosedur Perawatan


I. Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk kerja jaringan
televisi dan CCTV melalui layar monitor di ruang operator.
II. Apabila menemukan gangguan pada jaringan CCTV maka harus segera
melaporkannya ke petugas Maintenance dan segera melakukan pengecekan
ke lokasi untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan tersebut dan
melaporkannya juga ke petugas lain yang terkait seperti Satuan Pengaman.
III. Operator CCTV akan bertanggung jawab atas pelaporan kesalahan di dalam
Ruang Kontrol CCTV atau peralatan terkait yang terletak di tempat lain,
termasuk kamera setiap hari secara tertulis melalui email ke keamanan HOD
dan pejabat terkait lainnya. Status atau kondisi kamera harus dilaporkan
setiap hari kepada manajer keamanan setiap hari oleh supervisor.
IV. Kamera atau LED/LCD yang rusak seperti gambar buram, tidak berfungsi
atau rusak, dll. harus dilaporkan untuk tindakan yang tepat.
V. Perawatan preventif dan on spot Ruang Kontrol CCTV dan kamera dilakukan
secara teratur atau diatur oleh vendor ECO melalui departemen pemeliharaan.
VI. Jika terjadi kesalahan, itu harus dicatat di buku log ruang kontrol CCTV dan
dikomunikasikan ke departemen pemeliharaan secara lisan dan keamanan
HOD untuk mengajukan keluhan ke departemen pemeliharaan melalui CMS
online
VII. Memanggil perwakilan perusahaan ECO vendor CCTV untuk perbaikan
kesalahan atau atur pertemuan vendor dengan keamanan HOD, untuk
memfasilitasi perbaikan.
VIII. Operator CCTV harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem
CCTV beroperasi penuh setiap saat untuk mencegah terjadinya kemungkinan
penyimpangan keamanan.
E. Do and Don’t
I. Operator CCTV tidak yang diizinkan untuk memberikan ID-nya, kata sandi
login kepada staf mana pun.
II. Menahan diri dari menyerang privasi orang, melecehkan atau mengintimidasi
mereka.
III. Akses pengunjung ke ruang pemantauan CCTV dilarang.
IV. Tidak ada akses tidak sah yang diizinkan ke video yang direkam, untuk
menyalin melihat atau merekam.
V. Staf keamanan harus memberi tahu operator CCTV tentang gerakan
mencurigakan yang dapat memengaruhi keselamatan semua staf dan
perlindungan properti perusahaan. Demikian juga, operator CCTV harus
segera memberi tahu keamanan darat dan Pengawas Pergeseran Tugas
tentang setiap gerakan mencurigakan yang tertangkap kamera untuk tindakan
segera dan tepat.
VI. Menyimpan rekaman dengan benar adalah salah satu peran terpenting
Operator CCTV. Simpan rekaman dan backup semua kamera di DVR / NVR
Hard disk setidaknya selama sebulan. Pertahankan catatan akurat dari
rekaman data dan peristiwa.
VII. Pastikan bahwa pelanggaran keamanan diselidiki menggunakan CCTV dan
diambil tindakan perbaikan yang sesuai.
VIII. Pemantauan konstan dan pemeriksaan langsung akan dilakukan untuk
memastikan kepatuhan terhadap SOP ini oleh keamanan HOD.
IX. Audit tahunan, pemeriksaan mendadak, untuk menguji integritas dan efisiensi
manajemen CCTV akan dilakukan oleh manajer keamanan.

3) Pemeliharaan Kebersihan Perabot Kursi Tunggu dan Meja Kantor

A. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja yang diperlukan selengkapnya


yaitu: kain majun, shampo karpet, furniture polish, fresh phone, multi purpose
cleaner, metal polish, baby oil, otosol.

B. Bersihkan semua kotoran / sampah yang berada di meja sebelum pekerjaan


pengelapan dilakukan, periksa laci meja bersihkan agar bebas dari debu.

C. Bersihkan perangkat komputer dengan lap bersih, campurkan air ditambah multi
purpose cleaner secukupnya dengan spons oleskan ke permukaan yang kotor,
terutama yang terkena noda lalu keringkan lagi. Harus hati-hati di dalam
menggunakan air berlebihan.

D. Bersihkan sofa/jok kain secara priodik bulanan dengan mempergunakan shampoo


machine, gunakan shampo khusus sofa atau deterjen.

E. Bersihkan semua permukaan kayu furniture dilakukan dengan seksama sampai pada
cela-cela kayu, agar bebas debu dan mengkilap, gunakan furniture polish atau yang
setara untuk kayu, logam / stainless steel dengan metal polish atau yang setara.

F. Bersihkan kaki kursi dengan teliti, apabila dari logam stainless steel gunakan lap
kering ditambah metal polish atau yang setara, apabila logam bercat gunakan lap
basah dan lap kering kembali, bila kayu bersihkan dengan furniture polish.

4) Pemeliharaan Perawatan Papan Pengumuman Whiteboard

Berikut adalah SOP Pemeliharaan pada Papan Pengumuman:


A. Lakukan Pengecekan pada papan mading digunakan.
B. Identifikasi kerusakan
C. Jika kerusakan dikarenakan noda, lakukan Langkah sebagai berikut sesuai dengan
keadaan white board:

I. Tutupi goresan lama dengan tinta baru. Jika ada goresan tinta yang sulit
dihapus, tutupi goresan tersebut dengan tinta spidol baru (yang bisa dihapus).
Diamkan beberapa saat, lalu coba hapus goresan tersebut. Larutan kimiawi
dalam tinta baru bisa membantu mencairkan tinta yang sudah mengering,
sehingga mudah dihapus.

II. Gunakan WD-40 untuk merawat permukaan papan. Permukaan papan yang
mulus dan licin akan memudahkan penulisan serta pembersihan tinta. Jika
papan tulis putih sudah termasuk lama, semprotkan cairan WD-40 tipis-tipis
secara merata, lalu lap sampai bersih dengan kain lembut. Cairan sejenis
minyak ini akan menjaga permukaan papan tetap licin dan mudah dihapus
setelah menulis.

III. Gunakan pembersih alternatif untuk menghilangkan noda Jika ada noda
membandel yang sulit dihilangkan, gunakan produk-produk rumah tangga
yang “ringan” untuk menghilangkannya. Gel pembersih tangan, tisu basah
untuk bayi, pasta gigi, dan larutan cuka putih (dicampur air) bisa membantu
menghilangkan noda yang agak membandel. 

IV. Mulai dengan pembersih paling ringan Cairan alkohol merupakan pembersih
tinta yang cukup efektif, tetapi bisa mengikis permukaan papan jika
diaplikasikan terus-menerus. Jika membersihkan noda membandel, coba mulai
dari pembersih paling lembut (pembersih khusus papan tulis, tisu bayi, pasta
gigi, larutan cuka putih, dan sebagainya) sebelum memilih cairan alkohol.
a. Bersihkan filling cabinet; bersihkan bagian atasnya sesering
mungkin, karena biasanya banyak terdapat debu, gunakan lap % basah.
b. Bersihkan debu pada cabinet dengan menggunakan lap %
basah, mulai bagian atasnya kemudian dindingnya.
c. Semprotkan pengharum ruangan.

Anda mungkin juga menyukai