Anda di halaman 1dari 33

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

PERTEMUAN 3
Pendayagunaan berbagai Sumber Daya Air pada satu
wilayah sungai
Pertemuan ke 3
A. Kompetensi
1. Standar : Pada akhir perkuliahan mata kuliah PSDA mahasiswa diharapkan
Kompetensi mampu menganalisis konsep PSDA dengan berbagai alternatif
perencanaan dan pelaksanaan pada kegiatan PSDA dalam rangka
pembangunan sumberdaya air yang berkelanjutan..

2. Kompetensi : Mahasiswa mampu menerapkan (C3) Pendayagunaan sumber daya air


Dasar dalam satu wilayah sungai dalam rangka pengelolaan SDA

3. Indikator : 1. Mampu menunjukkan macam-macam Sumber Daya Air dan Siklus


hidrologi dalam Pengelolaan Sumber Daya Air.
2. Mampu menghitung jumlah ketersediaan air dari berbagai potensi
SDA.

B. Pokok Bahasan : Pendayagunaan berbagai Sumber Daya Air pada satu wilayah sungai

C. Sub Pokok : a. Potensi SDA dan Siklus hidrologi


Bahasan b. Potensi SDA :
- Air Permukaan : Debit Andalan
- Air tanah
- Air Laut,
- Air Rawa

D. Kegiatan : Dosen sebagai narasumber dan fasilitator, SDL, DL


Pembelajaran
D. Kegiatan : Dos
Pembelajaran en
seba
gai
1 2 3 4 5 6 nara
7
Soft skill sum
Wak
Aktivitas
Media ber
tu
No Tahap Metoda Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran dan
Mahasiswa
fasili
tator,
Menjelaskan
SDL,
a.berbagai macam
DL
Sumber Daya Air dan
siklus hidrologi dalam  Inisiatif
a.Memperhati a.LCD-laptop
PSDA.  Kemau 20
Pendahulu kan b.White/black
1. b.Menjelaskan berbagai an bela men
an b.Mengajukan board
perhitungan debit jar it
pertanyaan
atau volume Sumber
Daya Air.
c. Menjelaskan SK dan
KD
 Memberi arahan dan
a.LCD  Komuni
konfirmasi terhadap
b.laptop kasi
materi yang telah
 Memperhati c. White/black lisan 110
diterima mahasiswa.
2. Penyajian kan board  Bekerja me
 Memberi contoh soal
 Diskusi d.Referensi dalam nit
dan penyelesaian
e.Internet tim
untuk hitungan
 kreatif
potensi SDA
a.Merangkum materi
yang disampaikan.
Menjawab  Komunk
b.Memberi ulasan dan a.LCD-laptop 20
dan memberi asi lisan
evaluasi. b.White/black me
3. Penutup komentar  Dapat
c. Memberi gambaran board nit
atas jawaban meringk
umum tentang materi
temannya as
kuliah yang akan
datang.

E. Evaluasi : Memberi pertanyaan dan/atau tugas untuk didiskusikan dalam kelompok


kecil dan didiskusikan bersama untuk memantapkan pemahaman
mahasiswa terhadap materi kuliah
POTENSI
SUMBER DAYA AIR
DI
INDONESIA
(AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH)
POTENSI SUMBER DAYA AIR

Air Laut (97%)


Asin

Air (di bumi) Es di kutub dan glacier


(75%)

Air Tawar Air Permukaan (1,2


(3%) %)
Sungai,
Danau/Tampungan/Air
Tanah (25%) Air Tanah
(98,8 %)

Distribusi Air di Bumi (Wolman, 1962)


Dari bagan di atas potensi sumber daya
air di muka bumi ini dapat diklasifikasikan :
1. Potensi Sumber Daya Air Permukaan
2. Potensi Sumber Daya Air Tanah
3. Potensi Sumber Daya Air Rawa, Pantai dan Laut
AIR PERMUKAAN terdiri dari :

• Air sungai (air yang mengalir melalui terusan alami yang kedua
pinggirnya dibatasi oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir ke laut,
ke danau, atau ke sungai lain yang merupakan sungai induk ) dan
air di saluran-saluran yang sifatnya mengalir
mengikuti alurnya.

• Air tampungan, yang sifatnya relative diam di


suatu tempat tertentu, seperti di danau, waduk
(reservoir), embung, polder dan lain-lain.
1. Air Sungai

• Intensitas
HUJAN
• frekuensi
MASUKAN
- Letak geografi (iklim)
DPS - Luas
(Chatchnent - Bentuk
PROSES -
Area) Topografi
- Geologi
- Vegetasi
KELUARAN
 Debit banjir
• AIR
ALIRAN  Debit dasar
DI SUNGAI  Debit rata-rata
 Angkutan sedimen
KE LAUT
• SEDIMEN  Morfologi sungai dan
catchment area

Model Sederhana Fenomena Alam Sungai


2. Sumber Daya Air Danau
Danau merupakan bentuk cekungan alamiah di
permukaan bumi dan terdapat didalamnya genangan air
yang mempunyai volume yang besar. Daerah tersebut
dapat mengumpulkan sejumlah volume air yang
disebabkan adanya perbedaan ketinggian yang cukup
besar dengan daerah disekelilingnya. Air yang terkumpul ini
merupakan sumber daya air yang potensial untuk
dikembangkan. Di dalam pengelolaan/pemanfaatan sumber
daya air ini diperlukan berbagai bangunan air lainnya.

3. Sumber Daya Air Waduk


Waduk adalah tempat menyimpan air yang
merupakan hasil rekayasa manusia dan dilengkapi dengan
berbagai bangunan pengaturan/pengendalian.
Waduk dibuat untuk memenuhi penyediaan air bagi
pemakainya manakala pengambilan air secara langsung dari
sungai tidak dimungkinkan terutama pada saat air rendah
(musim kemarau), atau waduk berfungsi untuk menampung
kelebihan air pada periode pengaliran air tinggi yang
kemudian dapat digunakan selama musim kering berikutnya.
Di samping berfungsi sebagai penyimpan air pada waktu
musim hujan, waduk dapat pula difungsikan sebagai tempat
menampung air banjir untuk sementara waktu dan
dilepas/dibuang ke hilir pada waktu banjir mulai surut. Kondisi
semacam ini merupakan fungsi waduk sebagai pengendalian
banjir.
ANALISIS KETERSEDIAAN AIR

Ketersediaan air dalam pengertian sumberdaya air pada


dasarnya berasal dari air hujan (atmosferik), air permukaan
dan air tanah. Hujan yang jatuh di atas permukaan pada
suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) atau Wilayah Sungai
(WS) sebagian akan menguap kembali sesuai dengan
proses iklimnya, sebagian akan mengalir melalui permukaan
dan sub permukaan masuk ke dalam saluran, sungai atau
danau dan sebagian lagi akan meresap jatuh ke tanah
sebagai imbuhan (recharge) pada kandungan air tanah yang
ada.
A. POTENSI SUMBER DAYA AIR PERMUKAAN
Air permukaan: sumber air yang terdapat di atas permukaan bumi, dapat
dilihat secara visual dengan tidak menggunakan peralatan tertentu.
Ketersediaan air yang merupakan bagian dari fenomena alam, sering sulit
untuk diatur dan diprediksi dengan akurat. Hal ini karena ketersediaan air
mengandung unsur variabilitas ruang (spatial variability) dan variabilitas
waktu (temporal variability) yang sangat tinggi. Oleh karena itu, analisis
kuantitatif dan kualitatif harus dilakukan secermat mungkin agar dapat
dihasilkan informasi yang akurat untuk perencanaan dan pengelolaan
sumberdaya air.
Air permukaan adalah air yang mengalir secara berkesinambungan atau
dengan terputus-putus dalam alur sungai atau saluran dari sumbernya yang
tertentu, dimana semua ini merupakan bagian dari sistem sungai yang
menyeluruh.
Ilustrasi dari proses terbentuknya aliran permukaan disajikan pada Gambar
1.
Gambar 1. Ilustrasi proses terbentuknya aliran permukaan.
SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi menurut Suyono (2006) adalah


air yang menguap ke udara dari permukaan
tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah
melalui beberapa proses dan kemudian jatuh
sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau
daratan
Aliran yang terukur di sungai atau saluran maupun danau
merupakan potensi debit air permukaan, begitu halnya
dengan air yang mengalir ke dalam tanah, kandungan air
yang tersimpan dalam tanah merupakan potensi debit air
tanah.
Dari ketiga sumber air tersebut di atas, yang mempunyai
potensi paling besar untuk dimanfaatkan adalah sumber air
permukaan dalam bentuk air di sungai, saluran, danau/waduk
dan lainnya.
Penggunaan air tanah sangat membantu pemenuhan
kebutuhan air baku maupun air irigasi pada daerah yang sulit
mendapatkan air permukaan, namun pemanfaatan air tanah
membutuhkan biaya operasional pompa yang sangat mahal.
Data debit aliran sungai secara lengkap yang berupa data seri
dalam jangka waktu yang panjang pada suatu DAS biasanya
sulit untuk kita dapatkan, sehingga untuk merencanakan
bangunan air perlu perhitungan pengalih-ragaman hujan
aliran yaitu dengan mensimulasi data hujan menjadi data
debit aliran.
Debit andalan adalah suatu besaran debit pada suatu titik
kontrol (titik tinjau) di suatu sungai di mana debit tersebut
merupakan gabungan antara limpasan langsung dan aliran
dasar. Debit ini mencerminkan suatu angka yang dapat
diharapkan terjadi pada titik kontrol yang terkait dengan waktu
dan nilai keandalan. Keandalan yang dipakai untuk
pengambilan bebas baik dengan maupun tanpa struktur
pengambilan adalah 80%, sedangkan keandalan yang dipakai
untuk pengambilan dengan struktur yang berupa tampungan
atau reservoir adalah sebesar 50%.
B. POTENSI SUMBER DAYA AIR TANAH

 Air tanah adalah air yang tersimpan didalam perut bumi


atau air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan
di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah
satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan
kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas
serta pemulihannya sulit dilakukan. Selain air
sungai/permukaan dan air hujan, air tanah juga mempunyai
peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga
keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk
kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk
kepentingan industri dan lian sebgainya
 Sumber air tanah : presipitasi setelah melimpas sebagai air
permukaan. Bila permukaan air tanah dekat dengan tanah,
akan terjadi perkolasi melalui tanah.
Menurut letaknya
Air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yakni air tanah
permukaan (freatik) dan air tanah dalam.
1. Air tanah permukaan (freatik) adalah air tanah yang
terdapat diatas lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air
(impermeable). Air yang ada di sumur-sumur, sungai,
danau dan rawa termasuk jenis ini.
2. Air tanah dalam adalah air tanah yang terdapat dibawah
lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable).
Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan
pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu
contoh sumur yang airnya berasal dari tanah dalam.
JENIS AQUIFER
Air tanah (groundwater) berada pada susunan batuan yang berpori atau pada
lapisan pembawa air yang dapat menyimpan dan melepas air dalam jumlah yang
cukup. Lapisan pembawa air dimaksud adalah aquifer .
Aquifer terdapat dalam beberapa keadaan :
1. Aquifer Tertekan
Aquifer tertekan (Confined aquifer, non-leaky aquifer) dapat juga disebut sebagai
aquifer terkurung, adalah lapisan pembawa air yang sepenuhnya jenuh air, dengan
bagian atas dan bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap air. Tinggi pisometris
muka airtanah tertekan, berada di atas posisi aquifer itu sendiri, dan apabila
muncul di atas permukaan tanah, maka disebut sebagai air artesis.
2. Aquifer tidak tertekan (aquifer bebas)
Aquifer bebas (unconfined aquifer, water-table aquifer) ialah aquifer yang hanya
sebagian terisi air, dan terletak pada suatu dasar lapisan yang kedap air. Batas
bagian atas adalah muka air bebas atau muka air freatik yang dipengaruhi oleh
tekanan atmosfir.
3. Aquifer semi-tertekan (aquifer bocor)
Aquifer semi-tertekan atau aquifer bocor adalah aquifer jenuh yang sempurna,
pada bagian atas dibatasi oleh lapisan semi-lulus air dan bagian bawah merupakan
lapisan lulus air ataupun semi-lulus air
DAMPAK PEMOMPAAN AIR TANAH
Identifikasi permasalahan yang umum terjadi dalam persoalan air tanah adalah:
1. peningkatan kebutuhan air dari waktu ke waktu
2. kesulitan masyarakat memperoleh air bersih
3. ketergantungan yang tinggi terhadap airtanah
4. keterbatasan kemampuan penyediaan airtanah
5. pertentangan kepentingan dalam penggunaan airtanah
6. menjadikan airtanah sebagai sasaran memperoleh keuntungan ekonomi
7. penguasaan mata air secara sepihak
8. pengambilan airtanah tanpa ijin (ilegal)
9. kemerosotan kondisi dan lingkungan airtanah akibat kurangnya perhatian
terhadap konservasi airtanah
10.dan banyaknya pelaku yang menangani airtanah
Secara teknis dampak pemompaan air tanah yang berlebihan
adalah terjadinya intrusi air laut, penurunan tanah,
penurunan muka air tanah, kekeringan dan penurunan
kualitas air tanah.
1. INTRUSI AIR LAUT
Intrusi air laut banyak terjadi di daerah sekitar pantai.
Banyaknya penduduk dan kawasan-kawasan industri
seperti di kota – kota besar yang memanfaatkan airtanah,
semakin meningkatkan daya intrusi air laut ke daratan
(sumur). Pengambilan airtanah secara besar-besaran
berdampak pada kekosongan air di dalam tanah sehingga
air laut merembes masuk.
2. Penurunan Tanah
1. Penurunan tanah (land subsidence) didefinisikan sebagai penurunan
muka tanah sebagai fungsi dari waktu yang diakibatkan oleh banyak
faktor, salah satunya adalah pengambilan airtanah yang berlebihan
(groundwater over exploitation).
2. Penurunan tanah dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan
struktur seperti retak-retak dan amblasan, pembalikan arah sistem
drainasi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya bencana banjir.

3. Penurunan Muka AirTanah


Pada saat ini dengan rusaknya hutan dan hilangnya daerah resapan air
mengakibatkan muka airtanah semakin berkurang.
Perbandingan air yang masuk dalam tanah dan yang diambil (dipompa) dari
tanah sangat tidak seimbang, mengakibatkan penduduk sering kali
mendapati sumur – sumur mereka semakin dalam dan jumlah air semakin
berkurang.
4. Kekeringan
Dampak lain yang tidak secara langsung terjadi akibat eksploitasi airtanah
yang berlebihan adalah kekeringan. Terutama eksploitasi airtanah yang tidak
segera dipasokkan kembali ke lahan tersebut. Konservasi hutan yang kurang
optimal, dalam jangka panjang memperparah kondisi tersebut.
5. Penurunan Kualitas AirTanah
Penurunan kualitas airtanah yang diakibatkan oleh pemompaan airtanah
berlebihan adalah kosongnya lapisan-lapisan tanah sehingga air dari sumber
pencemaran merembes masuk dalam airtanah.
Di daerah perkotaan sebagian besar sumur penduduk tidak bisa digunakan lagi
untuk kegiatan sehari-hari, karena banyak bahan pencemar yang masuk.
PELESTARIAN AIR TANAH
Dampak pemompaan air tanah yang berlebihan menyebabkan kerugian
lingkungan dan materi yang cukup besar. Oleh karena itu harus ada usaha-usaha
secara dini. Pembatasan pengambilan airtanah haruslah dilakukan, pemantauan
dengan sumur pengamat (pisometer) pada sumur produksi perlu
dipertimbangkan. pengisian secara alami (natural recharge), yaitu upaya yang
dilakukan tanpa adanya kegiatan fisik yang dibuat oleh manusia. Pengisian
buatan (artificial recharge), adalah upaya yang dilakukan dengan kegiatan fisik
yang dilakukan oleh manusia.

Usaha-usaha Pelestarian
1. Pengisian Alami (Natural Recharge)
Pengisian alami dapat terjadi pada ruang-ruang terbuka hijau, terutama pada
lahan yang mempunyai jenis tanah yang porus. Oleh karena itu semua
pihak, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan (stakeholders)
haruslah menyiapkan lahan bagi kepentingan ini. Selain itu pelestarian
hutan terutama di daerah penyangga (buffer zone) haruslah dijaga dan
dipertahankan serta ditingkatkan.
2. Pengisian Buatan (Artificial Recharge)
Berbagai teknologi dalam upaya pembuatan pengisian buatan telah banyak
dilakukan, beberapa contoh adalah danau buatan dan sumur resapan (recharge
well/injection well).
3. Sumur Resapan
Dilakukan dengan cara menggali sumur dengan bentuk segiempat atau
lingkaran dengan kedalaman tertentu. Sumur resapan difungsikan untuk
menampung dan meresapkan air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah
baik melalui atap bangunan, jalan ataupun halaman agar dapat meresap
kedalam tanah.
Persyaratan umum sumur resapan :
• Sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan
longsor.
• Sumur resapan air hujan harus bebas kontaminasi/pencemaran limbah.
• Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan.
• Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan hanya
menampung dari atap dan disalurkan melalui talang.
• Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi.
Konstruksi Sumur Resapan

Sumur Buis Beton

1. Sumur Buis Beton


Saluran penampungan air hujan diberi saringan (dari batu-
batuan dan ijuk) supaya kotoran tidak ikut masuk kedalam.
Dinding bisa dibuat kedap air atau diberi lubang-lubang kecil.
Dibagian bawah dibuat ceruk (lubang) sedalam 0.7 m yang
diisi dengan ijuk dan batu/puing yang disusun berongga
2. Sumur Batu Bata
Pipa ke arah saluran pembuangan dibuat agar air bisa dialirkan keluar. Untuk
pipanya, bisa menggunakan pipa PVC 4 inci. Dinding dibuat dari pasangan
batu bata biasa (tebal 15 cm). Bisa dibuat kedap air, atau diberi lubang-lubang
kecil. Bagian dasar sumur jangan ditutup dengan bata ataupun semen. Dibagian
dasar sumur cukup dengan meletakkan ijuk dan batu-batuan di dasar sumur
resapan, setinggi 0.7m

Sumur Batu Bata


3. Sumur Batu Kali
Pipa kesaluran drainase menggunakan pipa ukuran 6 inci. Tipe ini memakai
ijuk dan batu di seluruh bagian dalam sumur. Sebagai pengganti batu kali
bisa digunakan puing yang sudah dibersihkan dari bahan organik
Beberapa Manfaat Sumur Resapan
Sebagai upaya untuk pengendali banjir. Penggunaan sumur resapan mampu
memperkecil aliran permukaan sehingga terhindar dari penggenangan. Sumur
resapan berfungsi untuk memperbaiki ketersediaan airtanah atau mendangkalkan
permukaan air sumur, sehingga menambah jumlah air dalam tanah. Menekan laju
erosi.

Anda mungkin juga menyukai