Anda di halaman 1dari 22

BAB III

PEMBEBANAN

3.1 Perhitungan Beban Gempa


Data yang digunakanan untuk menghitung gaya geser dasar horizontal total
akibat gempa adalah sebagai berikut:
 Mutu beton (fc’) : 42 MPa
 Mutu baja (fy) : 420 MPa
 Lokasi bangunan : Palu (Wilayah 4)
 Fungsi bangunan : Gedung Penyimpana Zat Berbahaya
 Kondisi tanah : Sedang
 Tebal plat lantai : 120 mm
 Tebal plat atap : 100 mm
 Dimensi balok : Balok induk = 300 mm x 400 mm
 Balok anak : 150 mm x 200 mm
 Dimensi kolom : 300 mm x 300 mm
 Dinding : Batu Bata
Setelah menentukan datanya, langkah selanjutnya adalah menghitung berat total
bangunan dengan cara menghitung berat bangunan tiap lantai, beban mati, beban
hidup, dan koefisien reduksinya. Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Denah Bangunan

Gambar 3.2 Portal Arah X

Gambar 3.3 Portal Arah Y

Data Teknis:
Beton : 2400 kg/m3
Batu bata : 250 kg/m3
Plafon : 11 kg/m2
Rangka Plafon : 7 kg/m2
Adukan dari semen : 21 kg/m2
Penutup lantai : 24 kg/m2
Beban hidup lantai atap : 100 kg/m2
Beban hidup untuk gedung : 400 kg/m2
Reduksi beban hidup gempa : 0,3
1. Menghitung Pembebanan
Tabel 3.1 Pembebanan Pelat

Tabel 3.1 Pembebanan Portal Melintang


Tabel 3.3 Pembebanan Portal Memanjang
2. Waktu Getar Fundamental Empiris Struktur (Te)
Te = 0,0731 H3/4
Te = 0,0731 x (14,80 m)3/4
Te = 0,552 detik
Kontrol : T1 < (ζ.n = 0,17 x 3 = 0,68) Oke
Dimana koefisien ζ.n ditetapkan menurut Tabel 3.1 dari SNI 03-1726-2002 Pasal
5.6.
Tabel 3.1 Koefisien ζ.n yang membatasi waktu getar alami Fundamental struktur
gedung

3. Faktor Keutamaan Struktur (I)


Faktor Keutamaan Gedung (I) diambil dari Tabel 3.2 menurut SNI 03-1726-
2002.
Tabel 3.2 Faktor Keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan

Diambil gedung penyimpanan zat berbahaya, jadi faktor keutamaan I = 1,6.


4. Faktor Respon Gempa (C1)
Kondisi tanah sedang, wilayah gempa 4 dan waktu getar alami fundamentalis
Te = 0,552 detik.
Sumber: SNI 03-1726-2002 Pasal 4.7.6
Gambar 3.4 Respons Spektrum Gempa Rencana

Maka diperoleh faktor respons gempa C1 = 0,70

5. Faktor Reduksi Gempa (R)


Menurut SNI 03-1726-2002 Pasal 4.3.6, Sistem struktur gedung yaitu
Subsistem Tunggal dengan Rangka Terbuka Beton Bertulang (Open Frame),
maka µm = 5,2.
Tabel 3.3 Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor
tahanan lebih struktur dan faktor tahanan lebih total beberapa jenis sistem dan
subsistem struktur gedung

Dengan ketentuan bahwa nilai µ dan R tidak dapat melampaui nilai


maksimumnya, maka dipakai Daktail Parsial dengan µ = 5,0 dan R = 8,0 (SNI 03-
1726-2002 Pasal 4.3.3)
Tabel 3.4 Parameter daktilitas struktur gedung

6. Analisis Statik Ekivalen SAP2000


a. Membuat Permodelan Bangunan dengan SAP2000

Gambar 3.1 Hasil Permodelan


b. Mendefinisikan Material

Gambar 3.2 Define Material Beton


Gambar 3.3 Define Material Tulangan
c. Mendefinisikan Penampang

Gambar 3.4 Mendefinisikan Balok Induk

Gambar 3.5 Mendefinisikan Balok Anak


Gambar 3.6 Mendefinisikan Kolom

Gambar 3.7 Mendefinisikan Pelat Dak


Gambar 3.8 Mendefinisikan Plat Lantai

d. Mendefinisikan Beban dan Kombinasi Beban

Gambar 3.9 Mendefinisikan Jenis Beban


Gambar 3.10 Mendefinisikan Beban Gempa Arah x

Gambar 3.11 Penginputan Gempa Arah y


Gambar 3.12 Mendefinisikan Kombinasi Beban

e. Mengaplikasi Jenis Penampang pada Model

Gambar 3.13 Mengaplikasikan Section Properties pada Model


f. Memasukkan Pembebanan Portal dan Pelat pada Model

Gambar 3.14 Memasukkan Pembebeanan Plat & Portal pada Model

g. Run analyze SAP 2000

Gambar 3.15 Run analyze


h. Membaca hasil SAP 2000 dan kontrol

Gambar 3.16 Defleksi Akibat Beban Mati dan Hidup

Gambar 3.17 Defleksi Akibat Beban Gempa x

Gambar 3.18 Defleksi Akibat Beban Gempa y


Gambar 3.19 Diagram Gaya Aksial Akibat Kombinasi
Beban 1,2DL + 1,6LL

Gambar 3.20 Diagram Gaya Geser Akibat Kombinasi


Beban 1,2DL + 1,6LL
Gambar 3.21 Diagram Gaya Momen Akibat Kombinasi
Beban 1,2DL + 1,6LL

Gambar 3.22 Reaksi Tumpuan


Gambar 3.23 Beban Geser Dasar Dari SAP 2000

Gambar 3.24 Berat Bangunan

Kontrol
Diketahui : C1 = 0,70
I = 1,6
R = 4,8
Wt = 1486,208 + 0,3 x 492,25 = 1633,883 ton

V = (C_1 . I)/R Wt
V = (0,7 .1,6)/(4,8) . 1633,883 ton
V = 381,239 ton

V dari SAP 2000 = 355,313 ton


Karena nilai v hitung dengan nilai v SAP 2000 <10% maka OK!

Anda mungkin juga menyukai