Anda di halaman 1dari 61

Pekan ke-9

2022/2023
Teknik Gempa (TSS 51146)
Dr. Ir. Seplika Yadi, ST., MT.
Dr. Ir. Restu Faizah, ST., MT.
Taufiq Ilham Maulana, ST., M.Eng., Ph.D (Eng).
Outline

Pendahuluan
Analisis Gaya Lateral Ekivalen Statik
(SNI 1726-2019)

Contoh kasus
Pendahuluan
Secara garis besar, metode analisis yang dapat digunakan untuk
memperhitungkan pengaruh beban gempa terhadap struktur adalah sebagai
berikut :
1. Metode analisis statik
→ Metode Gaya Lateral Ekivalen (Equivalent Lateral Force Method)
→ Penyederhanaan: pada prinsipnya adalah menggantikan gaya-
gaya horizontal yang bekerja pada struktur akibat pergerakan
tanah dengan gaya-gaya statis yang ekivalen
2. Metode analisis dinamik
→ lebih akurat
→ Elastik: Metode ragam respon spektra (Response Spectrum Modal
Analysis)
→ Inelastik: Metode dinamik time history (Dynamic Time Hystory
Analysis) → linear dan non linear
Pendahuluan

Gaya dinamik/ rekaman gempa Gaya Geser Dasar (V) Gaya Hor. Ekivalen Statik
Dinamik Analisis
Gaya Horisontal Ekivalen Statik :
1. Beban gempa dianggap statik, yang bekerja pada
pusat-pusat massa, Fi
2. Penyederhanaan dari Analisis dinamik,
3. Sangat praktis dipakai di lapangan, tetapi hanya
terbatas untuk bangunan reguler yang relatif
kaku
V

Gaya geser dasar


seismik, V
Mode shape

Pola Ragam Pertama


Bagan alir analisis Gaya Lateral
Ekivalen (FEMA P 1051B)

Design and detailing requirement


Bagan alir
Analisis Gaya Lateral Ekivalen
(Ringkasan)

Tahapan:
1. Preliminary design: jenis tanah, lokasi,
fungsi bangunan, sistem struktur
2. Menentukan kategori risiko gedung dan
faktor keutamaan gempa, Ie
3. Menentukan spectral percepatan Ss dan S1
4. Menentukan koefisien situs Fa dan Fv
5. Menentukan kategori disain seismic gedung
(KDS)
6. Menghitung perioda alami struktur (T) dan
perioda pendekatan Ta
7. Menentukan respon seismic, Cs
8. Menghitung gaya geser dasar struktur, V
9. Menghitung distribusi vertikal gaya gempa
10. Menghitung kombinasi pembebanan dan
menginput beban ke program SAP2000
11. Cek simpangan ijin
1. Preliminary design
➢ Jenis tanah
1. Preliminary design
➢ Lokasi → kota atau koordinat lokasi (untuk menentukan
parameter percepatan tanah dari peta gempa)
➢ Fungsi bangunan (rumah tinggal, kantor, ruko, sekolah, dll)
➢ Sistem struktur
2. Menentukan kategori risiko gedung dan faktor keutamaan
2. Menentukan kategori risiko gedung dan faktor keutamaan
2. Menentukan kategori risiko gedung dan faktor keutamaan
2. Menentukan kategori risiko gedung dan faktor keutamaan
3. Menentukan spectral percepatan Ss dan S1
• SS : Percepatan Respons Spektral pada 0,2 detik,
• S1 : Percepatan Respons Spektral pada 1 detik,
• SS dan S1 Didapatkan dari Peta Gempa 2017 sesuai rencana lokasi
• Pembacaaan peta mengikuti kala ulang desain infrastruktur:
Gedung → 2% dalam 50 tahun
Jembatan → 7% dalam 75 tahun
• Menentukan melalui link.: http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/
• Atau aplikasi offline, download open source
3. Menentukan spectral percepatan Ss dan S1
3. Menentukan spectral percepatan Ss dan S1
3. Menentukan spectral percepatan Ss dan S1
4. Menentukan koefisien situs Fa dan Fv
5. Menentukan kategori disain seismic gedung (KDS)
6. Menghitung perioda alami struktur (T) dan perioda
pendekatan Ta

Penentuan periode fundamental struktur T dapat diperoleh dari hasil


analisis struktur yang ditinjau. Namun SNI 1726:2019 memberi
persyaratan bahwa periode fundamental yang akan digunakan sebagai
perhitungan tidak boleh melebihi batas atas periode fundamental
pendekatan dengan nilai batas atas periode fundamental pendekatan
adalah perkalian dari koefisien periode batas atas (Cu) pada Tabel 17,
dengan periode pendekatan (Ta).
Untuk memudahkan pelaksanaan, periode alami fundamental T boleh
langsung digunakan periode pendekatan Ta.
6. Menghitung perioda alami struktur (T) dan perioda
pendekatan Ta
6. Menghitung perioda alami struktur (T) dan perioda
pendekatan Ta
6. Menghitung perioda alami struktur (T) dan perioda
pendekatan Ta

➢Tinggi struktur
6. Menghitung perioda alami struktur (T) dan perioda
pendekatan Ta
➢Tinggi struktur
7. Menentukan respon seismic, Cs
7. Menentukan respon seismic, Cs
• http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/
8. Menghitung gaya geser dasar struktur, V
9. Menghitung distribusi vertikal gaya gempa, Fx
10. Menghitung kombinasi pembebanan dan
menginput beban ke program SAP2000
11. Batasan Simpangan Antar Lantai (Pasal 7.12.1)
11. Batasan Simpangan Antar Lantai (Pasal 7.12.1)
11. Batasan Simpangan Antar Lantai (Pasal 7.12.1)
11. Batasan Simpangan Antar Lantai (Pasal 7.12.1)
11. Batasan Simpangan Antar Lantai (Pasal 7.12.1)
11. Batasan Simpangan Antar Lantai (Pasal 7.12.1)
Contoh Kasus:
Suatu bangunan Rumah Sakit 8 lantai, berupa bangunan beton bertulang
dengan denah, potongan, dan dimensi kolom/balok terlihat pada Gambar.
Data terkait bangunan adalah sbb:
• Tinggi gedung tipikal 4 m tiap tingkat
• Dimensi kolom (600x600) mm, balok (400 x 600) mm, dan tebal plat 120
mm.
• Bangunan gedung terletak di kota Yogyakarta
• Jenis tanah lokasi adalah tanah keras
• Bangunan gedung didesain sebagai Struktur Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK).
• Beton yang digunakan mempunyai mutu f’c = 25 MPa
• Hitung gaya Gempa pada masing-masing lantai pada portal arah Y (Portal
tepi), dengan metoda lateral ekivalen, dan periksa simpangan antar
tingkatnya.
6m

4m

6m
4m

6m 6m 6m 6m 6m 4m 6m

Denah lantai 1 - 8 Portal arah Y


➢ Lokasi bangunan termasuk kelas situs SC (kondisi tanah keras).
➢ Bangunan berfungsi sebagai Rumah Sakit → kategori risiko IV (Tabel 3 SNI
03-1726-2019)
➢ Faktor Keutamaan Gempa (Ie) = 1.5 (Tabel 4 SNI 03-1726-2019)
➢ Sistem penahan gaya seismik yang digunakan SRPMK → koefisien
modifikasi respon (R) = 8 (Tabel 12 SNI 03-1726-2019).
➢ Dari peta respon spektral parameter percepatan gempa dengan 2%
kemungkinan terlampaui dalam kurun waktu 50 tahun dan redaman 5% (SNI
03-1726-2019), wilayah Yogyakarta, → Ss = 1,107 g dan S1 = 0,507 g.
➢ Faktor amplifikasi getaran → Fa = 1,2 (Tabel 6 SNI 03-1726-2019) dan
Fv = 1,493 (Tabel 7 SNI 03-17262019)
➢ Dapat dihitung parameter spectral respon:
SMS = Fa.Ss = 1,2 x 1,107 = 1,328 g
SM1 = Fv.S1 = 1,493 x 0,507 = 0,757 g
SDS = 2/3 SMS = 2/3 x 1,328 = 0,89g
SD1 = 2/3 SM1 = 2/3 x 0,757 = 0,51 g
➢ Berdasarkan SDS dan SD1 → KDS: D
• http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/
Menghitung Periode Fundamental:

➢ T pendekatan (Ta)
Ct = 0,0466 dan x = 0,9 (Tabel 18 SNI 1726-2019)
hn = 8 x 4 m = 32 m
Ta =Ct.hnx = 1,05 detik

SD1 = 0,51 > 0,4 → Cu = 1,4


Tmax = Cu . Ta = 1,47 detik

8 tingkat → Ta = 0,1 N = 0,8 detik

➢ Digunakan T = Ta = 1,05 detik


4m

6m 4m 6m
Menghitung Gaya Geser Dasar Seismik (V)

V = Cs.W

→ Menghitung Cs
𝑺𝑫𝒔 𝟎,𝟔𝟑
𝑪𝒔 = 𝑹 = 𝟖 = 𝟎, 𝟏𝟏𝟖
𝑰𝒆 𝟏,𝟓

Syarat max:
SNI 1726-2019: Gambar 20 → TL = 20 detik
T = Ta = 1,05 → T < TL
𝑺 𝟎,𝟑𝟗
Untuk T ≤ TL → 𝑪𝒔 𝒎𝒂𝒙 = 𝑫𝟏𝑹 = 𝟖 = 𝟎, 𝟎𝟔𝟗𝟔
𝑻 𝑰 𝟏,𝟎𝟓 𝟏,𝟓
𝒆

𝑪𝑺 𝒎𝒊𝒏 = 𝟎, 𝟎𝟒𝟒 𝑺𝑫𝑺 𝑰𝒆 ≥ 𝟎, 𝟎𝟏 → 𝑪𝑺 𝒎𝒊𝒏 = 𝟎, 𝟎𝟒𝟏𝟔 ≥ 𝟎, 𝟎𝟏

➢ Digunakan Cs = 0,0696
SNI 1727-2013: Peraturan pembebanan Indonesia

• Beban Mati
➢ Pada plat lantai = 1,020 kN/m2 Berat volume beton = 2400 kg/m3
➢ Pada bordes tangga = 0,648 kN/m2 Berat dinding = 250 kg/m
➢ Pada anak tangga = 2,650 kN/m2 Berat plafond = 11 kg/m
➢ Beban dinding di balok = 7,112 kN/m Berat spesi = 21 kg/m
➢ Pada atap = 0,491 kN/m2 Berat keramik = 24 kg/m
• Beban Hidup Berat Mekanikal/Elektrikal = 25 kg/m3
➢ Pada lantai = 2,453 kN/m2
➢ Tangga, bordes tangga = 2,943 kN/m2
➢ Atap (pengganti hujan) = 0,981 kN/m2
• Beban Angin
➢ Beban angin tekan = 22,5 kg/m2
➢ Beban angin hisap = -10 /m2
➢ kg
→ Berat struktur/Portal Lantai ke 1 – 7 (W1 - W7)

Komponen
Pelat = 3 x 16 x 0,12 x 2400 = 13824 kg
Balok = 0,4 x 0,6 x 16 x 2400 = 9216 Kg
Kolom = 0,6 x 0,6 x 4 x 2400 x 4 = 13824 kg
Dinding = 16 x 4 x 250 = 16000 Kg
Plafond = 3 x 16 x 11 = 528 kg
Spesi = 16 x 4 x 21 = 1344 Kg
Keramik = 3 x 16 x 24 = 1152 kg 4m

M/E = 3 x 16 x 25 = 1200 Kg 6m 4m 6m
Berat seismik lantai 1 – 7 (W1 – W7) = 57088 kg
→ Berat struktur/Portal Lantai ke-8 (W8)

Komponen
Pelat = 3 x 16 x 0,12 x 2400 x 8 = 110592 kg
Balok = 0,4 x 0,6 x 16 x 2400 x 8 = 73728 Kg
Kolom = 0,6 x 0,6 x 32 x 2400 x 4 = 110592 kg
Dinding = 16 x 32 x 250 = 128000 Kg
Plafond = 3 x 16 x 11 x 8 = 4224 kg
M/E = 3 x 16 x 25 x 8 = 9600 Kg
4m
Berat seisik (W) = 54592 kg
6m 4m 6m

Jadi
- Berat seismic total = W1+W2+W3+W4+W5+W6+W7+W8 = 454208 kg
- Gaya geser dasar bangunan, V = 0,0696 x 454208 =31612,9 kg = 31,6 Ton
Distribusi vertikal gaya gempa (Fi)

T = 1,05 detik

k diperoleh dengan interpolasi

1,05 − 0,5
𝑘 =1+ 𝑥 2 − 1 = 1,275
2,5 − 0,5
Distribusi vertikal gaya gempa (Fi)

Tingkat wi hi hik wi. hik Fi


Ton m Ton
8 54,6 32 34,9 1905,3 6,85
7 57,1 28 30,4 1737,7 6,25
6 57,1 24 26,0 1483,7 5,34
5 57,1 20 21,6 1230,8 4,43
4 57,1 16 17,1 979,2 3,52
3 57,1 12 12,8 729,1 2,62
2 57,1 8 8,4 481,2 1,73
1 57,1 4 4,1 236,4 0,85
454,2 0 8783,5 31,6
8

Tingkat
4

2
4m
1
6m 4m 6m 0 2 4 6 8
Gaya geser tingkat (Ton)

Cek apakah simpangan antar lantai memenuhi persyaratan pada Tabel 20?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai